I.REFERENSI
II. TUJUAN
Dapat merencanakan dan merangkai sistem instalasi listrik sederhana dan mendapatkan
tegangan (v) dan frekuensi (f).
Instalasi listrik untuk penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik
untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik
penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah sebagai berikut ;
1. Kondisi Rumah.
Pada jenis rumah kayu pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya
dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen
listrik yang berupa sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen
tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat,
sedangkan untuk rumah beton pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan
pipa union atau PVC. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang
pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan.
Beberapa komponen yang dapat ditanam seperti sakelar dan stop kontak.
Simbol – simbol listik perlu kita ketahui agar mempermudah membaca gambar bagan
pada instalasi listrik penerangan, berikut ini dituliskan simbol-simbol yang digunakan pada
gambar bagan instalasi.
3. Bagan Instalasi listrik Penerangan
Prinsip kerja dari gambar diatas adalah bahwa kita bisa menghidupkan kedua buah lampu
menggunakan sakelar seri.
Menurut Peraturan Instalasi Umum Instalasi Listrik (PUIL 661 c.1), instalasi penerangan
harus dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok harus diamankan sendiri-sendiri dengan
pengaman arus lebih (sekering) dan sakelar. Banyaknya titik-titik pengambil arus seperti lampu
dan stop kontak paling banyak 10 titik untuk tiap kelompok.
Berikut ini diberikan tabel tentang kuat arus yang diizinkan untuk setiap luas penampang
kawat (penghantar) dan ukuran sekering yang diperlukan.
Tabel penampang kawat dan kemampuan arus yang diizinkan.
Kotak
Sambung
3
- 4 cabang
- 3 cabang,
6 Saklar Tukar
Saklar
7
Tunggal
9 Mulitiplek
10 MCB box
Untuk penerangan. E27, 25 W,
220 V, philips
11 Lampu Pijar
12 Kabel NYA
15 Obeng min
Alat pemutar skrup.
16 Obeng Plus
18 Gergaji pipa
Tang
22
Pemotong
26 Penggaris
Alat pelubang
Paku
27
Pelubang
V. PROSEDUR PENGUJIAN
i. Diagram Kerja
Diagram kerja merupakan hal yang sangat penting dalam instalasi listrik penerangan.
Dengan membaca diagram kerja, seseorang akan lebih mudah melakukan pekerjaan instalasi
terutama dalam melakukan penyambungan kawat-kawat penghantar dengan komponen -
komponen listrik sehingga pekerjaan instalasi penerangan dilakukan dengan benar. Dibawah
ini merupakan tabel gambar dan simbol pada diagram kerja ;
Tabel Gambar dan Simbol Instalasi Listrik
Dibawah ini merupakan diagram garis atau diagram kerja satu garis yang dikerjakan dalam
praktikum.
iii. Diagram Pengawatan
Diagram dibawah ini merupakan diagram pengawatan yang dikerjakan dalam praktikum.
Rangkaian yang dikerjakan adalah rangkaian instlasi 1 fasa, yang terdiri dari 4 lampu pijar,
1 saklar tunggal, 1 saklar seri dan 2 saklar tukar, kemudian diberi pengaman mcb dan 1 buah
stop kontak, Uraian pertama adalah dimana lampu A dinyalakan oleh saklar A.
Kemudian sumber listrik untuk stop kontak yang berada dibawah skalar tunggal A,diambil
langsung dari skalar A.
Untuk penggunaan skalar seri atau ganda, ini digunakan untuk menyalakan 2 lampu b di
ujung bidang kerja.
Setelah pemasangan dan penggunaan saklar seri atau tunggal, dilakukan pemasangan
skalar tukar c, yang berfungsi menyalakan lampu pijar c. Skalar ini berguna untuk menghidup
– matikan lampu pijar pada tempat berbeda yang sering atau biasanya digunakan di daerah
tangga rumah atau perhotelan,
Frekuensi = 50,00 Hz
Tegangan = 222,1 V
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dalam praktikum ini adalah ketelitiaan saat penyambungan
kabel harus diperhatikan, kemudian segi keamanan dari perangkaian rangkaian dan kemanaan
dari diri sendiri harus sangat diperhatikan hal ini dikarenakan sistem keamanan listrik yaitu K2.
Aspek keindahan atau estetika juga perlu ditekankan, karena pada saat pemasangan instalasi
listrik yang sebenarnya pemasangan harus terlihat rapi. Dari hasil pengukuran dihasilkan 222,1
v dengan frekuensi 50,00 herz.