Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri sebagai
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
pertumbuhan biomassa atau ukuran (berat, volume, jumlah) yang sifatnya
tetap dan irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Jadi
pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan
pertambahan masssa suatu organisme. Hal ini dapat ditandai dengan
adanya pembelahan sel.
Adapun perkembangan merupakan proses perubahan yang
menyertai pertmbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan
tingkat kematangan makhluk hidup secara sederhana, perkembanagn
merupakan proses perubahan menjadi dewasa. Dalam proses tersebut,
terjadi diferensiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel), histogenesis
(pembentukan jaringan, dan gametogenesis (pembentukan sel-sel
kelamin). Berbeda dengan pertumbuhan, perkembanagn merupakan suatu
konsep kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Salah satu tahap yang termasuk tahap dari rangkaian proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah perkecambahan.
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebutir
biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang lambat
laun akan tumbuh makin besar menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap.
Agar dapat berkecambah tumbuhan harus dalam kondisi yang cocok.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dapar dipengaruhi
oleh beberapa factor, salah satunya adalah kadar pH dalam tanah. Untuk
membuktikan teori tersebut penulis melakukan suatu penelitian pada salah
satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang tanah. Tumbuhan ini digunakan
sebagai bahan penelitian karena tanaman tersebut tersebar luas di
masyasrakat. Selain itu juga tanaman kacang tanah memiliki banyak
manfaat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian air yang memiliki pH kurang dari
tujuh terhadap pertumbuhan kacang tanah?
2. Bagaimana pengaruh pemberian air yang memiliki pH tujuh terhadap
pertumbuhan kacang tanah?
3. Bagaimana pengaruh pemberian air yang memiliki pH lebih dari tujuh
terhadap pertumbuhan kacang tanah?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian air yang ber-pH kurang dari tujuh
terhadap pertumbuhan kacang tanah
2. Mengetahui pengaruh pemberian air yang ber-pH tujuh terhadap
pertumbuhan kacang tanah
3. Mengetahui pengaruh pemberian air yang ber-pH lebih dari tujuh
terhadap pertumbuhan kacang tanah
4. Membuktikan bahwa kadar pH dalam tanah dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang tanah

D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian/percobaan
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian/percobaan ini siswa dapat membuktikan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh kadar pH
dalam tanah khususnya tanaman kacang tanah.
2. Bagi guru
melalui penelitian/percobaan ini guru dapat mengetahui tingkat
pemahaman siswa tentang cara melakukan uji praktek mengenai
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya tanaman kacang
tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika dan Morfologi Kacang Tanah

Kingdom: Plantae

Divisi: Tracheophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas: Magnoliophyta

Ordo: Leguminales

Famili: Fabaceae

Subfamili: Faboideae

Genus: Arachis

Spesies: Arachis hypogaea

Kacang tanah adalah salah satu tanaman polong-polongan yang banyak


dibudidayakan di Indonesia. Tanaman kacang tanah sendiri merupakan tanaman
semak dengan tinggi sekitar 30 cm. Tanaman ini memiliki daun kecil berbentuk
oval berwarna hijau. Selain itu, kacang tanah memiliki bunga berwarna kuning
dengan buah berkulit keras dengan warna coklat seta memiliki serat di
permukaannya. Jika dibuka, maka akan terdapat biji kacang tanah yang berwarna
coklat muda pada kulit bijinya dan bila kulit bijinya dikupas, akan terlihat biji
kacang berwarna putih.
Kacang tanah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu akar, batang, dan daun.
Sementara organ lain, seperti bunga, buah, dan biji merupakan organ reproduktif
kacang tanah. Umumnya, kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe
berdasarkan bentuk atau letak cabang lateralnya, tipe tegak lurus, dan tipe
menjalar.
2.2 Habitat dan Penyebaran Kacang Tanah
Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia. Saat
ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis.
Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 dibawa oleh pedagang-
pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari
Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Republik Rakyat Cina dan India kini
merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Tanaman kacang tanah dapat tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian
500 m diatas permukaan laut dengan curah hujan berkisar antara 800 mm hingga
1.300 mm per tahunnya. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang tanah
adalah sekitar 28o C hingga 32o C. Jika suhunya dibawah 10o C akan menghambat
pertumbuhan kacang tanah sehingga bunga tidak akan tumbuh dengan sempurna.
Frekuansi sinar matahari juga merupakan salah satu hal yang penting untuk
perkembangan kacang tanah. Di Indonesia sendiri ada bebeapa kawasan yang
mampu memproduksi kacang tanah dalam jumlah yang besar seperti di Jawa,
Sumatera Utara, dan Sulawesi.
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya
jumlah sel yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-sel yang membentuk
makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan merupakan proses irreversible atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup bisa dilihat
dari ukuran yang semakin membesar. Pada tumbuhan sendiri ditandai
dengan ukuran yang semakin bertambah. Akar dan batang yang semakin besar dan
kuat.

Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang


menjadi lebih kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya diferensiasi sel.
Diferensiasi sel adalah proses mekanisme yang menyebabkan sel dengan struktur
dan fungsi yang sama menjadi berbeda, menjadi jaringan yang dewasa.
Perkembangan pada tumbuhan contohnya dengan munculnya bunga sebagai alat
reproduksi.

2.4 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


 Faktor Internal
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam
adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman.
Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya
dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis
mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.

 Faktor Eksternal
 Nutrisi

Tumbuhan memerlukan unsur-unsur makanan dan mineral dalam jumlah


tertentu. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak
disebut makronutrien. Makronutrien di antaranya adalah karbon, oksigen,
nutrigen, fospor, magnesium dan kalium. Sedangkan nutrisi yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut mikronutrien. Contoh
mikronutrien adalah klor, besi, tembaga dan lain-lain.

 Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan hijau. Cahaya matahari digunakan untuk
membantu proses fotosintesis.

 Suhu

Suhu di mana tumbuhan itu berada dapat mempengaruhi proses


fotosintesis. Cara tumbuhan bertahan hidup akan suhu yang tidak tetap
adalah dengan mengatur proses penguapan yang terjadi pada daun. Jika
suhu tinggi, tumbuhan akan meningkatkan proses penguapan dan
menurunkannya ketika suhu rendah.

 Kadar Air

Air memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan. Airlah yang mengatur laju pada proses
fotosintesis dan mengedarkan hasilnya pada seluruh bagian tubuh sel
tumbuhan.

 Kelembapan Udara

Makin rendah kelembapan udara yang ada, maka makin cepat tumbuhan
itu akan melakukan respirasi. Kelembapan udara yang rendah memacu
tumbuhan untuk menyerap air dari dalam tanah.

 PH Tanah

Tumbuhan umumnya cenderung untuk hidup di tanah dengan derajat


keasaman yang mendekati netral yaitu tujuh. Semua itu tergantung pada
jenis tumbuhan yang digunakan.

2.5 Derajat Keasaman (pH)


PH tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah karena dengan
mengetauhi tingkat pH Anda dapat mengetahui mudah tidaknya unsur-unsur hara
dalam tanah yang di serap oleh tanaman. Hal itu disebabkan karena unsur
hara akan lebih mudah diserap bila tingkat PH pada tanah tersebut memiliki nilai
yang netral.
Sedangkan untuk tanah yang memiliki nilai PH rendah atau asam akan
lebih berpotensi memiliki ion-ion Aluminum yang memfiksasi atau mengikat
salah satu unsur penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu unsur
Fosfor (P).
Tidak hanya itu, bila nilai PH rendah dapat juga mengakibatkan tanaman
kekurangan unsur hara Nitrogen yang akan berdampak pada pertumbuhan
tanaman. Hal ini dapat dilihat dari bawah daun yang akan menguning karena
kekurangan klorofil dan setelah itu daun akan mengering bahkan rontok.

HIPOTESIS
Pertumbuhan kacang tanah yang diberi asam dan basa akan sedikit
terganggu dibandingkan dengan kacang yang diberi air dengan pH netral.
Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimum pada pH tanah tertentu
yaitu netral. Terlalu asam atau terlalu basa akan memghambat pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Judul Penelitian


Pengaruh Pemberian Perbedaan Kadar pH terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebas : Penggunaan jenis air yang berbeda yaitu air biasa, air
cuka, dan air deterjen.
Variabel terikat : Kecepatan pertumbuhan kacang tanah dilihat dari tinggi
kacang tanah.
Variabel kontrol : Ukuran polybag, waktu dan tempat penanaman, media
tanah, sinar matahari, suhu, bibit kacang tanah, dan volume
air.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian


 Hari/tgl : Pengambilan data dilakukan pada tanggal:
1. Minggu, 2 September 2018
2. Rabu, 5 September 2018
3. Sabtu, 8 September 2018
4. Selasa, 11 September 2018
5. Jum’at, 14 September 2018
 Tempat : MAN 2 Kudus

3.4 Alat dan Bahan Penelitian


a. Alat
 Tiga buah polybag ukuran sedang
 Gelas ukur
 Penggaris
 Alat tulis
 Kertas label
b. Bahan
 Biji kacang tanah
 Tanah sebagai media
 Air
 Asam cuka
 Air detergen

3.5 Cara Kerja Penelitian


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Rendam biji kacang tanah selama 15-20 menit.
3. Tandai masing-masing gelas dengan kode I, II, III. Dan beri tanah secukupnya
dengan takaran yang sama pada masing-masing polybag.
4. Letakkan biji kacang tanah yang sudah dipilih sebanyak 3 biji pada masing-
masing polybag.
5. Polybag I disiram dengan air biasa. Polybag II disiram dengan air cuka.
Polybag III disiram dengan air deterjen.
6. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Dan wadah diletakkan pada
tempat yang sama.
7. Amati tinggi tanaman dari akar sampai batang.
8. Catat hasil pengamatan setiap 3 hari sekali.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

TANGGAL PENGUKURAN
POLYBAG
2 September 5 September 8 September 11 September 14 September
1 16 cm 18,7 cm 21,5 cm 25,5 cm 27,1 cm
2 17,3 cm 18,9 cm 20,2 cm 23,8 cm 26,6 cm
3 18,2 cm 19,1 cm 19,6 cm 22 cm 23,4 cm

4.2 Analisis Data


Polybag 1 adalah tanaman kacang dengan perlakuan pemberian air murni.
Air murni di sini berarti air mentah dari keran air. Kami menjadikan air ini
sebagai air netral yang dapat kami jadikan sebagai variabel kontrol. Dapat kita
lihat pada tanggal 2 September 2018 tanaman kacang memiliki tinggi enam belas
sentimeter. Kami mengukur tinggi ini dengan acuan tanah dalam masing-masing
polybag yang sudah kami samakan tingginya. Kemudian, tiga hari berikutnya
yaitu pada tanggal 5 September 2018 tinggi tanaman kacang bertambah dua koma
tujuh sentimeter menjadi delapan belas koma tujuh sentimeter. Tiga hari kemudian
pada tanggal 8 September 2018 didapatkan bahwa tinggi tanaman kacang di
polybag satu bertambah dua koma delapan sentimeter menjadi dua puluh satu
koma lima sentimeter. Tiga hari berikutnya tinggi kacang bertambah sebanyak
empat sentimeter menjadi dua puluh lima koma lima sentimeter. Pertambahan
tinggi yang cukup signifikan yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Terakhir
pada tanggal 14 September tanaman kacang mengalami pertambahan tinggi
sebanyak satu koma enam sentimeter menjadi dua puluh tujuh koma satu
sentimeter.
Pada polybag 2 adalah tanaman kacang yang diberi air dengan pH kurang
dari tujuh yaitu asam. Di sini kami menggunakan asam cuka atau asam asetat
(CH3COOH) karena mudah didapatkan dan harganya yang terjangkau. Kami
mencampurkan asam cuka dengan air terlebih dahulu baru kemudian disiramkan
ke tanaman. Pengukuran pertama pada tanggal 2 September didapatkan data
bahwa tinggi tanaman sebelum diberi perlakuan adalah tujuh belas koma tiga
sentimeter dari permukaan tanah dalam polybag. Tiga hari berikutnya, tinggi
tanaman kacang bertambah satu koma enam sentimeter menjadi delapan belas
koma sembilan sentimeter. Pada tanggal 8 September 2018, tinggi tanaman
kacang bertambah satu koma tiga sentimeter menjadi dua puluh koma dua
sentimeter. Tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 11 September 2018, tinggi
tanaman kacang diukur kembali dan didapatkan bahwa tinggi kacang bertambah
sebanyak tiga koma enam sentimeter menjadi dua puluh tiga koma delapan
sentimeter. Dan pada hari terakhir pengukuran, tinggi kacang bertambah dua
koma delapan sentimeter menjadi dua puluh enam koma enam sentimeter.
Dari data di atas kita dapatkan bahwa pertumbuhan pada polybag 1 dengan
polybag 2 tidaklah beda jauh. Namun, hanya dari dua data di atas dapat kita lihat
bahwa sifat asam yang diberikan pada tanaman kacang 2 mempengaruhi
pertumbuhan kacang tanah tersebut. Pertumbuhan kacang 2 menjadi lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman kacang dalam polybag 1.
Polybag 3 adalah tanaman kacang yang diberi perlakuan penambahan pH
lebih dari tujuh yaitu basa. Dalam penelitian ini, kami menggunakan basa dari
deterjen cair yang biasa digunakan untuk mencuci baju sehari-hari. Kami memilih
deterjen cair agar sama dengan perlakuan asam yang kami lakukan. Deterjen cair
juga mudah didapatkan dan terjangkau untuk kantung pelajar. Sama seperti
perlakuan pada polybag 2, deterjen kami larutkan terlebih dahulu dengan air. Pada
tanggal 2 September 2018, kami dapatkan data tinggi tanaman kacang dalam
polybag 3 adalah delapan belas koma dua sentimeter diukur dari permukaan tanah
dalam polybag. Tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 5 September 2018, tinggi
tanaman bertambah sebanyak nol koma sembilan sentimeter menjadi sembilan
koma satu sentimeter. Pada tanggal 8 September 2018, kami mengukur kembali
dan mendapatkan tinggi tanaman kacang bertambah nol koma lima sentimeter
sehingga menjadi sembilan belas koma enam sentimeter. Pertambahan ini sangat
kecil jika dibandingkan dengan data-data sebelumnya. Tiga hari berikutnya, tinggi
tanaman kacang bertambah sebanyak dua koma empat sentimeter menjadi dua
puluh dua sentimeter. Hari terakhir pengukuran didapatkan data bahwa tinggi
kacang bertambah satu koma empat sentimeter menjadi dua puluh tiga koma
empat sentimeter.
Membandingkan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah pada polybag
1, 2, dan 3 sangat mudah dilakukan setelah mendapatkan data sekian rupa. Pada
awal pengukuran didapatkan data bahwa kacang pada polybag 3 paling tinggi baru
kemudian diikuti kacang 2 dan 1. Sedangkan di hari terakhir pengukuran yaitu
pada tanggal 14 September 2018 tanaman kacang paling tinggi adalah tanaman
kacang 1 diikuti 2 dan terkahir 3. Tentu hal ini sangat bertolak belakang. Jadi
dapat disimpulkan bahwa memberi air dengan kadar pH yang berbeda pada
kacang dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang sedemikian rupa. Dapat kita
lihat pada polybag 1 pertumbuhan kacang relatif stabil dan terjadi pertumbuhan
yang sangat pesat. Pada polybag 2 pertumbuhan tinggi kacang cukup stabil namun
pertambahan tinggi yang terjadi tidak sebesar pada tanaman kacang 1. Hal ini
disebabkan oleh asam yang ditambahkan pada kacang 2 sehingga menghambat
pertumbuhan kacang 2 dan tidak menghasilkan pertumbuhan yang memuaskan
seperti pada kacang 1. Pada polybag 3 terjadi pertambahan tinggi yang sangat
minim jika dibandingkan dengan kacang 1 dan kacang 2. Hal ini disebabkan basa
yang ditambahkan bersifat menghambat pertumbuhan secara maksimal. Dan dapat
kita simpulkan bahwa di antara asam dan basa yang bersifat paling menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah dalam penelitian kami
adalah basa.
4.3 Grafik
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, pertumbuhan membutuhkan air. Kacang tanah tidak akan
tumbuh dengan baik bila disirami dengan air deterjen (larutan deterjen)
meskipun tidak dilakukan secara rutin. Biji kacang tanah yang diberi air
mineral (air putih biasa) hasilnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan
(biji) kacang tanah yang diberi larutan deterjen. Apalagi bila dilakukan
(ditempatkan) pada tempat yang minim cahayanya.
Oleh halnya, pemberian air terhadap tanaman khususnya kacang tanah
perlu diperhatikan. Karena, bila air terkontaminasi deterjen dalam kadar
berapapun akan menghambat pertumbuhan kacang tanah. Begitu halnya
dengan penambahan air cuka pada tanaman dapat menghambat pertumbuhan
pada kacang tanah.
4.2 Saran
1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang
hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang
sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan
valid.
4. Seharusnya limbah deterjen tidak boleh dibuang sembarangan, seperti ke
sungai karena dapat menggangu ekosistem sekitarnya
4.3 Daftar Pustaka
Isriana, Rahmi. 2017. Tanaman: Kacang Tanah.
https://sumber.com/edukasi/pengetahuan-umum/sumber/tanaman-kacang-
tanah.html. Diakses pada 6 Oktober 2018.
Pertanian, Materi. 2017. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Kacang Tanah.
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-
kacang-tanah/. Diakses pada 6 Oktober 2018.
Isahi, Dosso Sang. 2016. Pertumbuhan dan Perkembangan (1): Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan.
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-
pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/. Diakses pada 6 Oktober
2018.
Wesabhadrasana. 2017. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan:
Pengertian dan Faktornya.
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/pertumbuhan-dan-perkembangan-
pada-tumbuhan. Diakses pada 6 Oktober 2018
LAMPIRAN

1) Rabu, 5 September 2018

2) Sabtu, 8 September 2018

3) Selasa, 11 September 2018

Anda mungkin juga menyukai