Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RAMEDIAL PKN

3 NEGARA YANG BERSENGKETA INTERNASIONAL

NAMA : MARIANTI
KELAS : XI KEP 3

SMK KESEHATAN LOGOS


1. Negara yang bersengketa : Irak dan Kuwait
• Penyebabnya :
Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun
dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan
ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh
Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta
perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait
membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat
masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah
jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
• Cara Penyelesaian :
Dewan Keamanan PBB mengambil hak veto. Israel diminta Amerika Serikat untuk tidak
mengambil serangan balasan atas Irak untuk menghindari berbaliknya kekuatan militer Negara
Negara Arab yang dikhawatirkan akan mengubah jalannya peperangan. Pada tanggal 27 Februari
1991 pasukan Koalisi berhasil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush menyatakan perang
selesai.
2.Sengketa internasional antara Indonesia dan timor leste.
 Penyebabnya
Klaim wilayah Indonesia, ternyata bukan hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi juga oleh Timor
Leste, negara yang baru berdiri sejak lepas dari Negara KesatuanRepublik Indonesia pada tahun
1999. Klaim wilayah Indonesia ini dilakukan oleh sebagian warga Timor Leste tepatnya di
perbatasan wilayah Timor Leste dengan wilayah Indonesia, yaitu perbatasan antara Kabupaten
Timor Tengah Utara (RI) dengan Timor Leste.
 Penyelesaian sengketa
Permasalahan perbatasan antara RI dan Timor Leste itu kini sedang dalam rencana untuk
dikoordinasikan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Timor Leste dan kemungkinan akan
dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendapatkan penyelesaian.Masalah
perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di lima titik yang hingga kini belum
diselesaikan akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lima titik tersebut adalah Imbate, Sumkaem, Haumeniana, Nimlat, dan Tubu Banat, yang
memiliki luas 1.301 hektare (ha) dan sedang dikuasai warga Timor Leste. Tiga titik diantaranya
terdapat di perbatasan Kabupaten Belu dan dua di perbatasan Timor Leste dengan Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU).Berlarutnya penyelesaian lima titik di perbatasan tersebut
mengakibatkan penetapan batas laut kedua negara belum bisa dilakukan. Di lima titik tersebut,
ada dua hal yang belum disepakati warga dari kedua negara yakni:
Penetapan batas apakah mengikuti alur sungai terdalam, dan persoalan pembagian tanah.
Semula, pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat batas kedua negara adalah alur sungai
terdalam, tetapi tidak disepakati warga, karena alur sungai selalu berubah-ubahSelain itu, ternak
milik warga di perbatasan tersebut minum air di sungai yang berada di tapal batas kedua negara.
Jika sapi melewati batas sungai terdalam, warga tidak bisa menghalaunya kembali, karena
melanggar batasnegara.warga kedua negara yang bermukim di perbatasan harus rela membagi
tanah ulayat mereka, karena menyangkut persoalan batas Negara

3.Sengketa Internasional Antara Jepang Dan Korea.


 Penyebabnya
Perebutan kepemilikan Pulau Daioyu/Senkaku antara China-Jepang telah berlangsung sejak
tahun 1969. Sengketa ini diawali ketika ECAFE menyatakan bahwa diperairan sekitar Pulau
Daioyu/Senkaku terkandung hidrokarbon dalam jumlah besar. Kemudian pada tahun 1970,
Jepang dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian pengembalian Okinawa, termasuk pulau
Daioyu/Senkaku kepada Jepang. Hal inilah yang kemudian diprotes China, karena China merasa
bahwa pulau tersebut adalah miliknya.Sengketa ini semakin berkembang pada tahun 1978, ketika
Jepang membangun mercusuar di Pulau Daioyu untuk melegitimasi pulau tersebut.
Ketegangan ini berlanjut ketika Jepang mengusir kapal Taiwan dari perairan Daioyu. Meskipun
protes yang terus menerus dari China maupun Taiwan, namun tahun 1990an Jepang kembali
memperbaiki mercusuar yang telah dibangun oleh kelompok kanan Jepang di Daiyou. Secara
resmi
 Penyelesaian sengketa.
China memprotes tindakan Jepang atas Pulau tersebut.
Sampai saat ini permasalahan ini belum dapat diselesaikan. Kedua negara telah mengadakan
pertemuan untuk membicarakan dan menyelesaikan sengketa. Namun dari beberapa kali
pertemuan yang telah dilakukan belum ada penyelesaian, karena kedua negara bersikeras bahwa
pulau tersebut merupakan bagian kedaulatan dari negara mereka, akibat overlapping antara ZEE
Jepang dan landas kontinen China. Hal inilah yang belum terjawab oleh Hukum laut 1982.
Meskipun saat ini banyak yang menggunakan pendekatan median/equidistance line untuk
pembagian wilayah yang saling tumpang tindih, namun belum dapat menyelesaikan perebutan
antara kedua negara, karena adanya perbedaan interpretasi terhadap definisi equidistance line.
Alternatif lain juga telah ditawarkan untuk penyelesaian konflik, yaitu melalui pengelolaan
bersama (JDA, Joint Development Agreement). Sebenarnya dengan pengelolaan bersama tidak
hanya akan menyelesaikan sengketa perbatasan laut kedua negara, tetapi memiliki unsur politis.
Hal ini akan memperbaiki hubungan China-Jepang, karena menyangkut kepentingan kedua
negara, sehingga kedua negara harus selalu menjaga hubungan baik agar kesepakatan dapat
berjalan dengan baik. Namun sayangnya tawaran ini ditolak China, padahal sebenarnya
kesepakatan ini dapat digunakan untuk membangun masa depan yang cerah bersama
Jepang.Melihat sulitnya dicapai kesepakatan China-Jepang, alternatif penyelesaian akhir yang
harus ditempuh adalah melalui Mahkamah Internasional. Namun penyelesaian tersebut cukup
beresiko.

Anda mungkin juga menyukai