Revised Brexit Chapter 1
Revised Brexit Chapter 1
PENDAHULUAN
hal penting dan fundamental yang menyangkut masa depan dan nasib rakyat di suatu
setuju dan 48% memilih tidak setuju untuk meninggalkan Uni Eropa. Uni Eropa
merupakan sebuah blok ekonomi dan politik di benua Eropa yang melibatkan 28
perdagangan bebas dan migrasi bebas, untuk hidup dan bekerja di negara mana pun
yang dimulai sejak invasi Romawi hingga resmi bergabung pada tahun
1973.3Terdapat lima poin penting hubungan antara Inggris dengan Uni Eropa:
Sekitar tahun 55 – 54 SM, Julius Caesar tiba di Inggris dan Wales dan mulai
pada tahun 43 M, invasi skala besar terjadi. Sejak itu, selama hampir 400
1
Budiman Sudjatmiko. 1997. “Pokok-Pokok Pelayaaran Niaga”. Jakarta: Toko Gunung Agung.
2
BBC. “Brexit: All You Need to Know About the UK Leaving the EU”. Diakses tanggal 13 Januari
2020, https://www.bbc.com/news/uk-politics-32810887
3
Nugent, Ciara. 2019. “It’s Complicated: From the Roman Empire to Brexit, Britain Has Always
Struggled to Define Its Relationship with Europe”. Diakses pada tanggal 18 Januari 2020
https://time.com/5563689/britain-europe-relationship-history/
1
tahun, Inggris selatan dikuasai Roma. Namun tidak pernah berhasil
kuat antara orang Inggris dengan masyarakat di benua Eropa selama berabad-
b. Era Reformasi
Pada awal tahun 1500-an, Inggris mencari Paus untuk otoritas agama selama
hampir 1.000 tahun, sejak penguasa gereja di tahun 600-an memilih untuk
Setelah Era Reformasi, Inggris Raya yang mulai dikenal karena penyatuan
parlemen Inggris, Wales dan Skotlandia pada tahun 1707 tidak bisa
yang menandai abad 17 dan 18 serta abad ke-19 awal di Inggris Raya.
2
kepentingan komersial atau siapa yang seharusnya mengendalikan laut dan
wilayah.
d. Perang Dunia II
Perang Dunia memaksa Inggris untuk melihat dirinya sebagai bagian dari
komunitas Eropa. Merujuk pada Perang Dunia I dan II, Inggrisberjanji untuk
pada 1945, negara-negara di Eropa Barat berharap bahwa ikatan yang lebih
kuat antara tetangga dapat menjadi cara untuk mencegah perang di masa
depan. Namun pada masa ini Inggris belum mau bergabung dengan negara-
Dua dekade setelah Perang Dunia II adalah masa yang sulit bagi orang Inggris
yang merasa Inggris sebagai pemimpin dunia. Pada 1960-an, sebagian besar
4
Ibid
5
Ibid
3
Inggris melamar untuk bergabung dengan Pasar Tunggal, organisasi terdahulu
Uni Eropa, pada tahun 1960-an dan mulai aktif ikut serta pada tahun 1973. Inggris
bergabung pada 1973 tanpa referendum. Pada tahun 1975 pernah ada referendum
serupa Brexit untuk meninggalkan pasar tunggal Eropa yang dipicu oleh perpecahan
dalam Partai Buruh pada saat itu. Baik referendum yang telah terjadi sebelumnya
maupun yang terjadi tahun 2016 bukanlah permintaan rakyat Britania Raya,
melainkan sudah sebuah prinsip konstitusional dimana rakyat diberikan hak bersuara
daya tarik populisme nasional, serta kelangsungan hidup Uni Eropa dalam jangka
panjang.6
kembali wacana tentang keluar atau bertahannya Britania Raya di Uni Eropa.
seluruh Eropa. Hal ini dipicu oleh kombinasi antara stagnasi ekonomi dan salah
6
Goodwin, Matthew J. Brexit: Causes & Consequence. Japan Spotlight, 2017, hal. 1
4
kelola krisis migranpada waktu itu.Perpecahan politik di Britania Raya pun tak dapat
menginisiasi referendum.
2016, krisis pengungsi di negara-negara Uni Eropa membuat migrasi menjadi topik
7
Foster, Peter. 2016. “It’s not just the Brits: Euroscepticismon the rise all across Europe, major
survey shows”, diakses pada tanggal 21 Januari 2020,
https://www.telegraph.co.uk/news/2016/06/07/its-not-just-the-brits-euroscepticism-on-the-rise-all-
across-eur/
8
Mueller, Benjamin. “What is Brexit? A Simple Guide to Why It Matters and What Happens Next?”
diakses tangggal 12 Januari 2020, https://www.nytimes.com/interactive/2019/world/europe/what-is-
brexit.html
5
Gambar 1. Hasil Pemilihan Umum Referendum Brexit. Sumber: The New York Times
besar pemilih di Inggris dan Wales mendukung Brexit, terutama di daerah pedesaan
dan kota-kota kecil. Jumlah tersebut malampaui dukungan mayoritas untuk tetap
berada di Uni Eropa di antara para pemilih di London, Skotlandia dan Irlandia
Utara.10
Kerajaan Inggris terdiri dari empat negara bagian yaitu Inggris, Wales,
Skotlandia, dan Irlandia Utara. Sejak dulu Inggris selalu menjadi kekuatan politik
yang dominan sehingga sering terjadi ketegangan. Inggris menyatukan semua negara
melalui penaklukan dan persatuan politik dan diplomasi yang diterangkan sebagai
berikut:
a. 1530 – 1540. Walesresmi menjadi bagian dari Kerajaan Inggris pada periode
ini. Pada abad ke-13 penaklukan Wales bersamaan dengan Skotlandia, namun
b. 1701. Ratu Inggris, Ratu Elizabeth I mangkat pada tahun 1603 maka
9
The Week. “Brexit: the pros and cons” diakses tanggal 13 Januari 2020,
https://www.theweek.co.uk/brexit-0
10
Ibid. Op, Cit. Mueller
6
Mempimpin dua kerajaan berbeda, Inggris dan Skotlandia. Kerajaan Inggris
dan Skotlandia membentuk Britania Raya pada tahun 1707 oleh Ratu Anne.
c. 1801. George III, keturunan Raja James I dari Inggris yang mewarisi tahta
Raya dan Irlandia. Namun antara tahun 1919 – 1921 terjadi perang yang
kawasan Irlandia Utara yang bergabung dengan Britania Raya, dan Irlandia
global. Mayoritas warga Skotlandia memilih untuk tetap berada di Uni Eropa,
bertolak belakang dengan hasil pemungutan suara. Hal ini memicu kembali keinginan
Skotlandia untuk merdeka atau lepas dari Britania Raya, meskipun referendum untuk
itu telah diajukan dan ditolak pada tahun 2014. Begitu pula dengan mayoritas warna
Irlandia Utara. Keresahan mengenai isu perbatasan yang akan menjadi permasalahan
Brexit akan membuat hubungan Irlandia Utara dan Republik Irlandia berada dalam
11
Little, Becky. 2019. “How Scotland, Wales, and Northern Ireland Became a Part of the U.K.”,
diakses pada tanggal 21 Januari 2020, https://www.history.com/news/united-kingdom-scotland-
northern-ireland-wales
7
perdamaian tersebut, serta kemungkinan bersatunya Irlandia Utara dengan Republik
keluar dari Uni Eropa. Beberapa alasan yang mendasari pendukung Brexit yaitu:
a. Uni Eropa bukan layaknya blok regional lain seperti NAFTA atau
hukum ini, yang tidak ditentang selama negosiasi ulang, adalah dasar
12
Foster, Peter. 2017. “How will Brexit affect Scotland and Northern Ireland?”. Diakses tanggal 21
Januari 2020, https://www.telegraph.co.uk/news/0/how-would-brexit-affect-northern-ireland-and-
scotland/
8
tertulis, bendera dan lagu kebangsaan. Hal-hal inilah yang tidak
politik.Britania Raya adalah satu dari dua dari ke-28 negara anggota
perdagangan bebas dengan Uni Eropa pada saat yang sama dengan
lainnya.
13
Hannan, Daniel. “The Six Best Reason to Vote Leave: Part of Spectator Brexit Debate Between
Matthew Parris and Daniel Hannan”, diakses tanggal 13 Januari 2020.
https://www.spectator.co.uk/2016/06/six-best-reasons-vote-leave/
9
d. Ketika Britania Raya bergabung pada tahun 1973, negara-negara yang
negara maju, tetapi Uni Eropa juga telah secara luas dikalahkan oleh
untuk melihat alasannya: Uni Eropa lebih peduli dengan menjaga euro
e. Jika keluar dari Uni Eropa, Britania Raya akan menjadi pasar ekspor
Norwegia dan Swiss berada di urutan pertama dan kedua dalam Indeks
f. Suara yang penolak Brexit akan dianggap sebagai kepatuhan oleh Uni
Eropa. Jika hasilnya pemilu adalah tetap bergabung dengan Uni Eropa,
maka banyak ajuan perencanaan, yang saat ini sedang ditunda karena
10
masih dalam proses Brexit, akan ditolak atau digagalkan oleh Uni
Meskipun suara yang didapat hanya 48 persen dari total pemilih, namun
pemilih yang pro-Uni Eropa memiliki alasan yang mendasari mereka untuk tetap
bertahan, yaitu:
Imigran dapat diselesaikan dengan aturan yang tegas dari Uni Eropa
dengan Uni Eropa. Dan setidaknya hampir 1 juta orang bekerja hanya
bergantung pada pasar Uni Eropa. Bisnis juga dapat lebih mudah jika
14
Ibid.
15
Lindsay-Watson, George. “10 Reasons to Vote Remain in the EU Referendum”, diakses pada tanggal
13 Januari 2020. https://metro.co.uk/2016/06/22/10-reasons-to-vote-remain-in-the-eu-referendum-
5955501/
11
menyederhanakan aturan dan proses tersebut sehingga pebisnis dapat
bahwa PDB akan turun enam persen dan harga rumah akan turun 18
Raya yang tak pernah dibuat oleh pejabat Britania Raya. Kebijakan
yang membantu rakyat Britania Raya karena standar “red tape” atau
f. Hak Asasi. Gaji yang setara untuk pria dan wanita diabadikan dalam
hari dan hak-hak ibu hamil untuk cuti yang memadai selama proses
pada 1945 setelah kematian lebih dari 60 juta orang di Perang Dunia II
16
Ibid
12
untuk benua itu mencapai perdamaian, sebuah periode damai
Eropa saling terkait, dengan itu tentunya perang sangat tidak mungkin
terjadi.
biaya roaming ponsel yang lebih rendah, biaya kartu kredit yang lebih
tentang apa yang akan dan harus terjadi selanjutnya merupakan permasalahan pelik
ekonomi yang sudah terjadi lebih dari 40 tahun bukanlah hal yang mudah
dilakukan.Secara politik, proses Brexit membuat kedua partai utama di Britania Raya
17
Ibid
13
terpecah menjadi faksi-faksi. Baik Partai Konservatif yang sedang memerintah
namun dia gagal. “Deal” yang dibuatnya dengan Uni Eropa kurang mendapat
18
dukungan dari dalam negeri. PM May beranggapan Brexit sebagai "kehendak
tentang Brexit. Selain tidak peka terhadap dampak Brexit di Irlandia Utara, PM May
juga gagal memberikan pemikiran serius tentang konsekuensi potensial Brexit bagi
penarikan Brexit. Kesepakatan tersebut disetujui kedua belah pihak namun tidak
pun turun dari jabatannya yang kemudian digantikan oleh Boris Johnson dari Partai
penarikan. Namun, risiko yang ditimbulkan jika Brexit tanpa kesepakatan akan
menyebabkan kekacauan dalam negeri dan akan berakibat buruk bagi karir politiknya
sebab jadwal pemilu yang sudah dekat. Kekacauan ekonomi, politik, dan sosial
bukanlah hal yang baik bagi popularitasnya. Oleh karena itu negosiasi kesepakatan
pun dilakukan dengan Uni Eropa. Kesepakatan tersebut hampir sama dengan hasil
18
Barber, Tony. 2019. “Theresa May’s Brexit Legacy is A Bitterly Divided UK”, diakses pada tanggal
13 Janauri 2020, https://www.ft.com/content/ac7f8e26-a6f1-11e9-984c-fac8325aaa04
14
kesepakatan Theresa May, namun terdapat perbedaan pada masalah perbatasan
salah satu mitra politiknya, Partai Persatuan Demokratik Irlandia Utara, mengatakan
pihaknya tidak dapat mendukung proposal tersebut karena akan membelah kawasan
secara ekonomi dari bagian lain Britania Raya. Namun deal tersebut sudah disepakati.
Di sisi yang berlawanan, Partai Buruh sebagai oposisi mengecam usulan kesepakatan
Britania Raya kesempatan untuk memilih antara meninggalkan Uni Eropa dengan
penarikan Brexit yang dibuatnya dengan Uni Eropa. Partai Buruh cukup percaya diri
memenangkan mayoritas suara, bahkan dari sebagian suara Partai Buruh. Pemilu
tersebut berhasil membentuk faksi dalam tubuh oposisi. Hal ini terkait dengan
kesepakatan penarikan Brexit yang telah dibuat dan tenggat waktu yang semakin
19
Ibid. Op, Cit. Mueller
20
Ibid. Op, Cit. Mueller
15
1.2. Pokok Masalah
Dalam referendum Brexit di tahun 2016, suara rakyat terpecah menjadi dua
yaitu kelompok pro dan kontra terhadap Brexit. Sampai dengan saat ini kebijakan ini
menjadi suatu tarik – ulur tanpa kepastian dan masyarakat Britania Rayamenunggu
putusan terakhir pada 31 Januari 2020 yang diberikan Uni Eropa terhadap Britania
pertanyaan:
“Mengapa Pemerintah Britania Rayamundur dari keanggotan Uni Eropa dan apa
Britania Raya mundur dari keanggotaan Uni Eropa dan apa pengaruhnya di
16
mundurnya Britania Raya dari keanggotaan Uni Eropa sebagai suatu
ditulis didalam skripsi. Pada umumnya, skripsi terdiri dari lima bab yang didalamnya
terdapat sub-sub bab yang menjabarkan fenomena dalam penelitian untuk selanjutnya
a. Bagian pertama adalah bab pendahuluan. Di dalam bagian ini terdapat latar
b. Bagian kedua adalah tinjauan pustaka yang berisi kerangka teori dan konsep
yang terjadi di Uni Eropa serta ketidakstabilan situasi regional akan kekuatan
Britania Raya dari keanggotannya di Uni Eropa dalam tekanan politik dan
17
tahun 2016 dengan menggunakan teori dan konsep yang dijelaskan pada bab
sebelumnya.
e. Bagian kelima merupakan bagian akhir sebagai kesimpulan dari hasil analisa
18