Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

BRITANIA RAYA & UNI EROPA

4.1. Masa Lalu Britania Raya dan Uni Eropa

Sejak Uni Eropa dibentuk dengan nama Komunitas Eropa pada tahun

1967, Britania Raya merupakan negara tetangga yang penting bagi negara-negara

di Eropa dan merupakan negara anggota Uni Eropa yang berpengaruh. Komunitas

Eropa yang dibentuk setelah Perang Dunia II terdiri dari tiga organisasi berbeda

namun dengan tujuan yang sama, yaitu agar negara-negara anggota bekerja

bersama dalam memastikan kebijakan yang adil dan merata di seluruh negara

yang berpartisipasi serta untuk menjaga perdamaian di antara negara-negara di

Eropa. Organisasi tersebut antara lain;

a. Komunitas Ekonomi Eropa (European Economic Community - EEC),

biasa disebut dengan pasar tunggal. Organisasi ini bertujuan untuk

menyatukan perekonomian di Eropa.

b. Komunitas Baja dan Batu Bara Eropa (European Coal and Steel

Community - ECSC). Organisasi ini bertujuan untuk mengatur praktik

manufaktur di antara negara-negara anggota.

c. Komunitas Energi Atom Eropa (European Atomic Energy Community -

EAEC), yaitu organisasi yang dibuat untuk menciptakan pasar untuk

energy nuklir.

35
Britania Raya bergabung setelah pengajuan ketiga pada tahun 1969 berkat

persetujuan negara anggota Komunitas Eropa pada masa itu serta dorongan

perusahaan-perusahaan besar sektor manufaktur, termasuk Konfederasi Industri

Britania Rayayang menentang serikat pabean Eropa pasca-Perang Dunia II.

Pelaku industri di Britania Raya mulai menyadari pentingnya investasi asing dari

negara-negara tetangga, kerjasama serta kebijakan industri yang terkoordinasi.

Perdana Menteri Edward Heath menandatangani Perjanjian Aksesi (the Treaty of

Accession) untuk masuk Komunitas Eropa pada tahun 1972 yang kemudian

disambut Komunitas Eropa dengan menerbitkan Undang Undang Parlemen Eropa

1972 yang salah satu isinya adalah tentang keanggotaan Britania Raya mulai

berlaku mulai 1 Januari 1973.

Keanggotaan Britania Raya di Komunitas Eropa mulai dipertanyakan oleh

oposisi, Partai Buruh, yang pada saat itu menginisiasi referendum pertama di

Britania Raya. Partai Buruh, meskipun saat itu terpecah, merasa keanggotaan

Britania Raya di Pasar Tunggal tidak diperlukan. Menurut jajak pendapat,

masalah yang dipertimbangkan pada saat itu antara lain; pertimbangan ekonomi,

pertahanan, kedaulatan Britania Raya dalam urusan internasional di masa depan

serta optimisme masyarakat akan masa depan Britania Raya yang makmur dan

damai. Referendum tersebut menghasilkan kemenangan besar untuk tetap tinggal

di Komunitas Eropa. Hal ini dipengaruhi oleh ingatan tentang Perang Dunia II

36
yangbaru saja terjadi pada masa itu.Komunitas Eropa merupakan pilihan yang

bijak untuk menghindari konflik di masa depan.41

Komunitas Eropa kemudian berubah nama menjadi Uni Eropa pada

tanggal 1 November 1993 sebagai hasil Perjanjian Maastricht. Perubahan nama

ini merupakan cerminan evolusi organisasi tersebut dari hanya kesatuan ekonomi

kini berkembang pada kesatuan politik. Di tahun yang sama, Partai Independen

Britania Raya (“UK Independence Party” – UKIP), sebuah partai politik

euroskeptis, juga dibentuk. Partai ini meraih tempat ketiga di Britania Raya

selama pemilihan Eropa 2004, tempat kedua dalam pemilihan Eropa 2009 dan

tempat pertama dalam pemilihan Eropa 2014. Keberhasilan UKIP dalam

pemilihan Eropa 2014 memiliki pengaruh besar dalam referendum Brexit 2016.

4.2. Perjanjian Lisbon Pasal 50

Hasil pemilu Britania Raya yang menyatakan Britania Raya keluar dari

keanggotaannya di Uni Eropa banyak dihubungkan dengan “Lisbon Treaty”atau

Perjanjian Lisbon, terutama pasal 50 pada perjanjian tersebut. Pasal tersebut tidak

lebih dari lima paragraph pendek, namun menjadi senjata politik yang berharga

setelah keputusan Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa. Pasal 50

41
Walsh, James. 2016. “Britain’s 1975 Europe referendum: what was it like last time?”, diakses
pada tanggal 30 Januari 2020, https://www.theguardian.com/politics/2016/feb/25/britains-1975-
europe-referendum-what-was-it-like-last-time

37
Perjanjian Lisbon menetapkan bagaimana suatu negara Uni Eropa dapat secara

sukarela mengundurkan diri dari keanggotannya.42

Hingga penelitian ini dilakukan, hanya Pemerintah Britania Raya yang

memutuskan untuk menggerakkan Pasal 50 secara sukarela. Dalam Pasal 50,

keputusan pengunduran diri dapat dibuat oleh Perdana Menteri sesuai dengan 'hak

prerogatifnya' atas urusan luar negeri, atau setelah berkonsultasi dengan

kabinetnya. Theresa May, Perdana Menteri pengganti Cameron, mengatakan

bahwa Parlemen akan memiliki kesempatan untuk memperdebatkan soal

menggerakkan Pasal 50 sebelum keputusan dibuat. May menekankan bahwa

keputusan akhir tetap pada pemerintahanBritania Raya dan Parlemen tidak

memiliki kesempatan untuk membuat keputusan yang mengikat terkait Pasal 50.

Pengunduran diri Britania Raya dari Uni Eropa menurut Perjanjian Lisbon Pasal

50 harus dilakukan secara lisan maupun tulisan secara langsung kepada Dewan

Uni Eropa.43

Artikel 50 dari Perjanjian Uni Eropa yang disahkan lewat Perjanjian

Lisbon pada 1 Desember 2009 menjelaskan sebuah prosedur bagi sebuah negara

anggota untuk menarik diri secara sukarela dari Uni Eropa. Prosedurnya adalah:

a. Setiap negara anggota dapat memutuskan untuk menarik diri dari

Uni Eropa sesuai dengan persyaratan konstitusionalnya sendiri,

42
Rankin, Jennifer, Julian Boger and Mark Rice-Oxley. 2016. “What is Article 50 And Why is It So
Central to the Brexit Debate?”. Diakses pada tanggal 17 Januari 2020,
https://www.theguardian.com/politics/2016/jun/25/article-50-brexit-debate-britain-eu
43
Ibid

38
b. Negara Anggota yang memutuskan untuk menarik diri harus

memberi tahu Dewan Eropa tentang niatnya. Dalam pedoman yang

disediakan oleh Dewan Eropa, Uni Eropa akan menegosiasikan

dan menyimpulkan kesepakatan dengan negara tersebut,

menetapkan pengaturan untuk penarikannya, dengan

mempertimbangkan kerangka kerja untuk hubungan masa depan

dengan Uni Eropa. Perjanjian itu harus dinegosiasikan sesuai

dengan Pasal 218 (3) pada Perjanjian tentang Fungsi Uni Eropa.

Hal tersebut harus diputuskan oleh mayoritas Dewan Uni Eropa

yang memenuhi syarat dan mendapatkan persetujuan dari Parlemen

Eropa.

c. Perjanjian harus berhenti berlaku untuk negara yang bersangkutan

sejak tanggal mulai berlakunya perjanjian penarikan atau, jika

gagal, dua tahun setelah pemberitahuan yang disebut dalam ayat 2,

kecuali Dewan Eropa, dalam perjanjian dengan negara anggota

yang bersangkutan dengan suara bulat memutuskan untuk memper-

panjang periode tersebut.

d. Untuk keperluan paragraf 2 dan 3, anggota Dewan Eropa atau

Dewan yang mewakili negara anggota yang ditarik tidak akan

berpartisipasi dalam diskusi Dewan Eropa atau Dewan atau dalam

keputusan mengenai hal tersebut.

39
e. Jika suatu Negara yang telah mengundurkan diri dari Uni Eropa

meminta untuk bergabung kembali, permintaannya harus tunduk

pada prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.

Britania Rayatelah menyepakati anggaran jangka panjang Uni Eropa dan

berkontribusi pada proyek infrastruktur besar yang memiliki jangka waktu

penyelesaian yang panjang. Kerangka anggaran Uni Eropa tidak dihitung dari

tahun ke tahun, melainkan kesepakatanhukum yang lebih dari tujuh tahun.

Kerangka anggaran terakhir dimulai pada tahun 2014 dan berakhir pada 2020.

Britania Raya masih akan bertanggung jawab untuk membayar bagiannya selama

tujuh kuartal tersisa hingga akhir 2020 jika keluar dari Uni Eropa.44

Ketika pembayaran pertama kali diusulkan sebagai bagian dari

kesepakatan penarikan Theresa May, rincian diberikan tentang bagaimana hal itu

akan dihitung dan bukan angka yang tepat.Pada saat itu, penyelesaian

diperkirakan sekitar £39 miliar, didasarkan pada tenggat waktu Brexit 29 Maret

2019.Ketika Brexit ditunda, sebagian dari uang tersebut dibayarkan sebagai

kontribusi anggaran normal Britania Raya, jadi sisanya merupakan bagian dari

tagihan dari Uni Eropa. Jadi ketika tanggal Brexit adalah 31 Oktober 2019, Kantor

untuk Penanggung Jawab Anggaran (OBR) memperkirakan bahwa tagihannya

turun menjadi £32,8 miliar. Untuk tenggat waktu 31 januari 2020 diperkirakan

total tagihan di bawah £ 30 miliar. OBR mengharapkan sebagian besar dari ini

44
Brinded, Lianna. 2017. “Everything you need to know about Brexit divorce bill”, diakses pada
tanggal 30 Januari 2020, https://qz.com/1134703/brexit-divorce-bill-explained-why-the-uk-needs-
to-pay-the-eu-to-leave/

40
dibayarkan pada tahun 2022, dengan beberapa pembayaran yang relatif kecil

masih dilakukan sampai tahun 2060-an.45

4.3. Kiprah Boris Johnson dalam Pemerintahan Britania Raya

Boris Johnson, lahir dengan nama Alexander Boris de Pfeffel Johnson,

adalah seorang Perdana Menteri Britania Raya dari Partai Konservatif. Johnson

menggantikan Theresa May yang mundur dari jabatannya atas kegagalannya

mengurus kelanjutan referendum Brexit yang diwariskan pemerintah sebelumnya,

David Cameron, untuk keluar dari Uni Eropa. Johnson resmi menjadi Perdana

Menteri Britania Raya pada tanggal 23 Juli 2019.46

Kiprahnya pada Pemerintahan Britania Raya dimulai pada tahun 2001

dimana ia memenangkansatu kursi untuk masuk parlemen lewat Partai

Konservatif. Lalu pada tahun 2003 -2004 ia menjadi wakil ketua Partai

Konservatif Britania Raya. Kemudian di bulan Mei 2008, ia terpilih menjadi

walikota London dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2012. Ia kemudian

terpilih lagi dalam parlemen pada tahun 2015 sebagai perwakilan daerah Uxbridge

dan Ruslip Selatan. Di tahun 2016, karir Johnson di pemerintahan Britania Raya

45
Reality Check. 2020. “Brexit divorce bill: How much does the UK owe the EU?”, diakses pada
tanggal 30 Januari 2020, https://www.bbc.com/news/51110096
46
CNN Editorial Research. 2019. “Boris Johnson Fast Facts”, diakses pada tanggal 18 Januari
2020, https://edition.cnn.com/2019/08/13/uk/boris-johnson-fast-facts/index.html

41
menanjak sejak ia diangkat menjadi menteri luar negeri oleh Perdana Menteri

Theresa May.47

Johnson mengkampanyekan dukungannya terhadap Brexit di tahun yang

sama ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, namun tahun 2018, Johnson

mengundurkan dirinya dari posisi Menteri Luar Negeri karena ia bertentangan

dengan Perdana Menteri Theresa May terkait masalah pendekatan kesepakatan

May dengan Uni Eropa atas kemunduran Britania Raya.

Menyusul kegagalan Britania Raya untuk meratifikasi perjanjian atau

“deal” Brexit dengan batas waktu 12 April, Perdana Menteri Theresa May

meminta perpanjangan dari Uni Eropa. Uni Eropa pun mengabulkan dengan

menunda batas waktu hingga 31 Oktober, meskipun Britania Raya bisa lebih awal

jika dapat meratifikasi kesepakatan sebelum batas waktu.

Di tengah meningkatnya frustrasi di London, para pemimpin Uni Eropa

berusaha membatasi kerusakan di Uni Eropa.Mayoritas dari mereka, termasuk

Kanselir Jerman Angela Merkel menganjurkan perpanjangan batas waktu yang

lebih lama. Pendekatan ini akan menghapus Brexit dari agenda langsung,

memberikan waktu bagi politik domestik Britania Raya untuk terungkap, dan

mungkin menakut-nakuti Partai Konservatif untuk mendukung kesepakatan

jikaBrexit lolos. Namun,

Presiden Prancis Emmanuel Macron bersikeras tenggat waktu yang lebih

pendek untuk memfokuskan pikiran Britania Raya dan mencegah Britania Raya

47
Ibid

42
mengganggu siklus politik Uni Eropa yang baru (termasuk rencananya untuk

reformasi).Kompromi yang dihasilkan menandai keretakan terbesar saat ini dalam

persatuan Uni Eropa karena Brexit.48

May tidak dapat mempertahankan posisinya karena kondisi Partai

Konservatif yang semakin melemah. Di daerah-daerah, partainya muali kehilang

banyak kursi dan secara mengejutkan berada di urutan ke-lima dalam Parlemen

Negara Eropa. Ia gagal berkompromi dengan Partai Buruh, yang mengusulkan

pemungutan suara atas kesepakatan pengunduran diri Britania Raya dari Uni

Eropa. Namun, daripada melakukan voting atas kesepakatan itu, May malah

menginginkan Majelis untuk mempertimbangkan Undang-Undang yang

dibutuhkan untuk menetapkan kemunduran Britania Raya dari Uni Eropa dengan

harapan Britania Raya dapat mundur sebelum Majelis Uni Eropa yang lama

berganti.Meskipun menurut May hal tersebut merupakan kesepakatan Brexit yang

baru, namun para Brexiteers- sebutan untuk pendukung Brexit, merasa

dikhianati.May mengumumkan pengunduran dirinya karena banyak tekanan

politik. Pemerintahannya telah membatalkan rencana untuk memperkenalkan dan

menjadwalkan pemungutan suara untuk RUU tersebut. Ia pun digantikan Boris

Johnson.49

48
Sloat, Amanda. 2019. “Brexit endgame: A withdrawal agreement for Theresa May, but no clarity
on Brexit”. Diakses pada tanggal 18 Januari 2020 https://www.brookings.edu/blog/order-from-
chaos/2019/05/30/brexit-endgame-a-withdrawal-agreement-for-theresa-may-but-no-clarity-on-
brexit/
49
Ibid

43
4.4. Tantangan Britania Raya Untuk Mundur Dari Keanggotaan Uni Eropa

Sejak menjabat Perdana Menteri, banyak hal yang telah terjadi terkait

dengan Brexit. Meskipun Johnson menyangkal, Ratu Elizabeth menyetujui

permintaan Johnson untuk menunda parlemen Britania Raya mulai pertengahan

September, untuk mengurangi waktu yang tersedia bagi anggota parlemen yang

ingin memblokir Brexit tanpa kesepakatan (dengan Uni Eropa). Berita itu

mendapat tentangan dari para politisi yang mengecamnya sebagai berpotensi tidak

konstitusional dan tidak demokratis. Kecaman ini beralasan, karena kampanye

Johnson yang sangat vokal dalam mendukung Brexit dan pernyataannya yang

mengatakan bahwa Britania Raya akan segera mundur dari Uni Eropa meskipun

tanpa kesepakatan, suatu hal yang meresahkan sebagian masyarakat Britania

Raya.

Johnson telah berkampanye dengan janji untuk meninggalkan Uni Eropa

tanpa kesepakatan (“no deal Brexit”)jika perjanjian keluar dengan Uni Eropa tidak

diubah sesuai kepuasannya pada 31 Oktober 2019, tenggat waktu keberangkatan

yang direvisi yang telah dinegosiasikan, dan kini tenggat waktunya adalah hingga

akhir Januari 2020. Dalam pidato kemenangannya, dia berjanji untuk mundur dari

Uni Eropa, menyatukan negara, dan mengalahkan Jeremy Corbyn- lawan dari

Partai Buruh.50

Anggota oposisi yang melawan Johnson atas niatnya untuk mundur dari

Uni Eropa tanpa kesepakatan, dan 21 anggota parlemen Konservatif berkumpul

50
Britannica. “Boris Johnson: Prime Minister of United Kingdom”, diakses pada tanggal 18
Januari 2020, https://www.britannica.com/biography/Boris-Johnson

44
bersama dalam pemungutan suara. Johnson mengalamikekalahan memalukan

dalam pemungutan suara tersebut, ia menanggapi dengan mengusir 21 anggota

parlemen yang tidak setuju dari Partai Konservatifnya. Hasil pemungutan tersebut

mengharuskan Johnson untuk menunda Brexit dan segera membuat kesepakatan

terkait Brexit dengan Uni Eropa.

Johnson berusaha untuk mendapatkan kembali kendali narasi dengan

mengumumkan bahwa ia akan menyerukan pemilihan cepat. Di bawah Ketentuan

Tetap dari Parlemen Act, bagaimanapun, seorang perdana menteri harus

memenangkan dukungan setidaknya dua pertiga dari “House of Commons” untuk

mengadakan pemilihan seperti itu, yang berarti bahwa Johnson akan harus

memenangkan dukungan oposisi untuk pemungutan suara itu.

Drama politik meningkat pada 4 September, ketika “House of Commons”

memilih memaksa Johnson untuk meminta penundaan penarikan Britania Raya

dari Uni Eropa hingga 31 Januari 2020, jika pada 19 Oktober 2019 ia belum

mengajukan kesepakatan tentang Brexit untuk persetujuan Parlemen atau

meyakinkan“House of Commons” untuk menyetujui Brexit tanpa kesepakatan.51

Pada Oktober, Johnson dapat menemukan titik temu dengan Uni Eropa

pada perjanjian yang dinegosiasikan ulang. Kesepakatan baru akan

memungkinkan Britania Raya untuk menandatangani dan mengimplementasikan

perjanjian dagangnya sendiri dengan negara-negara di seluruh dunia, tetapi juga

menciptakan perbatasan bea cukai dan peraturan antara Irlandia Utara dan

51
Ibid

45
Britania Raya Raya.Ini berarti beberapa barang yang memasuki Irlandia Utara dari

Britania Raya akan dikenakan pemeriksaan dan membayar pajak impor Uni

Eropa.52 Selebihnya, kesepakatan yang dibuat tidak terlalu berbeda dengan

kesepakatan yang dibuat Perdana Menteri sebelumnya, Theresa May. Pada 22

Oktober, “House of Commons” menyetujui rencana kesepakatan yang telah

direvisi tersebut, namun mereka tetap menangguhkan keputusan tersebut hingga

tenggat waktu 31 Oktober. Dengan demikian, Johnson terpaksa meminta

perpanjangan waktu dari Uni Eropa.

Permintaan Johnson dikabulkan Uni Eropa dan tenggat waktu diatur ulang

untuk 31 Januari 2020. Setelah tiga upaya gagal untuk mengadakan pemilihan

cepat, Johnson akhirnya dapat membawa kasusnya kepada masyarakat, dan dalam

kampanyenya ia berjanji untuk segera menjalankan Brexit pada tenggat waktu

yang baru. Meskipun solusi Johnson untuk jebakan backstop tampaknya pasti

akan kehilangan dukungannya dari Partai Unionis Demokrat, kemenangan Partai

Konservatif yang diproyeksikan terbukti jauh lebih menentukan daripada yang

diperkirakan. Karena sudah memenangkan 365 kursi, partai ini meningkatkan

kehadirannya di “House of Commons” dengan 47 kursi dan mencatat kemenangan

paling berkuasa dalam pemilihan parlemen sejak 1987. Dengan mayoritas kursi

yang dimilikinya, Johnson siap untuk memandu Brexit sesuai

rencananya.53Persetujuan tersebut sekaligus mengakhiri perbedaan pendapat yang

terjadi selama bertahun-tahun hingga menggulingkan dua pemerintah Britania

52
Prescott, Emily. 2020. “BREXIT BOOM: What will happen after Brexit?”, diakses tanggal 19
Januari 2020, https://www.thesun.co.uk/news/10717266/brexit-dates-for-2020-uk/
53
Ibid. Op cit. Britannica

46
Raya. “House of Commons” meledak dengan sorak-sorai setelah anggota

parlemen meratifikasi kesepakatan perceraian Britania Raya dengan Uni Eropa

yang diajukan Perdana Menteri Boris Johnson.54

4.5. Proses Brexit (2016 – 2019)

Pada tanggal 23 Juni 2016, rakyat Britania Raya memilih untuk

meninggalkan Uni Eropa. Namun pemungutan suara pada hari itu bukanlah satu-

satunya proses Brexit yang perlu diketahu. Ada beberapa proses yang tidak kalah

penting dan berkaitan dengan apakah Britania Raya akan meninggalkan Uni

Eropa dengan “deal” atau “no deal”, serta kapan saja tenggat waktu yang

ditentukan oleh Uni Eropa terhadap Britania Raya untuk dapat menentukan hal

tersebut. Jadwal-jadwal tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Tanggal Agenda Keterangan

23 Juni 2016 Referendum 52% pemilih memenangkan

pemungutan suara untuk me-

ninggalkan Uni Eropa dengan

referendum Brexit.

24 Juni 2016 Pengunduran diri PM Setelah kalah dalam kampanye

David Cameron untuk mempertahankan hubu-

ngan Britania Raya dengan Uni

Eropa pada pemungutan suara

54
CNN Indonesia. 2020. “Parlemen Britania Raya Akhirnya Setujui Kesepakatan Brexit”, diakses
pada tanggal 19 Januari 2020, https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200110015352-134-
464086/parlemen-Britania Raya-akhirnya-setujui-kesepakatan-brexit

47
Brexit, PM Cameron

mengundurkan diri dari

posisinya sebagai Perdana

Menteri Britania Raya.

15 Juli 2016 Theresa May: PM Menggantikan PM Cameron,

Britania Raya Baru Theresa May diangkat menjadi

PM Britania Raya.

2 Februari 2017 Proposal Brexit I PM May mengajukan proposal /

"white paper" kepada Uni Eropa

yang berisi penyesuaian-

penyesuaian kebijakan dan pe-

raturan pasca-Brexit.

29 Maret 2017 Perjanjian Lisbon Pasal PM Theresa May menanda-

50 tangani surat yang berisi ten-

tang penggunaan Pasal 50 Per-

janjian Lisbon untuk benar-

benar meyakinkan Britania Raya

mundur dari Uni Eropa. Surat

tersebut diterima Presiden De-

wan Uni Eropa- Donald Tusk.55

55
BBC. 2017. “Brexit: Article 50 triggered – what now?”, diakses pada tanggal 19 Januari 2020,
https://www.bbc.com/news/uk-politics-39143978

48
18 April 2017 Pemilihan Umum Awal Pada hari ini PM May meng-

/ "Snap Election" umumkan agar dilakukan Pe-

milihan Umum Awal. Pemilih-

an umum awal ini dilakukannya

untuk mengumpulkan mayo-

ritas suara di "House of

Common" untuk kemudian da-

pat digunakan dalam peng-

ambilan keputusan-keputusan

disana, terutama yang terkait

dengan Brexit.56

8 Juni 2017 PM May kalah dalam Perdana Menteri Theresa May

pemilihan umum awal kalah dalam pemilu awal yang

diusulkannya. Ia kehilangan

mayoritas suara yang dibutuh-

kannya dalam parlemen. Hal ini

menyebabkan ketidakpastian

dalam pemerintahannya karena

jadwal negosiasi Brexit dengan

56
Asthana, Anushka dan Peter Walker. 2017. “Theresa May calls fprgeneral election to secure
Brexit mandate”, diakses tanggal 19 Januari 2020,
https://www.theguardian.com/politics/2017/apr/18/theresa-may-calls-for-general-election-in-bid-
to-secure-brexit-mandate

49
Uni Eropa yang tinggal dua

minggu lagi.57

19 Juni 2017 Babak pertama Negosiasi antara Britania Raya

negosiasi Britania Raya dan Uni Eropa dimulai. Uni

dengan Uni Eropa Eropa ingin negosiasi dibagi

menjadi empat minggu, masing-

masing berfokus pada masalah

utama. Minggu pertama akan

me-libatkan persiapan politik,

diikuti dengan minggu di mana

dokumen akan diungkapkan oleh

kedua belah pihak.

Minggu ketiga agendanya ada-

lah pertemuan Uni Eropa de-

ngan sekretaris Brexit. Pada

minggu terakhir, Barnier, nego-

siator Uni Eropa akan melapor-

kan hasil negosiasi ke 27 negara

anggota dan parlemen Eropa.58

8 Desember 2017 Laporan bersama Laporan yang berisi kese-

57
Erlanger, Steven dan Stephen Castle. 2017. “Theresa May Loses Overall Majority in U.K.
Parliament”, diakses pada tanggal 19 Januari 2020,
https://www.nytimes.com/2017/06/08/world/europe/theresa-may-britain-election-conservatives-
parliament.html
58
Boffey, Daniel. 2017. “Brexit negotiations set to start on 19 June”, diakses pada tanggal 19
Januari 2020, https://www.bbc.com/news/uk-politics-39143978

50
(Peme-rintah Britania pakatan atau “deal” mengenai

Raya dan negosiator Perbatasan Irlandia yang di-

Uni Eropa) dan usulan negosiasikan oleh negosiatior

solusi untuk Uni Eropa dan pemerintahan

perbataasan Irlandia Britania Raya. Dalam usulan

kesepa-katan ini disebutkan

perbatasan Irlandia tetap dalam

kerjasama Uni Eropa, termasuk

di dalam-nya kerjasama pasar

tunggal dan urusan

kepabeanan.59

28 Februari 2018 Publikasi komisioner Rancangankesepakatanpenarikan

Uni Eropa tentang Brexit terdiri dari enam bagian,

Pasal 50 kesepakatan termasuk keten-tuan pengantar,

penari-kan Brexit hak warga negara, masalah

pemisahan lainnya seperti

barang yang ditempatkan di

pasar sebelum tanggal

penarikan, penyele-saian

finansial, pengaturan transisi,

dan ketentuan kelem-bagaan dan

59
TPF50. 2017. “Joint Report from the Negotiators from the European Union and the United
Kingdom Government”. Diakses pada tanggal 19 Januari 2020,
https://ec.europa.eu/commission/sites/beta-political/files/joint_report.pdf

51
protokol tentang Irlandia / Utara

Irlandia.60

14 November PM May dan Uni Eropa Kesepakatan Penarikan ini me-

2018 mempublikasikan kese- nuai banyak kritik dari dalam

pakatan penarikan negeri. Pimpinan Partai Buruh

Brexit menganggap kesepakatan ini

merugikan Britania Raya. Boris

Johnson juga menentang kese-

pakatan tersebut karena kesepa-

katan tersebut tidak melepas-kan

Irlandia dari serikat kepabeanan

Uni Eropa.

25 November Uni Eropa menyetujui Setelah dipublikasikan sebe-

2018 kesepakatan penarikan lumnya, Uni Eropa menyetujui

Brexit kesepakatan penarikan Brexit

yang dibuat.

17 Desember 2018 PM Theresa May Pemungutan suara yang se-

meng-umumkan belumnya dijadwalkan telah di-

tanggal pe-mungutan tunda karena PM May sadar

suara terkait akan kemungkinan menangnya

kesepakatan penarikan yang kecil. Namun desakan dari

60
European Commission. 2018. “Brexit: European Commission publishes draft Article 50
Withdrawal Agreement”. Diakses pada tanggal 19 Januari 2020,
https://ec.europa.eu/commission/presscorner/detail/en/IP_18_1243

52
Brexit oposisi, Partai Buruh, se-makin

kencang dan mengan-cam akan

mengajukan mosi tidak percaya

kepada PM May. Akhirnya, pada

tanggal ini di-umumkan akan

dilakukan pemungutan suara

pada Januari 2019.61

16 Januari 2018 Pemungutan suara atas Seperti yang diharapkan, par-

Kesepakatan Penarikan lemen Britania Raya memilih

Brexit untuk menolak kesepakatan

penari-kan Brexit yang

dinegosiasikan oleh Theresa

May dan Uni Eropa. Dia kalah

dengan 230 suara.62

24 Mei 2019 PM May Pengunduran diri PM May dari

mengundurkan diri. posisinya sebagai pemimpin

Partai Konservatif setelah me-

ngalami banyak tekanan baik

dari partai oposisi maupun dari

dalam partainya sendiri

61
BBC. 2018. “Theresa May sets January date for MPs’ Brexit vote”. Diakses pada tanggal 19
Januari 2020, https://www.bbc.com/news/uk-politics-46586673
62
Lowe, Sam dan John Springford. 2019. “After the meaningful vote: What are Theresa May’s
options?”. Diakses pada tanggal 19 Januari 2020, https://www.cer.eu/insights/after-meaningful-
vote-what-are-theresa-mays-options

53
mengenai kesepakatan penarik-

an Brexit yang dinegosiasi-

kannya tidak mendapat

dukungan.

24 Juli 2019 Boris Johnson menjadi PM Boris Johnson

Perdana Menteri menggantikan Theresa May

Britania Raya menjadi pemimpin Partai

Konservatif dan menjadikannya

Perdana Menteri yang baru.

PM Johnson berhasil

meyakinkan “House of

Commons” dengan

kampanyenya untuk segera

mewujudkan Brexit bahkan

tanpa kesepakatan dengan Uni

Eropa.63

2 Oktober 2019 PM Boris Johnson me- Boris Johnson mulai

ngusulkan kesepakatan mempertimbangkan kesepakatan

baru tentang perma- penarikan Brexit. Permasalahan

salahan Irlandia. kesepakatan tentang Irlandia

menjadi hal yang menahan

63
Springford, John. 2019. “Boris Johnson and Brexit: What to Expect”. Diakses pada tanggal 19
Januari 2020, https://www.cer.eu/insights/boris-johnson-and-brexit-what-expect

54
“deal” atau “no deal” Brexit.

PM Johnson mengusulkan

beberapa hal mengenai Irlandia

yang mana intinya adalah

Irlandia Utara tidak lagi dalam

serikat kepabeanan Uni Eropa,

namun masih termasuk dalam

pasar tunggal Uni Eropa.64

17 Oktober 2019 PM Johnson setuju Dengan adanya penyesuaian

dengan kesepakatan pe- kesepakatan terkait Irlandia, PM

narikan Brexit dengan Johnson menyetujui ke-

Uni Eropa sepakatan penarikan Brexit yang

baru. Hal tersebut

disampaikannya lewat media

Twitter.65

28 Oktober 2019 Uni Eropa menunda Setelah tiga kali ditunda, Uni

masa tenggang hingga Eropa kembali mengganti masa

31 Januari 2020 tenggang pengajuan kesepa-

katan penarikan Brexit setelah

mengadakan pertemuan dengan

64
O’Caroll, Lisa. 2019. “Boris Johnson’s Brexit alternative to Irish backstop: what’s new”.
Diakses pada tanggal 19 Januari 2020, https://www.theguardian.com/politics/2019/oct/02/boris-
johnsons-brexit-alternative-to-the-irish-backstop-whats-new
65
Ellyatt, Holly. 2019. “UK and EU strike new Brexit deal in last-ditch talks”. Diakses pada
tanggal 19 Januari 2020, https://www.cnbc.com/2019/10/17/uk-and-eu-agree-on-new-brexit-deal-
boris-johnson-says.html

55
27 perwakilan negara anggota.

Penambahan masa tenggang ini

memberikan Pemerintah Britania

Raya waktu untuk menye-tujui

kesepakatan penarikan Brexit

yang telah dibuat PM Johnson

dengan 27 perwakilan negara

Uni Eropa.66

12 Desember 2019 PM Johnson Boris Johnson memenangkan

memenang-kan mayoritas suara mengalahkan

pemilihan umum lawannya Jeremy Corbyn.

9 Januari 2020 Kesepakatan penarikan Hal ini sudah diperkirakan

Brexit disetujui mayori- sebelumnya, mengingat keme-

tas parlemen dalam nangan PM Johnson dalam

“House of Commons” pemilihan umum dimana ia

memenangkan mayoritas suara.

4.6. “No Deal” Brexit

Kemungkinan terjadinya Brexit tanpa kesepakatan perjanjian penarikan

dengan Uni Eropa pada saat PM Johnson baru menjabat begitu besar karena

pernyataan PM Johnson bahwa ia tidak akan melakukan negosiasi dengan Uni

66
Amaro, Silvia. 2019. “EU agrees to give the UK a Brexit extension until January 31”, diakses
pada tanggal 19 Januari 2020, https://www.cnbc.com/2019/10/28/the-eu-discusses-three-month-
brexit-extension.html

56
Eropa jika persoalan Irlandia di kesepakatan penarikan yang sebelumnya dibuat

dengan Theresa May belum diubah. Uni Eropa kemudian membalas pernyataan

tersebut dengan pernyataan bahwa kesepakatan yang akan dibuat dengan

Pemerintah Britania Raya harus berdasarkan kesepakatan penarikan yang telah

dibuat sebelumnya, termasuk permasalahan Irlandia. Tidak ada kesepakatan

sampai pada tahap ini.

Dalam artikelnya di euronews.com, Sandford menyampaikan jika Britania

Raya meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, pengaturan hukum yang ada

sebelumnya akan tiba-tiba berhenti berlaku dan banyak aspek kehidupan sehari-

hari akan terpengaruh.Persiapan untuk skenario tanpa kesepakatan telah

ditingkatkan di Britania Raya, demikian pula peringatan akan konsekuensi yang

merusak ekonomi dan hubungan Britania Raya - Uni Eropa di masa depan.67Jika

demikian, tidak akan ada periode transisi.Britania Rayaakan segera meninggalkan

pasar tunggal dan serikat pabean, serta lembaga Uni Eropa lainnya.68

Meskipun masih kemungkinan, baik Uni Eropa maupun Britania Raya

sama-sama tidak menginginkan Brexit terjadi tanpa kesepakatan perjanjian

penarikan. Beberapa kemungkinan yang diperkirakan akan terjadi jika Britania

Raya meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan tersebut antara lain:

67
Sandford, Alasdair. 2019. “No-deal Brexit: everything you need to know”, diakses pada tanggal
19 Januari 2020, https://www.euronews.com/2019/02/22/no-deal-brexit-everything-you-need-to-
know
68
Sandu, Serina. 2019. “What is a no-deal Brexit? Consequences of the UK leaving the UE
without a deal”, diakses pada tanggal 19 Januari 2020, https://inews.co.uk/news/politics/brexit/no-
deal-brexit-what-meaning-uk-leave-uk-consequences-67511

57
1. Perdagangan

Kemungkinan Britania Rayaharus kembali ke aturan Organisasi

Perdagangan Dunia tentang perdagangan. Sementara Britania Raya

tidak lagi terikat oleh peraturan UE, Britania Raya harus

menghadapi tarif eksternal Uni Eropa. Dampak lainnya bisa jadi

harga barang-barang impor di toko-toko untuk orang Britania Raya

menjadi lebih tinggi. Pabrik-pabrik akan memindahkan operasinya

ke Uni Eropa untuk menghindari keterlambatan komponen yang

melintasi perbatasan.

2. Warga negara Britania Raya dan Uni Eropa

Baik Pemerintahan Britania Raya maupun Uni Eropa akan

mengatur kembali kebijakan imigrasinya masing-masing. Warga

negara Uni Eropa yang tinggal di Britania Raya dapat mengajukan

permohonan status menetap untuk tetap tinggal meskipun Brexit

tidak ada kesepakatan. Warga negara Britania Raya yang tinggal di

luar negeri disarankan untuk melalui proses serupa di negara

tempat tinggal mereka. Akan ada proses yang lama di perbatasan

jika pemeriksaan paspor dan bea cukai ditingkatkan.Dan ada

kekhawatiran bahwa harga makanan bisa naik, dan mungkin ada

kekurangan barang, termasuk obat-obatan.

3. Hukum

58
Britania Raya tidak lagi harus mematuhi putusan Pengadilan Eropa

tetapi akan terikat ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, sebuah

badan non-Uni Eropa.

4. Masalah finansial

Pemerintah Britania Rayatidak perlu lagi membayar miliaran ke

anggaran Uni Eropa.Namun Britania Raya akan kehilangan

beberapa subsidi Uni Eropa seperti Kebijakan Pertanian Bersama

memberikan dukungan keuangan senilai £ 3,5 miliar kepada petani

pada 2018 kepada Britania Raya.

5. Perbatasan Irlandia

Masalah perbatasan Irlandia masih belum terselesaikan. Sementara

infrastruktur fisik telah diveto, perbatasan akan menjadi perbatasan

eksternal untuk Uni Eropa jika Brexit tidak ada kesepakatan.Tetapi

Pemerintah Britania Raya mengatakan akan tetap bertujuan untuk

menghindari perbatasan yang keras dan untuk sementara waktu

tidak akan ada tarif baru untuk barang-barang yang melintasi

perbatasan dari Irlandia ke Irlandia Utara.69

Tenggat waktu pada masa itu adalah 31 Oktober 2018. Pemerintah

Britania Raya dihadapkan pada pilihan antara keluar dari Uni Eropa tanpa

kesepakatan atau mencabut penggunaan Pasal 50 Perjanjian Lisbon yang diajukan

PM Theresa May kepada Uni Eropa, atau dengan membuat kesepakatan baru.

Sebab tenggat waktu yang sudah dekat, maka tidak mungkin bagi Pemerintah

69
Ibid

59
Britania Raya dan Uni Eropa untuk melakukan negosiasi ulang kesepakatan

penarikan Brexit. Begitu juga dengan pencabuatan penggunaan Pasal 50

Perjanjian Lisbon karena mayoritas majelis Britania Raya setuju dengan Brexit.

PM Johnson sadar akan keputusan Uni Eropa yang tegas akan kesepakatan

yang telah disetujui sebelumnya. Ia melihat, jika Britania Raya keluar tanpa

kesepakatan maka dampaknya akan mengejutkan seperti jatuhnya pasar keuangan,

kepanikan dalam jual beli, menyulitkan investor asing, termasuk ancaman petani

yang akan menyembelih ternaknya, ketegangan meningkat di Irlandia Utara dan

nasionalisme melonjak di Skotlandia. Kondisi yang merugikan tersebut harus

dihindari karena dalam waktu dekat akan diadakan pemilihan umum karena akan

berdampak pada popularitasnya sebagai Perdana Menteri.70

PM Johnson mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang cukup

menyulitkan kedua belah pihak tersebut dan mulai menawarkan negosiasi dengan

Uni Eropa untuk mengubah beberapa poin kesepakatan penarikan yang

mengganjal bagi Pemerintah Britania Raya, terutama masalah perbatasan Irlandia.

Setelah beberapa kali negosiasi, kesepakatan baru pun terjadi antara Pemerintah

Britania Raya dan Uni Eropa sesaat sebelum pemilihan umum berlangsung di

Britania Raya.

Hasil negosiasi kesepakatan Uni Eropa dengan pemerintahan yang

dipimpinnya menjadi bahan kampanye yang kuat dan janji yang sudah lama

ditunggu oleh rakyat Britania Raya. Berbeda dengan lawannya, Jeremy Corbyn

70
Grant, Charles. 2019. “A no deal Brexit is inevitable”, diakses pada tanggal 19 Januari 2020,
https://www.cer.eu/insights/no-deal-brexit-not-inevitable

60
yang menawarkan referendum lainnya dan pemungutan suara kedua atas
71
kemerdekaan Skotlandia. Hasil pemilihan umum tersebut memenangkan Boris

Johnson dengan perolehan mayoritas suara.

Hasil pemilihan umum ini dinilai luar biasa bagi Partai Konservatif. Lebih

baik dari yang telah diperkirakan. PM Johnson telah memenangkan mayoritas

yang memungkinkan Boris Johnson memastikan Brexit akan terjadi Januari

2020.Pemilihan umum yang dilakukan menunjukkan perpecahan yang terjadi di

dalam badan oposisi yaitu Partai Buruh. Beberapa anggota parlemen Partai Buruh

ikut memilih Boris Johnson sehinggga partai tersebut berada dalam posisi yang

lebih buruk.72

Dengan kemenangan mayoritasnya di “House of Common” sangat tidak

mungkin Brexit akan terjadi tanpa kesepakatan penarikan. Kesepakatan penarikan

telah disetujui pada bulan November baik oleh Uni Eropa maupun Pemerintah

Britania Raya. Kesepakatan penarikan Brexit juga telah disetujui mayoritas dalam

“House of Commons”pada tanggal 9 Januari lalu.

4.7. “Deal” Brexit

Perjanjian yang sedang diabadikan dalam undang-undang Britania Raya

oleh RUU Penarikan Perjanjian, juga mencakup rencana untuk periode transisi

71
BBC. 2019. “General election 2019: Conservative Party launches campaign”, diakses pada
tanggal 19 Januari 2020, https://www.bbc.com/news/election-2019-50311003
72
BBC. 2019. “Election results 2019: Boris Johnson returns to power with big majority”, diakses
pada tanggal 19 Januari 2020, https://www.bbc.com/news/election-2019-50765773

61
mulai setelah hari Brexit pada tanggal 31 Januari. Berikut adalah poin utama dari

kesepakatan perceraian:

1. Periode Transisi

Jika Parlemen Britania Raya dan Parlemen Eropa memilih

mendukung perjanjian Brexit, Britania Raya akan meninggalkan Uni

Eropa pada tanggal 31 Januari 2020. Ini akan diikuti oleh periode transisi,

yang akan berlangsung hingga 31 Desember 2020. Selama periode ini,

semua peraturan dan regulasi UE akan terus berlaku di Britania Raya.

Tidak ada yang akan berubah untuk bisnis atau untuk publik. Hal ini akan

memberikan setiap orang waktu lebih untuk mempersiapkan diri mereka

untuk perjanjian baru yang akan dibuat oleh Uni Eropa dan Britania Raya

mengenai hubungan keduanya di masa depan setelah 31 Desember 2020.


73

Jika Britania Raya dan Uni Eropa setuju, periode transisi ini dapat

diperpanjang sekali dua tahun, artinya itu bisa tetap berlaku sampai 31

Desember 2022. Namun PM Johnson mengatakan bahwa dia tidak akan

mencari perpanjangan.Transisi diberikan untuk memberikan kesinam-

bungan sampai kedua belah pihak menyetujui kemitraan baru, yang

mencakup segala sesuatu mulai dari perdagangan hingga hak dan

keamanan penangkapan ikan. Ketika kesepakatan perceraian pertama kali

dirancang, transisi akan berlangsung hampir dua tahun. Namun penundaan

Brexit telah mempersingkat transisi menjadi hanya 11 bulan.


73
Government of Netherlands. 2020. “Brexit: Where do we stand?” diakses pada tanggal 19
Januari 2020, https://www.government.nl/topics/brexit/brexit-where-do-we-stand

62
Uni Eropa telah memperingatkan akan mustahil untuk menyepakati

perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif dalam waktu itu, dan

London memiliki opsi untuk memperpanjang transisi satu atau dua tahun.

Tetapi Perdana Menteri Boris Johnson menegaskan tidak akan ada

perpanjangan. Hal itu meningkatkan spekulasi bahwa ia harus menerima

kesepakatan perdagangan yang kurang ambisius. Garis besar longgar dari

jenis hubungan yang diinginkan kedua belah pihak diatur dalam Deklarasi

Politik yang menyertai Perjanjian Penarikan Uni Eropa.74

2. Hak warga negara Uni Eropa

Kesepakatan Uni Eropa melindungi hak untuk hidup, bekerja,

belajar dan mengklaim layanan kesehatan dan manfaat sosial dari sekitar

3,6 juta warga Uni Eropa di Britania Raya, dan satu juta warga Britania

Raya yang tinggal di tempat lain di blok tersebut.RUU Perjanjian

Penarikan Britania Raya juga mencakup kesepakatan serupa yang

berkaitan dengan warga Swiss, Islandia, Liechtenstein dan Norwegia, yang

berada di luar Uni Eropa tetapi di dalam wilayah perdagangan bebas

Eropa.

Di Britania Raya, warga negara Eropa yang tiba dalam periode

transisi harus mendaftar sebelum 30 Juni 2021, untuk mempertahankan

hak-hak mereka. Penduduk lebih dari lima tahun akan diberikan "status

menetap", atau cuti tak terbatas untuk tetap. Sementara itu untuk yang baru

datang, akan diizinkan untuk tinggal sampai mereka memenuhi ambang

74
Ibid

63
batas.London mengatakan warga Uni Eropa yang tiba setelah transisi akan

tunduk pada aturan yang lebih ketat yang diterapkan pada kedatangan non-

Eropa. Tetapi Brussel dapat membuat pergerakan bebas terus menjadi

persyaratan jika Britania Raya ingin mempertahankan akses ke pasar

tunggal Uni Eropa.75

3. Penyelesaian finansial Britania Raya

Britania Raya telah setuju untuk menghormati komitmen yang

dibuat selama keanggotaan UE, dari investasi hingga pensiun staf, yang

akan dibayarkan saat pembayaran jatuh tempo. Tahun lalu angka itu

mencapai £ 39 miliar (44 miliar euro, $ 51 miliar pada saat itu),

berdasarkan Britania Raya meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret

2019.Tiga penundaan Brexit berikutnya, di mana Britania Raya terus

membayar biaya keanggotaan penuh, berarti tagihan akhir kemungkinan

akan lebih tinggi.

4. Irlandia Utara.

Pengaturan untuk Irlandia Utara yang dikelola Britania Raya dalam

rancangan perjanjian sebelumnya memicu kemarahan di antara anggota

parlemen, dan ketika Johnson mulai menjabat Juli lalu, dia bersikeras

untuk mengubahnya. Semua pihak sepakat tentang perlunya menghindari

pemeriksaan perbatasan antara Irlandia Utara dan anggota Uni Eropa,

Irlandia, untuk menghindari gangguan perdamaian yang rapuh di wilayah

yang dilanda kekerasan pada 1970-an, 1980-an dan 1990-an. Pendukung

75
Ibid

64
Brexit menolak rencana awal untuk menjaga Britania Raya di bawah

aturan perdagangan Uni Eropa tetapi sistem baru tetap kontroversial. Di

bawah kesepakatan yang direvisi, Irlandia Utara tetap berada di wilayah

pabean Britania Raya, tetapi dalam praktiknya akan ada semacam

perbatasan pabean dengan Uni Eropa.

Barang-barang yang tiba dan tinggal di Irlandia Utara dari negara-

negara non-UE akan berada di bawah aturan bea cukai Britania Raya,

sementara barang-barang yang masuk ke Uni Eropa melalui Republik

Irlandia akan berada di bawah sistem Uni Eropa.Irlandia Utara akan tetap

selaras dengan Uni Eropa pada beberapa standar untuk memastikan

makanan, hewan, dan barang industri yang diizinkan dapat lebih mudah

melintasi perbatasan Irlandia.

Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran tentang rencana itu,

Uni Eropa dan Britania Raya sepakat bahwa itu akan tunduk pada

persetujuan oleh majelis yang dilimpahkan Irlandia Utara. Mayoritas

sederhana harus memilih kelanjutannya setiap empat tahun, atau delapan

tahun jika ada dukungan lintas-komunitas yang cukup besar. Jika

pemungutan suara gagal, protokol akan berhenti diterapkan dua tahun

kemudian, memberi kedua belah pihak waktu untuk mencoba menemukan

alternatif yang bisa diterapkan.76

4.8. Proses Brexit 2020


76
Ibid

65
Britania Raya sudah akan meninggalkan Uni Eropa per- 31 Januari 2020,

namun ini bukan akhir dari proses Brexit. Kedua belah pihak, Britania Raya dan

Uni Eropa harus menegosiasikan kebijkan-kebijakan baru untuk melanjutkan

hubungan setelah Brexit. Berikut adalah jadwal penting Brexit selama tahun 2020:

Gambar 2. Jadwal Proses Brexit tahun 202077


Sumber: bbc.com

Keterangannya adalah sebagai berikut:

77
Barnes, Peter. 2020. “Brexit: What happens now?”. Diakses pada tanggal 19 Januari 2020.
https://www.bbc.com/news/uk-politics-46393399

66
1. Pertengahan Januari. Anggota parlemen Eropa bertemu untuk pertama

kalinya pada tahun 2020 dan menyetujui Perjanjian Penarikan,yaitu

dokumen yang menguraikan bagaimana Britania Raya harus

meninggalkan Uni Eropa. 541 halaman Sebelumnya Perjanjian Penarikan

ini telah disetujui di “House of Commons” dan sedang dalam pengawasan

lebih lanjut di Parlemen.

2. 31 Januari 2020. Britania Raya secara resmi meninggalkan Uni Eropa. Ini

adalah awal masa transisi. Dalam masa ini belum ada perubahan kebijakan

terkait bisnis dalam masyarakat Britania Raya. Namun, pemerintah

Britania Raya akan kehilangan hak suara di Uni Eropa, hukum Uni Eropa

masih akan berlaku di wilayah Britania Raya dan pemerintah Britania

Raya akan dapat membuat kesepakatan perdagangan dengan negara-

negara dunia lainnya selama periode ini.78

3. 25 Februari 2020. Para Perdana Menteri negara-negara Eropa dijadwalkan

bertemu di Brussels. Ini bisa menjadi saat ketika mereka menyetujui

mandat negosiasi baru dengan Michel Barnier, yang telah memimpin

proses Brexit dari pihak Eropa sejak permintaan resmi Britania Rayauntuk

meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2017. Ini berarti bahwa pembicaraan

tentang hubungan masa depan mereka dapat dimulai pada akhir Februari,

awal Maret.

4. Juni 2020. Pada bulan ini rencananya akan diadakan konferensi antara Uni

Eropa dan Britania Raya. Pada titik ini kedua belah pihak harus

78
Amaro, Silvia. 2019. “UK is set to exit the EU next month: Here are some important Brexit-
related dates of 2020”, diakses pada tanggal 18 Januari 2020,
https://www.cnbc.com/2019/12/30/here-are-the-main-brexit-dates-in-2020.html

67
memutuskan apakah mereka dapat menyelesaikan hubungan perdagangan

baru mereka pada akhir tahun 2020. Perdana Menteri Boris Johnson

mengatakan bahwa ia tidak ingin memperpanjang transisi dan ia telah

membuat undang-undang terhadap penundaan lebih lanjut untuk proses

Brexit.

5. November 2020. Para pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa kesepakatan

perdagangan harus dinegosiasikan, diperiksa, diterjemahkan, dan

disampaikan kepada Parlemen Eropa pada bulan ini.

6. 31 Desember 2020. Asalkan tidak ada perpanjangan dan kesepakatan telah

tercapai, hari ini akan menandai saat ketika pengaturan baru dan hubungan

baru akan berlaku.79

79
Ibid

68

Anda mungkin juga menyukai