Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH INTEGRAL TAK TENTU

Disusun sebagai Tugas Kelompok

Oleh :
1. Wahyu Nis Rina (A1C119015)
2. Eni Eprianti (A1C119063)
3. Indriani (A1C119066)
4. Miken Pestiya (A1C119069)
5. Bintang Nugraha (A1C119079)
6. Gito Giot Marito (A1C119105)

PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan modul dan makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah
selalu kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini tidak sedikit menemukan kesulitan
yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya penuli
s dapatmenyelesaikannya dengan baik.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal,
dimanamatematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan.
Melalui perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, p
erhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-
benda fisika. Matematika secara praktis menkaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya
rekaman tertulis.Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di
berbagai bidang,termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti
ekonomi,dan psikologi. Matematika terapan,cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan
disiplin- disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para
matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk
perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun
penerapan praktis yang menjadil atar munculnya matematika murni ternyata seringkali
ditemukan terkemudian.Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari
adalah Integral. Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa
jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan
integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu
tidak memiliki batasan-batasan.
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta
didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .Dengan mengajarkan
Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didikdapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang
keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, disini saya
akan membahas lebih lanjut mengenai integral B.

1.2 Tujuan :
1.2.1 Untuk mengetahui sejarah integral.

1.2.2 Untuk mengetahui pengertian integral.

1.2.3 Untuk mengetahui integral tak tentu.

1.2.4 Untuk mengetahui integral tertentu.

1.2.5 Untuk mengetahui integral luas daerah.


II. PEMBAHASAN
INTEGRAL TAK TENTU
2.1 Pengertian Integral

Dalam kehidupan sehari-hari sering mengalami proses-proses kebalikan. Proses


tersebut mengembalikan suatu kondisi ke kondisi semula setelah melalui serangkaian
proses-proses yang mengubahnya. Salah satu contohnya yaitu dari rumah pergi ke kantor,
Proses kebalikannya dari kantor kembali ke rumah. Pada pelajaran matematika tingkat
dasar terdapat operasi-operasi aritmatika.

Operasi Kebalikan Operasi


Penjumlahan Pengurangan
Pengurangan Penjumlahan
Perkalian Pembagian
Pembagian Perkalian

Proses kebalikan dari turunan dinamakan anti turunan atau integral.

Contoh :

Fungsi Turunannya Kebalikan Turunan


𝑦 = 2𝑥 𝑦′ = 2 𝑦 = 2𝑥
𝑦 = 𝑥2 𝑦′ = 2𝑥 𝑦 = 𝑥2
𝑦 = sin 𝑥 𝑦′ = cos 𝑥 𝑦 = sin 𝑥
𝑦 = 𝑒𝑥 𝑦′ = 𝑒𝑥 𝑦 = 𝑒𝑥

Perhatikan table diatas data kolom 1 sama dengan kolom 2. Jadi proses kebalikan
mengubah fungsi turunan ke fungsi asal sebelum diturunkan.

Fungsi Asal Turunan Fungsi Turunan

𝑓(𝑥) 𝑓′(𝑥)

Integral
A. Integral Tak Tentu

Mari lanjutkan membahas integral sedikit lebih jauh.Perhatikan table berikut ini

Fungsi Turunannya
𝑦 = 𝑥2 + 2 𝑦′ = 2𝑥
𝑦 = 𝑥2 + 5 𝑦′ = 2𝑥
𝑦 = 𝑥2 + 10 𝑦′ = 2𝑥
𝑦 = 𝑥2 − 20 𝑦′ = 2𝑥

Fungsi yang berbeda-beda pada kolom 1, menghasilkan turunan yang sama pada kolom 2.
Apabila proses diatas dibalik, maka turunannya akan kembali ke fungsi semula yang
berbeda-beda. Dengan demikian satu fungsi turunan, fungsi integralnya bisa berbeda-beda
tergantung konstantanya. Integral tak tentu didefinisikan sebagai berikut:

𝐹(𝑥) Disebut anti turunan dari 𝑓(𝑥) pada interval 𝐼 bila 𝐹(𝑥) = 𝑓(𝑥)∀𝑥 ∈ 𝐼

𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝐶

Dimana C = Konstanta

Contoh :

𝐹(𝑥) = 𝑥2 + 10 merupakan anti turunan dari 𝑓(𝑥) = 2𝑥 karena 𝐹′(𝑥) = 𝑓(𝑥).

Perhatikanlah:

Fungsi 𝑦 = 𝑥𝑛 memiliki turunan 𝑦′ = 𝑛𝑥𝑛−1.

Fungsi 𝑦 = 𝑥𝑛+1 memiliki turunan 𝑦′ = (𝑛 + 1)𝑥𝑛

Maka ∫(𝑛 + 1)𝑥𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥𝑛+1 + 𝐶

Bagi kedua ruas dengan (𝑛 + 1),hasilnya

𝑥𝑛+1
𝑥𝑛𝑑𝑥 = + 𝑐, 𝑛 ≠ −1
𝑛+1
Contoh:

Integralkan terhadap 𝑥

a) 𝑓(𝑥) = 10
b) 𝑓(𝑥) = 𝑥2
c) 𝑓(𝑥) = 3𝑥2 − 4𝑥
3 1
d) 𝑓(𝑥) = 𝑥−5 − 𝑥4 + 𝑥2

Penyelesaian :

a) ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 10𝑥0𝑑𝑥 = 10𝑥 + 𝑐

3
b) ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑥2𝑑𝑥 = 𝑥 +
3
𝑐

c) ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 3𝑥2 − 4𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥3 − 2𝑥2 + 𝑐

3 1 −4 7
−5 1 4
d) ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 − 𝑥4−+ 𝑥 2 𝑑𝑥 = − 4 𝑥 − 7 𝑥4 + 2√𝑥 + 𝑐

Latihan

1. Integralkan terhadap 𝑥
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥2
b. 𝑓(𝑥) = 6𝑥2
c. 𝑓(𝑥) = 3𝑥5
d. 𝑓(𝑥) = 𝑥−4
e. 𝑓(𝑥) = −3𝑥−2
2. Integralkan terhadap 𝑥
1
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥2
b. 𝑓(𝑥) = 6𝑥2
−1
c. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
d. 𝑓(𝑥) = 2𝑥−5
3. Selesaikanlah
a. ∫ 𝑥2 + 4𝑥 − 6 𝑑𝑥
b. ∫ 𝑥2 − 7𝑥 + 10 𝑑𝑥
c. 𝑥3 + 4𝑥3 − 6𝑥2 𝑑𝑥
d. ∫ 10𝑥9 + 5𝑥2 − 6 𝑑𝑥
e. ∫ −3𝑥9 − 6𝑥2 + 8 𝑑𝑥

2.2 Metode Subtitusi

Misal 𝑢 = 𝑔(𝑥), 𝑑𝑢 = 𝑔′(𝑥)𝑑𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐹 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ anti turunan dari 𝑓, maka

𝑓 𝑔(𝑥) 𝑔′(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑓(𝑢)𝑑𝑢 = 𝐹(𝑔(𝑥) + 𝐶

Contoh

Integral terhadap 𝑥

a. 𝑓(𝑥) = (4𝑥 + 1)5


b. 𝑓(𝑥) = (2 − 3𝑥)7

Penyelesaian :

a. 𝑓(𝑥) = (4𝑥 + 1)5

Misal 𝑢 = 4𝑥 + 1 maka 𝑑𝑢 = 4 𝑑𝑥

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫(4𝑥 + 1)5 𝑑𝑥 = ∫ 𝑢4 1 𝑑𝑢


4

∫ 𝑢4 𝑑𝑢 = 1 𝑢5 + 𝐶 = 1 (4𝑥 + 1)5 + 𝐶
20 20

b. 𝑓(𝑥) = (2 − 3𝑥)7
Misal 𝑢 = 2 − 3𝑥 maka 𝑑𝑢 = −3𝑑𝑥

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫(2 − 3𝑥)7 𝑑𝑥 = − ∫ 𝑢7 1 𝑑𝑢


3

∫ 𝑢7 1 𝑑𝑢 = − 1 𝑢8 + 𝐶 = − 1 (2 − 3𝑥)7 + 𝐶
3 24 24
Latihan

4. Selesaikanlah
a. ∫ (𝑥 + 1)3 𝑑𝑥
b. ∫(3𝑥 + 7)8 𝑑𝑥
c. ∫ 3√(4𝑥 − 1) 𝑑𝑥
d. ∫(6𝑥 + 1)7𝑑𝑥
e. ∫ (2𝑥2 + 𝑥)5 (𝑥 + 1) 𝑑𝑥
4

2.3 )Integral Fungsi Trigonometri

Dalam pembahasan integral tak tentu, tidak terlepas pula didalamnya mengenai
integral trigonometri. Integral trigonometri merupakan naikan dari suatu turunan
trigonometri atau sering pula dikatakan anti turunan . Sebelum mencoba dalam mengingat
rumus-rumus integral trigonometri, maka sebaiknya harus mengetahui turunan
trigonometri. Adapun turunan trigonometri dapat ditulisakan sebagai berikut:

Fungsi Trigonometri Turunannya


ƒ(𝒙) = 𝐬𝐢𝐧 𝒙 ƒʹ(𝑥) = cos 𝑥
ƒ(𝒙) = 𝐜𝐨𝐬 𝒙 ƒʹ(𝑥) = − sin 𝑥
ƒ(𝒙) = 𝐭𝐚𝐧 𝒙 ƒʹ(𝑥) = sec² 𝑥
ƒ(𝒙) = 𝐜𝐨𝐭 𝒙 ƒʹ(𝑥) = −cose²𝑥
ƒ(𝒙) = 𝐬𝐞𝐜 𝒙 ƒʹ(𝑥) = sec 𝑥 tan 𝑥
ƒ(𝒙) = 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜 𝒙 ƒʹ(𝑥) = −csc 𝑥 cot 𝑥

Dengan demikian, anti turunan dari rumus-rumus diatas adalah:


1. ∫ 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑠𝑖𝑛 𝑥 + 𝑐
2. ∫ 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑐
3. ∫ 𝑠𝑒𝑐2𝑥 𝑑𝑥 = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 + 𝑐
4. ∫ 𝑐𝑠𝑐2𝑥 𝑑𝑥 = −𝑐𝑜𝑡 𝑥 + 𝑐
5. ∫ sec 𝑥 tan 𝑥 𝑑𝑥 = sec 𝑥 + 𝑐
6. ∫ csc 𝑥 cot 𝑥 𝑑𝑥 = − csc 𝑥 + 𝑐

Rumus-rumus tersebut dapat dibuat lebih umum sebagai berikut :

1. ∫ 𝑐𝑜𝑠 (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑑𝑥 = 1 𝑠𝑖𝑛(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑐


𝑎

2. ∫ 𝑠𝑖𝑛 (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑑𝑥 = − 1 𝑐𝑜𝑠


𝑎
(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑐

3. ∫ 𝑠𝑒𝑐²(𝑎𝑥 + 𝑏)𝑑𝑥 = 1𝑎 𝑡𝑎𝑛 (𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑐

4. ∫ 𝑐𝑠𝑐²(𝑎𝑥 + 𝑏)𝑑𝑥 = − 1 𝑐𝑜𝑡


𝑎
(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑐

5. ∫ 𝑠𝑒𝑐(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑡𝑎𝑛(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑑𝑥 = 1𝑎 𝑠𝑒𝑐(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝑐

6. ∫ 𝑐𝑠𝑐(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑐𝑜𝑡(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑑𝑥 = − 1 𝑐𝑠𝑐(𝑎𝑥


𝑎
+ 𝑏) + 𝑐

Tambahan: 4 rumus penting integral trigonometri


1. ʃ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = −ln| cos 𝑥| + 𝐶
2. ʃ 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥 = ln| sin 𝑥| + 𝐶
3. ʃ 𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥 = ln| sec x + tan 𝑥| + 𝐶
4. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑 = ln |csc x – cot x| + C

Adapun pembuktian 4 rumus dari aturan trigonometri diatas :

1. ʃ 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = −ln| cos 𝑥| + 𝐶


sin 𝑥 sin 𝑥 𝑑(cos 𝑥)
𝑑𝑥 =
cos 𝑥 cos 𝑥 − sin 𝑥
1
= − 𝑑(cos 𝑥)
cos 𝑥
Misal: cos 𝑥 = 𝑢 , 𝑘emudian substitusikan
1
− 𝑑𝑢
𝑢
Kembalikan 𝑢 = cos 𝑥
Sehingga
1
− 𝑑𝑢 = −ln | cos 𝑥| + 𝑐
𝑢
2. ∫ cot 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sin 𝑥| + 𝑐

cos 𝑥
𝑑𝑥
sin 𝑥

cos 𝑥 𝑑(sin 𝑥)
=
sin 𝑥 cos 𝑥
1
= 𝑑(sin 𝑥)
sin 𝑥

Misal: sin 𝑥 = 𝑢, kemudian substitusikan


1
||
𝑑𝑢 = ln 𝑢 + 𝑐
𝑢
Kembalikan 𝑢 = sin 𝑥

Sehingga
1
||
𝑑𝑢 ln 𝑢 + 𝑐 = ln | sin 𝑥| + 𝑐
𝑢

3. ∫ sec 𝑥 𝑑𝑥 = ln | sec 𝑥 + tan 𝑥| + 𝑐


sec 𝑥 + tan 𝑥
sec 𝑥 𝑑𝑥
sec 𝑥 + tan 𝑥

Misal: 𝑢 = sec 𝑥 + tan 𝑥


1 sin 𝑥
𝑢= +
cos 𝑥 cos 𝑥
𝑑𝑢 0(cos 𝑥) − (− sin 𝑥) cos 𝑥(cos 𝑥) − sin 𝑥(− sin 𝑥)
= +
𝑑𝑥 cos2 𝑥 cos2 𝑥
2 2
𝑑𝑢 sin 𝑥 cos 𝑥 + sin 𝑥
= +
𝑑𝑥 cos2 𝑥 cos2 𝑥
𝑑𝑢 = (sec 𝑥 tan 𝑥 + sec2 𝑥) 𝑑𝑥
sec2 𝑥 + sec 𝑥 tan 𝑥
= 𝑑𝑥
sec 𝑥 + tan 𝑥
Substitusikan 𝑢 dan 𝑑𝑢, sehingga
𝑑𝑢
= = ln|𝑢| + 𝑐
𝑢
Kembalikan 𝑢 ke bentuk trigonometri
Maka,
ln|𝑢| + 𝑐 = ln | sec 𝑥 + tan 𝑥| + 𝑐

4. ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑 = ln |csc x – cot x| + C

𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 − cot 𝑥
∫ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 − cot 𝑥

misal: 𝑢 = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 − cot 𝑥


1 cos 𝑥
𝑢= −
sin 𝑥 sin 𝑥

𝑑𝑢 0(sin 𝑥) − 1(cos 𝑥) − sin 𝑥(sin 𝑥) − cos 𝑥(cos 𝑥)


= −
𝑑𝑥 sin2 𝑥 sin2 𝑥

− cos 𝑥 − sin2 𝑥 − cos2 𝑥


= −
sin2 𝑥 sin2 𝑥

1 cos 𝑥 −(cos2 𝑥 + sin2 𝑥)


=− +
sin 𝑥 sin 𝑥 sin2 𝑥

1 cos 𝑥 −1
= +
sin 𝑥 sin 𝑥 sin2 𝑥

𝑑𝑢 = (𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 cot 𝑥 − 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐2𝑥) 𝑑𝑥

(𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐2𝑥 + 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 + cot 𝑥)


= 𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 + cot 𝑥

𝑑𝑢
=
𝑢

= ln|𝑢| + 𝑐

= ln |𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 − cot 𝑥| + 𝑐
Contoh soal:

Integralkan terhadap 𝑥

1. 𝑠𝑖𝑛 2𝑥
2. 𝑐𝑜𝑠 5𝑥
3. 𝑠𝑖𝑛 (5𝑥 + 4)
4. 5𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 2𝑥

Penyelesaian:
1. ʃ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑑𝑥 = ʃ 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑑(2𝑥)
2
1
=− 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 + 𝑐2
2. ʃ cos 5𝑥 𝑑𝑥 = ʃ cos 5𝑥 𝑑(5𝑥)
5

= 1 𝑠𝑖𝑛 5𝑥 + 𝑐
5

3. ʃ 𝑠𝑖𝑛 (5𝑥 – 4) 𝑑𝑥 = ʃ 𝑠𝑖𝑛 (5𝑥 – 4) 𝑑(5𝑥+4)


5
1
=− 𝑐𝑜𝑠 (5𝑥 + 4) + 𝑐5
4. ʃ 5 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥 = 5 ʃ 2 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 𝑐𝑜𝑠 2𝑥 𝑑𝑥
2
5 𝑑(4𝑥)
= ʃ 𝑠𝑖𝑛 4𝑥
2 4
5
= − 𝑐𝑜𝑠 4𝑥 + 𝑐8

Contoh soal bentuk lain


Tentukan turunan integral dari soal dibawah ini
1. (2𝑥 + 1) 𝑐𝑜𝑠 (𝑥² + 𝑥 + 3)
Penyelesaian:

(2𝑥 + 1) cos(𝑥2 + 𝑥 + 3) 𝑑𝑥
𝑑(𝑥² + 𝑥 + 3)
= ʃ (2𝑥 + 1) 𝑐𝑜𝑠 (𝑥² + 𝑥 + 3)
2𝑥 + 1

= 𝑠𝑖𝑛 (𝑥² + 𝑥 + 3) + 𝑐

2. (8𝑥 + 12) 𝑠𝑒𝑐² (𝑥² + 3𝑥 + 5)


Penyelesaian:

(8𝑥 + 12)𝑠𝑒𝑐2(𝑥2 + 3𝑥 + 5)𝑑𝑥

𝑑(𝑥² + 3𝑥 + 5)
= (8𝑥 + 12) 𝑠𝑒𝑐² (𝑥² + 3𝑥 + 5)
2𝑥 + 3

𝑑(𝑥² + 3𝑥 + 5)
= 4(2𝑥 + 3) 𝑠𝑒𝑐² (𝑥² + 3𝑥 + 5)
2𝑥 + 3

= 4 𝑡𝑎𝑛 (𝑥² + 3𝑥 + 5) + 𝑐

Latihan

Selesaikanlah soal di bawah ini

1. ʃ 𝑠𝑖𝑛 3𝑥 𝑑𝑥
2. ʃ 𝑐𝑠𝑐 𝑥 𝑐𝑜𝑡 𝑥 𝑑𝑥
3. ʃ 3 𝑥 𝑠𝑒𝑐² (𝑥² − 5) 𝑑𝑥
5

4. ʃ (−4𝑥 + 6) 𝑠𝑖𝑛 (𝑥² − 3𝑥 + 1) 𝑑𝑥


5. ʃ 8 𝑐𝑜𝑠 5𝑥 𝑐𝑜𝑠 7𝑥 𝑑𝑥
6. ʃ 𝑐𝑜𝑠 (9𝑥 – 2) 𝑑𝑥
7. ʃ 𝑠𝑒𝑐² (8𝑥 + 3) 𝑑𝑥
8. ʃ 8 𝑥 𝑠𝑒𝑐² (𝑥² − 9) 𝑑𝑥
9

9. ʃ (𝑥 + 5) 𝑠𝑖𝑛 (𝑥² + 8𝑥 + 15) 𝑑𝑥


10. ʃ(2𝑥 − 10) sin(2𝑥2 − 9𝑥 − 5) 𝑑𝑥
Tantangan
𝑠𝑖𝑛 2
𝑥
1. ∫ 𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑠 2𝑥
𝑠𝑖𝑛(7𝑥+9)
2. ʃ 𝑑𝑥
𝑐𝑜𝑠 (7𝑥+9)

𝑠𝑒𝑐²(8𝑥+3)
3. ʃ 𝑑𝑥
𝑠𝑖𝑛( 8𝑥+3)

B. Integral Fungsi Eksponen dan Logaritma

Fungsi Eksponensial adalah Fungsi yang biasa dinotasikan dalam bentuk 𝒆𝒙,
dimana e adalah basis logaritma natural. Dalam mengintegralkan fungsi eksponensial dan
logaritma, ada beberapa teorema yang harus dipahami.

Teorema 1

∫ 𝒅𝒙 = 𝑰𝒏|𝒙| + 𝒄
𝒙

∫ 𝒆𝒙 𝒅𝒙 = 𝒆𝒙 + 𝒄

Contoh 1
Tentukan solusi dari ∫ 𝑥
𝑑𝑥 .
𝑥−1

Penyelesaian :
𝑥
𝑑𝑥
𝑥−1
𝑥−1+1
= 𝑑𝑥
𝑥−1
(𝑥 − 1) + 1
= 𝑑𝑥
𝑥−1
(𝑥 − 1) 1 𝑑𝑥
= 𝑑𝑥 +
𝑥−1 𝑥−1
1
= 1 𝑑𝑥 + 𝑑𝑥 = 𝑥 + ln|𝑥 − 1| + 𝑐
𝑥−1
Contoh 2
𝑥
1+𝑒 𝑑𝑥.
Tentukan solusi dari ∫ 1−𝑒 𝑥

Penyelesaian :
1 + 𝑒𝑥
𝑑𝑥
1 − 𝑒𝑥
1 − 𝑒𝑥 + 2𝑒𝑥
= 𝑑𝑥
1 − 𝑒𝑥
1 − 𝑒𝑥 2𝑒𝑥
= 𝑑𝑥 + 𝑑𝑥
1 − 𝑒𝑥 1 − 𝑒𝑥
2𝑒𝑥
= 1. 𝑑𝑥 + 𝑑𝑥
1 − 𝑒𝑥
1 − 𝑒𝑥 2𝑒𝑥
= 𝑑𝑥 + 𝑑𝑥
1 − 𝑒𝑥 1 − 𝑒𝑥
= 𝑥 − 2 ln|1 − 𝑒𝑥| + 𝑐

Contoh 3

Tentukan solusi dari ∫ 𝑥𝑑𝑥2−4 𝑑𝑥


Penyelesaian :
𝑑𝑥
𝑑𝑥
𝑥2 − 4
𝑑𝑥
= 𝑑𝑥
(𝑥 − 2)(𝑥 + 2)
1 1
= 𝑑𝑥
(𝑥 − 2) (𝑥 + 2)
1 1 1
= − 𝑑𝑥
4 (𝑥 − 2) (𝑥 + 2)
𝑑𝑥
1 𝑑𝑥 − )
= (
4 (𝑥 − 2) (𝑥 + 2)
1
= (𝑙𝑛|𝑥 − 2| − 𝑙𝑛|𝑥 + 2|)
4
1 𝑥−2
= 𝑙𝑛
4 𝑥+2
Contoh 4
Tentukan solusi dari ∫ 𝑒𝑥+25 𝑑𝑥
Penyelesaian :

𝑒𝑥+25 𝑑𝑥

= 𝑒𝑥+25 𝑑𝑥

= 1. 𝑒𝑥+25 𝑑𝑥

= 𝑒𝑥+25 + 𝐶

Teorema 2
𝒙
 ∫ 𝒂𝒙 𝒅𝒙 = 𝒂 + 𝑪 , 𝒂 > 𝟎 & 𝒂 ≠ 𝟏
𝒍𝒏 𝒂

Contoh 5
Tentukan solusi dari ∫ 510𝑥𝐼𝑛5 𝑑𝑥.
Penyelesaian :

510𝑥 ln 5 𝑑𝑥
𝑑(10𝑥)
= 510𝑥 ln 5
10
1
= 510𝑥 + 𝐶10

Contoh 4
Tentukan solusi dari ∫ 2𝑥𝑑𝑥 .
Penyelesaian :
2𝑥
2𝑥 𝑑𝑥 = +𝐶
ln 2
Teorema 3

 ∫ 𝒙𝟏 𝒍𝒐𝒈 𝒆 𝒅𝒙 = 𝒍𝒐𝒈 𝒙 + 𝒄

Contoh 7
Tentukan solusi dari ∫ 1 log 𝑒 𝑑𝑥 .
𝑥+1

Penyelesaian :
1
log 𝑒 𝑑𝑥
𝑥+1
1
= log 𝑒 𝑑(𝑥 + 1)
𝑥+1
= log(𝑥 + 1) + 𝐶

Latihan soal
𝑥3
1. ∫ 𝑥2+1
𝑑𝑥

2. ∫ √𝑥2 − 4𝑥 + 5 𝑑𝑥
3. ∫ 𝐼𝑛2 𝑑𝑥
4. ∫ 𝑒3𝑥+1 𝑑𝑥
5. ∫ 1 𝑙𝑜𝑔 𝑒 𝑑𝑥
𝑥+5

6. ∫ 5𝑥. 9𝑥2𝐼𝑛9 𝑑𝑥
C. Integral Parsial

Jika aturan substitusi digunakan untuk menyelesaikan integral yang berkaitan


dengan aturan rantai, maka untuk menyelesaikan integral yang berkaitan dengan aturan
hasil kali turunan digunakan rumus integral parsial.

Misalkan 𝑦 = 𝑢𝑣, dimana 𝑢 dan 𝑣 differensiabel terhadap 𝑥, maka turunan 𝑦 adalah

𝑑𝑦 𝑑𝑣 𝑑𝑢
=𝑢 + 𝑣
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑(𝑢𝑣) 𝑑𝑣 𝑑𝑢
=𝑢 +𝑣
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑(𝑢𝑣) = 𝑢𝑑𝑣 + 𝑣𝑑𝑢

∫ 𝑑(𝑢𝑣) = ∫ 𝑢𝑑𝑣 + ∫ 𝑣𝑑𝑢

𝑢𝑣 = ∫ 𝑢𝑑𝑣 + ∫ 𝑣𝑑𝑢

∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢

Contoh 1

Tentukan solusi dari ∫ 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥

Penyelesaian:

Misal: 𝑢 = 𝑥 berarti 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

𝑑𝑣 = 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥 berarti ∫ 𝑑𝑣 = ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥

𝑣 = 𝑠𝑖𝑛𝑥

Rumus integrasi parsial memberikan:

∫ 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥(𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥) = 𝑥(𝑠𝑖𝑛𝑥) − ∫ 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥

= 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 + 𝑐𝑜𝑠𝑥 + 𝑐
Contoh 2

Tentukan solusi dari ∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥

Penyelesaian:

Misal: 𝑢 = 𝑥 berarti 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

𝑑𝑣 = 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥 berarti ∫ 𝑑𝑣 = ∫ 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥

𝑣 = −𝑐𝑜𝑠𝑥

∫ 𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥(𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥) = 𝑥(−𝑐𝑜𝑠𝑥) + ∫ 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑑𝑥

= −𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑥 + 𝑠𝑖𝑛𝑥 + 𝑐

Contoh 3

ln 2015 𝑥 𝑑𝑥

Penyelesaian:

Cara 1 :

Misal 𝑢 = ln 2015 𝑥

𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

ln 2015 𝑥 𝑑𝑥 = (ln 2015 𝑥) 𝑥 − ∫ 𝑥. 𝑑(ln 2015 𝑥)

= 𝑥(ln 2015 𝑥) − ∫ 𝑥. 2015


𝑑𝑥
2015 𝑥

= 𝑥(ln 2015 𝑥) − 𝑥 + 𝑐
Cara 2 :

ln 2015 𝑥 = ln 2015 + ln 𝑥

ln 2015 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ (ln 2015 𝑥) 𝑑𝑥 − ∫ ln 𝑥 𝑑𝑥

= 𝑥 (ln 2015) + 𝑥 (ln 𝑥) − 𝑥 + 𝑐

= 𝑥(ln 2015 + ln 𝑥) − 𝑥 + 𝑐

= 𝑥(ln 2015 𝑥) − 𝑥 + 𝑐

Integral Parsial Berulang

Adalah integrasi parsial yang dilakukan beberapa kali (beruang-ulang).

Contoh 4

Carilah ∫ 𝑥2 sin 𝑥 𝑑𝑥.

Penyelesaian:

Misal: 𝑢 = 𝑥2 berarti 𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥

𝑑𝑣 = sin 𝑥 𝑑𝑥 berarti 𝑣 = − cos 𝑥

Maka 𝑥2 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑥2 cos 𝑥 + 2 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

Dari bentuk ini harus dilakukan integrasi parsial seklai lagi pada integral di sebelah kanan.

Maka 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐶

Substitusikan hasil ini ke dalam hasil pertama, diperoleh

𝑥2 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑥2 cos 𝑥 + 2(𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐶)

= −𝑥2 cos 𝑥 + 2𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐾


Contoh 5

Tentukan 𝑒𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑑𝑥

Penyelesaian:

Misal 𝑢 = 𝑒𝑥 berarti 𝑑𝑢 = 𝑒𝑥 𝑑𝑥.

𝑑𝑣 = sin 𝑥 𝑑𝑥 berarti 𝑣 = − cos 𝑥.

Jadi, 𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑒𝑥 cos 𝑥 + 𝑒𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

Dikarenakan masih terdapat bentuk integral, maka dilakukan integrasi parsial sekali lagi.
Pada integral di kanan,

Misalkan: 𝑢 = 𝑒𝑥 berarti 𝑑𝑢 = 𝑒𝑥 𝑑𝑥.

𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥 berarti 𝑣 = sin 𝑥.

Maka 𝑒𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒𝑥 sin 𝑥 − 𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥

Substitusikan ini ke dalam hasil pertama, diperoleh

𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑒𝑥 cos 𝑥 + 𝑒𝑥 sin 𝑥 − 𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥

Dengan memindahkan suku yg terakhir ke ruas kiri dan menggabungkan suku-sukunya,


diperoleh,

2 𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒𝑥(sin 𝑥 − cos 𝑥) + 𝐶


1
𝑒𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒𝑥(sin 𝑥 − cos 𝑥) + 𝐾
2
Latihan

Gunakan integrasi parsial untuk menghitung integral-integral dibawah ini.

1. 𝑥 𝑒𝑥 𝑑𝑥

2. 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

3. 𝑥 sin 2𝑥 𝑑𝑥

4. (𝑡 − 3) cos(𝑡 − 3) 𝑑𝑡

5. ln 3𝑥 𝑑𝑥

Gunakan integrasi parsial dua kali untuk menghitung integral-integral dibawah ini.

1. 𝑥2 𝑒𝑥 𝑑𝑥

2
2. 𝑥5 𝑒𝑥 𝑑𝑥

3. 𝑥2 cos 𝑥 𝑑𝑥

4. sin(ln 𝑥) 𝑑𝑥

5. 𝑒6𝑥 cos 2𝑥 𝑑𝑥
III. PENUTUP

3.1Kesimpulan
Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral dapat di artikan
sebagai menyusun ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus
berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ . Integral terbagi atas integral tertentu dan integral tak tentu.
Integral tak tentu memiliki tiga cara dalam penyelesaiannya yaitu cara biasa, cara subtitusi,
dan integral parsial. Pada integral tertentu
proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan konsep integral kita da
pat menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam kehidupan sehari-
hari, integralmemiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang ekonomi, teknologi,
fisika,matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan.B.

3.2 Saran
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi
pesertadidik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian . Dengan
mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian
dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Namun, kebanyakan dari
peserta didik kebingungan dalam menyelesaikan persamaan-persamaan integral, sehingga
diharapkan untuk pendidik dapatmenjelaskan konsep integral dengan metode yang lebih
mudah untuk dimengerti pesertadidik.
Daftar Pustaka

Eko. 2008. MATERI KE-3 INTEGRAL FUNGSI TRANSENDEN. UNS


Setiawan, Edwin. 2012. Bahan Ajar Kalkulus 1. Stkip Surya
Purcell, dkk. 2011. Kalkulus Edisi Sembilan Jilid 2. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai