Anda di halaman 1dari 21

PEMAHAMAN MENGENAI KALIMAT EFEKTIF DI KALANGAN

MAHASISWA AKUNTANSI 2018


(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pendidikan
Indonesia tahun angkatan 2018)

Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PendidikanBahasa Indonesia yang


diampu oleh Bpk. Mochamad Whilky Rizkyanfi, S.Pd., M.Pd.

oleh:
Anita Rahma Julian (NIM 1804724)
Olcha Amanatillah Putri P. (NIM 1804744)
Muhammad Naufal Rasyid (NIM 1804827)
Friti Anifa (NIM 1804966)
Balqis Azizah (NIM 1805004)
Fitri Anggrayni (NIM 1805008)

Kelompok 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya makalah dengan judul “Pemahaman Mengenai Kalimat
Efektif di Kalangan Mahasiswa Akuntansi” dapat penulis selesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Bpk. Whilky Rizkyanfi, S.Pd., M.Pd.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas
dukungan dan do’a restu yang diberikan sehingga membantu penulis
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaannya makalah ini.
Demikian kata pengantar ini penulis buat. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi diri penulis pribadi dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, November 2018

Kelompok 5
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek
dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata
(diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat efektif merupakan bagian dari bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sehingga, kalimat efektif merupakan salah satu
bagian penting yang harus dipahami dengan baik untuk kelancaran
berkomunikasi.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
dan perasaan yang secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis atau
pemberi informasi. Sebuah kalimat dapat dikatakan kalimat efektif jika memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ada, seperti tata kalimat dan struktur kalimat efektif.
Selain itu, kalimat efektif harus memenuhi ciri kalimat efektif. Tata kalimat
berhubungan dengan pemilihan kata (diksi) dan ejaan. Sedangkan struktur kalimat
efektif mencakup (a) kalimat umum; (b) kalimat paralel; dan (c) kalimat periodik.
Banyaknya syarat yang harus dipenuhi membuat orang-orang awam, seperti
mahasiswa melakukan kesalahan dalam membuat kalimat efektif.
Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi
diharapkan dapat melakukan analisis terhadap masalah yang dihadapinya, salah
satunya mengenai bahasa. Mahasiswa diharapkan sudah menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Tapi nyatanya, masih banyak kesalahan-kesalahan
yang terjadi di kalangan mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Salah satunya kesalahan penggunaan kalimat efektif. Kalimat
efektif yang masih kurang dipahami dan dimengerti oleh sebagian mahasiswa
menjadi kendala dalam berbahasa Indonesia yang baik. Selain kurangnya
pemahaman, kurangnya kesadaran terhadap adanya kalimat efektif dalam bahasa
Indonesia juga menjadi faktor lain terjadinya kesalahan penggunaan kalimat
efektif.
Oleh karena itu, dalam makalah yang berjudul “Pemahaman Mengenai Kalimat
Efektif Komunikasi di Kalangan Mahasiswa” denga studi deskriptif yang
dilakukan pada mahasiswa Akuntansi tahun angkatan 2018 ini akan dibahas seberapa
paham mahasiswa Akuntansi mengenai kalimat efektif dan penggunaanya, sehingga
nantinya diharapkan penulis dan pembaca mampu mengembangkan dan memahami
kalimat efektif sebagai salah satu syarat untuk berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.

1.2 Batasan Masalah


1. Pengertian, fungsi, tujuan, dan ciri kalimat efektif.
2. Kesalahan - kesalahan pada kalimat efektif yang sering terjadi.
3. Mengetahui kepahaman mahasiswa Akuntansi tahun Angkatan 2018
mengenai kalimat efektif.

1.3 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang ada, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kalimat tidak efektif.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kefasihan seseorang dalam
menggunakan kalimat efektif.

1.4 Tujuan
Dari pembuatan makalah ini, penulis berharap :
- Dapat menjelaskan pengertian dan maksud dari penggunaan kalimat
efektif.
- Dapat memaparkan bagaimana mahasiswa Akuntansi tahun angkatan 2018
memahami kalimat efektif.
- Dapat menjelaskan kesalahan yang sering terjadi dalam kalimat efektif dan
bagaimana mengatasinya.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoretis
- Dapat menjelaskan mengenai kalimat efektif dan pentingnya kalimat
efektif dalam bahasa Indonesia.
1.5.2 Manfaat Praktis
- Hasil ini dapat dimanfaatkan secara praktis agar mahasiswa akuntansi
mudah dalam menggunakan kalimat efektif.
- Sebagai bahan ajar bagi mahasiswa agar dapat menerapkan kalimat efektif
dalam kesehariannya.

1.6 Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penulisan
dengan studi pustaka dan juga hasil penelitian dari angket yang diberikan kepada
mahasiswa Akuntansi tahun angkatan 2018 sebagai peserta penelitiannya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kalimat


Secara tradisional, kalimat diartikan sebagai susunan kata yang teratur
yang berisi pikiran lengkap. Dalam kamus besar bahasa indonesia, kalimat
didefenisikan sebagai :

1. Kesatuan ujaran yang mengukapkan suatu konsep pikiran dan perasaan


2. Perkataan
3. Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri

Sedangkan, dalam kamus istilah, kalimat didefenisikan sebagai bagian


terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasan:

1. Dalam wujud lisan kalimat yang didiringi oleh alunan titinada disela oleh
jeda,diakhiri oleh intonasi selesai, dan diakhiri oleh kesenyapan.
2. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf besar atau capital
dandiakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru; sementara itu
disertaipula didalamnya berbagai tanda baca.

2.2 Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik
ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan
oleh penulis (Anonim,2015).

Jadi kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti apa yang ada pada pikiran pembicara dan penulis. Kalimat yang efektif
mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap
dalam pikiran si penerima (pembaca) persis seperti apa yang disampaikan.
2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif
Adapun ciri-ciri kalimat efektif, antara lain kesepadanan struktur,
keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan
(Aziz,2016:178).

1. Kesepadanan struktur
Kesepadanan struktur adalah adanya keseimbangan antara struktur bahasa
yang dipakai dengan gagasan. Kesepadanan struktur dicirikan dengan:
a. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Contoh: Semua karyawan harus menjaga ketertiban dan keamanan.
b. Subjek Tunggal.
Contoh: Dalam penulisan novel itu, saya memerlukan waktu empat
bulan.
c. Kata penghubung intrakalimat dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh: Kami berpikir lebih baik kehujanan daripada terlambat ke
kampus.
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.
Apabila bentuk kata pertama menggunakan verba, kata kedua dan
seterusnya harus menggunakan verba.
Contoh: Bapak Andi telah memeriksa dan menganalisis hasil laporan
kami.
3. Ketegasan
Ketegasan dalam kalimat adalah adanya penekanan ide pokok pada sebuah
kalimat. Penekanan ini bermaksud agar pembaca mudah mengenali ide
pokok pada kalimat.
Contoh: Pelaksanaan pembangunan berjalan lambat.
Asep bukannya acuh tak acuh, tetapi memang tidak tahu
4. Kehematan
Kehematan adalah bertindak hemat dalam penggunaan kata, frasa, atau
bentuk lain. Tidak menggunakan kata atau frasa yang tidak diperlukan
dalam sebuah kalimat. Dengan demikian, susunan sebuah kalimat menjadi
efektif.
Contoh: Karena ia tidak diajak, ia tidak ikut tamasya, (SALAH)
Karena tidak diajak, ia tidak ikut tamsya. (BENAR)
5. Kecermatan
Kecermatan adalah cermat dalam memilih kata sehingga tidak
menimbulkan tafsiran ganda.
Contoh: Para karyawan perusahaan terkenal itu liburan ke luar negeri.
(SALAH)
Para karyawan dari perusahaan terkenal itu liburan ke luar negeri.
(BENAR)
6. Kepaduan
Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi
yang disampaikan mudah dipahami.
Contoh: Persoalan yang menimpa kami akan hadapi. (SALAH)
Persoalan yang menimpa kami akan kami hadapi. (BENAR)
7. Kelogisan
Kelogisan adalah ide kalimat dapat diterima akal dan diungkapkan ke
dalam kaidah tata bahasa yang berlaku.
Contoh: Perjalanan ke Banten memakan waktu tiga jam. (SALAH)

Perjalanan ke Banten memerlukan waktu tiga jam. (BENAR)


BAB 3
Hasil Analisis Dan Pembahasan
3.1 Hasil Analisis
Penelitian yang dilakukan adalah untuk memaparkan pemahaman mengenai
kalimat efektif di kalangan mahasiswa. Data yang dikumpulkan adalah dari 25
mahasiswa Akuntansi UPI angkatan 2018. Data yang diambil meliputi: pengaruh
bahasa keseharian dalam penggunaan kalimat efektif beserta alasannya, seberapa
banyak mahasiswa yang menguasai kalimat efektif, serta hal-hal yang
mempengaruhi kefasihan dalam menggunakan kalimat efektif.
3.1.1 Analisis Pengaruh Bahasa Keseharian dalam Penggunaan Kalimat
Efektif dan Alasannya
25

20
20

15

10

5 3
2

0
Ya Mungkin Tidak

Diagram 1 Pengaruh Bahasa Keseharian dalam Penggunaan Kalimat Efektif dan


Alasannya
Dari diagram batang di atas, dapat dilihat yang menyatakan kalimat efektif
dipengaruhi oleh bahasa keseharian sebanyak 20 responden, mungkin dipengaruhi
bahasa keseharian sebanyak 2 responden, dan tidak dipengaruhi bahasa keseharian
sebanyak 3 responden.
Jadi, sebagian besar menyatakan bahwa penggunaan kalimat efektif
dipengaruhi oleh bahasa keseharian. Ada berbagai macam alasan yang
disampaikan responde. Namun, penulis hanya menyampaikan simpulan dari
alasan-alasan tersebut sebagai berikut :
 Karena penggunaan bahasa sehari-hari merupakan suatu kebiasaan
 Karena dalam keseharian masih sering menggunakan bahasa daerah atau
bahasa asing
Penggunaan kalimat efekif dapat dipengaruhi oleh bahasa keseharian yang
disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, karena penggunaan bahasa sehari-hari
merupakan kebiasaan. Bahasa sehari-hari yang digunakan biasanya merupakan
bahasa nonformal dan bahasa yang tidak baku. Sering menggunakan bahasa-
bahasa tersebut menjadi suatu kebiasaan bagi banyak orang sehingga untuk
memahami serta menggunakan kalimat efektif akan sangat dipengaruhi oleh hal
tersebut.
Kedua, karena dalam keseharian masih sering menggunakan bahasa daerah
atau bahasa asing. Kalimat efektif tentu menggunakan bahasa Indonesia yang
baku serta bahasa dengan ejaan yang baik dan benar. Dalam kalimat efektif,
adanya bahasa daerah atau bahasa asing yang muncul akan menimbulkan
kerancuan makna bagi orang-orang yang tidak mengetahui arti sebenarnya dari
suatu kata.
Dua responden menyatakan bahwa kalimat efektif mungkin dipengaruhi
oleh bahasa keseharian. Dengan alasan tidak semua orang mampu menggunakan
kalimat efektif dengan sesuai karena pengaruh bahasa campuran yang biasa
digunakan dan karena ketidaksadaran dalam menggunakan kalimat yang tidak
efektif.
Kemudian tiga responden menyatakan bahwa kalimat efektif tidak
dipengaruhi oleh bahasa keseharian.

3.1.2 Analisis Jumlah Mahasiswa yang Menguasai Kalimat Efektif

Diagram 2 Jumlah Mahasiswa yang Menguasai Kalimat Efektif


Dari diagram lingkaran di atas terlihat data yang menunjukkan jumlah
persentase dari mahasiswa akunatansi angkatan tahun 2018 dalam penguasaan
kalimat efektif. Sebanyak 4% dari 25 mahasiswa, yaitu dengan jumlah satu
mahasiswa sangat menguasai kalimat efektif. Sebanyak 68% dari 25 mahasiswa,
yaitu dengan jumlah 17 mahasiswa cukup menguasai kalimat efektif. Sebanyak
28% dari 25 Mahasiswa, yaitu dengan jumlah 7 mahasiswa kurang menguasai
kalimat efektif. Sebanyak 0% dari 25 mahasiswa, yaitu dengan jumlah 0
mahasiswa tidak menguasai kalimat efektif.
Dari hasil analisis di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa cukup menguasai kalimat efektif dan sebagian kecil mahasiswa kurang
menguasai kalimat efektif. Hanya sedikit mahasiswa yang sangat menguasai
kalimat efektif. Banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam penguasaan
kalimat efektif, salah satunya adalah terbiasa menggunakan bahasa yang tidak
baku dan bahasa dengan ejaan yang belum benar.

3.1.3 Analisis Faktor Kefasihan dalam Penggunaan Kalimat Efektif

3.2 Analisis Pemahaman Mengenai Kalimat Efektif


3.2.1 Faktor Penyebab Ketidakefektifan Kalimat
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai
dengan maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah
terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang tidak efektif (Franata,2010).
Ketidakefektifan kalimat tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa hal
sebagai berikut:
1. Kontaminasi, ialah “suatu gejala bahasa yang dalam bahasa Indonesia
diistilahkan dengan kerancuan. Rancu artinya ‘kacau’. Jadi, kerancuan
artinya ‘kekacauan’. Kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau
kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami”
(Putrayasa, 2014:101).
Contoh:
 diperlebar, dilebarkan (benar) – diperlebarkan (salah)
 memperkuat, menguatkan (benar) – memperkuatkan (salah)
2. Pleonasme, yaitu pemakaian kata yang berlebihan atau tumpang tindih.
Contoh:
 para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
 agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
3. Ambiguitas atau keambiguan, yaitu kalimat yang memenuhi ketentuan tata
bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda tidak termasuk kalimat
yang efektif (Putrayasa, 2014: 107).
Contoh:
 Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan (yang dinaikkan SPP
mahasiswa baru atau SPP mahasiswa-baru dinaikkan?)
4. Ketidakjelasan unsur inti kalimat, suatu kalimat yang baik harus
mengandung unsur-unsur yang lengkap. Dalam hal ini kelengkapan unsur
kalimat itu sekurang-kurangnya harus memenuhi dua hal, yaitu subjek dan
predikat.
Contoh:
 Buah mangga mengandung vitamin C. (SPO) (benar)
 Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
5. Adanya kata depan yang tidak perlu
Contoh:
 Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
(kata daripada dihilangkan)
6. Salah nalar atau tidak logis
Contoh:
 Waktu dan tempat dipersilakan. (siapa yang dipersilakan)
7. Kesalahan pembentukan kata
Contoh:
 mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
8. Pengaruh bahasa asing
Contoh:
 Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …)
(kata rumah seharusnya tempat)
9. Pengaruh bahasa daerah
Contoh:
 … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)

3.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kefasihan Penggunaan Kalimat Efektif


Diantara berbagai macam faktor yang mempengaruhi kefasihan dalam
penggunaan kalimat efektif, setelah melakukan penelitian maka kami
berkesimpulan bahwa hal ini dipengaruhi oleh:

1) Kemampuan Menyimak
Hasil penelitian yang telah dilakukan, menghasilkan beberapa faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan guna meningkatkan kemampuan berbahasa
Indonesia yang efektif di kalangan mahasiswa. Salah satu faktor tersebut adalah
kemampuan menyimak. Secara teoritis diungkapkan bahwa memiliki kemampuan
menyimak yang baik akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
berbahasa.
Kemampuan menyimak yang baik menurut para ahli, harus
memperhatikan antara lain: minat, kosa kata, konsentrasi dan ketertarikan
terhadap topik. Hal yang mempengaruhi kemampuan menyimak seseorang terbagi
menjadi dua, yaitu; “aspek fisiologis dan psikologis”. Adapun penjelasan dari
Syah antara lain aspek yang meliputi aspek fisiologis, yaitu: daya tahan tubuh dan
intelegensi. Sedangkan aspek psikologis meliputi: sikap, bakat, minat, motivasi
dan kecerdasan.
2) Kemampuan Membaca
Memiliki kemampuan membaca merupakan salah satu cara untuk
memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Membaca selama ini merupakan
aspek yang sering dilakukan seseorang disetiap harinya. Akan tetapi terdapat
beberapa permasalahan terkait kemampuan membaca, khususnya membaca dalam
bahasa Indonesia yang efektif. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah faktor motivasi, faktor kompleksitas bahasa, dan kosa kata baru.
Terdapat beberapa macam faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
membaca seseorang salah satunya adalah faktor motivasi. Faktor yang
mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami bacaan adalah motivasi.
Motivasi yang tinggi memiliki pengaruh terhadap kemampuan berbahasa
seseorang. Motivasi dapat dilihat dari seberapa besar keinginan seseorang untuk
berprestasi.
Kompleksitas bahasa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan membaca seseorang. Penyebab seseorang mengalami kesulitan dalam
membaca adalah kalimat yang memiliki kompleksitas tinggi, serta keruwetan
sintaksis. Dalam berbahasa dijelaskan seseorang yang memiliki kemampuan
menyimak yang baik. Ia mampu mengelola dan mengetahui terkait struktur
bahasa dan mampu membaca meskipun terdapat kompleksitas bahasa yang tinggi.
Seseorang yang memiliki kemampuan membaca yang baik ia akan memahami dan
memaknai suatu kalimat dengan pasti.
Faktor ketiga yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan kosa kata
baru. Memiliki keterbatasan kosa kata, tentu saja akan menghambat kemampuan
membaca seseorang. Secara efektif dan efisien tentu saja akan membutuhkan
waktu yang lebih lama dalam memahami bacaan. Memiliki kemampuan
berbahasa yang baik dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan maupun
pengalaman.
3) Kemampuan Berbicara
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa seseorang
adalah kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara memerlukan perhatian
khusus guna meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang. Faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang, antara lain faktor
Faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang adalah
faktor psikologis. Faktor psikologis disebut oleh beberapa ahli sebagai faktor yang
paling berpengaruh dalam kemampuan berbicara seseorang, meliputi: motivasi,
keberanian, budaya. Selain itu perlu juga diperhatikan faktor yang dapat
menghambat kemampuan berbicara seseorang. Faktor yang menghambat
kemampuan berbicara seseorang tersebut adalah faktor kultur, kurang motivasi,
kecemasan dan malu berbicara didepan umum.
4) Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis merupakan salah satukemampuan yang perlu
diperhatikan guna meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang. Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan menulis seseorang adalah
dengan memperhatian minat dan lingkungan. Minat yang tinggi dan lingkungan
yang mendukung tentu saja menjadikan seseorang memiliki kemampuan
berbahasa yang baik.
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat
(subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara
memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
DAFTAR RUJUKAN
Aziz, Firman dkk. 2016. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV.
Maulana Media Grafika.

Anonim. 2015. Kalimat Efektif dari Buku. [Online], Tersedia:


https://dokumen.tips/documents/kalimat-efektif-dri-buku.html (Diakses 11
November 2018)

Anonim. 2015. Pengertian Kalimat Efektif. [Online], Tersedia:


https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
beserta-contoh-lengkap.html (Diakses 10 November 2018)

Franata, Haris. 2010. Penggunaan Kalimat Efektif dalam Penulisan Karya Ilmiah.
[Online], Tersedia:
https://harrysprincenata.wordpress.com/2010/12/20/penggunaan-kalimat-
efektif-dalam-penulisan-karya-ilmiah/ (Diakses 11 November 2018)

Nararya, Sybilla. 2017. Apa yang Dimaksud dengan Kalimat Efektif. [Online]
Tersedia: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-yang-
efektif/3759/6 (Diakses 11 November 2018)

Putrayasa, Ida Bagus . 2014. Kalimat Efektif (Diksi,Struktur, dan Logika), (Edisi
Revisi), Bandung: PT Refika Aditama.

Putri, SO. 2018. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN


BERBAHASA INGGRIS MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN 2018. [Online], Tersedia:
https://eprints.uny.ac.id/56239/1/05.%20SKRIPSI%20INDONESIA%20SHE
RLY%20OCTAVIANA%20PUTRI%2012402241061.pdf (Diakses 20
November 2018)

Anda mungkin juga menyukai