Presus Kistoma
Presus Kistoma
Disusun Oleh :
Yanuar Mahatma Hata Sari
20120310108
Diajukan Kepada :
dr. I Nyoman Tritia W, Sp. OG
Disusun Oleh :
Yanuar Mahatma Hata Sari
20120310108
Dokter Penguji :
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus dipenuhi. Salah
satu ruang lingkupnya adalah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi adalah keadaan
sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada
Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi, diantaranya penyakit
yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista ovarium adalah suatu penyakit gangguan
organ reproduksi wanita. Kista ovarium merupakan tumor jinak ginekologi yang paling
Kista ovarium adalah suatu kantong berisi cairan seperti balon berisi air yang
terdapat di ovarium (Owen, 2005). Kista merupakan kantong yang berisi cairan dan dapat
berlokasi di bagian mana saja dari tubuh. Pada ovarium, tipe kista yang berbeda dapat
terbentuk. Tipe kista ovarium yang paling umum dinamakan kista fungsional, yang
biasanya terbentuk selama siklus menstruasi normal. Setiap bulan, ovarium seorang
wanita tumbuh kista kecil yang menahan sel telur. Ketika sebuah sel telur matur, kantung
membuka untuk mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berjalan melewati tuba falopii
untuk melakukan fertilisasi. Kemudian kantung pecah. Salah satu tipe dari kista
fungsional, ada yang dinamakan kista folikular, kantung ini tidak terbuka untuk
mengeluarkan sel telur tapi terus tumbuh. Kista tipe ini biasanya akan menghilang setelah
satu sampai tiga bulan. Kista korpus luteum, bentuk lain dari kista fungsional, terbentuk
apabila kantung kista ini tidak menghilang. Malahan kantung kista menutup lagi setelah
4
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
penderita tidak ada perasaan apa-apa. Kalaupun terjadi keluhan biasanya sudah lanjut
misalnya: sering kembung, teraba massa atau ada benjolan di perut bagian bawah,
gangguan pencernaan, dan lain-lain. Sampai sekarang belum ada cara deteksi dini yang
sederhana untuk memeriksa adanya keganasan ovarium itu. Sekarang ini yang bisa
dipakai masih menggunakan USG, tetapi itu agak sulit kalau diterapkan secara massal
karena biayanya cukup mahal. Berbeda halnya dengan kanker serviks yang bisa dideteksi
dini dengan papsmear (Moeloek FA,2006). Orang yang menggunakan pil KB risiko
terjadinya kanker ovarium bisa lebih kecil. Karena kanker ovarium itu terjadi apabila
hormonal terutama pil KB, proses itu pada ovarium ditekan, sehingga risikonya terjadi
keganasan pada ovarium menurun. Kista ovarium ini bisa juga terjadi pada anak-anak,
bahkan ketika masih bayi, pada remaja sampai orang tua. Tetapi kebanyakan dialami
wanita berusia di atas 40 tahun. Bahkan, pada bayi dalam kandungan bisa ditemukan kista
ovarium. Pada ibu hamil yang terdapat kista, bila menutupi jalan lahir kistanya bisa
dioperasi saat hamil. Tetapi jika kistanya tidak menutupi jalan lahir, kista dapat dioperasi
ovarium sebanyak 20.180 orang, yang meninggal sebanyak 15.310 orang, dan yang masih
menderita penyakit sebanyak 4.870 orang. Angka kejadian Kista Ovarium di Aia semakin
tinggi pada tahun 2010 sebanyak 60.113 penderita yang meninggal 21.004 orang dan
yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta penyakit system reproduksi yang
5
lain, misalnya kista ovarium (Depkes RI, 2011). Insiden di Indonesia ditemukan 2,39-
B. Tujuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kista
1. Definisi
bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah atau bahan-bahan lain.
Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semi solid yang
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non neoplastik.
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan tumor ovarium yang paling
sering dijumpai ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor Ovarium yang
cukup besar dapat menyebabkn kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga timbul dari bagian ovum yang
normalnya menghilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel-
sel embrional yang tidak berdiferensiasi, kista ini tumbuh lambat dan ditemukan selama
pembedahan yang mengandung material sebasea kental berwarna kuning yang timbul dari
2. Jenis Kista
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua, yaitu non neoplastik dan
neoplastik. Kista nonneoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri
setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun
7
Kista ovarium neoplastik jinak diantaranya: (Mansjoer, 2000)
Kistoma ovarium simpleks merupakan kista yang permukaannya rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis
berisi cairan jernih yang serosa dan berwarna kuning. Penatalaksanaan dengan
Bentuk kista multilokular dan biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar.
Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga
timbul perlekatan kista dengan omentum, usus-usus, dan peritoneum parietale. Selain
itu, bisa terjadi ileus karena perleketan dan produksi musin yang terus bertambah
besarnya kista.
Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista umumnya unilokular, tapi jika
multilokular perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak
sebesar kista musinosum. Selain teraba massa intraabdominal juga dapat timbul asites.
d. Kista Dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal berdiferensiasi
sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan entoderm. Bentuk cairan kista
ini seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel
lain seperti rambut, gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Dinding kista keabu-abuan dan
agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat menjadi
8
ganas, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui
proses patogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri mendadak di perut bagian bawah
karena torsi tangkai kista dermoid. Dinding kista dapat ruptur sehingga isi kista keluar
seluruh ovarium.
a. Kista Folikel
Kista ini berasal dari Folikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh
terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh di
bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan
membesar menjadi kista. Bisa didapati satu kista atau lebih, dan besarnya biasanya
dengan diameter 1 – 1,5 cm. Kista folikel ini bisa menjadi sebesar jeruk nipis. Bagian
dalam dinding kista yang tipis yang terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan
tetapi karena tekanan di dalam kista, maka terjadilah atrofi pada lapisan ini. Cairan
dalam kista berwarna jernih dan sering kali mengandung estrogen. Oleh sebab itu,
kista kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun
dapat mengecil dan menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan kista pun
menghilang. Umumnya, jika diameter kista tidak lebih dari 5 cm, maka dapat
ditunggu dahulu karena kista folikel biasanya dalam waktu 2 bulan akan menghilang
sendiri.
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua. Frekuensi kista korpus
9
luteum lebih jarang dari pada kista folikel. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna
kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Kista korpus luteum
dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorea diikuti oleh perdarahan tidak
teratur. Adanya kista dapat pula menyebabkan rasa berat di perut bagian bawah dan
perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Rasa nyeri di dalam
perut yang mendadak dengan adanya amenorea sering menimbulkan kesulitan dalam
operasi, gambaran yang khas kista korpus luteum memudahkan pembuatan diagnosis.
Penanganan kista korpus luteum ialah menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam
hal dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik terganggu, kista korpus luteum
c. Kista Lutein
tersebut, ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan
bisa menjadi sebesar ukuran tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi
sel-sel teka. Sel-sel granulosa dapat pula menunjukkan luteinisasi, akan tetapi
seringkali sel-sel menghilang karena atresia. Tumbuhnya kista ini ialah akibat
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Kista ini lebih banyak terdapat pada wanita
yang lanjut umurnya, dan besarnya jarang melebihi diameter 1 cm. Kista ini biasanya
10
waktu operasi. Kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas
satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serus.
e. Kista Endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput
dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang
menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena
yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri senggama. Kista ini berasal dari sel-sel
selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya bisa karena infeksi menahun,
selaput perut melalui saluran indung telur. Infeksi tersebut melemahkan daya tahan
selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit. Gejala kista ini sangat khas karena
berkaitan dengan haid. Seperti diketahui, saat haid tidak semua darah akan tumpah
dari rongga rahim ke liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi
ini merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang
f. Kista Stein-Leventhal
licin. Kapsul ovarium menebal. Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-
11
a. Tipe Kista Normal
Tipe kista yang termasuk dalam kista normal adalah kista fungsional. Kista tersebut
merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari
sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal.
Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah,
kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi. Kista
fungsional terdiri dari kista folikel dan kista luteum. Keduanya tidak mengganggu,
tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang dengan sendiri dalam waktu 6-8
minggu.
Jenis kista yang termasuk pada kista abnormal adalah kistadenoma, kista coklat
Lutein. Kistadenoma merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur.
Biasanya bersifat jinak, tetapi dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri. Kista
Coklat merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Kista ini berisi timbunan
darah yang berwarna coklat kehitaman. Kista Dermoid merupakan kista yang berisi
berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista dapat
ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak
menimbulkan gejala. Kista Endometriosis merupakan kista yang terjadi karena ada
bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan
sehingga menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah. Kista Lutein
merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista lutein antara
12
lain Kista Granulosa Lutein merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum
ovarium yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat
membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan
akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak
di daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut. Pada wanita
yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti perdarahan
yang tidak teratur. Kemudian Kista Theca Lutein merupakan kista yang berisi cairan
bening dan berwarna seperti jerami.Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor
ovarium dan terapi hormonal. Dan kista polikistik ovarium merupakan kista yang
terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu.
Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista
ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus dilakukan
untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
3. Epidemiologi
Angka kejadian kista sering terjadi pada wanita berusia produktif. Jarang sekali di
bawah umur 20 maupun di atas 50 tahun. Kista Ovarium ditemukan pada hampir semua
wanita premenopause dan pada 18% wanita post menopause. Insiden yag sering terjadi
pada wanita usia 30- 54 tahun dan yang paling tinggi adalah wanita dengan kulit putih
(William, 2007).
masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, serta penyakit yang mengenai
Di Amerika insidensi kista ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000
populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan
jinak. Di Amerika karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian
13
sebanyak 16.000 orang. Berdasarkan data yang diperoleh CDC di Amerika pada tahun
2011 insidensi kanker ovarium tertinggi terjadi di kota New York, Columbia dan
Washington dengan interval 12,5-14,9 per 100.000 penduduk. Dan yang paling rendah
terjadi di kota Hawaii, Virginia, dan Louisiana dengan interval 7,5-10,4 per 100.000
4. Etiologi
Penyebab pasti dari penyakit kista Ovarium belum diketahui secara pasti. Akan
tetapi salah satu pemicunya adalah faktor hormonal. Penyebab terjadinya kista ovarium
ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan. Beberapa faktor resiko yang
atau pada pola hidup yang tidak sehat bisa menyebabkan gangguan hormon
b. Memiliki Riwayat kista ovarium atau keluarga memiliki riwayat kista ovarium
(Wiknjosastro, 2007)
(William,2007)
14
Pasien infertilitas dengan induksi ovulasi menggunakan gonadotropin atau
Gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu terjadinya penyakit kista ovarium.
dari merokok mungkin meningkat lebih lanjut dengan indeks massa tubuh
menurun. Selain dikarenakan merokok pola makan yang tidak sehat seperti
konsumsi tinggi lemak, rendah serat, konsumsi zat tambahan pada makanan,
waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian gejala
dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor
tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Dapat juga terjadi peregangan
atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat
bersenggama. Jika tumor sudah menekan rectum atau kandung kemih mungkin terjadi
Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya ascites
(penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum dan organ di dalam
rongga perut lainnya seperti usus dan hati. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada
rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita
15
Pada umumnya gejala yang timbul dan patognomonik adalah:
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan
atau rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan,
konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlu ditentukan jenis tumor tersebut.
Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika
tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu
konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kemih penuh,
menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang
sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites,
ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor yang ditemukan ialah tumor
ovarium maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau non-
16
perlengketan. Kista non-neoplastik umumnya tidak menjadi besar dan
7. Pemeriksaan Penunjang
sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis
yang tajam dari gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan
a. L a p a r o s k o p i
berasal dari ovarium atau bukan, serta untuk menentukan sifat tumor itu.
b. U l t r a s o n o g r a f i
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor
berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau
solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas
c. F o t o R o n t g e n
pada kista dermoid kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
d. P a r a s i n t e s i s
17
pertumbuhan sel yang menonjol dari dinding dalam kista. Ini membuat
permukaan kista menjadi bergigi atau tidak mulus. Dan tidak seperti kista
B. Anatomi Ovarium
Ovarium biasa disebut dengan indung telur. Ovarium memiliki ukuran kurang
lebih sebesar ibu jari tangan. Kira-kira lebar 4 cm dan tebal kira-kira 1,5 cm. ovarium
terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Pada cortex
terdapat folikel-folikel primordial. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf dan
Ovarium terletak antara Rahim dan panggul dan disamping kanan-kiri uterus yang
memberikan sifat kewanitaan dan mempunyai dampak dalam mengatur proses menstruasi
(Prawirohardjo,2010).
Ovarium berbentuk bulat lonjong agak pipih, permukaan halus dan ukurannya
bervariasi sesuai dengan pertambahan usia. Gambaran ovarium bayi baru lahir warna
agak coklat, memanjang, struktur rata. Ukuranya kira-kira 1,3 x 0,5 x0,3 cm, beratnya
kurang dari 0.3 gram, dengan bertambahnya usia, ovarium juga bertambah besar dan saat
usia prepubertas dijumpai follicle kistik yang dominan yang hampir mirip dengan
penyakit polikistik ovariun. Pada periode reproduksi, ovarium berbentuk agak oval,
ukuran (3-5cm) x (1,5-3,0cm) x (0.6-1,5) cm dan berat kira-kira 5-8 gram, warna putih
kistik, korpous lutea warna kuning, korpus albikan warna putih umumnya dijumpai di
korteks dan medula. Wanita post menopause ovariumnya bertambah kecil. Ukurannya
18
bervariasi, ada yang lisut/berkerut, gyriform, dan konsistensi biasanya padat
(wiknjosastro,2005).
mempunyai peranan dalam mengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur
19
BAB III
PEMBAHASAN
Data Profil kistoma ovarium di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2016
didapatkan dari buku catatan register kasus Ginekologi dari bangsal Alamanda 2 dan
Alamanda 3, dan juga dikonfirmasi dengan buku catatan register ginekologi dari ruang
Dari catatan tersebut didapatkan jumlah keseluruhan kasus Kista selama tahun
2016 di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 69 kasus. Kasus terbanyak adalah
kista ovarium dengan 46 kasus, diikuti 15 kasus kista bartolini, 3 kasus kista gartner, dan
40 46
30
20
10 15
5 3
0
Kista ovarium Kista Bartolini Kista Cokelat Kista Gartner
Dalam presentasi kasus ini akan di fokuskan pada kasus kista ovarium yang ada di
RSUD Panembahan Senopati periode Januari sampai Desember 2016. Data didapatkan
dari buku catatan register ginekologi bangsal Alamanda 2 dan Alamanda 3 sebanyak 46
data pasien dengan kista ovarium. Dalam periode tersebut kasus terbanyak ada pada bulan
20
Angka Kejadian Kista Ovarium
Bulan Januari-Desember 2016 RSPS Bantul
6
5
4
3
2
1
0
Kejadian kista ovarium yang ada RSUD Panembahan Senopati tahun 2016
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok umur yang dijabarkan dalam tabel di bawah.
Kejadian paling tinggi pada kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 16 pasien, diikuti
dengan kelompok umur 30-39 tahun, sedangkan kelompok usia yang >60 tahun terdapat 3
pasien. Ini sesuai dengan teori dimana dikatakan bahwa kista ovarium merupakan kasus
12
10 12
8 9
6
4
2 4
2 2 0 1
0
10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89
21
Jika dilihat dari paritas pasien yang mengalami kasus kista ovarium kebanyakan
pada wanita dengan paritas lebih dari satu kali, yaitu sebanyak 26 pasien, pada primipara
26 13
22
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan Penelitian
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non neoplastik.
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas yang berada di ovarium. Kista ovarium adalah tumor jinak yang diduga
timbul dari bagian ovum yang normalnya menghilang saat menstruasi, asalnya tidak
teridentifikasi dan terdiri atas sel-sel embrional yang tidak berdiferensiasi, kista ini
tumbuh lambat dan ditemukan selama pembedahan yang mengandung material sebasea
Dari data yang dijabarkan diatas bisa dilihat bahwa kasus kista ovarium banyak
terjadi pada wanita dengan kelompok umur 40-49 tahun ada 16 pasien, kelompok usia 30-
39 tahun 12 pasien, dan 9 pasien pada kelompok usia 50-59 tahun. Dalam tinjauan
pustaka menurut William (2007), juga disebutkan bahwa insiden kista ovarium paling
tinggi pada wanita usia 30-54 tahun. Jarang sekali ada kasus di usia kurang dari 20 tahun
Dari penelitian kecil yang dilakukan ini sekaligus menjadi evaluasi terhadap
sistem pencatatan register pasien dengan kasus ginekologi khususnya kasus kista
ovarium. Dimana akan lebih baik jika data yang dimasukkan dalam buku register juga
ginekologi, dan mungkin juga dapat disertakan keluhan utama pasien masuk ataupun
ukuran kista pada pasien yang dapat digunakan sebagai acuan tindakan selanjutnya.
23
Dari situ akan lebih tergambar karakteristik pasien-pasien kista yang ada di RSUD
Panembahan Senopati tanpa harus mengambil status atau rekam medis pasien satu per
satu. Sehingga memudahkan peneliti selanjutnya dalam mengambil data dikemudian hari.
24
DAFTAR PUSTAKA
25