TOOL GRINDING 1
(PENDESTAL GRINDING)
(Pembuatan Pahat Bubut dan Sekrap)
Disusun Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas izin-Nyalah ,kami dapat
menyelesaikan laporan tepat pada waktunya . Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan bagi orang orang yang mulia,Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat ,serta orang
orang yang mengikuti jejak mereka.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah permesinan.di
Politeknik Negeri Bandung.
Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan bila
ada kekukarangan itu pasti datangnya dari kami.Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi kedepannya agar lebih baik. Namun,kami berusaha agar dapat
membuat laporan ini dengan usaha yang terbaik.Semoga laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN
2.6.1 Pengertian……………………………………………… 13
4.1 Kesimpulan……………………………………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..... 24
BAB I
PENDAHULUAN
Mesin gerinda berfungsi untuk menggerinda permukaan yang kasar agar benda kerja
menjadi rata dan halus. Serta dapat digunakan untuk mengasah alat kerja yang kecil dengan
tanganya, misalnya pahat, bor dan lain lain.
Sesuai dengan praktikum kami yaitu membuat pahat bubut/sekrap, pahat bubut akan
tumpul atau rusak seiring dengan pemakaian pahat bubut itu sendiri. Olaeh karna itu dalam
praktikum ini kami di tuntut harus mampu mamperbaiki dan membuat pahat bubut/sekrap
yang layak untuk di gunakan. Karena kualitas pahat bubut/sekrap sangat mempengaruhi hasil
pahatan dari pahat itu sendiri.
Berasarkan latar belakang di atas, kualitan pahat bubut perlu di perhatikan untuk
mendapatkan hasil bubut yang maksimal. Baik dari bahan pahat itu sendiri atau dari
pembuatan pahat. Karena dengan bahan yang tidak kuat atau tidak sesuai dan proses
pambuatan pahat yang salah akan berdampak pada keterampilan, ketelitian, kesabaran serta
keuletan dan tanggung jawab yang tinggi dalam membuat pahat bubut/sekrap, terutama yang
perlu di perhatikan adalah penggunaan peralatan K3 dan peralatan bantun dengan baik dan
benar.
1.3 Tujuan
Mahasiswa mampu mengenali berbagai pahat bubut
Mahasiswa mampu mengetahui nama bagian dan sudut pahat bubut
Mahasiswa mampu mengenali tanda tanda kerusakan pada pahat bubut
Mahasiswa mampu mengetahui nama bagian mesin gerinda pedestal dan
fungsinya
Mahasiswa mampu mengetahui batu gerinda dan karakteristiknya
Mahasiswa mampu mengoprasikan mesin grinda pedestal
Mahasiswa mampu mengasah pahat bubut (diawali teksini/dosen)
Mahasiswa mampu mengenali alat alat bantu dan menggunakanya
Mahasiswa mampu mengasah/membuat pahat bubut
Mahasiswa mampu mengenali dan menggunakan alat ukut sudut
Mahasiswa mampu menjalankan K3
BAB II
LANNDASAN TEORI
Pengasahan (alam)
Ukuran butiran – butiran
Tingkat kekerasan
Struktur
Perekat
4. .Bahan Asah/Pengasah
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride, dan
intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai
sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan
,mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda.
Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan
persentase campuran yang bermacam-macam.
Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya.
Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat
dari dapur tinggi listrik.
Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam
dapur tinggi listrik.
Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp.
Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni, sekarang ini
dibuat untuk pembuatan proses industri.
5. Ukuran Butiran – butiran
Ukuran butiran di tunjukan oleh penyaringan butiran – butiran pengasah, melalui
penyaringan yang memopunyai jumlah mata jalanya – mata jala perlinear inch
(grit).
Contoh :
Ukuran butiran : 30, berarti butiran akan menembus penyaring dengan jumlah
mata jala 27 per inch dan akan tertahan pada penyaring dengan 33 mata jala per
inch nya.
6. Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi
roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang
digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwrsa
dicampur pada suhu kira-kira 1100°-1350°C. Roda gerinda ini sensitif
terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau
dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli.
Silicate bonds (mineral bond) komponen ini digunakan silicate dari soda
(water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air Dengan
perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepasdari pada vitrified
bond
Shellac bonds (organik bond) Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3
mm atau kurang. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan
terhadap panas rendah.
Rubber bonds (organik bond) untuk membuat roda gerinda ini, karet murni
dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini
dapat digunakan juga sebagai pemotong.
Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang digunakan
untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan
ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan
menggerinda las.
7. Tingkatan
Istilah tingkatan disini menujukan kekerasan relatip dari roda gerinda. Ketahanan
( kekuatan memegang ) batu gerinda adalah kemampuan perekat memegang
butiran-butiran pemotong (pengasah) melawan pelepasan-pelepasan butiran
dalam tekanan penggerindaan.
8. Struktur
Struktur atau ruang butiran ditentukan oleh perbandungan dan penyusunan dari
butiran pengasah dan perekat. Perbandingan dari perekat dalam roda gerinda
berkisar antara 10% sampai 30% dari volume total gerinda.
Nomor Struktur Ing/Jer Swiss Banyaknya pori – pori / Ukuran
Pendinginan yang baik memiliki anti karat, menurunkan panas yang tinggi, tidak mudah
panas. Pelumas yang baik mengatur menurunkan panas berikutnya, dan mempunyai daya
pancar yang cepat bila ditambah air.
Pemasangan dua jenis batu gerinda tersebut bertujuan agar mesin gerinda
ini mempunyai dua fungsi sekaligus, yakni sebagai pemotong dan
pengasah. Fungsi pemotong menggunakan batu gerinda kasar sedangkan
fungsi pengasah menggunakan batu gerinda halus. Gerinda tipe ini juga
memiliki kelebihan lain yaitu dapat menggerinda suatu benda sesuai
dengan sudut yang diinginkan, karena sudut dari tool rest atau meja benda
gerinda dapat diubah – ubah sudutnya sesuai dengan yang diinginkan.
2.6.1 Pengertian
1. Benda tajam, yaitu segala jenis benda tajam yang beresiko menyebabkan
kecelakaan;
2. Panas atau api, biasanya sisa proses pemesinan yang dapat menimbulkan
panas/api;
3. Putaran Mesin, yaitu perputaran yang dihasilkan oleh mesin;
4. Licin akibat oli atau coolant yang membasahi lantai;
5. Zat kimia.
1. Safety Shoes
2. Kaca Mata
3. Wear pack/apron
BAB III
PRAKTIKUM
CATATAN MINGGUAN
Pengajar
Deni Mulyana, MT
3.2 Pahat Sekrap Netral
Mula - mula kita persiapkan alat –alat bantu yang akan dipakai dan mesin gerinda
yang akan digunakan, jangan lupa gunakan juga peralatan safety.
Cek kerataan dan kekencangan dari batu gerinda yang akan digunakan. Kalau belum
rata, ratakan dengan dresser. Kalau belum kencang, kencangkanlah.
Setelah mempersiapkan alat dan mesin yang akan digunakan, baru melangkah pada
benda kerja yang akan dikerjakan.
Mulailah dengan menggaris atau menggambar sudut benda kerja dengan
menggunakan bevel protector, mistar baja, dan penggores.
Roughing benda kerja dengan batu gerinda yang berwarna hitam, sampai mendekati
sudut yang ditentukan (sudut 30° pada bagian kanan dan kiri benda kerja) dan sisakan
kira – kira 1mm untuk proses finishing. Bila benda kerja mulai panas celupkan ke cairan
coolant atau pendingin.
Setting pelat penahan pada 8° untuk proses finishing yang bersudut 8°, yaitu bidang
A dan B (mempunyai sudut 30°).
Setelah itu, setting pelat penahan pada 10° dan mengerjakan benda kerja pada bidang
C dimulai dari roughing dengan batu gerinda berwarna hitam dan lalu mengejakan
proses finishing sampai selesai. Dapat kita lihat hasilnya pada gambar di bawah ini :
3.3 Pembuatan Pahat Rata Kanan
Pertama siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk bekerja dan pastikan mesin gerinda
yang akan dipakai siap untuk digunakan. Perhatikan prosedur safety yang berlaku!.
Lakukan pengecekan mesin gerinda yang akan digunakan seperti cek kerataan dan
kekokohan batu gerinda yang menempel di mesin gerinda. Jika didapati batu gerinda
longgar, maka kencangkan sebelum digunakan.
Setelah mempersiapkan peralatan dan mesin yang akan digunakan, persiapkan benda
kerja yang tersedia, dimulai dengan mengukur sudut yang akan digerinda dengan
menggunakan bavel protactor kemudian menggores/menggaris benda kerja tersebut
menggunakan penggores yang tersedia.
Langkah kerja yang pertama adalah dengan menggerinda benda kerja menggunakan
gerinda kasar dengan sudut yang sudah ditentukan ( 60̊ dan 30̊)
Selanjutnya landasan penahan benda kerja disetting dengan sudut 8̊ dan benda kerja
tersebut digerinda halus dengan sudut tersebut untuk setiap bidang yang sudah digerinda
yaitu bidang yang mempunyai sudut 30̊ dan 60̊.
Jika benda kerja panas maka dinginkan dengan coolant/pendingin yang tersedia disetiap
mesin gerinda.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada praktik gerinda dilakukan berbagai bentuk pengasahan untuk membuat beberapa
macam pahat bubut yaitu pahat bubut pahat bubut kasar kanan , pahat bubut tepi rata kanan
, pahat bubut netral.
http://riesmant.blogspot.co.id/2010/03/mesin-gerinda-penggerindaan-adalah.html
https://www.bersosial.com/threads/pengertian-mesin-gerinda-sebagai-alat-potong-besi-dan-
stainless.26757/