Anda di halaman 1dari 2

Mengapa perempuan lebih sering mengalami pelecehan seksual?

Oleh Muh Adilfi Irwan

Menurut Winarsunu (2008), pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku
yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya.
Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.
Menurut saya pelecehan seksual adalah tindakan yang merendahkan harga diri seseorang
ataupun tindakan yang ingin merusak mental maupun sikap. Perlu diketahui baik-baik bahwa
berbicara mengenai pelecehan seksual itu bukan hanya sekedar pelecehan secara fisik saja,ada
banyak bentuk dari pelecehan seksual itu sendiri misalnya pelecehan secara lisan,pelecehan
secara non verbal/isyarat,pelecehan visual, dan pelecehan psikologis/emosional. Yang menjadi
permasalahan sekarang adalah mengapa korban dari pelecehan seksual itu lebih cenderung ke
perempuan? maksudnya disini korban pelecehan seksual lebih banyak dialami oleh seorang
perempuan. Hal ini yang kemudian menjadi ketertarikan saya untuk membahasnya dan sangat
penting untuk mengetahuinya.

Realitanya sekarang perempuan lebih banyak mengalami pelecehan seksual itu terbukti
dari beberapa survei yang dilakukan oleh pihak terkait, salah satu buktinya survei yang dilakukan
oleh Koalisi Ruang Publik Aman,survei ini diinisiasi oleh Hollaback jakarta,Lentera Sintas
Indonesia,perempuan,jakarta Feminist Discussion Group,dan difasilitasi oleh Change.org. Data
tersebut mengungkap bahwa perempuan 13 kali lebih rentan mengalami pelecehan di ruang
publik ketimbang laki-laki. Survei yang dilakukan pada 25 November sampai 10 Desember 2018
ini melibatkan 62.224 responden, terdiri dari perempuan dan laki-laki yang dipilih secara acak di
seluruh provinsi Indonesia, “Survei nasional ini menemukan bahwa 3 dari 5 perempuan dan 1
dari 10 laki-laki pernah mengalami pelecehan di ruang public” kata relawan KRPA, Rastra, di
Kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). Jadi pendapat bahwa
perempuan lebih banyak mengalami pelecehan seksual bukan sekedar opini, saya pribadi melihat
realita sekarang mengapa perempuan lebih banyak mengalami pelecehan seksual karna anggapan
sebagian laki-laki yang tidak bertanggung jawab ini mengenai perempuan itu lemah,perempuan
sebagai objek seksual dalam hal ini pemuas nafsu,anggapan atau persepsi seperti itu yang
kemudian membuat kepercayaan diri sendiri bagi si pelaku. Di tambah dengan penampilan
perempuan yang terbuka dengan memperlihatkan bagian tubuhnya yang seharusnya itu tidak
diperlihatkan, hal ini menjadi faktor pendukung untuk memancing terjadinya pelecehan seksual.
Salah satu pelecehan seksual yang marak terjadi itu cat calling, cat calling merupakan bentuk
pelecehan non verbal dan salah satu contoh dari cat calling ketika ada perempuan yang jalan
kemudian sekelompok atau individu laki-laki bersiul atau melontarkan kalimat “cantiknya ini
cewe” bagi sebagian orang itu hal yang sepele dan sebuah pujian padahal itu suatu tindakan
merendahkan orang lain dan faktanya memang begitu, pemaknaan mereka dalam hal ini pelaku
cat calling itu berbeda dengan si korban ini.
Jadi kesimpulannya mengapa perempuan lebih sering mengalami pelecehan seksual itu
karna kita belum dapat terlepas dari anggapan dan pandangan sebagian laki-laki ini terhadap
seorang perempuan bahwa perempuan itu lemah tida bisa menjaga dirinya sendiri sehingga
menjadi sasaran yang mudah,perempuan itu sebagai objek seksual dengan kata lain sebagai
pemuas nafsu bagi si pelaku dan masih menganggap pelecehan seksual secara lisan ataupun
nonverbal itu sebagai pelecehan yang sepele karna dalam rana hukum itu belum mengatur secara
tegas pelenggaran tersebut.

Referensi :

Farisa,Fitria Chusna.Perempuan 13 Kali Lebih Rentan Alami Pelecehan Seksual di Ruang


Publik. https://nasional.kompas.com/read/2019/11/27/13414591/survei-krpa-perempuan-13-kali-
lebih-rentan-alami-pelecehan-seksual-di-ruang?page=all. ( 9 Februari 2020).

Anda mungkin juga menyukai