Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/281090224

PEMBUATAN PETA RUPABUMI LINGGA SINGKEP BARAT KEPULAUAN RIAU


SKALA 1:50.000 MENGGUNAKAN DATA IFSAR

Conference Paper · November 2014

CITATIONS READS

0 1,550

4 authors, including:

Intan Antasari Yanto Budisusanto


University of Twente Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    40 PUBLICATIONS   31 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yanto Budisusanto on 19 August 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL 2014

Penyiapan SDM Informasi Geospasial untuk Mendukung


Pengelolaan Potensi Daerah dalam
Rangka Menyambut Masyrakat Ekonomi ASEAN 2016

TEKNIK GEOMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Editor:
Noorlaila Hayati
Zulfikar Adlan Nadzir
Muhammad Aldila Syariz

Surabaya, Indonesia
19 November 2014
Hak Cipta © 2015 oleh Teknik Geomatika ITS

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun,
baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.

Penerbit Jurusan Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Raya ITS, Gedung GM
Sukolilo, Surabaya 60111
Telp. (031)- 5929487 Fax. (031) - 5929486
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Penyiapan SDM Informasi Geospasial untuk Mendukung Pengelolaan Potensi Daerah dalam
Rangka Menyambut Masyrakat Ekonomi ASEAN 2016

DAFTAR ISI

Daftar Isi i - ii

STRATEGI PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN BERDASARKAN TEORI BOUNDARY


MAKING (STUDI KASUS: BATAS NEGARA DARAT INDONESIA-MALAYSIA)
Muhammad Nurman ................................................................................................................ 001 –008

KAJIAN KUALITAS VISUAL MOSAIK FOTO UDARA WAHANA UNMANNED AERIAL VEHICLE
UNTUK PEMANTAUAN PULAU KECIL (STUDI KASUS: PULAU GILI LABAK, MADURA)
Agung Budi Cahyono, Husnul Hidayat, Rizki Indra Permadi, Yugie Nanda Pranata, Luqman Hakim .. 009 – 016

ZONASI TINGKAT KERENTANAN GERAKAN TANAH DI DAERAH GEOTERMAL PATUHA


I Putu Krishna Wijaya, Dwikorita Karnawati ................................................................................ 017 – 022

PENGGUNAAN CITRA MULTISPEKTRAL UNTUK MENENTUKAN AREA RUANG TERBUKA


HIJAU DAN ESTIMASI PENENTUAN DISTRIBUSINYA DALAM PROSES PERENCANAAN KOTA
(STUDI KASUS: KOTAMADYA SURABAYA, JAWA TIMUR)
Lino Garda Denaro, Zulfikar Adlan Nadzir, M Aldila Syariz,Belly Profilyanti.................................... 023 – 026

PEMETAAN HOTSPOT KERENTANAN KABUPATEN PROBOLINGGO SEBAGAI HASIL


PERUMUSAN AKSI ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Amien Widodo, Adjie Pamungkas, Ketut Dewi Martha Erly, Nurlaili Humaidah, Wien Lestari, Ummi
Fadlilah K. ................................................................................................................................ 027–033

PEMETAAN DAERAH POTENSIAL EKSPLORASI GARAM SECARA EFEKTIF MENGGUNAKAN


PETA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS: KABUPATEN SAMPANG,
MADURA)
Zulfikar Adlan Nadzir, Nafizah, Enira Suryaningsih ....................................................................... 035 – 040

ORIENTASI RELATIF FOTO UDARA WAHANA UAV MENGGUNAKAN ALGORITMA 8 TITIK


Husnul Hidayat, Agung Budi Cahyono ........................................................................................ 041– 050

IDENTIFIKASI BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN MUNA MENGGUNAKAN SISTEM


INFORMASI GEOGRAFIS
Akbar Kurniawan, Melisa Amalia Mahardianti ............................................................................ 051– 057

PENGUKURAN NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID MENGGUNAKAN CITRA MULTISPEKTRAL


LANDSAT 8 (STUDI KASUS:WADUK SITUGEDE)
Muhammad Aldila Syariz, Lino Garda Denaro ............................................................................. 059– 062

PEMBUATAN PETA RUPABUMI LINGGA SINGKEP BARAT KEPULAUAN RIAU SKALA


1:50.000 MENGGUNAKAN DATA IFSAR
Intan Yulia Antasari, Kinanti Dewanita, Yanto Budisusanto, Agus Hikmat ...................................... 063– 066

INVENTARISASI POTENSI DAERAH MENGGUNAKAN SURVEY TOPONIMI SECARA


LANGSUNG SEBAGAI SARANA PENDUKUNG DALAM PENGELOLAAN POTENSI DAERAH
(STUDIKASUS: DESA PENANGGUNGAN, KECAMATAN TRAWAS, MOJOKERTO, JAWA
TIMUR)
Ihsan Naufal Muafiry, Leody Hazwendra, Robby Arafad, Loryena Ayu Karondia,
Nana Erfiana, Haidar Rizqi Krisnanda ......................................................................................... 067– 073

i
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Prosiding Vol. 01, 2014

INVENTARISASI LAHAN RAWAN EROSI UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN


KAWASAN HORTIKULTURA DI DAERAH JAWA TIMUR
Sri Retno Murdiyati, Fitri Widiastuti, Wahyunto ......................................................................... 075– 086

APLIKASI GOOGLE MAPS API DALAM PEMBUATAN WEB SIG GUNA MENUNJANG
KEGIATAN PARIWISATA BERBASIS KERAKYATAN
Mashita Enggar Kusuma, Yanto Budisusanto .............................................................................. 087– 093

PETA TOPONIMI KECAMATAN SUKOLILO TAHUN 2014


Meiriska Yusfania ..................................................................................................................... 095– 099

PEMETAAN WILAYAH RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS METODE PEMBOBOTAN (CASE STUDY: KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH)
Noorlaila Hayati, Udiana Wahyu Deviantari ................................................................................ 101– 104

REVIEW HASIL CEK LAPANGAN PEMETAAN RUPABUMI INDONESIA (RBI) SKALA 1:25.000
BERDASARKAN PERATURAN KEPALA BIG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KETELITIAN
PETA DASAR (STUDI KASUS: PEKERJAAN PEMETAAN RBI ACEH PAKET 8 TAHUN 2014)
Danang Budi Susetyo, Aji Putra Perdana .................................................................................... 105– 113

PROSPEK DAN TANTANGAN PUSAT STUDI INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL DALAM


PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH
Bangun Muljo Sukojo ............................................................................................................... 114 – 124

DIGITAL IMAGE MATCHING USING LEAST SQUARES METHOD (STUDY CASE: NATIONAL
CENTRAL UNIVERSITY AREA)
Hepi Hapsari Handayani ........................................................................................................... 125– 130

PEMBANGUNAN GEODATABASE UNTUK PENYELARASAN (SEAMLESS) BASIS DATA


GEOSPASIAL RUPABUMI WILAYAH PANTAI BARAT SUMATERA
Intan Yulia Antasari, Dini Nuraeni .............................................................................................. 131 – 138

KERUSAKAN IONOSPHERE BERKAITAN DENGAN LETUSAN GUNUNG KELUD 13 FEBRUARI


2014
Mokhamad Nur Cahyadi ........................................................................................................... 139 – 142

IDENTIFICATION OF COAL MINING DISTRIBUTION AND FOREST MANAGEMENT RIGHT IN


CRITICAL AREAS
Udiana Wahyu Deviantari, Noorlaila Hayati ................................................................................ 143 – 146

EVALUASI DAN PERENCANAAN TRASE JALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN


CITRA LANDSAT
Satriana Fitri Mustika Sari ......................................................................................................... 147 – 150

GRAVITY DEDICATED SATELLITE MISSION FOR MONITORING MASS TRANSPORT


Ira Mutiara Anjasmara .............................................................................................................. 151 – 156

STUDI TENTANG POTENSI MANGROVE DI KAWASAN PESISIR UTARA KOTA SURABAYA


Muhammad Taufik ................................................................................................................... 157 – 162
ii
Kata Pengantar

Indonesia akan menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Dengan


disetujuinya perjanjian kerjasama tersebut, maka Indones ia akan memasuki era
perdagangan bebas di antara negara-negara Asia Tenggara, baik pada bidang
industri barang maupun jasa. Hal ini membawa peluang pemerataan pertumbuhan
ekonomi di seluruh Asia Tenggara sehingga diharapkan tercipta kesejahteraan
bersama. Namun untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia harus
memperkuat perekonomiannya agar dapat bersaing dan tidak menjadi penonton
di negeri sendiri.
Ketua Simposium Nasional
Penguatan sektor perekonomian Indonesia dalam menghadapi MEA salah satunya
Geomatika ITS
dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap daerah di
Mokhamad NurCahyadi, Indonesia. Dengan Inforasi Geospasial, gambaran potensi daerah di seluruh
ST, M.Sc, D.Sc wilayah negeri dalam kaitannya dengan aspek geografis Indonesia dapat
dijabarkan dengan lebih bermakna. Ketersediaan dan penguasaan atas Informasi
Geospasial menjadi hal penting bagi negara dalam upaya mengenali dan
memaksimalkan semua potensi negeri sendiri. Hal ini dapat dicapai bila Indonesia
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam penyelenggaraan
Informasi Geospasial. SDM yang mumpuni juga akan menjamin kemandirian
negara dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial yang terpercaya dan
terstandar dengan satu referensi tunggal, sebagaimana apa yang dicita-citakan
Badan Informasi Geospasial melalui kebijakan one map policy. Untuk itu
diperlukan suatu upaya peningkatan kualitas SDM dalam bidang Informasi
Geospasial.

Berdasarkan dari deskripsi pemikiran yang tersebut diatas maka perlu dilakukan
suatu kajian tentang bagaimana penyiapan sumber daya manusia geospasial di
masa depan. Oleh karena itu, Jurusan Teknik Geomatika – ITS menyelenggarakan
Seminar Nasional Teknik Geomatika dengan tema Penyiapan SDM Informasi
Geospasial untuk Mendukung Pengelolaan Potensi Daerah dalam Rangka
Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Pada kegiatan ilmiah ini
diharapkan praktisi geospasial dapat berdiskusi dan memberikan solusi untuk
meningkatkan potensi daerah dalam menghadapi MEA 2015.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Badan Informasi Geospasial, Institut


Teknologi Bandung, ESRI Indonesia, PT. Adhimulia Interniagatama, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember dan semua sponsor acara seminar ini serta pihak
yang telah mendukung acara ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Pada
akhirnya, kami berharap hasil dari seminar ini dapat memberikan manfaat besar
bagi semua pihak.

Surabaya, November 2014

Panitia

iv
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Penyiapan SDM Informasi Geospasial untuk Mendukung Pengelolaan Potensi Daerah dalam
Rangka Menyambut Masyrakat Ekonomi ASEAN 2016

PEMBUATAN PETA RUPABUMI LINGGA SINGKEP BARAT KEPULAUAN RIAU SKALA 1 : 50.000
MENGGUNAKAN DATA IFSAR
1 2 2 1
Intan Yulia Antasari , Kinanti Dewanita ,Yanto Budisusanto ,Agus Hikmat
1 2
Badan Informasi Geospasial (BIG) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Email: antasari.intan@gmail.com

Abstrak

Pemetaan dasar merupakan salah satu langkah menghasilkan peta dasar yang merupakan salah satu sarana penting
dalam perencananaan dan pengembangan wilayah sehingga diharapkan dapat memberikan informasi spasial yang
lengkap, akurat, aktual, dan terpercaya..
Teknologi pemetaan dasar semakin berkembang pesat ditandai dengan adanya penggunaan Radar sebagai wahana
pengambilan data yang dikenal dengan teknologi Airborne Interferometric Synthetic Aperture Radar (IfSAR).
Dalam tulisan ini, pembuatan peta rupabumi yang merupakan peta dasar dengan menggunakan data IfSAR. Data
IfSAR tersebut diolah dengan menggunakan software DAT/EM Summit Evolution 3.10 untuk proses stereoplottingnya,
ArcGIS 9.0 untuk pembuatan konturnya, dan Macromedia Freehand 10 untuk pekerjaan kartografinya. Hasil yang
didapatkan adalah peta rupabumi analog dan digital Lingga Singkep Barat Kepulauan Riau skala 1 : 50.000.

Kata kunci : pemetaan dasar, IfSAR, peta rupabumi


sistematis sehingga membutuhkan penyediaan
PENDAHULUAN informasi mengenai bentuk rupa bumi. Oleh
karena itu, diperlukan pelaksanaan pembuatan
Latar Belakang peta rupa bumi yang dapat memberikan data dan
Data dan Informasi spasial suatu wilayah informasi spasial yang lengkap, akurat dan terkini.
dibutuhkan oleh pemerintah, swasta maupun Dengan adanya pemetaan yang menggunakan
masyarakat untuk menunjang pembangunan teknologi IfSAR diharapkan dapat
nasional. Pemetaan dasar merupakan salah satu menyempurnakan proses pembuatan peta rupa
langkah untuk menghasilkan peta dasar wilayah bumi tersebut.
baik matra darat, laut maupun udara yang dapat
memberikan informasi spasial rupa bumi dan tata Tujuan
ruang yang dibutuhkan. Tujuan pembuatan peta rupa bumi ini adalah :
Peta rupa bumi merupakan peta dasar yang 1. Menyajikan data dan informasi spasial
menjadi salah satu sarana penting dalam rupa bumi suatu wilayah.
perencanaan dan pengembangan wilayah yang 2. Menyajikan bentuk detil permukaan
diharapkan dapat memberikan informasi spasial bumi.
yang lengkap, akurat, terkini dan terpercaya. 3. Sebagai sarana untuk membantu
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat melakukan proses identifikasi dan analisa
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kondisi fisik dasar antara lain fisiografi,
pembuatan peta. Salah satu teknologi yang kontur dan tata guna lahan
dewasa ini sedang dikembangkan yaitu pemetaan
dengan teknologi Airborne Interferometric Lingkup Pekerjaan
Synthetic Aperture Radar (IfSAR). Teknologi IfSAR Pekerjaan yang dilakukan adalah pembuatan peta
yang revolusioner ini sangat canggih, fleksibel dan rupabumi dengan mengolah data IfSAR
mampu menangani data dengan volume besar Orthorectified Radar Imagery (ORI) dan model
sehingga dapat digunakan untuk memetakan area permukaan digital (DSM) sheet 1015-51 daerah
yang luas dengan lebih cepat dan lebih efisien. Kepulauan Riau Lingga Singkep Barat . Software
Program pembangunan nasional menuntut yang digunakan dalam proses stereoplotting
adanya perencanaan wilayah yang matang dan adalah DAT/EM Summit Evolution 3.10.

63
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Prosiding Vol. 01, 2014

Pengolahan data dengan menggunakan software - ArcGIS 9.0


Autodesk Map 3D2005, Autodesk Map 2004, - Autodesk Map 3D 2005
ArcGIS 9 dan Global Mapper 8.02. Proses - Autodesk Map 2004
kartografi dengan Macromedia Freehand 10. Dan - DAT/EM Summit Evolution 3.10
menyajikan hasil dalam bentuk digital dan paper- - Global Mapper 8.02
print. - Macromedia Freehand 10

Manfaat Metode Pekerjaan


Peta rupa bumi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan sebagai peta dasar untuk
pembuatan peta tematik dan dapat digunakan
sebagai data sekunder untuk perencanaan dan
pembangunan suatu wilayah

METODOLOGI PEKERJAAN

Data Dan Peralatan


- Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Data Digital Surface Model (DSM)
Data Digital Surface Model (DSM), atau model
permukaan digital yang digu-nakan adalah
DSM wilayah Lingga Singkep Barat Kepulauan
Riau dengan skala 1 : 50000 dan nomor sheet
1015-51.

2. Data Orthorectified Radar Image (ORI)


Data Orthorectified Radar Image (ORI), atau
citra radar ortorektifikasi yang di-gunakan
Gambar 1 Diagram Alir Pembuatan Peta Rupabumi
adalah ORI wilayah Lingga Singkep Barat
Kepulauan Riau dengan skala 1 : 50000 dan
nomor sheet 1015-51
Penjelasan metodologi adalah sebagai berikut:
- Peralatan 1. Pengumpulan Data
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
adalah: a. Data Orthorectified Radar Imagery (ORI)
a. Hardware sheet 1015-51 yaitu daerah Kepulauan
- Satu unit perangkat komputer Intel Riau Lingga Singkep Barat.
(R) Core (TM) 2 b. Data model permukaan digital (DSM)
- Satu unit perangkat komputer Intel sheet 1015-51 yaitu daerah Kepulauan
(R) Pentium (R) 4 Riau Lingga Singkep Barat.
- Immersion SoftMouse® 3D Mouse 2. Pengolahan Data
- NuVision 60GX Stereoscopic Wireless a. Pembentukan pasangan stereo (stereo-
Glasses mate)
- Sentinel SuperPro USB Port b. Stereoplotting
- Dual Monitors 22” ViewSonic Unsur-unsur yang dilakukan stereo-
Profesional Series P227f plotting meliputi :
- Unsur hidrografi, yaitu sungai dua
b. Software garis, sungai satu garis, alur sungai,

64
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Penyiapan SDM Informasi Geospasial untuk Mendukung Pengelolaan Potensi Daerah dalam
Rangka Menyambut Masyrakat Ekonomi ASEAN 2016

garis pantai dan batas perairan


lainnya
- Unsur infrastruktur transportasi, yaitu
jalan utama, jalan setapak dan jalan
lain.
- Unsur penggunaan lahan (landuse)
Unsur topografi, yaitu garis punggung
bukit dan titik tinggi
c. Pembentukan TIN dan kontur dengan
menggunakan software ArcGIS 9.0 Gambar 2 Wilayah Kepulauan Riau (Indeks Kegiatan
d. Penambahan data dari identifikasi dan 2003 – 2007 Pemetaan Rupabumi skala 1 : 50.000
interpretasi penutup lahan dengan citra Kepulauan Riau)
satelit, antara lain objek buatan
(permukiman, jalan, dan lain-lain), obyek
alam (sungai, danau, hutan, belukar, dan Dari pekerjaan ini dihasilkan peta rupabumi
lain-lain), kenampakan topografi (alur
sungai, garis punggung bukit, dan lain-
lain)
e. Untuk melengkapi informasi yang tidak
tampak dari data IfSAR, dilakukan survei
lapangan. Nama geografi dikumpulkan,
bangunan penting diukur posisinya
dengan GPS. Batas administrasi
dikonfirmasi dengan pemerintah daerah
setempat. Sarana transportasi yang tidak
teridentifikasi pada citra ditelusuri dengan
menggunakan GPS.
f. Selanjutnya dilakukan editing, entry data
lapangan dan pembentukan basis data. Gambar 3Peta Rupabumi daerah Kepulauan Riau
Lingga Singkep Barat No Sheet 1015-51 Skala 1:50.000
3. Penyajian Data
Kartografi, meliputi kegiatan :
PENUTUP
- Penetapan ukuran peta ( sheet )
Dari serangkaian kegiatan pembuatan peta
- Pemberian legenda dan atribut peta (
rupabumi Lingga Singkep Barat Kepulauan Riau
judul , arah utara, skala grafis dan
Skala 1 : 50000 menggunakan data IfSAR ini dapat
numeris, simbol-simbol legenda
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
penggunaan lahan, pemilihan font, dan
1. Penggunaan data IfSAR merupakan salah satu
pewarnaan sesuai dengan format standar
alternatif yang menguntungkan dalam
peta BAKOSURTANAL) dengan software
pembuatan peta rupabumi dikarenakan :
Macromedia Freehand 10.
a. Fleksibel terhadap berbagai sistem
dalam pemetaan digital
Lokasi Kegiatan
b. Pengambilan data IfSAR tidak
Lokasi kegiatan adalah daerah Kepulauan Riau
terpengaruh oleh hambatan cuaca
Lingga Singkep Barat.
c. Teknologi pemetaan IfSAR mampu
menembus awan sehingga mampu
memetakan daerah yang sering
tertutup awan
d. Waktu penyelesaian pekerjaan yang
cepat

65
Simposium Nasional 2014 Teknik Geomatika – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Prosiding Vol. 01, 2014

e. Dapat mengurangi biaya pengambilan Antasari I, dkk, 2007. Pembuatan Peta Rupabumi
data secara signifikan Lingga Singkep Barat Kepulauan Riau Skala
f. Dapat menghasilkan peta digital 3D 1 : 50000 Menggunakan Data Ifsar. Kerja
yang berkualitas tinggi dan murah Praktek, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
g. Dapat menghasilkan data elevasi dan
geometri presisi serta murah dengan
mudah
2. Data IfSAR terdiri dari DSM dan ORI yang
berupa gambar digital hitam putih sehingga
sulit melakukan interpretasi visual
3. Proses stereoplotting dapat langsung
dilakukan dengan membuat pasangan gambar
stereonya sehingga tidak memerlukan dua
gambar.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka


diharapkan:
1. Kecermatan dan ketelitian serta kemam-
puan yang lebih dalam interpretasi objek
karena gambar berwarna hitam putih
sehingga sedikit membingungkan dalam
membedakan objek – objeknya.
2. Dalam stereoplotting, dibutuhkan
ketelitian dalam penempatan titik apung
(floating mark) untuk menghindari nilai
ketinggian yang tidak wajar
3. Nilai perbesaran gambar disesuaikan
dengan kondisi daerah agar memudahkan
pandangan mata dalam melakukan proses
stereoplotting

DAFTAR PUSTAKA

66

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai