Sosio Etika Profesi UAS
Sosio Etika Profesi UAS
DISUSUN OLEH:
Dilansir dari Kompas.com[1], coding Siap masuk ke dalam Kurikulum Sekolah di Indonesia. Hal ini
diikuti dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan permintaan tenaga ahli pun akan ikut
meningkat. Tak heran coding akan menjadi pelajaran yang umum dipelajari dikemudian hari dan orang-
orang akan lebih menjadi ahli dibidang IT. Oleh karena latar belakang tersebut penulis memiliki inisiatif
untuk membahas lebih lanjut mengenai profesi IT.
B. Rumusan Masalah
Menjadi seorang IT dalam Revolusi Industri 4.0 sekarang ini tentunya akan sangat membantu
seseorang untuk mendapatkan peluang pekerjaan di kemudian hari. Bagaimana tidak? Semua aspek
pekerjaan mulai dilakukan otomatisasi. Tugas-tugas yang dahulu dikerjakan manusia, seiring waktu dapat
digantikan oleh tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan lebih cepat.
Seperti yang kita tahu, profesi IT adalah profesi yang mempelajari dan menerapkan ilmu komputer. Akan
tetapi terlepas dari mempelajari dan menerapkan ilmu komputer, ternyata banyak tanggung jawab dan etika
yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bilamana seseorang menjadi seorang yang ahli
atau bekerja
di bidang IT.
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang perlu diketahui terutama
untuk orang-orang yang tertarik mempelajari bidang IT atau sekedar ingin mengetahu lebih dalam. Semua
informasi yang ditulis di makalah ini terbatas pada sudut pandang penulis dan artikel referensi yang dipakai
untuk menulis makalah ini.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
IT atau Information Technology adalah suatu bidang yang meliputi penggunaan computer untuk
menyimpan, menerima, mengirim, maupun memproses suatu informasi[2]. TI adalah bidang pengelolaan
teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses,
perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa pemrograman, dan data
konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format
visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan
bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi,
memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas[3].
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa
memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan
secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan
dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.[3]
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan
informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu
informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai
sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan
pembuatnya.[4]
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari
cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau
dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini
memudahkan dalam penulisan informasi itu.[5]
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi
elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area
yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.[5]
C. Menjadi seorang IT
Penulis beranggapan bahwa seseorang yang bisa menggunakan teknologi tidak lantas menjadi IT,
dibutuhkan keahlian dan kemampuan di bidang komputerisasi, pemograman, cara bekerja algoritma, dan
lain sebagainya. Akan tetapi apakah cukup untuk dapat disebut seorang IT apabila dapat menguasai
bidang komputerisasi? Pada tahun 1936, Alan Turing mendefinisikan apa artinya mengkomputerisasikan
angka-angka. Dia menawarkan mesin komputer yang dan menunjukan mesin tersebut dapat dipakai
dengan universal. Dia sering menggunakan teorinya untuk menyelesaikan berbagai persoalan
matematika.
Seperti yang kita tahu, teknologi informasi dapat membantu kehidupan manusia dalam bebagai hal, dan
seorang IT dapat didefinisikan sebagi orang yang memiliki keahlian untuk mengerti, merancang, maupun
mengoperasikan teknologi informasi yang lebih teknis dan tidak mudah dimengerti oleh orang awam.
Menjadi seorang IT adalah sebuah kemampuan yang sangat bermanfaat di era modern ini terutama untuk
membantu memecahakan berbagai masalah, mengoperasikan berbagai perangkat keras maupun
perangkat lunak yang ada di komputer atau media komputasi lainnya.
Sebelumnya telah dibahas mengenai profesi IT yang melakukan etika profesinya sehingga dapat
diterima untuk masyarakat. Adapun kode etik yang diharapkan bagi para IT adalah:
2. Seorang IT tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang IT tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak
akurat.
4. Seorang IT tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau
meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara
bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode IT lain untuk mengambil
keunutungan dalam menaikkan status.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug
dalam aplikasi.
13. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya IT akan mendapatkan
keuntungan dalam membetulkan bug.
Dalam makalah ini telah dibahas tentang peran seorang IT, dimana bukan hanya mementingkan
pemikiran dan keahlian, tetapi juga ikut serta dalam bertindak, memajukan, dan mendukung teknologi
informasi yang ada. Profesi IT juga diharapkan dapat membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,
bukan malah memperburuk keadaan dan memanfaatkan situasi dan kondisi untuk kepentingan pribadi.
Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman terhadap kode etik seseorang yang berprofesi sebagai IT.
Kode etik inilah yang akan menjadi tolak ukur dan pedoman seseorang agar dapat diterima di masyarakan,
dan juga mendukung kehidupan masyarakat. Seseorang yang mengikuti kode Etik akan lebih mudah
diterima oleh masyarakan dan mendapat dukungan dari masyarakan, sedangkan yang tidak mengikuti akan
menjadi masalah yang perlu ditanggapi dan dihadapi oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] K. Media, ""Coding" Siap Masuk ke Dalam Kurikulum Sekolah di Indonesia Halaman all -
Kompas.com", KOMPAS.com, 2020. [Online].Website:
https://edukasi.kompas.com/read/2018/01/12/07015971/coding-siap-masuk-ke-dalam-kurikulum-
sekolah-di-indonesia?page=all. [Accessed: 14- Feb- 2020].
[2] Daintith, John, ed. (2009), "IT", A Dictionary of Physics, Oxford University Press, ISBN
9780199233991.
[3] "Teknologi informasi", Id.wikipedia.org, 2020. [Online]. Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi. [Accessed: 14- Feb- 2020].
[4] "information technology", Oxford English Dictionary (edisi ke-2), Oxford University Press, 1989
http://dictionary.oed.com/
[5] Longley, Dennis; Shain, Michael (1985), Dictionary of Information Technology (edisi ke-2),
Macmillan Press, hlm. 164, ISBN 0-333-37260-3