PEMBELAJARAN
Jawaban
Rumusan bahan ajar yang diperkirakan dapat dicerna oleh anak kelas 5 SD
dalam bidang studi matematika yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif,
dimana pada masa ini anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret.
Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi
(mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari
hubungan timbal balik antara beberapa hal). Lebih jelasnya anak sudah mampu
memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis sehingga si anak
mulai bisa belajar matematika dan membaca. Selain itu, dalam bidang studi
matematika, si anak memiliki kemampuan mengingat dan berpikir secara logis
yang makin meningkat, dapat memahamai panjang tali tidak berubah jika tali
dibuat melingkar. Jumlah benda itu tidak berubah jika diletakkan berdekatan
ataupun berjauhan. Volume suatu zat cair tidak berubah jika dipindahkan dari
tabung yang satu ke tabung yang lain.
Jawaban
Pada pengamatan ke sekolah dimana Populasi responden setuju bahwa
faktor internal dan faktor eksternal dapat menyebabkan stress dalam belajar.
Sehingga, Pendekatan yang dipilih guru senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan
dan karakteristik siswa. Pendekatan pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua,
yaitu pendekatan manajerial dan pendekatan psikologikal. Selain kedua
pendekatan tersebut ada beberapa pendekatan dalam manajemen kelas, antara
lain: pendekatan konseling, pendekatan penelitian keefektifan guru, pendekatan
kontingensi. Metode merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran maupun
manajemen kelas perlu adanya metode yang tepat agar pelaksanaan pembelajaran
kondusif. Metode behavioristik sangat perlu diterapkan dalam manajemen kelas.
Inti metode behavioristik adalah memodifikasi perilaku siswa, yang modifikasi itu
dilakukan oleh guru, sedangkan perubahan perilaku umat bergantung pada
kesadaran siswa. Pada umumnya pelatihan diberikan kepada guru berfokus pada
upaya mencari pemecahan atas perilaku menyimpang yang dilakukan para siswa
dengan jalan menerapkan teknik-teknik modifikasi perilaku (behavior
modification techniques) menuju perilaku yang dikehendaki, tanpa berarti
mengabaikan kebebasan siswa.
Latihan Hal.3.70
1. bacalah beberapa situasi kelas berikut ini, kemudian tetapkan teknik yang tepat
untuk mengungkap informasi yang relevan untuk kepentingan evaluasi.
a. guru kelas dua SMP ingin mengetahui hubungan social anak
b. guru kelas empat SD ingin menentukan siswa terampil main music
c. guru kelas tiga SMA ingin tahu pengetahuan awal siswa dalam bidang studi
Fisika.
d. guru kelas lima ingin memahami kemampuan siswa dalam mengekspresikan
jalan pikirannya.
2. ambil 5 buah Tujuan Instruksional Khusus kemudian tulis butir soal yang tepat
untuk mengukur percapaian siswa terhadap tujuan tersebut
Jawaban
1. a. teknik pengumpulan informasi yaitu inkuiri
b. teknik pengumpulan informasi yaitu testing
c. teknik pengumpulan informasi yaitu inkuiri
d. teknik pengumpulan informasi yaitu obsevasi
2. 1. Rumusan Tujuan Instruksional Khusus harus merupakan hasil belajar, bukan
proses belajar. Misalnya setelah mengikuti proses diskusi guru mengharapkan
siswa mampu mengidentifikasi ciri- ciri demokrasi. Rumusan Tujuan
Instruksional Khusus yang benar adalah “siswa mampu mengidentifikasi ciri-
ciri demokrasi”. Bukan siswa mampu mendiskusikan ciri- ciri demokrasi bukan
merupakan rumusan tujuan tetapi proses pembelajaran.
2. Perangkat Tujuan Instruksional Khusus dalam satu rencana pembelajaran
haruslah komprehensif, artinya kemampuan dituntut dalam setiap Tujuan
Instrusional Khusus hendaknya dari jenjang yang berbeda. Misalnya, jika
dalam satu rencana pembelajaran ada tiga Tujuan Instruksional Khusus,
kemampuan yang dituntut Tujuan Instruksional Khusus 1, adalah dapat
menjelaskan, Tujuan Instruksional 2: dapat memberi contoh dan Tujuan
Instruksional Khusus 3: dapat menggunakan.
3. Kemampuan yang dituntut dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus
harus sesuai dengan kemampuan siswa.
4. Banyaknya Tujuan Instruksional Khusus yang dirumuskan harus sesuai
dengan waktu yang tersedia untuk mencapainya.
No Perilaku Khusus TIK
1. Mengidentifikasi perbedaan antara Siswa kelas X dapat
Archaebacteria dan Eubacteri mengidentifikasi minimal 4
perbedaan Archaebacteria dan
Eubacteria melalui diskusi
2. Mengelompokkan Archaebacteria Siswa kelas X dapat membedakan
(berdasarkan metabolisme dan minimal dua jenis Archaebacteria
ekologinya) melalui diskusi
3. Mengidentifikasi bentuk bakteri Siswa kelas X dapat
mengidentifikasi minimal tiga
bentuk bakteri melalui metode
demonstrasi.
4. Menyimpulkan proses reproduksi Siswa kelas X dapat menuliskan
bakteri kembali tiga jenis reproduksi
bakteri melalui metode
demonstrasi.
MODUL 4 PERAN GURU DALAM BIMBINGAN/KONSELING
DAN PENGELOLAAN STRES DALAM PEKERJAAN
Jawaban
1. Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang
diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki
mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa
depan yang lebih baik. Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan
bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan
dalam kehidupannya.
Sedangkan Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap
muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu
hubungan professional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien.
Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk
membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang
lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya.
Jadi disini saya simpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu
suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2. Perbedaan Bimbingan dan konseling terbagi menjadi 2, yaitu perbedaan secara
umum dan perbedaan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:
Perbedaan Bimbingan dan Konseling secaraUmum
Perbedaan ini terletak pada isi dari kegiatan dan juga tenaga dari yang
menyelenggarakannya. Dari segi isi, bimbingan akan lebih banyak
bersangkutan dengan mendapatkan atau di beri informasi dan kegitan
mengumpulkan data mengenai siswa yang sedang ditangani dan sedikit
lebih menekan pada pencegahan. Sedangkan konseling merupakan kegiatan
yang sering dilakukan secara langsung atau tatap muka antara konselor dan
konseli. Dari segi tenaga konselor dapat dilakukan oleh orang tua, wali kelas,
kepala sekolah, guru, orang dewasa atau yang lainnya. Namun Konseling ini
hanya dapat di lakukan oleh orang yang sudah mempunyai ilmu atau
pengetahuan di bidang ini, dengan kata lain konseling adalah bentuk yang
khusus dari bimbingan yang di lakukan oleh konselor kepada konseli.
Perbedaan bimbingan dan konseling menurut ahli
Menurut Bimo Walgito
Bimbingan merupakan bentuk pertolongan yang diberikan kepada individu
atau kelompok untuk membantu mengatasi kesulitan kehidupan yang
sedang dialami, agar orang tersebut mendapatkan kesejahteraan.
Menurut Daniel Mc
Bimbingan diadakan untuk tujuan membantu setiap orang mengenal dirinya
sendiri. Sedangkan konseling adalah pertemuan secara efektif dengan
dirinya sendiri maupun dengan lingkungan sekitar.
MenurutMoh Surya
Bimbingan merupakan suatu proses untuk member bantuan secara terus
menerus dengan sistematis terhadap untuk mengatasi masalah yang sedang
dihadapinya, agar mencapai kemampuan dirinya sendiri. Sedangkan
konseling adalah hubungan rofsional seorang konseler dengan konseli.
3. – fungsi pencegahan : seorang guru menciptakan kondisi yang efektif atau
program-program siswa seperti ekstrakurikuler, sehingga siswa lebih banyak
menghabiskan waktunya kehal-hal yang positiv.
- Fungsi Pemahaman :seorang guru haruslah mampu membuka pikiran dan
member pemahaman akan potensi diri yang dimiliki oleh peserta didik.
- Fungsi Perbaikan :seorang guru harus mampu memperbaiki kesalahan konseli
dimasa lalunya untuk menjadi yang lebih baik. Sebagai konselor, kita harus
memberikan perlakuan yang sesuai dengan konseli, agar konseli merasa dapat
terbantu dengan adanya proses konseling agar konseli dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya.
- fungsi Pengembangan : seorang guru harus layanan yang diberikan dapat
membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara
lebih terarah dan mantap, terpelihara dan berkembangankannya berbagai
potensi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara
mantap dan berkelanjutan.
4. Karena pelayanan bimbingan dan konseling itu adalah pekerjaan profesional.
Pekerjaan profesional itu harus dikerjakan mendukung kaidah kaoidah yang
menjamin efisien dan efektifitas proses serta hasilnya. Dalam penyelenggaran
pelayanan bimbingan dan konseling kaidah tersebut dikenal dengan asas-asas
bimbingan dan konseling yaitu ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan
dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Apabila asas-asas itu diikuti dan
terselenggara dengan baik, sangat diharapkan proses pelayananan mengarah
pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas asas itu
diabaikan atau dilanggar sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu
justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling ,bahkan akan dapat
merugikan orang orang orang yang terlibat didalam pelayanan serta profesi
bimbingan dan konseling itu sendiri.
Jawaban
Jenis-jenis kesulitan yang sering dialami siswa dalam belajar:
1. Learning Disabilities
Learning disabilities (LD) adalah ketidakmampuan seseorang yang
mengacu pada gejala dimana anak tidak mampu belajar atau menghindari
belajar, sehingga hasil belajarnya dibawah potensi intelektualnya.
Ciri-ciri learning disabilities.
Daya ingat terbatas (relatif kurang baik)
Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca
Lambat dalam mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi
pengucapannya.
Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan daya
ingat.
Sering melanggar aturan baik disekolah maupun dirumah.
Tidak stabil dalam memagang alat tulis.
2. Underachiever
Underrachiever ini berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki
seseorang. Kemampuan yang tinggi, maka kecenderungan prestasi seseorang
akan tinggi pula.
Ciri-ciri underachiever.
Lebih banyak mengalami kekecewaan dan mampu mengontrol diri terhadap
kecemasannya.
Kurang mampu menyesuaikan diri dan kurang mampu percaya diri.
Kegiatannya kurang berorientasi pada akademik dan social.
Kurang mampu menggunakan waktu luang
3. Slow Learner
Slow learner adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain dan
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
Ciri-ciri slow learner.
Perhatian dan konsentrasi singkat
Rekasi lambat
Kemampuan terbatas untuk mengerjakan hal-hal yang abstrak dan
menyimpulkan.
Belajar lambat dan mudah lupa.
Tidak mampu menganalisa, memcahkan masalah dan berfikir kritsi.
Jadi, dari beberapa jenis kesulitan belajar tersebut. Yang pertama saya telah
melakukan observasi terhadap adik sepupu saya sendiri. Yang saya amati secara
langsung. Bahwa anak tersebut kesulitan dalam daya ingat, atau kemapuan dalam
menghafalnya sangat kurang. Dan juga mengalami kesulitan dalam belajar. Jadi
diatergolong memiliki kesulitan belajar Learning disabilities (LD).
Dan siswa yang kedua, yaitu teman adik saya. Yang dimana anak tersebut
memiliki karakteristik yang pendiam, pemalu, dan merasa kurang percaya diri.
Dan dia lebih banyak menhabiskan waktunya di rumah. Dan ketika ada tugas
kelompok dia jarang sekali dating untuk mengerjakan bersama teman-temanya.
Dia lebih memilih mengerjakan sendiri dirumah. Jadi anak ini memiliki kesulitan
belajar yang tergolong di dalam underachiever.
Jawaban
1) Menurut saya, stress adalah gangguan mental yang dialami seseorang. Stress
disebabkan oleh beberapa masalah yang dihadapi orang tersebut. Akibatnya
dapat menurunkan produktivitas seseorang. Dan juga dapat mempengaruhi
kehidupan orang tersebut. Berawal dari stress dapat menimbulkan segala
macam penyakit.
2) Saya pernah mengalami stress, yang dimana waktu itu saya ingin sekali
memasuki berbagai organisasi di dalam sekolah maupun diluar sekolah waktu
saya menduduki bangku SMA. Akan tetapi, orang tua saya melarang memasuki
organisasi apapun. Saya merasa kecewa dan marah. Karena saya ingin sekali
masuk, karena menurut saya organisasi itu tempat mencari pengalaman dan
mengembangkan bakat. Akan tetapi, orang tua saya melarang keras. Denga
alasan saya memiliki riwayat penyakit dan tidak boleh kecapeang. jadi
mendengar keputusan itu, saya menjadi malas belajar. Dan hasilnya nilai saya
menurun. Dan itu tambah menambah beban saya. Akibatnya saya merasa
tertekan. Jadi dari pengalam itu. Terkait dengan salah satu faktor stress yaitu
“penyakit”.
Jawaban
Dari pengalaman saya terutama pada saat saya masih mahasiswa baru yang
harus menyesuaikan diri dengan segala hal, mulai dari bahasa, lingkungan asing,
orang-orang asing, pertama kalinya jauh dari keluarga, harus mengurus segala
sesuatu sendiri, dan juga harus mengikuti metode pelajaran yang berbeda dengan
semasa sekolah, yang mungkin bisa sangat sulit, banyak tugas, ujian sudah dekat,
merasa susah membagi waktu dan lain sebagainya. Sehingga saya melakukan
upaya untuk tidak mengalami stress seperti berfikir posistif, berbagi cerita dengan
teman, jalan-jalan, menghubungi keluarga. Dengan cara itu dapat mengatasi
sedikit stres saya dalam kehidupan kuliah, karena itulah sangat penting untuk
tetap menjaga tingkat stres agar tetap terkontrol
MODUL 5 KODE ETIK KEGURUAN DAN PENERAPANNYA
DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN GURU
Jawaban
1. kode etik sangat diperlukan bagi anggota profesi dan masyarakat pengguna
profesi karena banyaknya penyimpangan yang terjadi pada guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab, karena sudah ada landasan yang
digunakan, mengatur hubungan guru dengan murid, teman kerja,
masyarakat, dan pemerintah, sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru
agar lebih bertanggungjawab pada profesinya , serta memberikan arah dan
petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakn profesinya dalam
melaksanakan tugas.
2. Kode etik suatu profesi berfungsi sebagai preventif artinya, kode etik sebagai
pencegahan untuk terjadinya suatu pelanggaran yang dilakukan oleh anggota
profesi atau untuk meminalisir pelanggaran kode etik.
3. Dengan memanggil semua komponen sekolah yang terkait dengan masalah
yang dialami siswa pada saat melaksanakan konferensi kasus berfungsi agar
semua komponen sekolah tersebut dapat mengetahui masalah yang terjadi dan
dapat memberikan pandangan dan solusi mengenai masalah tersebut.
4. karena psikolog dianggap orang yang tepat dalam memberikan solusi, sebab
dalam dunia psikolog diajarkan lebih mendalam mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan karakter seseorang, dia lebih paham sehingga dapat
membrikan solusi yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.
5. Hubungan guru dengan teman sejawat terutama kerja sama dalam hal
konsultasi dan referal merupakan hal yang benar, meskipun mereka bukanlah
ahli, tetapi setidaknya mereka dapat memberikan solusi atau pendapat
mengenai suatu masalah, bisa saja mereka pernah mengalami hal yang sama
atau menghadapi masalah tersebut. Semakin banyak pemikiran, semakin
banyak hal yang dapat kita jadikan referesnsi dalam menyelesaikan masalah.
6. Kunjungan rumah seorang guru hendaknya sebatas demi kepentingan siswa,
artinya hendaknya guru hanya berkunjung ke rumah siswa untuk memberitahu
kepada orang tua siswa mengenai anaknya, atau memberikan pembelajaran
tambahan kepada siswa tersebut.
7. Referal siswa yang mengalami masalah belajar dilakukan oleh konselor
sekolah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh siswa. Bukan sesuatu yang salah apabila
mengangdap ke konselor sekolah, karen mereka juga merupaka orang-orang
yang terpercaya di sekolah tersebut.
Jawaban
A.
(C) Keinginan untuk menolong atau membantu orang lain.
(E) Pemanfaatan kekuasaan dan kewenangan demi kepntingan pribadi
seseorang anggota profesi.
(B) Menempatkan kepentingan masayarakat di atas kepentingan probadi
seorang anggota profesi.
(A) tata cara, aturan, ketentuan yang menjadi pedoman seorang profesional.
(D) Suatu pegangan yang dijadikan arah berperilaku.
(H) Jika seorang siswa bertanya kepada guru, kebetulan guru tersebut
belum memahami apa yang ditanyakan siswa, maka guru itu berkata
“ Agar kamu puas, pertnayaan kamu akan saya jawab minggu depan”.
(K) Seorang guru melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi yang ada
kaitannya dengan profesi guru.
(J) Seorang guru membuat referral kepada guru pembimbing.
(I) Seorang konselor tidak membeda-bedakan kliennya berdasarkan agama,
suku, dan ras.
(F) Seoarng klien sekilah menghargai kerahasiaan kliennya.
B.
1. Peran guru sebagai pendidik dan pengajar dilaksanakan secara bersamaan
dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan situasi interaksi
pergaulan sosial dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Untuk maksud itu berbagai
peran harus dimainkan oleh guru, misalnya peran ssebagai konservator,
inovator, transmitor, transforrmator, perencana, manajer, pemandu,
organisator, fasilitator, motivator, dan penilai sistem pembelajaran. Perilaku
yang ditampilkan guru harus mencerminkan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam kode etik kependidikan.
2. Dalam menerapkan Kode Etik Guru di masyarakat perlu diperhatikan
karakteristik masyarakat, yaitu masyarakat global yang sarat dengan
peemikiran kritis, dan amat peduli.
3. Fungsi penerapan kode etik guru dalam keluarga:
a. Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya yang
berjiwa Pancasila.
b. Menanamkan keejujuran pada anggota keluarga.
c. Memupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota
kekeluarga.
d. Mendorong partisipasi anggotta keluarga dalam meenyukseskan
jalannya pendidikan.
4. Yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan guru menerapkan kode etik
guru adalah komitmen guru pada profesi kependidikan itu sendiri.
MODUL 6 REFLEKSI DALAM TUGAS DAN
PENGEMBANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI
Jawaban
1. Profesional pendidikan mengacu kepada kemampuan dan kesangguipan guru
merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman diri selama menggeluti
profesi kependidikan.
2. Merepresentasikan tujuan untuk pendidikan.
3. diri seorang guru akan tumbuh rasa kesadaran profesional.
4. Tujuan yang dirancang guru merupakan penjabaran secara rinci dari tujuan
untuk pendidikan.
Jawaban
1. (C) Pekerjaan yang muncul karena adanya kepercayaan dari masyarakat.
2. (A) Pak Holong memiliki komitmen uyang sangat kuat terhadap pekerjaan
sebagai guru.
3. (E) Masyarakat memiliki persepsi bahwa penyandang suatu profesi
mempunyai kompetensi mengatur diri dengan kode etiknya dan komitmen
untuk membantu masyarakat yang membutuhkan jasanya.
4. (B) Organisasi profesi kependidikan berupaya meningkatkan dan
mengembangkan.
5. (D) Tujuan organisasi profesi kependidikan dalam meningkatkan martabat
anggotanya.
MODUL 1 PROFESI KEGURUAN DALAM
MENGEMBANGKAN SISWA
Latihan Hal. 1. 10
1. Jelaskan pengertian profesi, profesional, profesionalisme, profesionalitas, dan
profesionalisasi!
2. Apa perbedaan mendasar antara profesi dan teknisi?
3. Bandingkan pendapat Rochman Natawijaya dengan D Westby Gibson tentang
cir-ciri profesi? Sebutkan persamaan dan perbedaannya!
4. Jelaskan ciri-ciri profesi menurut anda!
5. Sebutkan pekerjaan apa saa yang dikategorikan profesi berdasarkan ciri-cirinya!
Jawaban:
1. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise)
dari pada anggotanya.
Profesional adalah menunjuk pada dua hal, pertama dia orang yang
menyandang suatu profesi, kedua penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaan sesuai dengan profesinya.
Profesionalisme adalah menunjuk kepada komitmen para anggotan suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan profesinya.
Profesioanalitas, di pihak lain, mengacu kepada sikap para anggota profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.
Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun
kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam
penampilannya sebagai suatu profesi.
2. Perbedaannya yaitu untuk profesi harus melalui pendidikan tinggi dan
memiliki lembaga pendidikan yang lebih khusus, sedangkan pada teknisi
tidak melalui pendidikan yang tinggi dan tidak memiliki lembaga pendidikan
yang khusus.
3. Rochman dan Westby mengatakan bahwa ciri-ciri profesi yaitu adanya
pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan atau pelayanan itu serta adanya
atau dimilikinya organisasi yang mewadahinya. Perbedaannya Rochman
mengatakan bahwa adanya standar kerja itu sendiri, ada etika atau kode etik,
ada lembaga pendidikan khusus, ada sistem imbalan. Westby mengatakan
perlunya persiapan, memiliki sekumpulan bidang ilmu, adanya mekanisme.
4. Ciri-ciri profesi
a. Ada standar kerja yang baku dan jelas
b. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan
program dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar
akademik yang memadai dan yang bertanggung jawab tentang
pengembangan ilmu pengetahuan yang melandasi profesi itu.
c. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untuk
mempertahankan dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraanny.
d. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pelakunya
dalam memperhatikan kliennya
e. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku, artinya
seorang yang menekuni suatu profesi, misalnya guru terdapat imbalan
berupa gaji, tunjangan kinerja dan pembayaran pada masa pensiunan.
f. Ada pengakuan masyarakat (profesional, penguasa, dan awam) tehadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi
5. Guru, dosen, dokter, polisi, pilot, dll.
Latihan Hal. 1. 26
1. Mengapa jabatan guru termasuk jabatan yang semiprofesional?
2. Dari syarat-syarat profesi yang telah dipelajari, syarat-syarat apa sajakah yang
sulit terpenuhi oleh jabatan guru di Indonesia?
3. Mengapa adanya profesionalisasi dalam pendidikan?
4. Bandingkan pendapat Robert W. Richey dengan NEA tentang ciri-ciri profesi
guru. Sebutkan persamaan dan perbedaannya!
5. Jelaskan pendapat tentang mengajar sebagai suatu ilmu (science) dan
mengajar sebagai suatu seni!
6. Menurut pendapat anda, apakah guru di Indonesia sudah memenuhi kriteria
profesi? Jelaskan!
Jawaban:
1. Karena, pelatihan (guru) lebih pendek, status mereka kurang dilegitimasi
rendah atau sedang), hak mereka untuk komunikasi istimewa kurang mapan,
ada yang kurang dari pengetahuan khusus, dan mereka kurang otonom dari
kontrol supervison atau kemasyarakatan daripada profesi.
2. Syarat profesi yang sulit terpenuhi oleh guru di Indonesia adalah kompetensi
profesional dan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda
material. Dimana kompetensi profesional artinya ia memiliki pengetahuan
yag luas serta dalam dari subjek matter yang akan diajarkan serta penguasaan
metodelogis dalam arti memiliki oengetahuan konsep teoritik, mampu
memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode
dalam proses belajar mengajar.
3. Karena jabatan profesional sangat memperhatikan layanan ini secara optimal,
serta menjaga agar masyarakat jangan sampai dirugikan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab, tuntutan jabatan profesional harus sangat
tinggi. Profesi kependidikan khususnya profesi keguruan, tugas utamanya
adalah melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan
tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan
mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka
pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
4. Keduanya mengemukaan bahwa cirri profesi adalah melibatkan
intelektual,mempunyai ilmu serta keterampilan dan mampu
mengembangkannya,perlu latihan yang terus menerus, mementingkan
layanan masyarakat daripada kepentingan pribadi, merupakan karier hidup
dan mempunyai organisasi.
Perbedaannya : Robert mengatakan bahwa guru harus memiliki lisensi
sedangkan NEA tidak mengatakan demikian, NEA mengatakn bahwa guru
sebagai profesi yang memerlukan persiapan yang lam sedangkan Robert tidak
mengatakan demikian.
5. Mengajar sebagai suatu ilmu artinya adalah mengajar sebagai suatu ilmu
lebih mengarah kepada tuntutan akademis, sedangkan mengajar sebagai suatu
seni adalah kemampuan guru dalam menyampaikan suatu pelajaran dengan
menarik sehingga mudah dimengerti oleh murid. Bahwa mengajar telah
mengembangkan secara jelas bidang khusus yang sangat penting dalam
mempersiapkan gruru yang berwenang. Mengajar sebagai suatu seni artinya
adalah mengajar belum mempunyai batang tubuh ilmu khusus yang
dijabarkan secara ilmiah.
6. Belum, Minimnya informasi atau sosialisasi mengenai peraturan
/kebijaksanaan pemerintah. Adanya campur tangan orang tua murid dalam hal
sekolah mengambil kebijaksanaan sehingga sulit menerapkan kode etik guru
secara maksimal.Guru di Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kriteri
profesi, sebagaiman kaitan antara syarat profesi dengan kode etik guru
indonesia. Di era teknologi yang berkembang sangat pesat, masi banyak guru-
guru di Indonesia buta akan teknologi, buta akan media sosial, mungkin
karena faktor lingkumgan yang tidak memungkinkan mereka untuk megakses
teknologi-teknologi canggih di era milineal sekarang, atau faktor malas dan
tidak ingin belajar dan meningkatkan kualitas dan kemampuan profesi yang
dia miliki. Banyak kita lihat di lapangan pada saat setelah melakukan
pelatihan-pelatihan guru, mereka tidak bisa menerapkan materi maupun
teknik yang didapatkan pada saat pelatihan tersebut, karena guru yang dikirim
untuk mengikuti pelatihan mungkin bukan guru yang profesional dibidangnya.
Ada beberapa guru di Indonesia yang lebih mementingakan dirinya dibanding
memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada masyarkat.
Latihan Hal. 1. 39
1. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, diangkat beberapa macam Guru.
Jelaskan latar belakang pengangkatan guru-guru tersebut!
2. Jelaskan fungsi organisasi profesional!
3. Organisasi profesi guru ternyata tidak hanya PGRI. Jelaskan mengapa bisa
terdapat beberapa organisasi profesi keguruan?
4. Jelaskan misi utama PGRI!
5. Jelaskan tujuan didirikannya organisasi profesi guru!
6. Jelaskan bidang-bidang layanan guru menurut Mortensen dan Schmuller!
7. Jelaskan ruanglingkup kerja guru menurut Depdiknas RI!
8. Hal-hal apa saja yang menunjukkan kendala guru dalam melaksanakan
profesinya? Jelaskan!
9. Bandingkan pendapat Soedijarto denga Udi Turmudi tentang kemapuan yang
harus dimiliki oleh profesi guru! Apa perbedaannya dan persamaannya?
10. Jelaskan aspek-aspek kompetensi keguruan yang bersifat transaksional!
Jawaban:
1. Guru-guru yang pada mulanya diangkat dari orang-orang yang di didik secara
khusus menjadi Guru, secara berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah
dengan guru-guru yang lulus dri sekolah guru yang pertama kali didirikan di
Solo tahun 1852. Karena kebutuhan Guru yang mendesak maka pemerintah
Hindia Belanda mengangkat 5 macam guru, yakni:
1) guru lulusan sekolah guru.
2) guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yangg diadakan
untuk menjadi guru.
3) guru bantu, yakni lulus ujian guru bantu.
4) guru yang dimagangkan oleh seorang guru senior, yang merupakan calon
guru, dan
5) guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari
warga yang pernah mengecap pendidikan.
2. Fungsinya itu sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan
cita-cita perjuangan bangsa. Mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka,
merencanakan dan melakukan program atau kegiatan yang berkaitan dengan
perbaikan ara mengajar, peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru,
peningkatan kualifikasi guru, atau melakukan penelitian ilmiah tentang
masalah-masalah profesionla yang dihadapi oleh para guru saat ini.
3. Karena terdapat beberapa mata pelajaran yang akan diajarkan oleh guru
tersebut, dan penguasaan bidang studi tertentu yang telah dikuasainya pada
saat mengenyam pendidikan di perguruan tinngi, yang menjadi salah satu
terbentuknya beberapa organisasi-organisai keguruan yang lebih
menkhusukan, misalnya organisasi himpunan sarjana pendidikan bahasa
indonesia (HSPBI) yang merupakan perkumpulan guru lulusan dari
perguruan tinggi dengan prodi pendidikan bahasa Indonesi.
4. Misi pertama yaitu misi politis/ideologis dan misi persatuan/organisasi lebih
menonjol realisasinya dalam program-program PGRI, ini dapt dibuktikan
dengan telah adanya wakil-wakil PGRI dalam badan legislatif seperti DPR
dan MPR. Peranan yang lebih menonjol ini dapat dipahami sesuai dengan
tahap perkembagan dan pembangunan bangsa dalam era orde baru ini. Dalam
peaksanaan misi lainnya, misi kesejahteraan kelihatannya masi perlu
dilakukan peningkatan, sementara pelaksanaan misi yang ketiga yaitu profesi,
belum begitu tampak kiprahnya yang nyata dan belum terlembaga.
5. Tujuannya yaitu mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi
guru Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
6. Bidang-bidang layanan guru menurut Mortensen dan Schmuller
1) kurikulum dan proses belajar mengajar, yang menempatkan porsi
terbesar dari profesi keguruan. Tugas ini menuntut guru untuk menguasai
isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan yang
berhubungan dengan materi itu, kemampuan mengemas materi itu sesuai
dengan latar belakang perkembangan daan tujuan pendidikan.
2) Bimbingan dan konseling, membantu murid daalam mengatasi masalah
belajar pada khususnya dan masalah-masalah pribadi yang akan
berpengaruh terhadap keberhaslan belajarnya.
3) Administrasi pendidikan, guru harus memahami bagaimana sekolah itu
dikelola, apa perannan guru di dalamnya, bagaimana memanfaatkan
prosedur seta mekanisme penegelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-
tugasnya sebagai guru.
7. Ruang lingkup kerja guru menurut Depdiknas RI
a) Kemampuan profesional, penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas
penguasaan bahan yang harus diajarkan, penguasaan dan penghayatan atas
landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan, penguasaan proses-
proses kependidikan.
b) kemampuan sosial, mecakup kemampuan untuk menyesuaikan diri
kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan
tugasnya sebagai guru.
c) kemampuan personal (pribadi), penampilan sikap yang positif terhadap
keseluruhan tugasnya sebagai guru dan pemahaman penghayatan serta
penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru.
8. Kendalanya adalah, mengetahui memahami dan menerapkan apa yang harus
dikerjakan sebagai guru, memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan
itu, memahami serta menghormati batas-bataas kemampuan dan kewenangan
profesinya dan menghormati profesi lain, mewujudkan pemahaman dan
penghayatan itu dalam perbuatan mendidik, mengajar daan melatih.
9. Perbedaannya yaitu pendapat Sodijarto, pengetahuan seorang guru tentang
berbagai model teori belajar (umum maupu khusus), dimana Soedijarto lebih
menekankan terhadap pengetahuan dan penguasaan seorang guru dalam
berbagai hal, sedangkan pendapat Udi Turmudi lebih mengarah kepada
penguasaan, pengenalan, perencanaan, penggunaan dan pengembanan
berbagai hal menyangku profesi keguruan. Persamaannya adalah tentang
penguasaan pada bidang studi dan pengetahuan terhadap bidang studi yang
diajarkan.
10. Seorang guru dalam melaksanakan program belajar mengajar diperlukan lebih
daripada sekedar keterampilan bahkan seorang guru didalam kesempatan
yang berbeda mungkin melaksanakan sesuatu kompetensi secara berbeda
sesuai dengan tujuan, materi.
MODUL 2 KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN
PROFESIONAL GURU
Latihan Hal. 2. 10
1. Jelaskan dengan kalimat anda sendiri makna dari kepribadian guru
2. Apa fungsi utama dari kompetensi kepribadian guru?
3. Mengapa guru perlu mengetahui makna dan tujuan pendidikan?
4. Bagaimana cara guru menambah kepercayaan dirinya?
5. Apa maksud dari tut wuri handayani sebagaimana di cetuskan oleh ki Hajar
Dewantoro?
Jawaban:
1. Seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi sehingga dapat
dibedakan ia dengan guru yang lain. Kepribadian disebut sebagai sesuatu
yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat
penampilan, tindakan, atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga
dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah
laku positif akan meningkatkan dan kepribadian seseorang. Begitu naik
kepribadian seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
2. Fungsi dari kompetensi kepribadian yang dimiliki guru adalah memberikan
bimbingan dan contoh teladan, mengembangkan kreatifitas dan memotivasi
belajar siswanya dari belakang. dalam arti sebagai seorang guru dituntut
melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan
orang-orang yang dipimpinnya. dalam hal ini siswa-siswa disekolahnya, juga
juga sebagai seorang guru dituntut harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan bereaksi pada orang-orang yang di bimbingnya serta harus
mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya agar berani berjalan di depan
dan sanggup bertanggung jawab
3. Karena guru adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat
tertentu tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid,
di surau atau musholla , di rumah, dan sebagainya.
Hakikat guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik ,
mengajar , membimbng , mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas guru tidak hanya sebagai
profesi , tetapi juga sebagi suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.
4. Guru dapat membangun pengetahuan-pengetahuan dan kompetensi dirinya
adapun jika memang guru mempunyai kelemahan dalam pembelajaran
Kelemahan guru tersebut perlu dicarikan jalan keluarnya. Salah satu cara
untuk mengatasi kelemahan dalam penguasaan materi dan kurangnya rasa
percaya diri guru adalah membuat ringkasan-ringkasan. Membuat ringkasan
berarti mengambil inti sari suatu uaraian atau pokok pikiran, kemudian inti
sari itu itu ditulis dengan singkat dalam kata-kata sendiri dan dapat pula
dihubungkan dengan pokok-pokok pikiran lainnya yang juga telah
diringkaskan.
5. Salah satu Ajaran dari Ki Hajar Dewantara adalah “Seorang pemimpin
harus memiliki tiga sifat yang terangkum pada: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing
Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”, dimana ketiga kalimat tersebut
memiliki arti sebagai berikut:
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari
kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing
Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang
harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.
Ing Madyo Mangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mangun berarti
membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan
atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya
harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu
seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya
dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan
kenyamanan.
Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani
berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga
artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan
moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat
dibutuhkan oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan
semangat.
Latihan Hal. 2. 20
1. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai mahkluk sosial menurut
pandangan Aristoteles?
2. Mengapa guru mesti memiliki peran sosial dalam menjalankan profesi
keguruannya ?
3. Sebutkan tiga peran sosial guru !
4. Bagaimana sikap guru dalam menghadapi gejolak sosial yang menimpa
negara
5. Jelaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, masyarakat, dan orang tua !
Jawaban:
1. Manusia sebagai makhluk sosial menurut pandangan Aristoteles adalah
mahkluk yang senantiasa ingin hidup berkelompok
2. Seorang guru mesti memiliki peran sosial dalam menjalankan profesinya
sebagai guru karena guru harus berhubungan langsung dengan masyarakat
dalam rangka menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif karena
dengan demikiannya kompotensi sosial tersebut, otomatis hubungan sekolah
dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar sehingga jika ada keperluan
dengan orang tua peserta didik atau masyarakat tentang masalah peserta didik
yang perlu diselesaikan tidak akan sulit menghubunginya.
3. Tiga peran sosial guru
a. Sebagai motivator dan inavator dalam rangka pembangunan pendidikan.
b. Sebagai perintis dan pelopor pendidikan
c. Sebagai penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan.
4. Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi masyarakat. Tidak hanya
diperlukan bagi siswa di ruang kelas, tetapi juga oleh masyarakat lingkungan
nya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapai
masyarakat. Kompetensi kemasyarakatan atau kompetensi sosial seorang
guru, sudah tentu berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Ia terwujud
dalam bentuk partisipasi seorang guru dalam kehidupan sehari-hari
dimasyarakat baik secara formal maupun informal. Sebagai bagian penting
dalam masyarakat di suatu wilayah seorang guru tidaklah pantas menjauh dari
permasalahan-permasalahan sosial Negara. Justru dengan ilmu yang dimiliki
tersebut juga dengan keterampilan-keterampilan yang di miliki maka seorang
guru hendaknya mampu menyikapi permasalahan gejolak sosial dengan bijak.
Ia harus dapat memberikan penjelasan kepada siswa dan masyarakat sekitar
tentang masalah apa yang menimbulkan gejolak sosial dan dampak dari
adanya permasalahan tersebut sehingga masyarakat dan siswanya dapat
terfahamkan dan dapat mencari solusi bersama terhadap gejolak sosial yang
di hadapi Negara. Seorang guru tidak boleh bersikap biasa saja atau acuh tak
acuh terhadap permasalahan sosial seperti gejolak sosal tersebut karena
permasalahan sosial juga termasuk dalam tanggung jawab seorang guru.
5. Tanggung jawab pendidikan, jelaslah bahwa tanggung jawab pendidikan
merupakan tanggung jawab dari pemerintah sebagaimana tujuan dari undang-
undang yaitu mencerdaskan ehidupan bangsa. Beberapa undang-undang dan
peraturan pemerintah pun telah terbit untuk menjamin pendidikan bagi setiap
warga Negara. Jadi sudah sepantasnya pemerintah turut bertanggung jawab
dan memperhatikan permasalahan-permasalahan pendidikan yang terjadi.
Tidak hanya itu peerintah juga berperan dalam membangun perilaku yang
baik untuk diteladani dan di contoh bagi peserta didik sebagai perannya
dalam dunia pendidikan. Masyarakat sebagai tempat berlangungnya
kegiatan pendidikan berperan penting dalam dunia pendidikan Karena
masyarakatlah yang sehari-hari berinteraksi dengan peserta didik.
Masyarakat berperan dalam mengembangkan dan menjaga
keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan. Peran serta
masyarakat dalam dunia pendidikan dapat di wujudkan melalui perorangan,
kelompok, keluarga, organisasi, dan pengusaha dalam membantu proses
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.Masyarakat
juga dapat berperan sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil
pendidikan. Tanggung jawab orang tua lebih-lebih sangat berperan penting
dalam dunia pendidikan. Karena pendidikan paling utama terjadi didalam
lingkungan keluarga dan di aktori oleh orang tua, maka orang tua harus
mampu memberikan pendidikan keluarga yang baik bagi setiap anaknya.
Tidak hanya sekedar memberikan pendidikan keluarga berupa hal-hal yang
harus di ketahui anak tetapi juga berupa saran-saran dan nasehat-nasehat
tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk. Orang tua juga harus
memberikan arahan tentang hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak di
lakukan bagi anak.
Latihan Hal. 2. 35
1. Sebutkan komponen-komponen yang termasuk kompetensi professional
seorang guru.
2. Komponen apa saja yang sanga teresensial dari sekian komponen kompetensi
professional?
3. Buatlah batasan kompetensi professional menurut bahasa Anda sendiri dan
tunjukkan kata kunci dari batasan tersebut!
4. Jelaskan komponen kompetensi professional guru dalam hal menguasai bahan
dan kemampuan merencanakan serta melaksanakan pengajaran!
5. Mengapa guru perlu memahami inovasi dibidang pendidikan?
Jawaban:
1. Komponen-komponen Kompetensi profesional guru adalah:
a. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep
b. Pengelolaan program belajar mengajar
c. pengelolaan kelas
d. olahan dan penggunaan media serta sumber belajar
e. penguasaan landasan landasan kependidikan
f. kemampuan menilai prestasi belajar mengajar
g. memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program
pendidikan di sekolah
h. menguasai metode berpikir
i. Meningkatkan Kemampuan dan menjalankan misi profesional
j. memberikan Bantuan dan bimbingan kepada peserta didik
k. memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan
l. mampu memahami karakteristik peserta didik
m. mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
n. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan
o. berani mengambil keputusan
p. memahami kurikulum dan perkembangannya
q. mampu bekerja berencana dan terprogram
r. mampu menggunakan waktu secara tepat
Latihan Hal. 2. 47
1. Jelaskan perlunya guru menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya
kepada para siswa
2. Metode mengajar apa saja yang diperlukan guru dalam menyampaikan materi?
3. Sebutkan dua sudut pandang terhadap isi materi !
4. Bagaimana cara guru memilih materi pelajaran ?
5. Apa perbedaan bahan studi konsep dengan prinsip?
Jawaban:
1. Perlunya guru menguasai materi pelajran yang akan diajarkan kepad para
siswa sangat penting, oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan
untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan
dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler dan kemampuan
daya tangkap sehingga mudah dicerna oleh siswa, dengan demikian proses
pembelajaran menjadi menarik karena bersifat terarah, apalagi dilengkapi
dengan media pembelajaran yang menarik, disampaikan secara lugas,
tidak berbelit-belit, dan banyak melibatkan siswa.
2. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru:
1. Metode ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini berbentuk penjelasan
konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya
jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau
memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya
murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu.
Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat
merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses
pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur
atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah
dikuasai oleh siswa.
3. Metode Diskusi
Metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode diskusi adalah metode
nkokpembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu, diskusi bukanlah debat
yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar
pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode
ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara
waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar
mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa.
Latihan Hal. 2. 57
1. Jelaskan arti keputusan situasional
2. Jelaskan arti keputusan transaksional
3. Mengapa guru harus dapat mengambil suatu keputusan dalam PBM
4. Keputusan situasional berawal dari analisis situasi
5. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut faktor apa saja yang menjadi
penentu aktualisasi PBM
Jawaban:
1. Keputusan situasional adalah keputusan yang diambil guru tentang apa
dan bagaimana pengalaman belajar yang dimaksud yang akan diwujudkan
berdasarkan analisis situasi antara lain berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai bahan yang akan disampaikan waktu serta fasilitas dan tersedia
dan perilaku bawaan para siswa sehingga tersusun oleh suatu rencana
persiapan mengajar Nah inilah yang disebut sebagai keputusan situasional
2. Keputusan transaksional yaitu keputusan yang diambil guru untuk
menyesuaikan dengan kondisi kelas tersebut keputusan ini guru dituntut
mampu menyesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi
secara aktual dan berkembang di lingkungan yang mempengaruhi terhadap
kegiatan belajar mengajar peristiwa yang berkembang secara aktual dalam
proses belajar mengajar keputusan yang diambil itu disebut sebagai
keputusan transaksional
3. Karena karena untuk mencapai Keberhasilan proses pembelajaran tidak
terlepas dari sarana dan prasarana penunjang, dalam hal ini penyediaan
alat dan dana untuk memperoleh serta memeliharanya perlu mendapat
perhatian dari berbagai pihak, terutama yang berkaitan langsung dengan
dunia pendidikan. Untuk itu kerja sama antara pemerintah, pihak sekolah,
dan orang tua sangat diperlukan dalam menunjang proses keberhasilan
pendidikan ini. Dengan pengambilan keputusan dalam proses peristiwa
belajar mengajar maka maka tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
efektif sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kuputusan situasional adalah menyangkut keputusan tentang apa dan
bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi
( tujuan yang ingin dicapai, bahan yang akan di sampaikan, waktu ,
fasilitas yang tersedia dan perilaku bawaan siswa)
5. Faktor - faktor penentu aktualisasi peristiwa belajar mengajar tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tujuan meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang ingin
dicapai atau ditingkatkan sebagai hasil kagiatan
Guru sebelum melaksanakan kegiatan mengajar perlu memperhatikan
kemampuan apa yang akan diperoleh siswa setelah menyelesaikan
suatu pelajaran sehingga dalam praktiknya akan senantiasa mengacu
kepada tujuan yang telah dirumuskan baik secara tujuan nasional,
kelembagaan, kurikuler, maupun tujuan dari mata pelajaran yang akan
disampaikannya.
b. Siswa meliputi usia, kemampuan, minat, latar belakang, dan motivasi.
Karakteristik siswa yang mengikuti pembelajaran perlu mendapat
perhatian, hal ini berkaitan dengan pemberian layanan apa yang tepat
disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh siswa baik yang
bersifat fisik maupun psikis yang tidak lepas dari kebutuhan siswa
untuk megikuti kegiatan belajarnya di sekolah.
c. Pengajar meliputi filosofi, kompetensi, kebiasaan, dan lain
sebagainya.Pengajar dalam hal ini guru merupakan salah satu ujung
tombak keberhasilan pendidikan, untuk itu potensi yang dimilikinya
harus senantiasa berkembang sehingga dalam melaksanakan tugas
pendidikan dapat berjalan sesuai dengan pandangan hidupnya yang
bertumpu kepada kemampuan diri sendiri secara maksimal dan
menyenangkan.
d. Materi atau bahan mata pelajaran yang berupa fakta, konsep
keterampilan, dan lain sebagainya.
Sebagai program pengajaran yang harus disampaikan oleh guru dan
diterima siswa maka materi yang akan disajikan perlu diperhatikan
jenis dan bentuknya dalam hal ini perlu pengkajian lebih jauh apakah
materi yang disampaikan berupa materi inti atau materi
pengembangan sehingga dalam penyajiannya disesuaikan dengan sifat
dari materi tersebut.
e. Ketersediaan alat atau dana pengadaannya, dan waktu persiapan.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari sarana dan
prasarana penunjang, dalam hal ini penyediaan alat dan dana untuk
memperoleh serta memeliharanya perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak, terutama yang berkaitan langsung dengan dunia
pendidikan. Untuk itu kerja sama antara pemerintah, pihak sekolah,
dan orang tua sangat diperlukan dalam menunjang proses keberhasilan
pendidikan ini.
f. Besar kelas, besar dan jumlah ruangan, dan jumlah jam pertemuan.
Keterbatasan daya tampung dan perlunya pelayanan yang maksimal
dari pihak penyelenggara sekolah tidak lepas dari ketersediaan
ruangan dan pengaturan jadwal kegiatan sehingga pengelolaan
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara teratur, efektif, dan
efisien sesuai dengan harapan semua pihak.