Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai
makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui
kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa
menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia
memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan
Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika
manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem
kehidupan di muka bumi.(Rosalia, 2014)
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu.
Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat
mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti
bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat
mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan.
Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda
kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupun dengan jelas tersurat dalam lingkungan
sehari-hari.
2. Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup
manusia sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang
kita langsung menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa
berfikir panjang dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa
contoh problematika kebudayaan (Rosalia, 2014):
a) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena
adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena
kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya
mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima
pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik
daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa
tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup
sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.
http://su11a12to.blogspot.co.id/2013/03/peran-manusia-sebagai-makhluk-
sosial.html
https://rosaliariasdiyani.wordpress.com/2014/12/20/isbd-manusia-sebagai-
mahluk-individutuhan-dan-budaya/
http://lontarmadura.com/afirmasi-nilai-etika-dan-estetika-kebudayaan-
madura/#ixzz29tX8sxqg