Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geofisika
Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2019/2020
Nama : Annisa Luthfiana Salahudin
NPM : 10070116076 Kelas :B
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1440 H / 2019 M LEMBAR KETERANGAN
Nama : Annisa Luthfiana Salahudin
Npm : 10070116076 Judul : Metode Segitiga Untuk Informasi Geomagnetik Nama Jurnal : Jurnal Internasional untuk Cahaya dan Elektron Optik Index Schi-mago : Q3 Link url (doi) : https://doi.org/10.1016/j.ijleo.2018.12.118 LEMBAR KETIGA JURNAL INTERNASIONAL LEMBAR KE-EMPAT TRANSLATE JURNAL INTERNASIONAL LEMBAR KE-LIMA RANGKUMAN RANGKUMAN
Metode segitiga digunakan untuk navigasi geomagnetic yang memiliki
tujuan untuk mengetahui informasi pada vawah permukaan dan meningkatkan pencoockan ulamh infomasi geologi. Navigasi geomagnetic merupakan kunci untuk navigasi karena tidak terpengaruh pada keadaan cuaca, medan kerja, dan lain sebagainya. Metode navigasi yang sering digunakan ada dua yaitu metode geomagnetic pendekatan dan metode geomagnetic penyaringan keduanya memerlukan peta geomagner yang akurat untuk mengoreksi indikasi jejak. Akurasi navigasi geomagnetik tidak hanya berkaitan dengan algoritma navigasi, tetapi juga berkorelasi erat dengan karakteristik peta geomagnetik. Navi-gation di daerah dengan jelas magnetikfikarakteristik lapangan dan isi informasi yang kaya dapat effectively meningkatkan akurasi navigasi dan kinerja real-time. Umumnya prinsip pencocokan geomagnetic mirip dengan medan yang cocok yang digunakan untuk navigasi kendaraan. Ketepatan navigasi geomagnetic tergantung pada resolusi dan akurasi peta referensi geomagnetic tetapi jarak grid geomagnetic teradap data lapangan mungkin besar karena distribusi antar stasiun yang kurang baik ataupun alas an lainnya. Model magnet dengan akurasi yang tinggi adalah dasar untuk menganalsiis navigasi ketika data geomagnetic sebelumnya tidak berlaku untuk navigasi geomagnetic. Algoritma segitiga pencocokan digunakan dalam identifikasi yang dicapai dengan menggunakan prinsip segitiga kongruen sebagai pencocokan dan standar pengakuan. pencocokan segitiga sama mencocokkan titik jarak terdekat pada isoclines geomagnetik. Sebagai magnetometer telah memperoleh tiga poin berturut-turut informasi geomagnetik di daerah referensi, tiga poin (H1, H2, H3) Dapat ditetapkan sebagai pusat pencarian di peta referensi, sehingga untuk find kesetaraan titik pada kontur. Pada kenyataannya, karena keterbatasan geomagnetik akurasi pengukuran sensor dan inersia akurasi posisi navigasi, toleransi pencocokan tertentu diperbolehkan dalam pencocokan yang sebenarnya. Segitiga yang cocok perlu memenuhi kondisi kendala t ketika pencocokan dengan segitiga navigasi. Yang diartikan sebagai R di mana R adalah kendala kesalahan jarak. Karena rentang pencarian n adalah kesalahan jarak utama dalam proses pencocokan, R dapat ditetapkan sebagai R = n. Kemudian segitiga yang cocok dapat ditetapkan sebagai satu set {△X1X2X3}, Membentuk yang segitiga optimal dapat sesuai.