Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM HEMATOLOGI

PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN DARAH TEPI

OLEH :

LUH GEDE MEILIA AYU SUARI PUTRI


P07134018 087
III B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2020
PRAKTIKUM HEMATOLOGI
PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN DARAH TEPI

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan dan pewarnaan sediaan
apusan darah tepi (SADT)
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara – pembuatan dan pewarnaan sediaan
apusan darah tepi (SADT)
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pembuatan dan pewarnaan sediaan apusan
darah tepi (SADT)
2. Mahasiswa dapat menganalisis hasil dari cara pembuatan dan pewarnaan
sdiaan apus darah tepi (SADT)

II. METODE
Metode yang digunakan adalah hapusan darah (Blood Smear)

III. PRINSIP
a. Prinsip Sediaan Apus
Satu apusan darah tipis dibuat dengan meletakkan setetes darah pada kaca
obyek, diratakan sedemikan sehingga terbentuk apusan darah yang tipis.
b. Prinsip Pewarnaan
Menggunakan dua zat warna yang berbeda yang terdiri dari Azure B
(trimethylthionin) bersifat basa dan eosin Y (tetrabromoflourescein) yang
bersifat asam

IV. DASAR TEORI

V. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
 Mikroskop Binokuler
 Kaca obyek 25 x 75 mm (harus sudah dibilas sampai bersih dan kalua
perlu, dibersihkan lagi dengan kain lap lembut yang dibasahi etanol atau
eter)
 Lampu spritus
 Kaca penghapus
 Rak pewarnaan
 Lancet atau syringe
 Batang pengaduk
 Gelas ukur
 Botol berisi air
 Timer

b. Spesimen Pemeriksaan
 Darah kapiler atau darah Vena dengan antikoagulan (EDTA)

c. Reagen
 Methanol absolut
 Zat warna wright
 Zat warna giemsa
 Larutan dapar

VI. CARA KERJA


1. Kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai kaca penghapus,
sudut kaca objek yang dipatahkan menurut garis diagonal untuk
mendapatkan hasil sediaan apus darah yang tidak mencapai tepi kaca
objek.
2. Satu tetes darah diletakkan pada ± 2 – 3 mm dari ujung kaca objek. Kaca
penghapus diletakkan dengan sudut 30 – 45 derajat terhadap kaca objek
didepan tetes darah
3. Kaca penghapus ditarik kebelakang sehingga menyentuh tetesan darah,
ditunggu sampai darah menyebar pada sudut tersebut
4. Dengan gerak mantap, kaca penghapus didorong sehingga terbentuk
apusan darah sepanjang 3 – 4 cm pada kaca objek. Darah harus habis
sebelum kaca penghapus mncapai ujung lain dari kaca objek. Apusan
darah tidak boleh terlalu tipis atau tebal. Ketebalan dapat diatur dengan
mengubah sudur antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser.
Makin besar sudut atau makin cepat menggeser, makin tipis apusan darah
yang dihasilkan

VII. NILAI NORMAL

VIII. HASIL PENGAMATAN


1. Identitas Probandus
Nama : Desak Intan Purnama
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

IX. PEMBAHASAN

X. SIMPULAN
Pada praktikum pembuatan sediaan apusan darah tepi pada pasien atas nama
Desak Intan Purnama, 20 tahun, jenis kelamin perempuan didapatkan hasil Sediaan
Apusan Darah Tepi yang sesuai kriteria yaitu eritrosit berwarna keunguan, leukosit
berwarna ungu muda dengan inti berwarna ungu, trombosit berwarna ungu, panjang
apusan 3 cm, terdapat sedikit sisa cat dan area sekitar sel tidak ada cat yang
mengendap.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai