Perbandingan Metode Winter Aditif Dan Multiplikatif
Perbandingan Metode Winter Aditif Dan Multiplikatif
A. Tinjauan Pustaka
A.3 Tahap-tahap
B.1 Plot
70
60
50
Et
40
30
20
4 8 12 16 20 24 28 32 36
Index
Berdasarkan plot dari data jumlah penderita asma pada tahun 2015
menunjukka pola data tersebut berbentuk pola musiman dan trend. Oleh
karena itu, untuk kasus ini metode yang tepat digunakan adalah metode
Winter.
B.2 Winter Multiplikatif
Variable
90 Actual
Fits
80 Forecasts
95.0% PI
70
Smoothing Constants
60 Alpha (lev el) 0.2
Gamma (trend) 0.3
50 Delta (seasonal) 0.1
Et
Accuracy Measures
40
MAPE 19.122
MAD 9.008
30
MSD 126.338
20
10
0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
Index
90 Variable
A ctual
80 Fits
Forecasts
70 95.0% PI
Smoothing C onstants
60 A lpha (lev el) 0.2
Gamma (trend) 0.3
50 Delta (seasonal) 0.1
Et
40 A ccuracy Measures
MA PE 18.761
30 MA D 8.489
MSD 126.158
20
10
0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
Index
Berdasarkan plot diatas dengan metode Winter Additive diperoleh nilai
MAPE sebesar 18,761%. Asumsi yang digunakan untuk akurasi nilai
MAPE ialah jika nilai yang diperoleh lebih kecil dari pada 20%, maka
hasil ramalan baik untuk digunakan. Oleh karena itu, hasil ramalan
jumlah penderita asma untuk enam bulan pada tahun 2016 dengan
menggunakan metode Winter Additive baik untuk digunakan.
C. Kesimpulan