TINJAUAN TEORI
2.2 Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan tata kelola
manajemen keuangan yang efektif, efisien danakuntabel.
2. Mewujudkan proses pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan.
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia dengan performance kinerja
yang unggul serta semangat pengabdian dan kerjasama untuk
meningkatkan kesejahteraan.
3. Struktur Organisasi Ruangan
KABID KEPERAWATAN
Ns. I Made Suja, SH., S.Kep
ADMINISTRASI
Ni Wayan Apriliani, SE
U 0 0 0 0 0 0
11 10 9 8 7 6
S
5 4 3 2 1
0 0 0 0 K 0
Keterangan :
1 : Nurse Station
6 : Ruang Administrasi
7 : Ruang Tindakan
8 & 2 : Kamar Kelas I
9,10,11: Kamar Kelas II
3,4,5 : Kamar Kelas III
Kepala Ruangan
Pasien/klien
Kelebihannya :
a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas
yang jelas dan pengawasan yang baik.
b. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga.
c. Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial,
sedangkan perawat pasien diserahkan kepada perawat junior dan/
atau belum berpengalaman.
Kelemahannya :
a. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
b. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan
proses keperawatan.
c. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja.
PP 1 PP 2
PA 1 PA 1
PA 2 PA 2
PA 3 PA 3
PA 4 PA 4
Pasien Pasien
Kelebihan :
1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil,
dan memungkinkan pengembangan diri
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah
sakit (Gillies, 1989)
4. Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan
karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan
yang diberikan bermutu tinggi, dan tercapai pelayanan yang efektif
terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi.
5. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena
senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu
diperbaharui dan komprehensif.
Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin
ilmu.
Kepala Ruang
PP1 PP2
PA PA
PA PA
PA PA
PA PA
PA PA
8.3 Manfaat
1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti
oleh perawat pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang
dilaporkan dengan keadaan klien sebenarnya.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada
yang belum terungkap.
3) Pemeriksaan
Tahapan pemeriksaan mempertimbangkn tes yang perlu
dilakukan serta pengukuran - pengukuran. Berikut adalah
poin refleksi dari tahapan pemeriksaan :
a) Menilai tes dan pengukuran yang Anda pilih untuk
pemeriksaan, bagaimana dan mengapa Anda
memilihnya?
b) Menggambarkan dari tes ini, bagaimana tes tersebut
dapat mendukung / meniadakan hipotesis Anda?
c) Dapatkah identifikasi dari tes dan pengukuran tersebut
membantu Anda menentukan perubahan status?
Apakah tes dan pengukuran itu setidaknya mampu
mendeteksi perbedaan klinis penting?
d) Bagaimana Anda mengatur pemeriksaan? Apa yang
mungkin Anda lakukan secara berbeda?
e) Jelaskan pertimbangan untuk sifat psikometrik tes dan
pengukuran yang digunakan.
f) Diskusikan sistem lain yang tidak diuji, apakah dapat
mempengaruhi masalah pasien.
g) Bandingkan pemeriksaan temuan Anda untuk pasien ini
dengan pasien lain dengan diagnosis medis serupa.
h) Bagaimana pilihan tes dan pengukuran berhubungan
dengan tujuan pasien.
4) Evaluasi
a) Bagaimana Anda menentukan diagnosis Anda?
Bagaimana pendapat pasien tentang diagnosis yang
Anda tentukan?
b) Bagaimana hasil pemeriksaan Anda dapat mendukung
atau meniadakan hipotesis awal Anda?
c) Apa penilaian Anda tentang masalah yang paling
penting untuk dikerjakan?
d) Bagaimana evaluasi ini berhubungan dengan tujuan
pasien dan identifikasi masalah?
e) Faktor-faktor apa yang mungkin mendukung atau
mengganggu prognosis pasien?
f) Bagaimana faktor lain seperti fungsi tubuh, faktor
lingkungan, dan sosial mempengaruhi pasien?
g) Apa alasan Anda untuk prognosis, dan apa indikator
prognostik positif dan negatif?
h) Bagaimana tindakan yang akan Anda untuk
mengembangkan hubungan terapeutik?
i) Bagaimana mungkin setiap faktor budaya memengaruhi
perawatan Anda dari pasien?
j) Apa pertimbangan Anda untuk perilaku, motivasi, dan
kesiapan?
k) Bagaimana Anda dapat menentukan kapasitas untuk
kemajuan menuju tujuan?
6) Rencana Kegiatan
a) Diskusikan semua pendekatan terapi fisik atau beberapa
strategi (misalnya, pembelajaran motorik, penguatan).
b) Bagaimana Anda akan memodifikasi prinsip untuk
pasien?
c) Apakah ada aspek yang spesifik tentang pasien yang
perlu diingat?
d) Bagaimana pendekatan Anda berhubungan dengan teori
dan bukti saat ini?
e) Ketika Anda merancang rencana intervensi Anda,
bagaimana Anda memilih strategi yang spesifik?
f) Apakah alasan Anda untuk strategi intervensi yang
digunakan?
g) Bagaimana intervensi berhubungan dengan masalah
utama yang telah diidentifikasi?
h) Apakah mungkin Anda perlu mengubah intervensi
untuk pasien tertentu dan pemberi perawatan? Apa
kriteria Anda untuk melakukannya?
i) Apa koordinasi dari aspek perawatan?
j) Apa kebutuhan komunikasi dengan anggota tim
lainnya?
k) Apa aspek dokumentasi?
l) Bagaimana Anda akan memastikan keselamatan?
m) Pendidikan Pasien atau pemberi perawatan.
n) Apakah strategi keseluruhan yang Anda lakukan dalam
mengajar?
o) Jelaskan gaya belajar atau hambatan dan setiap
akomodasi yang mungkin untuk pasien dan pemberi
perawatan.
p) Bagaimana Anda dapat memastikan pemahaman?
q) Apa strategi komunikasi (verbal dan nonverbal) yang
nantinya paling efektif.
7) Pemeriksaan Ulang
a) Mengevaluasi efektivitas intervensi Anda. Apakah
Anda perlu mengubah apa pun?
b) Apa yang telah Anda pelajari tentang pasien atau
perawat yang Anda tidak tahu sebelumnya?
c) Bagaimana kemajuan pasien saat ini terhadap tujuan
dibandingkan dengan pasien lain dengan diagnosis
yang sama?
d) Apakah ada sesuatu yang diabaikan, disalahartikan,
dinilai terlalu tinggi, atau dinilai rendah, dan apa yang
mungkin Anda lakukan secara berbeda?
e) Akankah hal ini dapat menunjukkan setiap potensi
kesalahan yang telah Anda buat?
f) Bagaimana interaksi Anda dengan pasien atau pemberi
perawatan dapat diubah?
g) Bagaimana hubungan terapeutik Anda dapat diubah?
h) Apakah terdapat kemungkinan faktor-faktor baru yang
mempengaruhi kriteria hasil dari pasien?
i) Bagaimana karakteristik kemajuan pasien
mempengaruhi tujuan Anda, prognosis, dan
pengantisipasian hasil?
j) Bagaimana Anda dapat menentukan pandangan pasien
(kepuasan atau frustrasi) tentang kemajuannya ke arah
tujuan? Bagaimana kemungkinannya dapat
mempengaruhi rencana perawatan Anda?
k) Bagaimana terapi fisik mempengaruhi kehidupan
pasien?
8) Hasil
a) Apakah terapi fisik yang efektif, dan apa ukuran yang
Anda gunakan untuk menilai hasilnya? Apakah ada
perbedaan klinis minimum yang penting?
b) Mengapa iya atau mengapa tidak?
c) Kriteria apa yang Anda atau akan Anda gunakan untuk
menentukan apakah pasien telah mencapai tujuan nya?
d) Bagaimana Anda menentukan pasien siap untuk
kembali ke rumah atau masyarakat / kerja / sekolah /
olahraga
e) Hambatan apa (fisik, pribadi, lingkungan), jika ada,
apakah dapat dipulangkan?
f) Apakah kebutuhan yang dapat diantisipasi terkait usia,
dan apa yang menjadi dasarnya?
g) Apakah peranan yang memungkinkan dari terapi fisik di
masa yang akan datang?
h) Apa pandangan pasien / pemberi perawatan dari
kebutuhan terapi fisik di masa yang akan datang?
i) Dapatkah Anda dan pasien atau pemberi perawatan
yang lain secara bersama-sama merencanakan rencana
seumur hidup untuk sehat?
10. Pre-Post Conference
10.1 Pre conference
1. Definisi Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat
pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan
pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut
hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian),
dan tambahan rencana dari katim dan penanggung jawab
tim (Modul MPKP, 2006). Berdasarkan pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa pre conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan pada
pasien.
Waktu : Setelah operan
Tempat : Meja masing-masing
Penanggung jawab : Ketua PP