Disusun oleh:
2019
Abstract
More and more emerging modern markets in the Malang region, making a lot of
business traditional small traders like it or not experience out of business. Nowadays
the development of modern markets is, of course, a serious rival to traditional traders,
because some modern markets besides choosing strategic places, with cheaper product
prices and not infrequently close to traditional markets, make consumers reluctant to
buy on the market traditionally even switched to the modern market for shopping, it
was finally complained of by many traditional traders, even today many also end up
out of business. The purpose of this study is to find out why people are more interested
in the modern market than traditional markets. This study uses qualitative research
with a descriptive approach, the amount of data obtained from the results of in-depth
interviews with traders in the dinoyo traditional market and dinoyo market manager
Malang.
Abstrak
Kata kunci : Pasar tradisional; Kebijakan pemerintah; pasar modern; Pedagang kecil;
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam pasar interaksi yang sering terjadi adanya sistem tawar menawar antara
penjual dan pembeli, hal ini sudah menjadi sosial budaya masyarakat Indonesia hingga
saat ini masih dilakukan. Pasar seperti ini disebut dengan pasar tradisional. Asribestari
dan Setyono menjelaskan bahwa pasar tradisional ialah pasar dimana penjual dan
pembelinya melakukan tawar menawar secara langsung sehingga terjadi kesepakatan
harga antara kedua belah pihak2. Tetapi pada umumnya pasar tradisional di seluruh
Indonesia fasilitas kenyamanan yang menjadi masalah utama. Pasar tradisional terkesan
kotor, kumuh, bau dan lain sebagainya sehingga membuat para pembeli kurang nyaman.
Salah satu contoh kasus pasar yang menjadi fokus penelitian disini adalah pasar
yang ada di Malang yaitu salah satunya pasar Dinoyo yang akan di jadikan pasar
modern (mall), dimana pasar Dinoyo merupakan salah satu pasar tradisional di Malang
yang mempunyai keterkaitan sejarah dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat
Malang. Masyarakat yang tinggal di sekitar Dinoyo lebih memanfaatkan pasar
tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga bisa dikatakan pasar
dinoyo merupakan bagian penting minimal secara ekonomi bagi masyarakat
1Yenika
S.R dan Bahtiar F. STRATEGI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MENGHADAPIPERSAINGAN dengan RETAIL
MODERN dan PREFERENSIKONSUMEN(Studi Kasus Pada Pasar Legi Kota Blitar), hal 2.
2Mahmudah M dan Supri W U. ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN TERHADAP PASAR
TRADISIONAL SLEKO DI KOTA MADIUN. Hal 60.
Dinoyo.Menghadapi kondisi tersebut pedagang kemudian berhimpun dalam sebuah
paguyuban untuk melakukan perlawanan atau menentang terkait dengan kebijakan
pemerintah dan investor tersebut.3
Pada awal tahun 2012 Pemkot Malang mengadakan penataan tata ruang kota
dengan merelokasi pasar Dinoyo. Pemkot Malang berkeinginan dengan merelokasi
pasar akan dibangun menjadi pasar modern yang berdampingan dengan pasar
tradisional. Dengan pembangunan tersebut, Pemkot Malang juga berupaya mengurangi
kemacetan yang selama ini terjadi di seputaran jalan MT Haryono yang merupakan
akses utama menuju Kawasan Wisata Batu.4
Pasar Dinoyo awalnya terletak di jalan MT. Haryono dipindahkan menuju ke pasar
penampungan kelurahan Merjosari. Letak pasar penampungan kelurahan Merjosari ini
aksesnya sulit dijangkau, alat transportasi juga kurang sehingga terjadi penurunan
jumlah pengunjung yang berdampak terhadap pendapatan pedagang Pasar Dinoyo yang
akan direncanakan menjadi Mall Dinoyo, akhirnya harus direlokasikan ke area
persawahan Merjosari. Hal ini memunculkan banyak persoalan. Terutama mengenai
daya tampung lokasi relokasi Merjosari yang terlalu kecil dan tidak bisa menampung
semua pedagang pasar Dinoyo.5
Selain itu Pasar Tradisional mempunyai peran strategis dalam hal penyerapan
tenaga kerja.pasar tradisional juga memiliki peran penting dalam menjaga
4Ibid. Hal. 2.
5Ibid. Hal. 1.
perekonomian sektor riil paling bawah di negeri ini. Dari seluruh pelaku ekonomi yang
terlibat di dalamnya sebagian besar merupakan golongan masyarakat menengah ke
bawah. Peran pasar tradisional melalui para pelaku ekonomi mikro tersebut setidaknya
telah menjadikan Indonesia memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap krisis
sehingga terhindar dari krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008-2009 dan krisis
global yang melanda Eropa beberapa waktu lalu. Konsumsi masyarakat yang
dibelanjakan di dalam negeri menjadi kekuatan yang cukup besar meskipun nilai ekspor
mengalami penurunan.6 Hal tersebut merupakan sebuah kekuatan ekonomi yang patut
diperhitungkan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa,
telah mencakup 40% dari pangsa pasar di kawasan ASEAN.7
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian majalah Frontier yang dilakukan pada
tahun 2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persentase penduduk yang
berbelanja kebutuhan pokok di pasar ritel modern seperti sayur mayur dan daging masih
sangat kecil yaitu berkisar antara 12,2% hingga 15,5% dan untuk produk sembako
sebesar 44,5%. 8 Dengan kata lain, sekitar 85% penduduk Indonesia berbelanja
kebutuhan sayur mayur dan daging di pasar ritel tradisional termasuk di Pasar
Tradisional. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa pola belanja masyarakat untuk
membeli produk-produk hasil pertanian dan sembako sebagian besar masih bergantung
pada keberadaan Pasar Tradisional.
7Abdul Muslim dan Harso Kurniawan, “Mitsui: Indonesia Tujuan Investasi Paling Menarik”,
http://www.investor.co.id/tradeandservices/mitsui-indonesia-tujuan-investasi-paling-menarik/77027, diakses
15/04/2019.
Kehadiran pasar-pasar modern yang dikelola dengan baik dan profesional oleh para
investor diklaim telah mendiskreditkan keberadaan Pasar Tradisional khususnya di
perkotaan sementara hanya sebagian kecil Pasar Tradisional yang dikelola secara
profesional. Sebagian besar Pasar Tradisional masih terkesan becek, bau, sumpek,
pengap, dan kotor.Kehadiran pasar modern tersebut bukan satu-satunya penyebab
Untuk mengetahui kenapa masyarakat lebih berminat di pasar modern di banding pasar
tradisional
IV. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar memberikan manfaat sebagai berikut:
1.Manfaat Akademis/Teoretis
2.Manfaat Praktis
V. TINJAUAN PUSTAKA
B. Landasan Teori
Di era globalisasi setiap negara dituntut untuk dapat melakukan evolusi progresif
khususnya di bidang ekonomi. Ekonomi disuatu negara adalah simbol atas identitas
maju, berkembang dan tertinggalnya suatu negara. Indonesia sebagai negara
berkembang bekerja keras untuk mengejar ketertinggalannya atas negara maju dalam
hal ekonomi. Persaingan pasar bebas dan munculnya pasar modern menjadi realita yang
harus dihadapi oleh mereka yang mengatasnamakan sebagai pengelola pasar tradisional.
Munculnya pasar modern akan menjadi penghalang terhadap kontinuitas peredaran
pasar tradisional apabila tidak ada intervensi pemerintah. Namun demikian sikap
ketidakpedulian yang diusung oleh mereka yang mengatasnamakan pelaku pasar
modern menjadi langkah awal terkodifikasinya sebuah pranata hukum sebagai landasan
legal formal dan sekaligus sebagai panduan untuk menjalankan misinya. Terdapat
beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk melegalkan pasar modern
dengan tanpa mengikis dan menghilangkan pasar tradisional. Jika tidak diantisipasi
maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik internal antara golongan kaum
borjuis dan kaum proletar. Pedoman berbangsa dan bernegara yang dianut oleh warga
negara Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang 1945. Aturan yang telah
dirumuskan tersebut menjadi pijakan dan sekaligus sebagai legalitas atas pengambilan
kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan setiap masalah. Dengan mengesampingkan
keberadaan sistem kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis yang selalu kontradiktif
maka peraturan yang dibangun setidaknya dapat memberi keadilan bagi pelaku pasar
tradisional maupun pelaku pasar modern.
Perubahan gaya hidup konsumen dalam perilaku membeli barang ritel diantaranya
dipengaruhi oleh kemudahan dan penjaminan mutu dari pasar modern, diantaranya:
Pertama melalui skala ekonominya, pasar modern dapat menjual lebih banyak produk
yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah. Kedua, informasi daftar harga
setiap barang tersedia dan dengan mudah diakses publik. Ketiga, pasar modern
menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih, dengan jam buka
yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran seperti kartu kredit
untuk peralatan rumah tangga berukuran besar. Keempat, produk yang di jual dipasar
modern, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual
bila telah kadaluwarsa (Setiadi N, 2003).
Studi Literatur
(memahami kerangka dan tinjauan
pustaka)
Pengumpulan Data
(melakukan wawancara dan observasi di
kota malang)
Analisa Data
(menganalisa data wawancara dan
observasi menggunakan analisis kualitatif)
Penarikan Kesimpulan
Luaran dari penelitian ini yaitu, agar eksistensi pasar tradisional tidak punah ditelan
zaman karena semakin berkembangnya modernisasi Lalu, indikator capaian dari
penelitian ialah mampu memahami peranan pasar tradisional terhadap resistensi
globalisasi.
Langkah awal yang di lakukan yaitu studi literatur dengan cara melakukan kajian
teori melalui buku-buku dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan media
pembelajaran yang akan dikembangkan 12 Selain itu studi literatur juga dapat
membantu mempertajam/memperjelas perumusan masalah dan tujuan penelitiannya.
Kemudian analisis data dalam penelitian ini ialah pengolahan dan analisis data
akan digunakan analisis kualitatif, Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan
secara bersama dengan cara proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
pengambilan keputusan 15 . Setelah menyelesaikan seluruh tahapan penelitian, maka
kami akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini, dimana dalam penelitian ini,
kami dapat melihat tantangan yang dihadapi dalam membuat pasar tradisional tetap
diminati dalam era globalisasi, seberapa besar keinginan masyarakat kota Malang
dalam bertransaksi di pasar tradisional dan pasar modern, kemudian usaha apa yang
dilakukan agar tidak terkikis punah oleh arus globalisasi yang kini kian deras.
BAB II
Peran Pemerintah
13 Hanitijo, R. (1994). Motode Penelitian Hukum dan Jurimeter. Jakarta: Ghalis. hlm. 57.
14
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika. hlm. 143.
15 Milez, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Faktor Kondisi
Kondisi faktor yang berpengaruh terhadap Pasar Tradisional adalah letak toko yang
berada dilingkungan padat penduduk, didukung dengan jumlah barang yang lebih
banyak dan harga yang lebih terjangkau dari pada minimarket di setiap daerahnya.
Barang yang dijual sebagian besar adalah kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan pokok
yang kebanyakan lebih susah di dapatkan di sebagian besar toko modern. fasilitas yang
didapatkan oleh pedagang dan pasar Dinoyo yaitu tempat yang lebih bersih dan akses
yang lebih mudah sehingga konsumen lebih nyaman.
Kondisi Permintaan
Konsumen utama dari Pasar Tradisional adalah warga sekitar yang telah menjadi
pelanggan tetap. Meningkatnya pendapatan perkapita dan bertambahnya jumlah
penduduk bisa menjadi peluang bagi toko di dalam pasar tradisional apabila konsumen
lebih memilih pasar tradisional sebagai tempat belanja.
Pasar Tradisional Dinoyo itu saling terkait dengan Pasar yang berada di
Landungsari, karena ada beberapa fasilitas yang tidak ada di pasar Dinoyo tetapi ada di
Pasar Landungsari, sehingga para pedagang di Pasar Tradisional itu memiliki
keterkaitan satu sama lain. Untuk Industri Pendukungnya, ada kerjasama dari BULOG
untuk mendistribusikan Beras kepada beberapa toko yang dianggap BUMN layak
mendapatkan.
Faktor Kesempatan
Konsumen mulai selektif dalam memilih tempat belanja. Tidak hanya faktor harga,
konsumen juga mempertimbangkan faktor kenyamanan, dan kelengkapan produk.
Faktor ini tentu bisa menjadi peluan dan ancaman bagi pedagang di Pasar Tradisional.
Pasar Tradisional ini hanya memiliki penyaing para pedagang keliling, Beberapa Pasar
Modern tidak begitu berpengaruh bagi Pasar Tradisional
PENUTUP
KESIMPULAN
Apipudin. (2019, 04 15). Brand Switching Analys dalam Industri Ritel Modern.
Retrieved from http://www.frontier.co.id/brand-switching-analysis-dalam-
industri-ritel-modern.html