Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI

ASISTENSI KPAD
DESA CISOLOK

Waktu : …. Oktober 2018


Tempat : Desa Cisolok
Peserta : 20 Orang

SAMBUTAN
KETUA KPAD CISOLOK (Apih duding)
Asalamualaikum Wr, Wb

Bapak/ibu saya mengucapkan terima kasih atas hadirnya pada acara Asistensi KPAD
Sebagai bentuk dukungan bersama mendukung program Yes I Do untuk pembinaan anak-
anak kita, Saya tentu sangat mengharapkan dukungan bapak/ibu sebagai ujung tombak
karena kita mendapat amanah sebagai KPAD.

Saya berharap dengan adanya kegiatan ini akan menambah tenaga dan semangat bagi
para pengurus KPAD dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kami berharap dapat ilmu
dan pemahaman tentang memajukan organisasi dan memupuk semangat anggota agar
keberadaan KPAD bisa bermanfat dan terasa manfaatnya.Untuk kita warga cisolok, untuk
anak-anak kita dan untuk program ini. Mudah-mudahan Kita selalu di berikan kemudahan
dalam aktivitas mulia ini. Saya tidak akan panjang lebar dalam prakata ini, semoga program
ini berjalan sesuai tujuan akhir. Demi anak-anak kita, demi masadepan mereka.

ASISTENSI OLEH CO. PKBI (NOVA)

Penguatan kapasitas individu dan organisasi melalui pelatihan yang terstandar merupakan
elemen penting dalam menjaga gerak organisasi yang terstruktur dan sistematis. oleh
karena itu kami mndorong kepada Pengurus KPAD agar meningkatkan kualitas dan
kapasitas yang cakap, karena mau tidak mau, KPAD adalah bagian yang tidak akan
terpisahkan dengan kesuksesan Program YES I DO ini. Mudah-mudahan dengan adanya
Asistensi pengurus KPAD bisa lebih profesional dalam mensuksekan Desa Layak Anak,
demi anak, untuk anak.

Maksud tujuan ini adalah


1. Meningkatkan pengetahuan Pengurus KPAD tentang Perlindungan Anak
(meliputi kenapa harus anak, kenapa harus GTA dan bagaimana gambaran
implementasinya) sebagai intervensi kunci untuk pencegahan Pernikahan
Anak, Hamil diluar nikah serta mencegah resiko dan kerentanan seksual dan
reproduksi remaja.
2. Meningkatkan pengetahuan dasar serta membangun nilai-nilai positif peserta
terkait isu-isu tentang perlindungan anak
3. Memperkuat kemampuan teknis Pengurus KPAD dalam merencanakan dan
memberikan pelatihan bagi fasilitator atau Metor dalam Kegiatan-kegiatan
YES I DO ditingkat lokal.
4. Merumuskan rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan pelatihan Desa
(Mentor Anak) ditingkat lokal.

Bapak dan ibu, kita mulai saat ini harus merubah total bagaimana menjadi KPAD Ramah
anak, KPAD berbasis Remaja Masjid karena kita dihadapkan dengan Dunia Anak.dan kita
harus bisa memposisikan sebagai individu-individu yang bisa bermanfaat bagi Anak binaan.

Ada Jenis fungsi yang dilakukan KPAD yang perlu kita pahami secara seksama:
1. Aspek Kelembagaan (Inisiasi Pembentukan, Struktur organisasi, Komposisi
Kepengurusan, Legalitas KPAD, Sumber Pendanaan, Keberadaan KPAD diketahui
oleh penduduk desa)
2. Aspek Administrasi (Kesekretariatan , Ketersediaan Sistem Administrasi , Dokumen
kerja, Standar operasional prosedur (SOP) )
3. Aspek Fungsi (Kemampuan untuk mengidentifikasi kasus dan melakukan sistem
rujukan ke sistem pendidikan kesehatan-sosial, Mempromosikan isu perkawinan
anak, kehamilan yang tidak diinginkan dan FGM, dan Pertanggungjawaban)
4. Aspek Partisipasi & Inklusi (Pelibatan/Partisipasi Anak ,Penangan Khusus kepada
Korban inklusi)
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Nilai yang dimiliki oleh anggota KPAD sesuai dengan nilai program YID.)

Setelah kita paham fungsi KPAD, maka sekerang bagaimana kita menerapkanya di
lapanagan, tentunya dengan berbagai model pengajaan dan pembelajaran.

Model pengajaran tradisional di masyarakat yang sudah terbiasa kita laksanakan harus di
poles atau di imbangi dengan model pengajaran partisipatif agar lebih komplek, karena
KPAD adalah lembaga yang berkaitan langsung dengan masyarakat oleh karenaitu dalam
assistensi ini kita akan belajar bagaimana mengkapasitasi baik secara organisatoris maupun
individual sebagai Role model dan agen of change di masyarakat, khususnya berkaitan
dengan 3 isu yang kita bawa dalam program Yes I Do.

Dalam kegiatan ini kita akan banyak sharing tentang bagaimana menjadikan diri kita sebagai
fasilitator di masyarakat, tentunya ada trik dan teknik tertentu yang harus bapak-ibu ketahui,
nah, mari kita pelajari bersama.

Apa yang kita maksud dengan ‘BELAJAR’?

Apih Duding: menambah wawasan baru


Bu Euis: menambah ilmu baru, kang atau menambah pengetahuan agar kita tahu.

NOVA:
Yah, kurang lebih mendekati sepertti yang bapak/ ibu katakan tadi. Artinya ada sebuah
proses dalam belajar itu, ada tahapan-tahapan dalam belajar itu. Secara umum belajar
adalah:
“Tindakan untuk memperoleh, memodifikasi atau memperkuat: pengetahuan,
perilaku, keterampilan, nilai-nilai dan pilihan yang mendorong perubahan yang
lebih baik”.
Nah, ada tindakan untuk memperoleh sesuatu, tentunya kalau kita kaitkan dengan program
yes I do, yang kita lakukan adalah mendorong masyarakat untuk perubahan yang lebih baik.
Yaitu perubahan nilai yang erat kaitan dengan tingkah laku dan sikap.

Kira-kira apa yang harus kita rubah di masyarakat, dalam kaitan kesuksesan program
YES I I DO ini?

Ilham (Sekretaris KPAD):


Merubah dulu pola pikir dengan perlahan (Malapah gedang)

Diding Driana:
bahwa yang pertama kita rubah dulu adalah mengclearkan, menyamakan dulu persepsi
terkait program kita ini. Tentunya dengan memadukan atau merubah pola pikir masyarakat
yang sudah turun-temurun yang akan menghambat pada perubahan.

NOVA:
Terimakasih atas sharing nya, kita sepakat bahwa yang terlebih dahulu dirubah adalah
perubahan dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai yang sudah tertanam di masyarakat, jika
sudah selaras dengan tujuan program kita, maka kita padukan tapi jika berbenturan dan
atau bersebrangan maka harus dirubah atau di modifikasi agar terjadi sinkronisasi nilai, dan
itu harus memakai cara-cara tertentu dan metode tertentu. Karena yang kita hadapi adalah
masyarakat kita sendiri, yang terdiri dari tokoh (agama, adat) dan seluruh aspek lapisan
masyarakat yang multikultur dan mereka memegang teguh norma, nilai yang telah di dapat
secara turun menurun.

Pertanyaan sekarang adalah, apakah ada kesamaan dalam proses pembelajaran atau
dalam penyampaian untuk mendorong suatu perubahandalam pengetahuan, sikap,
nilai-nilai antara anak dan orang dewasa?

Bu Euis:
Beda, anak lebih mudah karena belum di cekoki apa-apa. Masih bersih lah..kalo orangtua
sudah banyak menyerap informasi dari luar

NOVA:
Terima kasih, saya akan coba sedikit jelaskan bagaimana motode kita dalam proses
pembelajaran orang dewasa. Secara teori dikatakan Suatu proses dimana orang-
orang yang sudah memiliki peran sosial sebagai orang dewasa melakukan aktifitas belajar
yang sistematik dan berkelanjutan dengan tujuan untuk membuat perubahan dalam
pengetahuan, sikap, nilai-nilai, dan keterampilan.

Saya ada lagi pertanyaan: “Bagaimanakah orang dewasa belajar”?

Apih duding:
Dalam teknik yang sudah apih jalankan dan di laksanakan di masyarakat adalah bukan
ceramah atau pemaparan secara totalitas, tapi melalui peran-peran sosial dulu apih, masuk,
jangan dulu ke teoritis.ceramah dan langsung ke tujuan. Artinya orang dewasa senang di
ajak santai, musyawarah dan tukar pendapat.

Diding Driana:
Melalui kebudayaan sunda, juga bisa dimasukan dan dipadukan dengan begitu kita akan
mudah memasukan nilai,norma yang baru di tengah-tengah mereka karena mereka sudah
terbiasa dengan beda pendapat, sudah terbiasa dengan perbedaan, sehingga perlahan tapi
pasti nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang kita tanamkan akan mudah mereka terima
dan dilaksanakan.

Euis:
Ibu-ibu lebih mudah menyerap informasi dan terbuka dalam menerima gagaan baru, apalagi
kalo di dukung oleh penguatan para tokoh atau guru ngaji, yang di percaya. Mereka lebih
cepat menerima perubahan dari pada bapak-bapak.
**
NOVA:
setelah kita memahami bagaimana kondisi lapangan yang akan dan sedang kita garap.
Maka metode itu penting, dan kita harus memiliki Prinsip-Prinsip Belajar Partisipatif
khususnya bagi orang dewasa ketika kita ingin merubah nilai tadi:

• Setiap orang akan dapat belajar dengan baik apabila secara penuh ambil bagian
dalam kegiatan pembelajaran
• Setiap orang akan belajar dengan baik apabila materi ada kaitannya dengan
kehidupannya sehari-hari
• Seorang akan belajar sebaik mungkin apabila apa yang dipelajari bermanfaat dan
mudah dipahami
• Seseorang akan belajar lebih baik jika ada dorongan semangat dan pengulangan
yang terus menerus
• Seseorang akan belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk
memanfaatkan pengetahuannnya, kemampuannya, dan ketrampilannya dalam
waktu yang cukup
• Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman sebelumnya dan daya
pikir dari warga belajar
• Saling pengertian yang baik sesuai dengan karakter setiap warga belajar akan
sangat membantu pencapaian tujuan dalam belajar

Nah, itulah prinsif-prinsif yang harus kita anut,yang harus kita tanamkan dalam
meningkatkan profesionalitas KPAD, baik lembaganya maupun orang-orangnya yang nanti
akan membawa perubahan yang cepat, tepat dan akurat (tepat sasaran).

Dalam asistensi ini, kami tidak akan membahas sebuah teori baru atau yang berhubungan
dengan Manajemen, kepeimpinan dan organisasi, lahan tersebut nanti akan di fasilitasi oleh
LPAR yang menajdi koordinator khusus KPAD. Saat ini saya hanya langsung bahas metode
dilapangan. Tadi sudah dijelaskan sedikit bagaimana teknik kita dalam memfasilitasi
masyarakat. Sekarang kita akan menjelaskan, hal-hal yang kita lakukan dalam merubah
masyarakat, kaitan dengan metode:
Berbagai Metode Pelatihan Partisipatif

Selain itu ada hal-hal yang harus kita perhatikan, yang tidak boleh kita paksakan dan kita
terapkan dalam mengkapasitasi dan fasilitasi masyarakat:

1. Kita tidak boleh Secara terbuka mengkritik setiap pendapat peserta didik. Sikap
ini dapat menyebabkan peserta didik menjadi tertutup.
2. Menceramahi dan menghujat. Sebagai contoh: “menyalahkan tokoh adat, yang
masih memelihara kebiasaan yang sudah turun temurun yang kita anggap sudah
tidak relevan lagi dengan isu yang kita bawa
3. Menertawakan pendapat atau komentar peserta didik yang bisa membuat mereka
malu untuk memberikan pendapat berikutnya.

Itulah, yang bisa kita dapatkan dalam asisitensi KPAD ini, semata-mata tujuan kita adalah
ingin program ini bisa dirasakan dampaknya, baik oleh anak secara individu, oleh orangtua
dan warga masyarakat tentunya intansi dan lembaga swadaya masyarakat yang ikut
merasakan manfaat program ini. Mudah-mudahan, bapak ibu tidak puas. Kita harus terus
belajar dan belajar agar kemampuhan kita lebih meningkat, seiring tantangan yang akan kita
hadapi.

Demikian yang bisa saya sampaikan, mohon maaf, untuk menutup acara Kita ucapkan
HAMDALLAH Bersama-sama. “Alhamdulillahirrobbil alamin” Wassalamualaikum Wr.
Wb.

Anda mungkin juga menyukai