Anda di halaman 1dari 3

Nama & NIM : Andy Moh Perdinan (1807261)

Mata Kuliah : Fisika Bangunan

FISIKA BANGUNAN
Fisika bangunan merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menganalisa dan
berfokus untuk mengendalikan fenomena fisika yang memiliki pengaruh pada bangunan dan
rancangan arsitektur. Secara sederhana, fisika bangunan mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan bahan-bahan bangunan, ventilasi, sistem pengkondisian udara, akustik, perlindungan
terhadap bencana, dan pemakaian energi di dalam bangunan demi menciptakan lingkungan
hunian yang nyaman. Nyaman disini didapat dengan mempertimbangkan pengendalian suhu,
kelembaban, aliran udara, iklim lingkungan, akustik dan pencahayaan
Contoh pengaplikasiannya seperti : Penghawaan yang cukup sehingga tidak memerlukan
pemasangan AC, Pencahayaan yang cukup pada suatu ruangan sesuai fungsinya, Penggunaan
material yang dapat mempengaruhi batasan radiasi matari yang masuk sehingga ruangan
didalamnya tidak panas pun tidak lembap, Pemilohan material yang dapat mempengaruhi elem
audio pada suatu ruang.

Faktor yang Mempengaruhi Iklim :


Suhu, Kelembaban udara, tekanan udara, Angin, Presipitasi (kondensasi), Perawanan, Kedekatan
dengan badan air, Sifat arus laut, Topografi, Aktivitas manusia

Elemen Iklim
Elemen iklim adalah faktor-faktor iklim yang mempengaruhi perbedaan dan perubahan iklim.
Elemen-elemen tersebut terbagi menjadi tiga, yakni elemen iklim utama/ primer, sekunder dan
tersier
1. Elemen iklim utama terdiri dari temperatur atmosfer dan presipitasi yang bisa berbentuk padat
(es dan salju) maupun cair (hujan).
2. Elemen iklim sekunder terdiri dari tekanan atmosfer dan angin (arah dan kecepatannya)
3. elemen iklim tersier terdiri dari kelembapan atmosfer, radiasi matahari (baik lama maupun
intensitasnya), dan penguapan

Klasifikasi Iklim Tropis


A. Klasifikasi Koppen
1. Tropika Basah (Af) Daerah yang termasuk tipe iklm ini harus memenuhi syarat di atas dan
daerah bulan terkering hujan rerata lebih besar dari 60 mm.
2. Tropika Basah (Am) Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan
hujan pada bulan kering. Tipe ini memiliki bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering. Bulan
bulan kering dapat diimbangi oleh bulan basah, sehingga pada daerah-daerah yang demikian
basah terdapat hutan yang cukup lebat.
3. Tropika Basah Kering (Aw) Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan
padea bulan kering sehingga vegetasi yang ada adalah padang rumput dengan pepohonan yang
jarang.
B. Klasifikasi Klages
Zona tropis, suhunya melebihi 20 ° C.
C. Klasifikasi Flohn
Di zona tropis, hujan di wilayah ini di musim panas, dan biomassa sabana dan hutan kering
ditutupi oleh gulma.

Iklim Tapak
Menurut Lippsmeier (1997), perbedaan temperatur yang kecil saja terhadap temperatur
luar atau gerakan udara yang lambat sekalipun sudah dapat menciptakan kondisi yang nyaman
bagi manusia yang sedang berada didalam ruangan yang dimaksud. Meskipun demikian, bukan
temperatur rendah saja yang menunjang kenyamanan dari sebuah ruang, tetapi pendinginan yang
jelas terdahap temperatur luar.
Metode pengendalian iklim pada tapak antara lain:

A. Orientasi bangunan
Terdapat tiga faktor utama yang menentukan bagi perletakan sebuah masa:
1. Radiasi matahari dan tindakan perlindungan
Fasad selatan dan utara menerima lebih sedikit panas dibandingkan dengan fasad barat dan
timur. (Lippsmeier:1997, 101)
2. Arah dan kekuatan angin
Untuk iklim tropis-lembap, posisi bangunan yang melintang terhadap angin utama lebih
penting dibandingkan dengan perlindungan terhadap cahaya matahari. Karena
pentingnya ventilasi silang untuk mendukung pergantian udara pada ruangan, yang
kan mengurangi tingginya kelembapan.
3. Topografi
Sifat permukaan di sekitar bangunan, mengenai vegetasi dan elemen air yang akan sangat
mempengaruhi iklim pada tapak. Selain itu, kondisi bangunan sekitar tapak juga
mempengaruhi iklim tapak,
B. Pemilihan Material Penutup Permukaan Tapak
Pemilihan bahan material yang digunakan pada tapak memberikan nilai radiasi matahari yang
berbeda. Penyerapan atau pemantulan radiasi matahari terhadap permukaan tapak
memberikan pengaruh yang besar terhadap temperatur udara tapak.
C. Pembayangan
Pembayangan dapat digunakan untuk menurunkan temperatur udara akibat radiasi yang
berlebihan, misalnya area sirkulasi, dan area-area terbuka yang luas dan tidak terdapat
naungan.. Cara yang tepat antara lain dengan penggunaan sirip penangkal cahaya matahari,
secondary skin, perletakan vegetasi yang tepat pada tapak, penggunaan pergola dan lain-lain.
D. Pengendalian pergerakan udara pada tapak
Arah pergerakan udara pada tapak dapat dikendalikan dengan aspek yang tepat,
contohnya dengan menggunakan vegetasi dan penataan masa terhadap angin dominan pada
iklim setempat.
E. Vegetasi
Penggunaan vegetasi pada tapak jika dirancang dengan baik dapat mempengaruhi arah dan
kekuatan angin, menyimpan air, menurunkan temperature dan menyamarkan perbedaan
temperatur. Pada dasarnya angin harus berhembus melalui daerah yang berada dalam
bayangan sebelum mencapai bangunan, jangan melalui permukaan yang panas.
Pada tempat-tempat dimana penguranan gerakan udara panas harus dihindari, dapat dipilih
tanaman yang jarang, misalnya palem kipas dengan mahkota tinggi sehingga udara dapat
mengalir besar dibawahnya dan hanya menghasilkan sedikit kelembapan oleh permukaan
daunnya kurang rapat. (Lippsmeier: 1997, 116)
F. Kenyamanan Termal
Kenyamanan termal merupakan suatu kondisi yang dirasa nyaman oleh manusia sebagai
subjek yang merasakan rasa nyaman tersebut terhadap keadaan lingkungan sekitar berkaitan
dengan panas.

Anda mungkin juga menyukai