Anda di halaman 1dari 18

Buletin Al-Turas

Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

Servant Leaders: Umar Bin Khattab (13-23 H / 634-


644 M)
M. Shobahur Rizqi1

Abstract
The goal of this research are: first to know the leadership of Umar bin Khattab on perspective of
concept servant leadership. Second, to know the policies applied by Umar Khttab in conducting
his government. Third, to know the implication and policies, positive and negative. This research
uses deskriptif analysis, by describing the chronological order through analysis. This method is
conducted in four steps: (1) heuristics or tracing technic. (2) verivication or source criticism,
identifying authentication and source credibility through external and internal criticism, (3)
historical interpretation also known as historical analysis, by explaining all factors causing the
events (4) writing process, explaining or reporting the result of historical research that has been
done.This research concludes that Umar bin Khattab’s leadership is identical to servant leadership.
His leadership style had delivered him to the glory. However, Umar bin Khattab is an ordinary
human being who can do no wrong and mistakes. This also led him to his death.
Keywords: leadership, Umar bin Khattab, Servant Leadership

Abstrak
Tujuan kajian ini adalah pertama, untuk melihat sosok kepemimpinan Umar bin Khattab dalam
sudut pandangan konsep servant leadership. Kedua, untukmelihat kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Umar bin Khattab dalam memimpinrakyatnya, dan ketiga, melihat implikasi-implikasi
dari kebijakan yang diterapkan tersebut, baik implikasi positif maupun negatifnya.Metode
yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan metode deskriptifanalisis, yaitu suatu metode
pemaparan peristiwa melalui analisa-analisa. Metode ini dilakukan melalui empat tahap: (1)
heuristik atau teknik mencari,mengumpulkan data atau sumber, (2) verifikasi atau kritik sumber,
yaitumengidentifikasi otentisitas dan kredibilitas sumber melalui kritik eksteren daninteren, (3)
interpretasi atau penafsiran sejarah disebut juga analisis sejarah, yaitumenguraikan segala factor
yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa, (4) penulisan, pemaparan atau laporan hasil
penelitian sejarah yang telah dilakukan.Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan Umar
bin Khattab sangat identicdengan servant leader. Pola kepemimpinan yang diterapkan Umar bin
Khattab memenuhi syarat sebagai seorang servant leader. Pola tersebut telah mengantarkannya
pada kejayaan. Namun demikian, Umar bin Khattab tetaplah sosok manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Hal ini pula yang kemudian mengantarkan Umar pada kematiannya.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Umar bin Khattab, Servant Leadership

1
JITS Penerjemah.

127
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

A. Pendahuluan warga masyarakat.5


Soerjono Soekamto Dalam dunia modern, tidak
mendefinisikan kepemimpinan (leadership) ditemukan kepemimpinan sebagai
sebagai kemampuan seseorang (yaitu pemimpin/ proses sosial kecuali dalam porsi yang
leader) untuk memengaruhi orang lain sangat sedikit dalam segala pembahasan
sehingga orang lain tersebut bertingkah- mengenai teori kepemimpinan ataupun
laku sebagaimana dikehendaki oleh kekuasaan. Justru kepemimpinan sebagai
pemimpin tersebut.2Hal ini sejalan kedudukan yang kini paling banyak
dengan apa yang didefinisikan oleh tokoh disoroti dan diangkat. Hal ini karena
leadership seperti Andrew J. DuBrin.3 kepemimpinan sebagai kedudukan ini
Melihat pengertian di atas, ada tiga faktor memiliki cakupan yang lebih luas dan
penting4 yang harus diperhatikan oleh tersistem dengan rapi yang mencakup
seorang pemimpin, yaitu pertama adalah pada suatu badan, lembaga atau
melibatkan orang lain. Kedua, memiliki masyarakat yang lingkupnya juga luas
kehendak. Seorang pemimpin haruslah dan memiliki efek yang signifikan pada
memiliki kehendak atau visi yang jelas, badan, lembaga atau masyarakat tersebut.
baik itu kehendak pribadi maupun Sehingga kepemimpinan sebagai kedudukan
kehendak institusi yang dipimpinnya. ini yang paling sering mendapat
Kehendak/visi tersebut adalah jelas perhatian di kalangan masyarakat luas
merupakan tonggak bagi berdirinya dan kajian tentang kepemimpinan
suatu kepemimpinan. Faktor yang bahkan kekuasaan.
ketiga adalah pengaruh/mempengaruhi.
Pada dasarnya semua
Bagaimana mungkin sebuah kehendak
kepemimpinan, baik itu kepemimpinan
dapat terwujud apabila si pemimpin
sebagai proses sosial ataupun
tidak memiliki pengaruh terhadap unsur
kepemimpinan sebagai kedudukan,
dalam kepemimpinannya?
memiliki fungsi dan peran yang sama,
Selanjutnya, Soerjono Soekamto yaitu mengantar orang lain, lembaga,
memisahkan antara kepemimpinan badan atau masyarakatnya mencapai
sebagai kedudukan dan kepemimpinan tujuan yang diharapkan. Namun
sebagai proses sosial. Sebagai kedudukan dalam perkembangan-nya, selalu saja
kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari ada sekelompok atau individu yang
hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang menyimpang dari jalur yang diharapkan.
dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu Disitulah kemudian muncul berbagai
badan. Sebagai suatu proses sosial, macam jenis kepemimpinan dan
kepemimpinan meliputi segala tindakan kekuasaan. Dan dari situ pula muncul
yang dilakukan seseorang atau suatu kepemimpinan yang otoriter atau
badan yang menyebabkan gerak dari pemimpin yang mementingkan pribadi
dan golongan. Pada perkembangannya,
sejalan dengan naluri manusia yang
2
Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengan- cenderung untuk memenuhi segala
tar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
hasratnya, otoritarianisme pun semakin
250.
3 ramai melekat pada para pemimpin.
Andrew J. DuBrin, The Completes Ideal’s
Guide: Leadership, dialihbahasakan oleh Tri Popularitas gaya kepemimpinan
Wibowo BS (Jakarta: Prenada, 2006), h. 4.
4 5
James A.F. Stoner, Manajemen (Jakarta: Pener- Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengan-
bit Erlangga, 1986), 2:114-115. tar, 250.

128
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

yang otoriter bukanlah hal yang layak kepemimpinan suatu organisasi


untuk dipertahankan. Meski tentu saja adalah dengan melayani rakyatnya.9
gaya kepemimpinan seperti itu tetap Melalui idenya, seorang pemimpin
saja ada sisi positifnya, tetapi lebih dapat menjalankan tugasnya dengan
banyak berimplikasi negatif. Dalam tanpa ada tekanan pada bawahannya.
catatan sejarah, otoriterian-isme Terobosan konsep servant leadership
terbukti telah runtuh hampir di semua ini menempatkan posisi bawahan pada
negara yang pemimpinnya menganut tempat yang lebih layak. Ia bukan lagi
paham tersebut.6Dan hal ini pula yang kelompok yang dipaksa menjadi ‘beo’
mengantar-kan Robert K. Greenleaf namun memiliki peran yang lebih.
pensiun dini dan beralih menjadi penulis
Abdurrahman Wahid pernah
dan motivator yang dari sana melahirkan
mengatakan,
konsep servant leadership.7Konsep ini
terinspirasi oleh novel karya Hermann [K]ita sering terjebak dalam
Hesse’s, Journey to The East.8 anggapan bahwa kesejahteraan hanya
menyangkut kenyataan-lenyataan lahiriah
Kecenderungan para pemimpin dan angka statistik belaka, seperti
yang otoriter tidak memberikan kepemilikan benda-benda, usia hidup rata-
implikasi positif yang signifikan. Justru rata dan sebagainya. Sering dilupakan
sebaliknya ia sangat membahayakan masalah kesejahteraan juga menyangkut
bagi organisasi yang dipimpinnya. kemerdekaan berbicara dan berpendapat,
Hal ini karena otoriterianisme tidak kedaulatan hukum dan persamaan perlakuan
memandang semua unsur dalam bagi warga.10
organisasi. Ia hanya memandang dirinya Pernyataan di atas jelas bahwa
sendiri tanpa menghiraukan peran dari penekanan kepada bawahan/rakyat
bawahannya. Hipotesa yang demikian bukan langkah yang bijak meskipun
diperkuat dengan keruntuhan ideology segala kebutuhan rakyatnya tercukupi.
otoriterianisme Soviet/Komunis. Dan Karena menurut Abdurrahman Wahid,
terbaru adalah otoriterianisme yang yang akrab disapa Gus Dur, kesejahteraan
dipraktikkan di sebagian besar negeri-yang sesungguhnya ada pada kebebasan
negeri Arab seperti Mesir dan Tunisia berbicara dan berpendapat di samping
yang belakangan terbukti harus dipaksajuga kenyataan lahiriah. Karena jika
turun oleh rakyatnya. acuannya hanya pada kenyataan lahiriah
Robert K. Greenleaf, penggagas saja itu bisa membawa kita pada
konsep servant leadership, tahu betul kepemimpinan yang otoriter sekalipun.
bahwa solusi alternatif bagi model Umar bin Khattab sangat memper-
6
Sules Archer, Kisah Para Diktator (Yogyakar- hatikan peran penting bawahan untuk
ta: Penerbit Narasi, 2007), 23. ambil bagian dalam setiap kebijakan
7
Servant Leadership secara terminologi dapat dan keputusan, meski ia sendiri
diartikan sebagai kepemimpinan yang meng- sebetulnya mampu untuk mengambil
utamakan kepelayanan. Namun, untuk tidak keputusannya sendiri. Pemimpin yang
mengurangi makna dari istilah tersebut, penulis
mempertahankan istilah Servant Leadership da-
baik ialah mereka yang bicara sedikit dan
lam penulisan karya tulis ini.
9
8
Robert K. Greenleaf, Servant Leadership: A Ibid., 21.
10
Journey into The Nature of Legitimate Pow- Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Is-
er and Greatness (New Jersey: Paulist Press, lam Kita (Jakarta: The Wahid Institute, 2006),
2002), 21. 97.

129
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

tujuannya terpenuhi.11 Pemimpin yang motivasi saat kawanan kelompok itu


hanya memikir-kan kepentingan pribadi merasa kelelahan atau bosan. Dengan
semata akan membawa si pemimpin itu nyanyian atau ‘yel-yel’ ia menyemangati
pada kasus contoh Kaisar Nero (37-68 kelompoknya. Begitu penting
M) yang membakar kota Roma hanya keberadaan Leo dalam kelompok itu
karena ambisi pribadi untuk membangun sehingga ketika ia tiada, kelompok
istana yang megah untuk dirinya. Atau tersebut sangat kehilangannya dan mati
kasus Wu Zetian (625-705 M) yang semangatnya.15
sangat pencuriga dan menganggap semua
Kedua adalah Robert K. Greenleaf
orang ingin menyingkirkan dirinya
yang melihat adanya kekeliruan
dari pemerintahan, yang dengannya
dalam budaya kepemimpinan di tubuh
ia membentuk pasukan khusus untuk
lembaga yang ada di Amerika Serikat
memata-matai lawan politiknya bahkan
pada saat itu, baik dalam perusahaan
tak segan untuk membunuhnya.12
maupun instansi pemerintahan.
B. Pembahasan Greenleaf menilai, otoriterian yang
dijadikan rujukan kepemimpinan oleh
Ada tiga poin penting yang
beberapa lembaga-lembaga tersebut,
menjadi akar kemunculan konsep
terutama lembaga tempatnya bekerja
servant leadership. Pertama, inspirasi
yaitu AT&T, bukanlah keadaan yang
dari Journey to the East,13novel karya
sesuai bagi orang yang dipimpinnya dan
Herman Hesse. Hal ini diakui sendiri
tentunya lembaganya. Penilaian seperti
oleh Robert K. Greenleaf.14“Journey to
ini bisa dibenarkan mengingat posisi
The East” menceritakan tentang seorang
dalam tubuh perusahaan sebesar AT&T
guide yang bernama Leo yang selalu
itu cenderung hierarkis dan bersifat
menyemangati kawanan kelompok
instruktif. Pola kepemimpinan seperti
dalam suatu perjalanan ke Timur. Ia
ini menepikan peran bawahan. Seorang
bukan kepala kelompok atau orang
bawahan sudah tidak dianggap lagi dan
penting -dalam struktur- kelompok
menjadi subordinasi pemimpin. Hal
tersebut. Namun kehadirannya sangat
ini dinilainya akan sangat merugikan
memengaruhi eksistensi dan motivasi
lembaga dan si bawahan tentunya.16
kelompok dalam menyelesaikan
perjalanan. Ia selalu bisa memberikan Ketiga adalah landasan teologis
11
Robert K. Greenleaf, Servant Leadership: A yang dijadikannya sebagai variabel
Journey into The Nature of Legitimate Power legitimasi Tuhan yaitu yang terdapat
and Greatness, 21. pada Matius 20: 20-28 dan Markus
12
Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Is- 10: 35-45.17Pola seperti ini sangat
lam Kita, 57.
15
13
Sebuah novel pendek yang pertama terbit pada Robert K. Greenleaf, Servant Leadership: A
tahun 1932 dalam bahasa Jerman dengan judul Journey into The Nature of Legitimate Pow-
asli “Die Morgenlandfahrt” setelah melahirkan er and Greatness (New Jersey: Paulist Press,
karya terkenalnya “Narcissus and Goldmund”. 2002), 21.
16
Sedangkan Hermann Hesse si penulis adalah Ibid., 23. Lihat pula Rober Greenleaf, America
peraih nobel sastra tahun 1946. Ia lahir dalam and Leadership; dalam The International Jour-
keluarga misionaris Kristen di Wuttemberg Jer- nal of Servant Leadership, 2007, 3: 29.
man pada 2 Juni tahun 1877. 17
20:20 Maka datanglah ibu anak-anakZebe-
14
Larry C. Spears and Michele Lawrence, Fo- deus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu
cus on Leadership: Servant-Leadership for the sujuddi hadapan-Nya untuk meminta sesuatu
Twenty-First Century (New York: John Wiley kepada-Nya. 20:21 Kata Yesus: “Apa yang-
and Sons Inc., 2002), 20. kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah,

130
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

umum digunakan oleh pencetus atau pendukung suatu teori. Yaitu di mana
supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak dia bermaksud ingin menunjukkan
didalam Kerajaan-Mu,yang seorang di sebe- pembelaan dan legitimasi dari Tuhan
lah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah agar orang lain bisa mempercayai
kiriMu.”20:22TetapiYesusmenjawab,
kata-Nya:”Kamu tidak tahu, apa yang kamu
dan kemudian menggunakannya atau
minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang mengikutinya. Pola seperti ini pula yang
harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: banyak digunakan dalam gerakan politik
“Kami dapat.” 20:23 yang mengatasnamakan “titah Tuhan”.
Yesus berkata kepada mereka: “Cawan-Ku me-
mang akan kamu minum, tetapi hal duduk di Berangkat dari ketiga hal di atas,
sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku Robert K. Greenleaf menawarkan
tidak berhak memberikannya. Itu akan diber- konsep kepemimpinan alternatif,
ikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku
telah menyediakannya.” 20:24 Mendengar itu
servant leadership. Robert K. Greenleaf
marahlah kesepuluh murid yang lain kepada mengatakan bahwa servant leader
kedua saudara itu. 20:25 Tetapi Yesus memang- adalah orang yang selalu mengutamakan
gil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pelayanan (service).18 Seorang pemimpin
pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memer- ialah selalu mendahulukan kepentingan
intah rakyatnya dengan tangan besi dan pem-
besar-pembesar menjalankan kuasanya dengan
publik daripada kepentingan dirinya
keras atas mereka. 20:26. Tidaklah demikian di atau golongannya.
antara kamu . Barangsiapa ingin menjadi besar
di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan- Menjadi seorang servant leader
mu, 20:27 dan barangsiapa ingin menjadi ter- tidak cukup hanya dengan melayani
kemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi kelompoknya saja. Melayani saja
hambamu; 20:28 sama seperti Anak Manusia tidak cukup dikatakan sebagai seorang
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
pemimpin yang baik, karena hal yang
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang. demikian lebih tepat dikatakan sebagai
Markus 10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak- seorang pelayan daripada seorang
anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata pemimpin (leader). Ia juga harus memiliki
kepada-Nya: “Guru, kami harap supaya Engkau beberapa karakter yang harus dimiliki
kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!”
untuk menjadi seorang servant leader.
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: “Apa yang
kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” 10:37 Dan karakter-karakter untuk menjadi
Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk seorang servant leader menurut Robert
dalam kemuliaan-Mur kelak, yang seorang lagi
di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di se- sa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan
belah kiri-Mu.” 10:38 Tetapi kata Yesus kepa- besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan
da mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu kuasanya dengan keras atas mereka. 10:43 Ti-
minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang daklah demikian di antara kamu. Barangsiapa
harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah
yang harus Kuterima?” 10:39 Jawab mereka: ia menjadi pelayanmu, 10:44 dan barangsiapa
“Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
“Memang, kamu akan meminum cawan yang hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
harus Kuminum dan akan dibaptis dengan bap- 10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan
tisan yang harus Kuterima. 10:40 Tetapi hal untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah ki- untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
ri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu bagi banyak orang.”
18
akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Lihat Robert Russel, A Practical Theology of
itu telah disediakan.” 10:41 Mendengar itu kes- Servant Leadership, Artikel (Regent University
epuluh murid yang lain menjadi marah kepa- School of Servant Leadership, 2003).
da Yakobus dan Yohanes. 10:42 Tetapi Yesus Larry C. Spears, The Undestanding and Prac-
memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, tice of Servant Leadership (School of Leader-
bahwa mereka yang disebut pemerintah bang- ship Studies, Regent University, 2005), 2.

131
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

K. Greenleaf ada sepuluh jenis,19 yaitu (commitment to the growth people) dan
listening (mau mendengarkan masukan kesepuluh (building community) dari
dari orang lain), empathy (mengetahui teori servant leadership ini tak dapat
apa yang orang lain rasakan dan orang terwujud bila tanpa keterlibatan seluruh
lain pikirkan), healing (mengobati atau anggota secara aktif.
memperbaiki kesalahan), awareness
Jika dianalisa lebih mendalam, kita
(memiliki kesadaran), persuasion (dapat
akan mendapatkan kedekatan dalam pola
melakukan pendekatan persuasif),
kepemimpinan yang diterapkan Umar
conceptualization (memiliki konsep),
dengan karakter servant leader yang
foresight (memiliki kemampuan untuk
Greenleaf paparkan dalam teorinya.
memandang ke depan), stewardship
Umar memposisikan dirinya sebagai
(memiliki naluri untuk melayani orang
pemimpin yang berfungsi melayani
lain), commitment to the growth people
rakyatnya untuk kemajuan negara yang
(berkomitmen untuk membesarkan
dipimpinnya. Hal ini bisa kita saksikan
orang lain),dan building community
pada kehidupannya yang sederhana
(membangun komunitas).
namun sukses membawa negara pada
Meski servant leadership memiliki kemajuan dan kemakmuran. Umar tidak
sepuluh prinsip tersebut di atas, namun pernah mengumpulkan dua makanan
sebetulnya satu prinsip utama seorang dalam satu hidangan. Jika itu terjadi
pemimpin dalam servant leader adalah maka yang satunya pasti disedekahkan.22
prinsip ke delapan, stewardship. Hal Ia tidak gila harta meski sebetulnya
ini diutarakan langsung oleh Greenleaf ia memiliki segala kemewahan yang
dalam essaynya “Essential of Servant dimiliki oleh Romawi dan Persia.23
Leadership”. Yaitu dia mengatakan Umar tidak pernah mau berhutang
bahwa seorang servant leader adalah pada Baitul Mâl untuk kepentingan
yang selalu mengutamakan pelayanan.20 22
M. Yusuf al-Kandahlawy, Kehidupan Para Sa-
habat Rasulullah SAW (Surabaya: PT Bina Ilmu,
N. Nayab dalam essaynya
1993), 2:345.
“Servant Leadership Theory – Stengths 23
Aisyah pernah mengatakan kepada Umar bah-
and Weaknesses” menyebutkan wa Allah telah membukakan semua kekayaan
bahwa konsep servant leadership yang dimiliki Kaisar Romawi dan Persia di
ini pun memiliki kelemahan. Salah hadapan Umar dan telah datang utusan-utusan
satu kelemahannya yaitu harus orang Arab dan Asing sedangkan kamu me-
makai jubah yang terdapat dua belas tambalan.
dilibataktifkannya semua punggawa
Aisyah menyarankan kepada Umar untuk men-
organisasi, sehingga dibutuhkan genakan pakaian yang pantas dikenakan seorang
komitmen bagi semua orang yang pemimpin terutama jika menerima tamu negara.
terlibat di dalamnya21 Poin kesembilan Namun mendengar ucapan Aisyah, Umar hanya
19 menangis seraya mengatakan bahwa hidup yang
Robert K. Greenleaf, Servant Leadership: A ia jalani dalam upaya meneladani kehidupan
Journey into The Nature of Legitimate Power Nabi. Lihat Ibid., 343. Para sahabat mengatakan
and Greatness, 25. Lihat Juga Larry C. Spears kepada sesama sahabatnya ketika Umar berdiri
and Michele Lawrence, Focus on Leadership: di antara mereka dengan ucapan; “wahai kaum
ServantLeadershipfortheTwenty-FirstCentury,2. Muhajirin dan Anshar, lihat kezuhudan orang
20
Larry C. Spears and Michele Lawrence, Fo- ini –Umar-dan pakaian yang sedang dipakainya.
cus on Leadership: Servant-Leadership for the Sungguh amat heran sekali, Allah telah member-
Twenty-First Century, 20. ikan rizki yang melimpah sekali kepada kaum
21
http://www.brighthub.com/office/home/arti- muslimin dan telah menaklukkan semua bang-
cles/73511.aspx, didownload pada tanggal 31 sa-bangsa yang berada di Jazirah Arab. Ibid.,
Mei 2011 342.

132
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

pribadinya, karena hal ini dianggapnya benang yang dipintal dan pendapat tiga
sebagai pengkhianatan.24 Umar memilih orang (banyak orang) bagaikan tali yang
jalan mengabdi dan melayani. Umar kuat pintalannya yang hampir tidak
juga memiliki sikap dalam mengambil terurai simpulnya.27
keputusan yang sepertinya luput dari
Semakin meluasnya wilayah
pengamatan Greenleaf tentang syarat
yang dibebaskan pada masa Umar
penting sosok pemimpin (seperti yang
mengantarkannya banyak hal-hal
Machiavelli gembar-gemborkan),
yang baru muncul. Dan ini menuntut
yaitu sebuah ketegasan. Berikut pola
Umar menjadi seorang pemimpin
yang digunakan Umar sebagai seorang
yang lebih demokratis karena ia harus
servant leader yang bisa kita saksikan
memecahkan masalah yang ia belum
dalam kepemimpinannya.
pernah mengalaminya sebelumnya.
1) Listening (Mau mendengarkan ma- Dalam bermusyawarah itu, Umar
sukan dari orang lain) lebih mengedepankan pendapat dari
kalangansahabat,28 dan sesekali ia
Salah satu wujud mendengarkan
bermusyawarah dengan pemuda
ialah melalui jalan musyawarah.
dan wanita.29 Ia pun tak sungkan
Meski terkenal dengan kegarangannya,
mendengarkan perkataan-perkataan
namun ia seorang pemimpin yang
seorang perempuan meski perempuan
demokratis. Umar sangat mendengarkan
itu bermaksud menasehati Umar
apa yang diucapkan rakyatnya.
sebagai khalifah. Seperti yang pernah
Kedemokratisannya bahkan sudah
terjadi pada Khaulah binti Tsa’labah
terlihat saat ia masih mendampingi
yang menasehati Umar tentang agama
Nabi saw.25 Sehingga Umar mengatakan
sekeluarnya dari masjid.30
bahwa tidak ada kebaikan dalam sebuah
urusan yang diputuskan tanpa jalan Sebagai pemimpin yang terbuka,
musyawarah.26 Artinya Umar selalu Umar tak segan meminta rakyatnya
mengedepankan aspirasi rakyatnya meluruskannya bila ia melakukan
daripada mengandalkan keputusannya kesalahan, bahkan meski dengan
sendiri. Umar menganalogikan pedang sekalipun.31 Umar menganggap
musyawarah bagai benang yang dipintal, bahwa ia memiliki hak atas mereka
di mana pendapat dua orang bagaikan untuk memberi masukan. Karena setiap
24
Al-Suyûthî, Tarîkh Khulafa’ (Jakarta: Pustaka individu pula memiliki hak untuk saling
Al-Kautsar, 2006), diterjemahkan oleh Samson mengkritik dan menasehati. Umar
32

Rahman, cet. V, 149. M. Yusuf Al-Kandahlawy, mencintai mereka yang membuka aib-
Kehidupan Para Sahabat Rasulullah, 288. aibnya di depannya.33
25
Ia salah satu sahabat yang selalu dimintai
27
pertimbangannya oleh Rasulullah. Beberapa Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
pendapatnya bahkan dikuatkan oleh wahyu, yai- Umar bin Khattab, diterjemahkan oleh Khoirul
tu pendapatnya tentang tawanan Perang Badar, Amru Harahap, Lc., M.Ag. dan Akhmad Faozan,
pendapatnya tentang diwajibkannya hijab (khu- Lc., M.Ag. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008),
susnya pada istri-istri Nabi), pendapatnya untuk 131.
tidak menyalatkan Abdullah bin Ubay (seorang 28
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 133.
munafik) dan pendapat tentang minuman keras. 29
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 134.
Lihat Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam, diter- 30
jemahkan oleh Samson Rahman, MA., (Jakarta: Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 204.
31
Akbar Media Eka Sarana, 2008), 154-155. Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 159.
32
26
Abdul Wahab An-Najar, Khulafa’ur Rasyidun Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 159.
33
(Beirut: Darul Qalam, 1986), 246. Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 159.

133
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

Dalam satu peristiwa, Umar wujud empati Umar pada rakyatnya.


pernah pidato di hadapan rakyatnya Ia tidak segan mengubah kebijakan
untuk tidak menambahkan mahar dengan tujuan agar rakyatnya bisa hidup
kepada wanita. Tapi seorang wanita sejahtera.
tidak terimadengan usulan Umar dan ia
Umar selalu menjamin
memprotesnya. Setelah beradu argumen,
kesejahteraan kepada wanita yang
Umar membatalkan usulannya dan tidak
ditinggal mati syahid keluarganya.
jadi membatasi jumlah mahar kepada
Seperti yang dialami Al-Khansa yang
seorang wanita.34Ini gambaran bahwa
ditinggal empat orang putranya yang
Umar tidak memutuskan kebijakan
gugur di medan perang Al-Qadîsiyah.
tanpa kesepakatan dari rakyatnya, meski
Kepada Al-Khansa diberikan tunjangan
yang menolak kebijakan itu seorang
untuk keempat orang putranya sebesar
wanita sekalipun.
200 Dirham untuk setiap anak setiap
2) Empathy (Mengetahui apa yang bulan hingga Al-Khansa wafat.36
orang lain rasakan dan orang lain
Ketika kondisi perekonomian
pikirkan)
memburuk dengan naiknya semua
Dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad harga barang, sekelompok sahabat
dari Abu Ubaid dan Ibnu Asakir dari yang di antaranya terdapat Utsman, Ali,
Ibnu Umar berkata bahwa ketika tiba Thalhah dan Zubair pernah berinovasi
sekelompok kaum pedagang dengan untuk menambah jatah tunjangan bagi
membawa dagangannya masing-masing, sang khalifah. Namun karena mereka
Umar berkata kepada Abdurrahman tidak berani bicara langsung, mereka
bin Auf untuk bersama-sama menjaga meminta Hafsah putrinya untuk menjadi
barang dagangan kaum pengusaha itu. perantara usulan tersebut. Hafsah pun
Ketika sedang shalat Umar mendengar menyampaikan usulan mereka yang
tangis seorang bayi yang kemudian ia disambut dengan ucapan Umar yang
menghampiri rumah sumber tangis bayi mengatakan bahwa ia akan menghajar
tersebut seraya mengingatkan kepada wajah yang mengajukan usul itu andai
si wanita untuk menghentikan tangis ia tahu siapa orangnya.37
bayinya dan menanyakan sebab tangis
Demikian pula saat terjadi
bayi tersebut. Si perempuan bilang
kemarau panjang, Umar bersumpah
bahwa ia sedang menyapihnya agar si
untuk tidak merasakan lezatnya samin,
bayi ini mendapat jatah makanan dari
susu dan daging sampai rakyatnya
Umar, padahal usia si bayi baru beberapa
bisa menikmatinya. Bahkan ketika ada
bulan saja. Mendengar ucapan tersebut
seorang pelayan yang membawakan
kemudian Umar mengubah peraturan
kepadanya samin dan susu, Umar
bahwa setiap bayi yang baru lahir
menolaknya meski saat itu sebetulnya
dalam Islam berhak mendapat bagian.
krisis sudah pulih.38 Umar harus
Kemudian Umar menyuruh orang
53.
untuk mengirimkan surat pengumuman Khattab,
36
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin
tersebut kepada seluruh M uslim yang
Khattab, 209.
ada di kota-kota lain. Ini adalah 37
35
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
34
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar, 160. Sahabat Rasulullah SAW, 2:340.
35 38
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Al-Thabarî, Tarîkh Al-Thabarî, jilid 4 98. Dr.
Sahabat Rasulullah SAW, 2:284. Abbas Mah- Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
moud Al Akkad, Kecemerlangan Umar bin Umar bin Khattab, 141.

134
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

memastikan apakah krisis benar-benar perbaiki kesalahan diri)


sudah berakhir atau hanya berlaku di
Proses masuk Islamnya Umar
lapisan masyarakat tertentu saja. Pun
merupakan proses healing yang
demikian ketika harga barang-barang
paling nyata pada dirinya. Umar
melonjak tinggi. Umar tidak makan
merasakan penyesalan mendalam
kecuali hanya minyak saja hingga warna
setelah melakukan kesalahan dengan
kulitnya menguning.39 Kulitnya pun
memukul adik perempuannya hingga
menghitam sebab kebanyakan makan
berdarah.44Umar selalu menyesali
minyak samin.40
perbuatan kerasnya terhadap rakyatnya.
Umar tidak mau menerima Umar pernah memarahi seseorang yang
pemberian makanan lezat untuk mengadu padanya saat ia sedang sibuk
disantapnya sedangkan rakyatnya menangani urusan kenegaraan. Orang
sedang menderita kelaparan karena yang mau mengadu itu lalu dipecutnya
kekeringan dan krisis.41 Bahkan ketika dengan cemeti sembari mengatakan
istrinya sekalipun yang membelikannya bahwa Umar sedang sibuk oleh urusan
meski dari uang istrinya sendiri, ia tetap negaranya. Orang itu pun pergi dengan
menolak menerimanya sebagai wujud muka cemberut. Namun setelah itu
tanggungjawab dan empatinya.42 Umar menyuruh pelayannya untuk
memanggilnya kembali dan memintanya
Ketika Umar membagikan harta
untuk memukul balas Umar, tapi
fai’ kepada kaum Muslimin, tiba-tiba
ditolaknya.45Pada kasus lain, Umar juga
ia melihat di wajah salah seorang dari
pernah memukul Abu Salamah ketika ia
mereka terdapat bekas luka yang ternyata
menghalangi jalannya di pasar. Meski
luka akibat pertempuran di medan
pukulannya hanya mengenai baju Abu
perang. Kemudian Umar menambahkan
Salamah, namun setahun kemudian
lagi padanya seribu dirham. Kemudian
Umar memberikan uang sebesar 600
Umar memberikan seribu dirham lagi
dirham kepada Abu Salamah sebagai
kepada orang itu. Demikian seterusnya
kompensasi atas pukulannya itu.
Umar menambah seribu dirham hingga
Padahal Abu Salamah sendiri sudah
lelaki itu pergi. Hal demikian Umar
tidak mengingat lagi peristiwa itu.46
lakukan sebagai ganti atas luka di
wajahnya.43 Ali bin Abi Thalib pernah melihat
Umar mengendarai unta. Saat ditanya,
ternyata Umar hendak mencari unta
3) Healing (Mengobati atau mem- hasil pungutan zakat yang lari dari
39
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin kandang. Ali menyarankan untuk
Khattab, 141. tidak mencarinya sendiri karena bisa
40
l-Suyûthî, Tarîkh Khulafa’ (Jakarta: Pustaka merendahkan seorang khalifah. Namun
Al-Kautsar, 2006), diterjemahkan oleh Samson
Rahman, cet. V, 153. 44
l-Suyûthî, Tarîkh Khulafa’ (Jakarta: Pustaka
41
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin Al-Kautsar, 2006), diterjemahkan oleh Samson
Khattab, 142. Rahman, cet. V, 122. Lihat pula Muhammad
42
Jaribah al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar ibnu Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin
Al-Khaththab, diterjemahkan oleh Asmuni Sho- Khattab, 25.
lihan Zamakhsyari (Jakarta: Khalifa Grup Pusta- 45
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin
ka Al-Kautsar, 2010), 367. Khattab, 174.
43
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para 46
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin
Sahabat Rasulullah SAW, 2:263. Khattab, 175.

135
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

Umar membantah karena ini merupakan seorang wanita untuk menikahinya bila
tanggungjawabnya.47 wanita itu tidak mencintainya. Seperti
yang pernah dialaminya kepada Ummu
Tatkala Umar melintas di sebuah
Kultsum binti Abu Bakar52
jalan, ia melihat seorang lelaki sedang
bicara dengan seorang perempuan. 5) Persuasion (Melakukan pendekat-
Namun tanpa menanyakan apapun an personal)
Umar langsung memukul kepala lelaki
Ketegasan sikap Umar pada masa
itu dengan cemeti. Umar menyangka
Rasulullah dan Abu Bakar itu adalah
kalau ulah mereka ini bisa menimbulkan
untuk mengimbangi kelemahlembutan
fitnah, padahal mereka adalah pendatang
mereka. Dan ketika ia memimpin ia
yang baru memasuki Madinah dan
bertambah keras terhadap orang yang
sedang bermusyawah untuk mencari
berlaku aniaya, memperkosa hak orang
tempat tinggal. Mendengarnya, Umar
lemah, namun ia berlemah lembut
menyerahkan cemeti itu pada lelaki tadi
kepada orang yang baik dan benar.53
untuk memukul balas pada Umar atas
Berikut ucapan Umar mengenai dirinya:
kesalahan prasangkanya. Namun lelaki
itu menolak untuk melakukannya.48 Sesungguhnya hatiku amat kasih
sayang terhadapmu akan tetapi Allah
4) Awareness (Memiliki kesadaran) menuangkan rasa takut di hati mereka
Sesungguhnya jika Umar tahu kepadamu.54
bahwa ada orang lain yang lebih mampu Artinya orang-orang yang takut
darinya untuk memegang jabatannya kepada Umar ialah dikarenakan
maka ia lebih memilih untuk dipenggal perbuatan aniaya yang mereka lakukan.
lehernya daripada harus memangku Karena Umar tidak melakukan kekerasan
jabatan itu.49 Ketika Abu Bakar hendak kepada orang yang berbuat benar.
menunjuk Umar sebagai penggantinya, Sebaliknya, ia begitu perhatian dan amat
Umar menolak dengan tegas. Tapi kasih sayang kepada rakyatnya.
kemudian Abu Bakar menekan Umar
yang dengan terpaksa ia menerimanya.50 Bahkan dalam satu peristiwa, Umar
pernah membatalkan pengangkatan
Dalam satu kesempatan Umar pernah seseorang dari Bani Asad untuk menjadi
mengatakan untuk tidak menunda staf kepemerintahannya dikarenakan
pekerjaan hari ini untuk esok pagi sebab pengakuan orang tersebut kalau ia tidak
jika hal itu dilakukan mungkin kita pernah mencium putranya seperti yang
akan mendapatkan tugas-tugas baru, Umar lakukan terhadap putra orang
sehingga kita bingung tidak tahu mana tersebut.55
yang harus kamu selesaikan terlebih
dahulu.51 Umar tidak pernah memaksa Umar melarang qathi’ah, yaitu
47
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin Sahabat Rasulullah SAW, 2:255.
Khattab, 175-176. 52
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
48
Ash-Shalabi, The Great Leader of Umar bin Umar bin Khattab, 206-207.
Khattab, 207. 53
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
49
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Sahabat Rasulullah SAW, 2:36.
Sahabat Rasulullah SAW, 2:139. 54
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
50
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of Sahabat Rasulullah SAW, 2:37.
Umar bin Khattab, 118. 55
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
51
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Sahabat Rasulullah SAW, 2:99.

136
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

memutuskan hubungan seseorang melakukan pemisahan antara masalah


dengan kerabatnya, seperti ibu dari peradilan dengan masalah-masalah lain
anaknya atau sebaliknya. Ia menyurati dalam kenegaraan. Lembaga peradilan
seluruh wilayah kekuasan atas dijadikan lebih mandiri dan otonom di
larangannya terhadap qathi’ah.56 bawahnya.60 Meski kadang Umar juga
tetap turun tangan atau mempersilahkan
6) Conceptualization (memiliki kon-
gubernur merangkap menjadi hakim,
sep)
namun perkembangan lembaga
Umar pernah berwasiat peradilan ditandai dengan ditunjuknya
kepada Sa’ad bin Abi Waqash untuk beberapa hakim untuk mengurusi
membiasakan diri dan orang-orang masalah hukum secara mandiri. Para
senantiasa berada dalam kebenaran. hakim bertanggungjawab atas semua
Menurutnya kepada Sa’ad, segala persoalan hukum, baik mereka yang
sesuatu butuh perbekalan.57 Ini diangkat langsung oleh khalifah maupun
mengindikasikan bahwa setiap tindakan oleh gubernur atas instruksi khalifah.
yang akan dilakukan Umar pun telah
7) Foresight (Memiliki kemampuan
dirancang sebelumnya.
untuk memandang ke depan)
Umar pun merupakan pemimpin
Umar memiliki pandangan yang
pelopor dalam Islam yang memiliki
sering sejalan dengan kehendak Tuhan.
sistem administrasi, terutama dalam
Hal ini seakan memberi legitimasi
sistem perekonomian dan lembaga
atas tindakan-tindakan yang akan
peradilan.58 Perluasan wilayah oleh Islam
dilakukannya, meski tentunya kita tidak
menuntut Umar untuk memperluas pula
boleh mengesampingkan konteksnya
sistem keuangan negaranya, baik dari
saat itu. Beberapa usulan yang mendapat
segi sumber pendapatan, pembelanjaan
legalitas dari Tuhan ialah usulannya
maupun urutan orang-orang yang
dalam beberapa hal kepada Nabi.
berhak menerimanya dalam sistem
Pertama mengenai dijadikannya Maqam
administrasi. Pendapatan devisa negara
Ibrahim sebagai tempat shalat, kedua,
semakin bertambah sejalan dengan
mengenai hijab bagi istri-istri Nabi, dan
bertambahnya wilayah kekuasaannya.
ketiga sarannya kepada para istri-istri
Umar mulai mengembangkan sistem
Nabi yang cemburu kepada Nabi.61
keuangan dan mengangkat pegawai
yang digaji untuk mengurusi lembaga Kemudian pendapatnya yang lain
tersebut.59 yang sejalan dengan ayat al-Qur’an
ialah mengenai penolakannya untuk
Dampak lain dari perluasan wilayah
menyolati jenazah orang munafik.62
Islam ialah Umar mengembangkan
Tentang saran Umar yang mengusulkan
lembaga peradilan dan masalah-masalah
untuk membunuh para tawanan Perang
yang berhubungan dengannya. Umar
Badar namun usulan itu ditolak Nabi
56
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para dan kemudian turun suatu ayat yang
Sahabat Rasulullah SAW, 2:98-99.
57 60
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
Sahabat Rasulullah SAW, 2:138. Umar bin Khattab, 410.
58 61
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
Umar bin Khattab, 357, 409. Umar bin Khattab, 45.
59 62
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of
Umar bin Khattab, 358. Umar bin Khattab, 46.

137
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

membenarkan usulan Umar.63 Tentang Sirar,69 mereka melihat nyala api.


masalah izin masuk rumah,64 serta Umar menyangka kalau ada kafilah
tentang masalah khamr (arak).65 yang kemalaman di sekitar daerah itu,
kemudian mereka menghampirinya.
8) Stewardship (Memiliki naluri un-
Sesampainya di sumber api menyala,
tuk melayani orang lain)
Umar dan Aslam menemukan seorang
Umar masih mempunyai hutang wanita yang sedang menjarang sebuah
sebesar 86 ribu dirham ketika menjelang periuk di atas api sedang anaknya
ajalnya, dan anaknya disuruhnya menangis. Umar menanyakan perihal
menjual semua barang miliknya dan kejadian itu kepada si perempuan.
miliki keluarganya, kalau masih belum Perempuan itu yang tak lain adalah
cukup maka harta dari keluarga Bani ibu dari anaknya yang menangis
Adi.66 Ini menandakan bahwa kekuasaan mengatakan bahwa rasa lapar dan dingin
Umar tidak untuk menambah kekayaan. menyiksa mereka. Sedangkan isi periuk
Kekuasaan bukan dijadikannya jalan yang dibakar hanyalah air dan batu,
untuk mengumpulkan harta. Melalui untuk menenangkan anaknya bahwa si
kepemimpinannya ia memberikan ibu sedang memasak. Umar pun cepat-
teladan tentang kesederhanaan dan cepat pergi ke gudang ditemani Aslam.
lebih mengutamakan pelayanan bagi Sesampainya di gudang gandum, Umar
rakyatnya. meminta Aslam untuk menaikkan karung
berisi gandum ke pundaknya. Aslam
Dikeluarkan dari Al-Khatib dari menolak permintaan Umar supaya Aslam
Abu Shaleh Al-Ghifari bahwasannya yang membawakan karung gandumnya,
Umar bin Khattab menemukan seorang tapi Umar menolak dan berkeras untuk
wanita tua lagi buta dipinggirkan di memikul karung gandumnya sendiri.
kota Madinah di malam hari, maka Ia pun bergegas ke tempat perempuan
Umar segera mengambilkan air minum tadi. Umar pula yang memasak sebuah
bagi si wanita tua itu, dan ia meladeni harirah70untuk mereka. Ia meniup api
apa saja yang diperlukan olehnya. Dan untuk memasaknya, dan mendinginkan
bila Umar terlambat datang maka ia makanan yang matang untuk disantap
mewakilkan orang lain untuk meladeni ibu dan anak yang kelaparan tadi.71
segala kebutuhan wanita tua itu.67
Thalhah bin Abdullah pernah
Diberitakan dari Aslam bahwa menyaksikan Umar memasuki suatu
suatu malam, ia dan Umar keluar rumah yang dihuni oleh seorang nenek
ke Harrah68Waqim. Setibanya di yang buta. Keesokan harinya Thalhah
63
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader mendatangi rumah tersebut dan
of Umar bin Khattab, 47. M. Yusuf Al-Kan-
dahlawy, Kehidupan Para Sahabat Rasulullah
menanyakan maksud kedatangan Umar
SAW, 2:40-41. itu. Nenek tersebut mengatakan bahwa
64
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para sejak dulu, Umar selalu menemuinya
Sahabat Rasulullah SAW, 2:48. dengan membawa semua keperluannya.72
65
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of tam seperti terbakar.
69
Umar bin Khattab, 2:49. Suatu tempat dekat Madinah.
66 70
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Semacam panganan yang terdiri dari tepung
Sahabat Rasulullah SAW, 2:28. yang dimasak bercampur susu.
67 71
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para Abbas Mahmoud Al Akkad, Kecemerlangan
Sahabat Rasulullah SAW, 2:92. Umar bin Khattab, 53-54.
68 72
Suatu daerah tandus yang batu-batuannya hi- Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of

138
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

Begitupun dengan yang ia lakukan Abdullah bin Umar. Ternyata si wanita


kepada janda dengan beberapa orang itu adalah cucu Umar bin Khattab, anak
anaknya. Janda itu ditinggal suaminya Abdullah bin Umar. Mendengar jawaban
yang meninggal dalam peperangan Abdullah, Umar mengatakan bahwa hal
di bawah panji Islam, begitupun demikianlah yang memang dikehendaki
dengan saudara laki-lakinya yang juga olehnya.76
meninggal di medan pertempuran.
9) Commitment to The Growth of Peo-
Umar memberinya jaminan berupa dua
ple (berkomitmen untuk membe-
karung yang penuh dengan makanan,
sarkan orang lain)
uang belanja dan pakaian.73
Tampilnya Umar sebagai seorang
Umar memposisikan dirinya
Muslim dengan sendirinya menjadi
sebagai kepala keluarga bagi wanita-
pelindung bagi orang di sekelilingnya.
wanita yang suaminya berjuang di
Abdullah bin Mas’ud berkata:
medan perang. Ia yang membelikan
segala kebutuhan mereka di pasar. “sesungguhnya masuk Islamnya
Bila mereka tidak memiliki uang, Umar bin Khattab adalah penaklukan.
Umar membelikannya dengan uangnya Hijrahnya adalah kemenangan. Dan
sendiri. Bila ada utusan datang pemerintahannya adalah rahmat.
membawa surat untuk mereka, Umar Tadinya kita tidak berani shalat di
yang menyampaikan suratnya dan samping Ka’bah hingga Umar bin hattab
membacakannya bila mereka tidak masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, ia
bisa membaca. Umar pun meminta melawan orang-orang Quraisy hingga ia
mereka untuk menuliskan balasannya berhasil shalat di samping Ka’bah dan
agar dibawakan kepada suaminya oleh kami ikut shalat bersamanya.”77
utusan yang mengirim surat keesokan
harinya.74 Wasiat Umar kepada Abu Musa al-
Asy’ari:
Umar pernah menyuruh anaknya
untuk menjual unta hasil piaraannya “ketahuilah bahwa suatu masa manusia
yang dititipkan kepada seorang warga akan berani menentang kepada
dusun hingga unta itu gemuk. Dari hasil pemimpin khalifah mereka, karena
jualan itu Umar menyuruh Ibnu Umar itu semoga Allah melindungi aku dan
mengambil modalnya, dan untungnya kamu mendapatkan masa seperti itu.
diminta untuk diberikan kepada Baitul Tegakkanlah hukum-hukum Allah
Maal.75 Bahkan, seperti berita yang sesaat di siang hari. Jika datang dua
dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad, Ibnu Abi masalah di hadapan kamu yang salah
Syaibah dan Ibnu Asakir dari Al-Hasan satunya mengenai urusan duniawi dan
bahwa ketika Umar melihat anak wanita yang kedua mengenai ukhrow imaka
yang begitu kurus ia menanyakan jati perhatikanlah lebih dahulu urusan
diri si anak wanita itu kepada anaknya, ukhrowi, sebab urusan ukhrowi akan
kekal dan sedang duniawi akan punah.
Umar bin Khattab, 203. Jangan kamu berpikir seperti seekor
73
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of ternak ketika ia sedang lewat di padang
Umar bin Khattab, 205.
74 76
Muhammad Ash-Shalabi, The Great Leader of M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
Umar bin Khattab, 210. Sahabat Rasulullah SAW, 2:287.
75 77
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
Sahabat Rasulullah SAW, 2:288. Sahabat Rasulullah SAW, 2. 308-309.

139
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

rumput ia hanya berpikiran perpecahan. Umar pun melarang kepada


kaum Muhajirin berjihad di jalan
untuk mengenyangkan perutnya saja
Allah di luar Madinah karena mereka
sedang tidak tahu bahwa hal itu akan
telah banyak ikut berjuang bersama
menyebabkan kematiannya. Ketahuilah
Rasulullah. Ketika Utsman memberi
jika pemimpin telah berbuat curang,
izin kepada mereka untuk tersebar di
rakyatnya pun akan berbuat curang,
berbagai seluruh wilayah Islam, dan
maka ia orang yang paling rugi,
ini yang disinyalir sebagai penyebab
jika rakyatnya banyak menderita
terjadinya fitnat al kubra.81
dikarenakan ulahnya.78
Umar mencoba mengontrol
Umar mewasiatkan kepada
penyebaran para sahabat yang ada di
khalifah setelahnya untuk baik-baik
Madinah tersebut (untuk menjamin
dengan orang Arab pedalaman karena
bahwa Umar memiliki sahabat dalam
mereka adalah intisari bangsa Arab dan
jumlah yang cukup di sekitarnya),
sumber Islam.79 Ini menandakan bahwa
Utsman tidak melakukan usaha apapun
Umar sangat peduli dengan orang-
untuk menahannya.82
orang bangsanya dan dengan wasiat
tersebut ia menunjukan bahwa ia ingin Setelah penaklukan Makkah, meski
membesarkan bangsanya. Juga tentang Islam tidak lagi identik dengan hijrah
upaya menghindarkan kaum dari wabah (Madinah), ia masih diidentikkan dengan
penyakit Tha’un dengan tokohnya Abu jihad. Setelah Nabi wafat, terutama pada
Ubaidah80 merupakan tanda bentuk masa Umar, pada saat tenaga manusia
Umar sangat menghendaki umatnya dibutuhkan untuk memperluas wilayah
berkembang. Muslim, kesatuan Islam-hijrah-jihad
dihidupkan kembali. Dengan cara ini,
10) Building Community (Membangun
fungsi dan status Madinah diduplikasi.
komunitas)
Seperti Madinah, pusat-pusat hunian
Umar membatasi penyebaran baru menjadi tujuan hijrah dan menjadi
sahabat di luar Madinah untuk basis pengerahan jihad. Seperti orang-
memperkuat pusat kekuasaannya. orang Madinah, mereka yang pindah
Seperti dikeluarkan oleh Saif dan Ibnu ke pusat-pusat hunian baru dipandang
Ashakir dari Sya’bi selama Umar memiliki status agama, sosial, dan oleh
masih hidup banyak orang Quraisy karena itu, ekonomi yang lebih tinggi
yang merasa terkekang disebabkan dibanding dengan orang-orang yang
Umar tidak mengizinkan mereka keluar tidak pindah dan menetap di sana. Status
dari kota Madinah, dan selama itu sosial dan keuntungan ekonomi yang
kebutuhan mereka dicukupi oleh Umar menyertai hijrah dan jihad mendorong
dengan baik. Umar berkata: bahwa yang lebih banyak orang lagi untuk tinggal di
paling ia takuti dari sahabatnya adalah pusat-pusat hunian baru itu.83
tersebarnya mereka di berbagai wilayah
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan
81
dan dikarenakan takut terjadinya
Para Sahabat Rasulullah SAW, 2:38.
78
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para 82
Fu’ad Jabali, Sahabat Nabi; Siapa, Ke Mana
Sahabat Rasulullah SAW, 2. 144. dan Bagaimana? (Jakarta: Penerbit Mizan Pub-
79
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para lika, 2010), 183.
Sahabat Rasulullah SAW, 2. 138. 83
Fu’ad Jabali, Sahabat Nabi; Siapa, Ke Mana
80
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para dan Bagaimana? (Jakarta: Penerbit Mizan Pub-
Sahabat Rasulullah SAW, 2. 97. lika, 2010), 182-183.

140
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

Penciptaan model Madinah di berbagai bidang, terutama politik dan


luar Madinah telah membuat Madinah ekonomi.
lebih kuat lagi. Sebagai model, Madinah
Beberapa kemajuan yang dicapai
menjadi simbol otoritas politik dan
di bidang politik ialah, pertama, ia
ekonomi. Sejauh pemilihan khalifah
menjadi pemimpin yang paling sukses
baru, keputusan yang diambil orang
dalam melakukan ekspansi wilayah
Madinah akan diambil orang-orang
kekuasaan yang membentang dari
banyak yang tinggal di pusat-pusat
Libya hingga ke Timur Asia. Secara
hunian baru.84
politik, dengan pencapaian ini Umar
Peristiwa pasca penikaman oleh berhasil mengundang perhatian dunia
Abu Lu’lu’ah, Umar menanyakan tentang kekuatan bangsanya, terutama
siapa pembunuhnya, kemudian ketika kepada bangsa Persia dan Romawi
salah satu sahabat menjawab bahwa yang berkuasa saat itu. Jazirah Arab
pembunuhnya adalah Abu Lu’lu’ah yang sebelumnya dikenal sebagai tanah
Umar bersyukur karena pembunuhnya tak tersentuh oleh Umar dijadikan
bukan dari kaum Muslimin. Kemudian sebagai salah satu kekuatan terbesar di
ia menegur para sahabat yang hadir di dunia. Dan karena pencapaian ini pula
tempat itu bahwa dulu ia pernah melarang kemudian negara Islam memiliki nilai
agar mereka tidak memperbesar jumlah tawar yang tinggi di hadapan kedua
kaum imigran asing non-Muslim di bangsa besar tersebut sehingga tidak
tengah mereka, tetapi mereka tidak diremehkan lagi. Apalagi mengingat
menuruti apa ucapan Umar.85 persatuan dan kesatuan yang berhasil
diwujudkan Umar pada bangsaArab,
C. Penutup padahal sebelumnya bangsa Arab
merupakan fragmentasi suku-suku kecil
Umar bin Khattab mendedikasikan yang tak jarang mereka berkonflik satu
kepemimpinannya hanya untuk sama lain. Umar menyatukan mereka
melayani masyarakatnya. Ia mendasari dengan landasan visi kebangsaan dan
kebijakan-kebijakannya dengan pola ideologi keagamaan.
kepemimpinan seorang servant leader
sehingga layak bila ia disebut sebagai Secara ekonomi, penguasaan
servant leader. Umar telah memenuhi wilayah Irak, Palestina, Mesir, dan
kesepuluh aspek servant leader, yaitu Libya yang notabene merupakan
listening, empathy, healing, awareness, jalur perdagangan lintas benua ini,
persuasion, conceptualization,A merupakan pintu masuk utama bagi
foresight, stewardship, commitment to devisa negara dari pajak perdagangan.
the growth people, building community Apalagi mengingat wilayah-wilayah itu
dalam kepemimpinannya. Kesepuluh merupakan wilayah yang subur yang
aspek servant leader itu ia padukan bisa menghasilkan produk pertanian.
dengan ketegasan dan keadilan yang tak Kedua, Umar berhasil menguatkan
mengenal batas-batas sosial sehingga posisinya di dalam negeri sehingga
mengantarkannya kepada kemajuan di hampir tidak terjadi gejolak-gejolak
84
Fu’ad Jabali, Sahabat Nabi; Siapa, Ke Mana politik yang bisa mengantarkan
dan Bagaimana? (Jakarta: Penerbit Mizan Pub- padakekacauan. Hal ini tentu sangat
lika, 2010), 183.
85
penting sehingga umat Muslim bisa
M. Yusuf Al-Kandahlawy, Kehidupan Para
Sahabat Rasulullah SAW, 2:27.
fokus pada misi yang lain seperti

141
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

perluasan wilayah dan dakwah Islam. memudahkan alokasi dan distribusi


Penguatan ini dilakukan dengan, harta. Umar juga mencetak mata uang
(a) mempertahankan para sahabat untuk mempermudah proses jual beli
senior untuk tetap tinggal di pusat dan memperlancar perekonomian.
pemerintahan (Madinah) agar Umar Namun Umar bukanlah seorang yang
sewaktu-waktu bisa berdiskusi dengan luput dari salah. Setidaknya ada tiga
mereka untuk mengambil keputusan. (b) kekeliruan dalam kebijakan yang
Memberikan hak dan kebebasan yang Umar ambil selama kepemimpinannya.
sama kepada semua rakyatnya tanpa Pertama, ketika Umar mengambil
memandang status sosial dan agama kebijakan untuk melakukan klasifikasi
sekalipun. Dalam hal ini Umar tergolong dalam pembagian harta kepada
ke dalam seorang yang liberal dengan rakyatnya. Kebijakan ini dianggap
membebaskan kepada penduduknya sebagai langkah yang diskriminatif
untuk menganut agama yang dipercaya yang merugikan sebagian golongan.
oleh mereka tanpa pernah memaksakan Kedua, ketika Umar memutuskan untuk
untuk mengikuti kepercayaannya mengusir Yahudi Khaibar. Pengusiran
kepada Islam. (c) Berlaku adil kepada itu dilakukan bukan saat yang tepat
semua golongan. Bahkan Umar tak karena pada saat yang bersamaan umat
segan untuk menghukum pejabat yang Muslim belum cakap dalam bercocok
salah meski ia bersengketa dengan tanam dan terjadi wabah penyakit di
rakyat jelata sekalipun. Syam yang menyebabkanminimnya
bahan makanan. Ini ditengarai menjadi
Dan ketiga ialah Umar berhasil
salah satu sebab terjadinya
dalam mempertahankan kedaulatan
negaranya, yaitu dengan (a) selalu krisis Ramadah.Ketiga, ialah ketika
memperhatikan daerah-daerah membiarkan sekelompok kaum kafir
perbatasan. Penguatan perbatasan ini memasuki Madinah tanpa dibarengi
ditempuh dengan memperkuat barisan dengan pengawasan yang ketat. Hal
militer di daerah-daerah perbatasan dan ini diawali ketika Umar mengizinkan
mendirikan menara-menara pengawas Fairuz menjadi budak di Madinah yang
dan masjid. (b) Umar mengadakan berakibat pada persekongkolannya
perjanjian-perjanjian damai dengan untuk membunuh Umar.
bangsa-bangsa besar lainuntuk
menghindari konflik dengan mereka. Hal Daftar Pustaka
ini selain bisa mengurangi resiko korban
jiwa dan harta, juga merupakan strategi Abdurrahman, Dudung. Metodologi
jitu dalam berdakwah. Sedangkan Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar
di bidang ekonomi, Umar berhasil Ruzz Media.
mengangkat derajat kaum Muslimin
Al-Akkad, Abbas Mahmoud.
kepada kesejahteraan ekonomi.
Kecemerlangan Umar bin
Dengan semakin meluasnya Khattab. Jakarta: Bulan Bintang,
wilayah kekuasaan, semakin besar 1978.
pula potensi pemasukan kas negara.
Al-Kandahlawy, M. Yusuf. Kehidupan
Umar berhasil mengelola kekayaannya
Para Sahabat Rasulullah SAW.
itu melalui pendirian Baitul Mâl
Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993.
dan pembukuan administrasi yang

142
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXII No.1, Januari 2016

Ali, Thariq. Benturan Antar Leadership: A Journey into The


Fundamentalis. Jakarta: Nature of Legitimate Power and
Paramadina, 2009. Greatness. New Jersey: Paulist
Press, 2002.
Al-Haritsi, Jaribah. Fikih Ekonomi
Umar ibnu Al-Khaththab. Haekal, Muhammad Husain. Umar bin
Diterjemahkan oleh H. Asmuni Khattab. Diterjemahkan oleh Ali
Sholihan Zamakhsyari. Jakarta: Audah. Jakarta: Pustaka Litera
Khalifa Grup Pustaka Al- AntarNusa, 2002.
Kautsar, 2010.
Hatta, Muhammad. Alam Pikiran
Al-Suyuthî, Imam. Tarîkh Khulafa’. Yunani. Jakarta: UI-Press, 1986.
Diterjemahkan oleh Samson
Hidayatullah. Materialisme Historis:
Rahman. Jakarta: Pustaka Al-
Dogma atau ilmu Sejarah?.
Kautsar, 2006. Cet. V.
Yogyakarta: Pura Pustaka
Al-Thabarî. Tarîkh Al-Thabarî. Beirut: Yogyakarta, 2009.
Dar Ibnu Katsir, t.t..
Hitti, Philip K. History of The Arabs.
Al-Thabarî. Tarîkh Al-Umam Wal Diterjemahkan oleh R. Cecep
Muluk. Riyadh: Bayt Al-Afkar Lukman Yasin dan Dedi Slamet
Al-Dawliyah, t.t. Riyadi. Jakarta: PT Serambi
Ilmu, 2010.
Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam.
Diterjemahkan oleh H. Samson Ibnu A’tsam, Abi Muhammad Ahmad.
Rahman, MA. Jakarta: Akbar Al-Futuh. Beirut: Darul Kutub
Media Eka Sarana, 2008. Al-Ilmiyah, 1986.
An-Najar, Abdul Wahab. Khulafa’ur Jabali, Fu’ad. Sahabat Nabi; Siapa, Ke
Rasyidun. Beirut: Darul Qalam, Mana dan Bagaimana? Jakarta:
1986. Penerbit Mizan Publika, 2010.
Archer, Sules. Kisah Para Diktator. Khaldûn, Ibnu. Muqaddimah.
Yogyakarta: Penerbit Narasi, Diterjemahkan oleh Ahmadie
2007. Thoha. Jakarta: Penerbit Pustaka
Firdaus, 2011.
Ash-Shalabi, Ali Muhammad. The Great
Leader of Umar bin Khattab.
Diterjemahkan oleh Khoirul
Losco, Joseph dan Leonard Williams.
Amru Harahap, Lc., M.Ag. dan
Political Theory; Kajian
Akhmad Faozan, Lc., M.Ag.
Kontemporer dan Klasik
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
Pemikiran Machiavelli-Rawls.
2008.
Volume II. Diterjemahkan oleh
DuBrin, Andrew J. The Completes Haris Munandar. Jakarta: PT
Ideal’s Guide: Leadership. RajaGrafindo Persada, 2005.
Dialihbahasakan oleh Tri
Mahmudunnasir, Syed. Islam;
Wibowo BS. Jakarta: Prenada,
Konsepsi dan Sejarahnya.
2006.
Diterjemahkan oleh Drs. Adang
Greenleaf, Robert K. Servant Affandi. Bandung: PT Remaja

143
M. Shobahur Rizqi :
Servant Leaders : ...

Rodakarya, 1994. Cet. IV


Muthahhari, Murtadha. Kisah Sang
Nabi. Jakarta: Penerbit Al-Huda,
2006.
Nasution, Prof. Dr. Harun. Islam
Rasional: Gagasan dan
Pemikiran. Bandung: Penerbit
Mizan, 1998.
Soekamto, Soerjono. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2007.
Spears, Larry C. and Michele Lawrence.
Focus on Leadership. New York:
John Wiley and Sons Inc, 2002.
Stoner, James A.F. Manajemen. Jilid
2. Jakarta: Penerbit Erlangga,
1986.
Valeri, Donald Philip. The Origin
of Servant Leadership.
A Dissertation. Missouri:
Greenleaf University, 2007.
Wahid, Abdurrahman. Islamku Islam
Anda Islam Kita. Jakarta: The
Wahid Institute, 2006.

144

Anda mungkin juga menyukai