Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KH 061913143004
Satya Alysa Cahya Putri, S.KH 061913143058
Umi Mufida, S.KH 061823143045
Nur Zayn Narulita, S.KH 061913143056 LAPORAN
Tanika Putri Hasanah, S.KH 061913143087 PEMERIKSAAN
Fristi Sintya Herawati, S.KH 061913143072
HASIL NEKROPSI
Dinda Jelita Jauharah, S.KH 061913143019
Ramadhana Yoga Prabawa, S.KH 061913143172 DOMBA
Azizah Bilqis Nurkarimah, S.KH 061913143082
Astarina Wili Martha, S.KH 061913143093
Pavithra A/P Santhara Morgan, S.KH 061913143095
Muhamad Agung Prabowo 061913143006
Oleh:
DEPARTEMEN PATOLOGI VETERINER
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN XXXIII
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Kerugian akibat infeksi parasit khususnya cacing pada ternak di Indonesia sangat
besar. Hal ini akibat cacing parasit menyerap zat-zat makanan, menghisap darah
/cairan tubuh, atau makan jaringan tubuh ternak. Cacing parasit juga menyebabkan
kerusakan pada sel-sel epitel usus sehingga dapat menurunkan kemampuan usus
dalam proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan serta produksi enzim-
enzim yang berperanan dalam proses pencernaan. Selain itu berkumpulnya parasit
dalam jumlah besar di usus atau lambung ternak dapat menyebabkan penyumbatan
atau obstruksi sehingga proses pencernaan makanan terganggu.
Helminth adalah istilah umum yang berarti cacing. Cacing adalah invertebrata
yang ditandai dengan tubuh memanjang, rata atau bundar. Dalam skema yang
berorientasi medis, cacing pipih atau platyhelminths (platy dari akar kata bahasa
Yunani yang berarti "flat") termasuk cacing dan cacing pita. Cacing gelang adalah
nematoda (nemato dari akar kata bahasa Yunani yang berarti "utas"). Kelompok-
kelompok ini dibagi lagi untuk kenyamanan sesuai dengan organ inang tempat
mereka tinggal, misalnya cacing paru-paru, cacing pita ekstraintestinal, dan cacing
gelang usus. Bab ini membahas struktur dan pengembangan tiga kelompok utama
cacing.
Domba dan domba muda paling rentan terhadap infeksi cacing. Dua parasit
paling serius adalah cacing Haemonchus contortus dan cacing Oesophagostomum
columbianum. Untuk tingkat yang lebih rendah cacing perut yang lebih kecil
(Ostertagia spp.) Dan kompleks "diare cacing" (Trichostrongyles) di usus kecil
berkontribusi terhadap penyakit. Semua cacing ini muncul bersamaan untuk
menghasilkan penyakit yang parah pada hewan yang sangat terinfeksi. Bukti
menunjukkan peran patogen yang relatif kecil oleh cacing pita pada domba.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui cara nekropsi, mengambil sampel, pembuatan preparat
histopatoloi, dan interpretasi hasil diagnosis yang baik dan benar.
2. Mengetahui perubahan makroskopis dan mikroskopis dari organ –organ yang
mengalami perubahan patologis dari suatu penyakit.
3. Mengetahui diagnose suatu penyakit akibat perubahan patologi anatomi.
1.3 MANFAAT
1. Dapat lebih menguasai hasil diagnose penyakit yang ditemui saat nekropsi
2. Dapat mengedukasi peternak tentang menajemen mereka dengan baik.
3. Agar dapat menghindari penyakit
BAB II
IDENTITAS
2.1 Anamnesa
Hewan : Domba
Ras : Domba Sapudi
Jenis kelamin : Betina
Pemilik : Bapak Roby
Alamat : Ketosono
2.2 METODE NEKROPSI
HASIL NEKROPSI
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Diagnosa
B. Gejala Klinis
Infeksi M.
expansa umumnya
tidak berbahaya dan
tidak bergejala ,
bahkan ketika cacing
pita ada dalam jumlah besar pada domba muda. Namun infeksi berat
dapat menyebabkan obstruksi usus, diare dan penurunan berat badan.
Bentuk akut dapat terjadi intoksikasi akibat dari racun yang dihasilkan
(dieksresi) oleh cacing dewasa. Pada infeksi ringan menyebabkan
gangguan pencernaan dan pertumbuhan lambat, Gejala klinis pada
umumnya tidak jelas dan biasanya terlihat kelemahan dan kekurusan,
Pada infeksi yag berat menimbulkan anemia, diare profus,
pertumbuhan lambat, kekurusan, kelemahan dan bisa bersifat fatal
terutama sering terjadi pada anak sapi.
Organ : Hepar
Deskripsi Lesi :
1. Organ tampak normal
2. Ukuran organ
normal
Deskripsi Lesi :
1. Organ tampak normal pada sayatan
2. Konsistensi organ normal
Organ : Jantung
Deskripsi Lesi :
1. Ukuran organ normal
2. Organ tampak normal pada sayatan
Organ : Ginjal
Deskripsi Lesi :
1. Ukuran ginjal normal
2. Organ tampak normal pada sayatan
Organ : Oesophagus
Deskripsi Lesi :
1. Organ tampak normal
Organ :
Trakea
Deskripsi Lesi :
1. Organ tampak normal
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis dari nekropsi
ini dijumpai adanya gangguan pada sistem pencernaan. Bila dilihat berdasarkan
gangguan tersebut, ayam yang dinekropsi ini menuju pada penyakit
helminthiasis. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu dilakukan pemeriksan
laboratorium.
5.2. Saran atau Rekomendasi
Saran yang dapat diberikan kepada peternak adalah perlu memperhatikan
manajemen sanitasi kandang dan lingkungan agar tidak terkontaminasi dengan
parasit ataupun bakteri, serta pemberian pakan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bendryman S. S., Koesdarto S., Sosiawati S. M., Kusnoto 2014. BUKU TEKS
Helmintiasis Veteriner. Global Persada Press - Surabaya.