Anda di halaman 1dari 16

PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL)

DISUSUN OLEH

RIZAL KHOIRUDIN

Kelas : XI MIPA 5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat, Taufiq, serta HidayahNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam kelas
XI MIPA 5 dengan judul “Sejarah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol)” .

Demikianlah makalah ini kami susun, penulis menyadari meskipun


penulisan makalah ini telah kami upayakan semaksimal mungkin tentu masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
dan penulis serta memperoleh Ridho Allah SWT. Amin

Banyuwangi, 23 Februari 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata pengantar…………………………………………………………….i

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………..
……………ii

B. Rumusan masalah……………………………………………....ii

C. Tujuan dan manfaat …………………………………………..…ii

D. Daftar isi…………………………………………..……………iii

Bab II Pembahasan

1. Proses Masuknya Islam di Spanyol…………………………….1


2. Periode Kekuasaan Islam di Spanyol …………………….…….2
3. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol………………………….6

Bab III Penutup


1. Kesimpulan……………………………………………………....11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi sekaligus konstribusi Islam yang paling berharga bagi pencerahan
peradaban masyarakat Eropa. Spanyol, pintu gerbang Eropa yang oleh orang Arab
Islam disebut Andalusia, dikuasai dan menjadi basis kekuasaan Islam di benua itu
selama sembilan abad. Hingga kini, bukti-bukti zaman keemasan Islam tersebut
masih dapat disaksikandan menjadi objek wisata yang menarik para turis dari
seluruh dunia.

Spanyol adalah sebuah negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam untuk
mengembangkan agama Islam di negeri tersebut. Ketika Islam masuk ke negeri
Spanyol, negeri ini banyak mengalami perkembangan peradaban yang pesat baik
dari kebudayaan maupun pendidikan Islam,Spanyol mengalami perkembangan
pesat dalam kebudayaan dan pendidikan Islam yang dimulai dengan mempelajari
ilmu agama dan sastra, kemudian meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu
akal.Karena dalam waktu relatif singkat Cardova dapat menyaingi Baghdad dalam
bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan.Karena itu kehadiran Islam di Spanyol
banyak menarik perhatian para sejarawan.Secara politis, Islam di Andalusia telah
memberi rasa aman bagi kaum yang selama ini menjadi kelompok terpinggirkan
seperti orang Yahudi dan rakyat kebanyakan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Masuknya Peradaban Islam di Spanyol ?


2. Bagaimana Periode Kekuasaan Peradaban Islam di Spanyol ?
3. Bagaimana Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan


pengetahuan keislaman dalam peradaban Andalusia setelah masuknya Islam bagi
para pembaca. Dimana kita bisa cermati perbedaan peradaban antara sebelum
masuknya Islam dan sesudah masuknya Islam di Andalusia. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat untuk menjadi bahan penambah informasi tentang
peradaban Islam, khususnya peradaban Islam di Andalusia.

BAB II

PEMBAHASAN

4. Proses Masuknya Islam di Spanyol

Semenanjung Iberia di Eropa, yang meliputi wilayah Spanyol dan wilayah


Portugal sekarang ini, menjorok ke selatan ujungnya hanya dipisahkan oleh
sebuah selat sempit dengan ujung benua Afrika. Bangsa Grit tua menyebut selat
sempit itu dengan tiang-tiang Hercules dan di seberang selat sempit itu terletak di
benua Eropa.Selat sempit itu sepanjang kenyataan memisahkan lautan tengah
dengan lautan atlantik.1

Semenanjung Iberia, sebelum ditaklukkan bangsa Visighots pada tahun 507


M, didiami oleh bangsa Vandals. Justru wilayah kediaman mereka itu disebut
dengan Vandalusia. Dengan mengubah ejaanya dan cara membunyikannya,
bangsa Arab pada masa belakangan menyebut semenanjung Iberia itu dengan
Andalusia.

Spanyol diduduki oleh umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid (705-
715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Sebelum penaklukan Spanyol, umat islam telah menguasai Afrika Utara dan
menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti umayyah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705
M). Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi
Gubernur di daerah itu. Pada masa khalifah Al-Walid, Hasan bin Nu’man sudah
digantikan oleh Musa bin Nushair. Di zaman Al-walid itu, Musa bin Nushair
memperluas wilayah kekuasaanya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain
1
Amin, Samsul Munir,, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2009.
itu, ia menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa
Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan setia dan
berjanji akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan
sebelumnya.

Dalam proses penaklukan Spanyol ada 3 pahlawan Islam yang memimpin


pasukan kesana yakni Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.
Namun, yang sebagai perintis dan penyelidik kedatangan Islam ke Andalusia
adalah Tariq ibn Ziyad.Ia yang telah memimpin pasukan tentera menyeberangi
lautan Gibralta (Jabal Thariq) menuju ke semenanjung Iberia. Musa ibn Nushair
pada tahun 711 M, mengirim pasukan Islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad
yang hanya berjumlah 7000 orang dan tambahan pasukan 5000 personel yang
memang tak sebanding dengan tentera pasukan Gothik yang berkekuatan 100.000
lengkap bersenjata. Namun, pada akhirnya, Thariq bin Ziyad mencapai
kemenangan, dengan mengalahkan Raja Foderick di Bakkah dan menaklukan
kota-kota penting seperti Cordova, Granada, Toledo dan hingga akhirnya
menguasai seluruh kota penting di Spanyol.

Kemenangan-kemenangan Islam terlihat nampak begitu mudah. Tentu hal


ini didorong oleh faktor-faktor baik karena tokoh-tokoh pejuang dan prajurit Islam
yang kuat, kompak dan penuh percaya diri dan juga didorong oleh faktor-faktor
yang menguntungkan Islam yakni kondisi sosial, politik dan ekonomi Spanyol
yang buruk pada waktu itu.

5. Periode Kekuasaan Islam di Spanyol

Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di daerah Spanyol hingga masa
jatuhnya, Islam memiliki peranan yang sangat penting dan besar dalam
perkembangan umat Islam.Islam di Spanyol berjaya dan berkuasa selama tujuh
setengah abad dan itu merupakan waktu yang sangat lama untuk mengembangkan
Islam. Menurut Dr. Badri Yatim, sejarah panjang Islam di Spanyol dapat dibagi
dalam beberapa periode:2

a) Periode pertama (711-755M)

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali


yang diangkat oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada
periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai sempurna,
berbagai gangguan masih terjadi baik yang datang dari luar maupun dari
dalam.

Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan diantara


elit penguasa. Disamping itu, terdapat perbedaan pandangan antar
khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di
Kairawan. Adapun gangguan yang datang dari luar yaitu datangnya dari
sisa-sisa musuh islam di Spanyol yang tinggal di daerah pegunungan.

b) Periode kedua (755-912 M)

Pada periode ini Spanyol di bawah pemerintahan Abbasiyah di


Baghdad.Amir yang pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki
Spanyol, tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-
Dakhil.Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan dari bani umayyah
yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah
berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Spanyol.

Pada periode ini, umat Islam mulai memperoleh kemajuan, baik


dalam bidang politik atau pun peradaban.Islam pada saat itu mulai
mengalami perkembangan yang begitu dashyat dan mampu memperluas
wilayah kekuasaannya di daerah Spanyol.Abdurrahman Ad-Dakhil
mendirikan mesjid cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar di
Spanyol.
2
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 98.
c) Periode ketiga (912-1013 M)

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan abdurrahman


III yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya raja-raja kelompok
(Muluk al-thawaif). Pada periode ini spanyol diperintah oleh penguasa
dengan khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai
puncak kemajuan dan kejaaan yang menyaingi daulah Abbasiyah di
baghdad. Abdurrahman An-Nashir mendirikan Universitas
Cordoba.Perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku.Pada masa ini,
masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

Abdurrahman III adalah seorang raja yang teramat sangat lama


memerintah 50 tahun lamanya.50 tahun dia membela kerajaan yang telah
didirikan nenek moyangnya.Masa pemerintahan Abdurrahman III adalah
masa yang amat gemilang dalam sejarah Arab Spanyol.Segala
pemberontakan di padamkan, perpecahan disatukan disatukan kembali,
perselisihan di hapuskan. Pada saat pemerintahan Abdurrahman III, islam
telah sanggup mempertahankan kekuasaan arab di Spanyol. Ia juga
meninggalkan jejak besar dalam sejarah tidak saja di semenanjung Iberia
tetapi juga seluruh Eropa.

Setelah masa kekhalifahan Abdurrahman III yang dilanjutkan oleh


puteranya, Al-Hakam II (961-976 M) dan putera Al-Hakam II, Hisyam II
(976-1009 M). Namun, ketika Hisyam menduduki kepemimpinan dalam
usia 11 tahun merupakan awal dari kehancuran Bani Umayyah di
Spanyol. Hingga pada tahun 1013 M, Spanyol sudah terpecah menjadi
negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.3

d) Periode keempat (1013-1086 M)

3
W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam: Kajian Krisis dari Tokoh Orientalis, (Yogyakarta: tiara
Wacana, 1990), hlm 217-218
Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara
kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada periode ini Spanyol
terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-
raja golongan atau Al-mulukuth Thawaif yang berpusat di suatu kota
seperti sevilla, Cordoba, Taledo dan sebagainya.

Pada periode ini umat islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian


intern. Ironisnya jika itu terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak
yang bertikai itu meminta bantuan kepada raja-raja Kristen.Namun, walau
pun demikian, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini.
Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan
perlindungan dari istana ke istana yang lain.

e) Periode kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini Islam di Spanyol meskipun masih terpecah dalam


beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni
kekuasaan dinasti marurabithun (1086-1143 M) dan dinasti muwahhidin
(1146-1235 M):

a. Dinasti Murabitun

Dinasti murabitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama


yang kuat dan besar yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfim di
Marocco, Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan
kerajaan yang berpusat di marakesy. Dan akhirnya, islam dapat
memasuki Spanyol dan dapat menguasainya. Dalam
perkembangannya selanjutnya, pada dinasti ini dipimpin oleh
penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan wilayah
Saragossa dapat dikuasai oleh kaum Kristen pada tahun 1118 M.
Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini digantikan oleh dinasti
Muwahhidun.

b. Dinasti Muwahhidun
Dinasti ini berpusat di Afrika Utara yang didirikan oleh
Muhammad ibn Tumart. Pada masa ini telah berdiri dua kerajaan
kecil-kecil yang kuat yaitu di Negeri Balansia (Valencia) dan
Marsiah (Marcia).Dinasti ini datang ke Spanyol dibawah pimpinan
Abd-Al-Mun’im. Dinasti ini mengalami banyak kemajuan dimana
kota-kota muslim penting yakni Cordova, Almeria, dan Granada
jatuh dibawah kekuasaannya. Akan tetapi dinasti Muwahhidun
mengalami kemunduran dimana pada tahun 1212 M, tentara
Kristen berhasil memperoleh kemenangan di Las Navas de Tolesa.
Dalam kondisi demikian umat muslim tidak mampu bertahan dari
serangan-serangan kristen yang besar. Tahun 1238 M Cordova
jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada tahun
1248 M. Hampir seluruh wilayah Spanyol islam lepas dari tangan
penguasa islam.

f) Periode keenam (1248-1492 M)

Pada peride ini hanya berkuasa di granada di bawah Dinasti Ahmar


atau daulat Nasriyah (1232-1492 M). Dinasti ini yang mendirikan istana
Alhambara di kota Granada tu. Peradaban kembali mengalami kemajuan
seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir.Akan tetapi, secara politik dinasti
merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan
orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abbdullah
Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk
anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Ia memberontak
dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya
terbunuh dan digantikan oleh muhammad bin sa’ad. Abu Abdullah
kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk
menjatuhkannya.Dua penguasa ini Kristen ini dapat mengalahkan
penguasa yang sah, dan Abu Abdullah naik tahta.4

4
Ahmad Syahlabi, Sejarah Kebudayaan Islam, 1, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983). hlm. 76
Ferdinand dan Isabella akhirnya mempersatukan dua kerajaan
besar Kristen yaitu negeri Aragon dan Castillia melalui
perkawinan.Setelah bersatu, mereka mempersatukan kekuatan memerangi
kerajaan Granada pada tahun 1492 M. Namun, pada akhirnya mereka
menyerang balik terhadap kekuatan Abu Abdullah.Abu Abdullah tidak
kuasa menahan serangan-serangan penguasa Kristen tersebut sehingga
pada akhirnya Abu Abdullah kalah dalam peperangan tersebut.Abu
Abdullah akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada Ferdinand dan
Isabella, sedangkan Abu Abdullah hijrah ke Afrika Utara.

Dengan jatuhnya kerajaan Bani Ahmar, berakhirlah kekuasaan


Islam di Spanyol pada tahun 1492 M sampai tinggal sisa-sisanya yang
kemudian dipaksa oleh paus-paus di Roma untuk memeluk agama
Nasrani. Maka, ada yang memeluk nasrani dengan terpaksa, ada yang
dibunuh dan ada yang masih tetap memeluk agama nenek moyangnya
dengan diam-diam. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi
umat islam di wilayah ini.5 Walau pun islam telah berjaya dan dapat
berkuasa di sana selama hampir tujuh setengah abad lamanya.

3. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol

Dalam kurun waktu tujuh abad Islam berkuasa di Spanyol (Andalusia), umat
Islam telah mengukir masa keemasannya di berbagai bidang. Banyak prestasi
yang telah diukurnya, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia
pada kemajuan yang lebih kompleks.

A. Kemajuan Intelektual

Sebagai negara yang subur, Spanyol telah menghasilkan banyak keuntungan


secara ekonomi.Tingkat ekonomi yang tinggi memunculkan banyak

5
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, jilid , (Jakarta: UI Press, 1985, cetakan
kelima),hlm. 82
pemikir.Banyaknya pemikir itu mengakibatkankan banyak bidang keilmuan
yang menonjol di Spanyol.

1. Bidang Filsafat

Pada masa pemerintahan Muhammad bin Abdurrahman (852-866), mulai


dikembangkan minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan. Namun, usaha ini
belum banyak membuahkan hasil.Kemudian dilanjutkan al-Hakam (961-976 M). 6
Al-Hakam berinisiatif menterjemahkan karya-karya filsafat dalam jumlah yang
besar. Hal itu membuat Kordoba dengan perpustakaan dan universitas-
universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan di dunia Islam.Kemajuan ini merupakan jembatan ilmu pengetahuan
Yunani-Arab ke Eropa.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar
Muhammad ibn al_Sayig. Ia lebih di kenal dengan nama Ibnu Bajjah. Ia lahir di
Zaragoza dan meninggal di Fez karena keracunan. Karya besarnya adalah an-Nafs
danRisalahal- Ittisal.
Tokoh kedua adalah Ibnu Tufail.Ia lahir di Wadi Asy, sebuah dusun kecil di
sebelah timur Granada dan wafat pada tahun 1185 M. Abu tufail banyak menulis
tentang kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat
terkenal adalah Hayy ibn Yaqzan.
Pada akhir abad ke-12 M, muncul seorang pengikut Aristoteles dalam bidang
filsafat, yaitu Ibnu Rusyd dari Kordoba. Ia lahir di Kordoba pada tahunn 1126 M
dan meninggal pada tahun 1198 M. Ibnu Rusyd sangat berhati-hati dalam
menafsirkan karya-karya filsafat Aristoteles. Ia berusaha menyerasikan antara
filsafat dan agama. Tidaklah mengherankan jika namanya cemerlang dalam
filsafat islam. Karya terbesarnya adalah Tahafut at-tahafut

2. Bidang Sains

Dalam ilmu kedokteran, kita mengenal nama-nama Wafid al-Lakhmi,


Khalaf az-Zahrawi, dan Zurh. Dikalangan wanita, kita mengenal Umm al- Hasan
6
Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
binti Abi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafiz. Abul Qasim az-Zahrawi,
seorang dokter bedah dan menulis buku at-Tasrif sebanyak 30 jilid. Ibnu
Khatimah, Ahli penyakit malaria. Ammar al-Marsudi adalah ahli mata.
Dalam ilmu astronomi, ada Abbas Ibnu Farnas yang termasyhur dalam ilmu
kimia dan astronomi.Ia orang pertama yang menemukan kaca dari batu. Selain itu,
ada Ibrahim Ibnu Yahya an-Naqqas, seorang ahli Astronomi. Ia dapat menentukan
waktu terjadi gerhana matahari dan lama berlangsungnya. Beliau juga berhasil
membuat teropong bintang.Ahmad ibn Kas dari Kordoba adalah seorang yang ahli
dalam bidang obat-obatan.
Dalam bidang sejarah dan Geografi, Islam melahirkan banyak ilmuan
terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang perlawatan
kenegeri-negeri muslim, seperti Mediterania dan Sicilia. Ibnu Batutah dari
Tangier (1304-1377 M) mencapai Samuda Pasai dan Cina. Ibnu al-Khatib (1317-
1374 M) menyusun riwayat Granada. Adapun Ibnu Khaldun dari Tunis adalah
perumus filsafat sejarah dalam bukunya Muqaddimah.

3. Bidang Fikih

Dalam bidang fikih, Spanyol terkenal sebagai penganut mazhab


Maliki.Mazhab ini dibawa Ziyad ibn Abd al-Rahman. Selanjutnya, diteruskan
Ibnu Yahya yang menjadi qadi’ (hakim) pada massa Hisyam ibn Abd al-Rahman.
Ahli-ahli fikih lainnya, antara lain Abu Bakr ibn al-Qutiyah, Munzir ibn Sa’id al-
Baluthi, dan Ibnu Hazm dengan karyanya al-Muhalla bi al-Asar Fi Syah al-
Mujalla bil Ikhtisar dan al-Hikam fil Usul Ahkam. Adapun Ibnu Rusyd, selain
sebagai ahli filsafat, ia pun ahli fikih (hukum Islam) dengan bukunya Bidayah al-
Mujtahid wan Nihayah al-Muqtasid.

4. Bidang Musik dan Kesenian

Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islammemiliki tokoh al-
Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab.Ia terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmunya
diwariskan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan.Lebih dari
itu, ilmu itu juga diberikan kepada para budak.7

5. Bidang Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam


di Spanyol.Bahkan penduduk asli pun mempergunakannya diatas bahasa mereka
sendiri.Dengan majunya bahasa Arab di Spanyol, banyak karya-karya sastra
bermunculan.Misalnya, al-Iqa’ al-Farid karya Ibn Aba Rabbih, az-Zakirah fi
Mahasin Ahl al-Jazirah karya Ibnu Bassam, dan kitab al-Qala’id karya al-Fath
ibn Khaqan.

B. Kemajuan pembangunan fisik

Banyak pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam.Jalan-jjalan


dan pasar-pasar dibangun sebagai pendukung perdagangan.Sistem irigasi
dibangun untuk meningkatkan pertanian.Disamping pertanian dan perdagangan,
banyak indusstri yang berkembang, seperti tekstil, kayu kulit, logam, dan industri
barang-barang tembikar.
Pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-
gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid dan taman-taman kota. Di
antara bangunan yang megah adalah Mesjid Kordoba, Kota az-Zahra, Tembok
Toledo, Istana al-Ma’mur, Masjid Sevilla, dan Masjid al-Hambra di Granada.

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN

Andalusia, sebuah negeri yang meninggalkan jejak begitu besar di


sepanjang sejarah umat Islam pada awal perkembangan Islam di dunia
Eropa.Tentu hal ini menyita banyak perhatian besar dari berbagai khalayak umat
Islam.Dikatakan demikian, karena penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia

7
Ahmad Syahlabi, Sejarah Kebudayaan Islam, 1, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983). Hlm. 88.
lebih khusus Andalusia, telah menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara
Eropa.

Mulai dari tahapan awal proses masuknya Islam, dimana wilayah Spanyol
diduduki oleh khalifah-khalifah dalam setiap dinasti-dinasti yang didirikan dalam
setiap periodenya. Tentu, hal ini banyak memiliki peranan yang sangat penting
dan besar dalam perkembangan umat Islam. Dimana pada akhirnya Islam pernah
berjaya di Spanyol dan berkuasa selama tujuh setengah abad. Suatu masa
kekuasaan dalam waktu yang sangat lama untuk mengembangkan Islam.

Namun, di balik usaha keras umat Islam mempertahankan kejayaan pada


masa sekian abad itu, umat Islam menghadapi kesulitan yang amat berat.Dimana
pada suatu ketika, umat Islam diterpa serangan-serangan penguasa Kristen yang
sampai-sampai umat Islam tidak kuasa menahan serangan-serangan penguasa
Kristen yang semakin kuat itu.Sehingga pada akhirnya Islam menyerahkan
kekuasaannya dan semenjak itu berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.

Demikianlah Islam di Andalusia, walaupun pada akhirnya berakhir dengan


kekalahan, namun islam muncul sebagai suatu kekuatan budaya dan sekaligus
menghasilkan cabang-cabang kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya.
Banyak sekali kontribusi Islam bagi kebangunan peradaban dan kebudayaan baru
Barat. Sumbangan Islam itu telah menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam
bidang-bidang politik, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, filsafat,
kedokteran, sastra, sejarah dan hukum.

Anda mungkin juga menyukai