Anda di halaman 1dari 9

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

APLIKASI TEORI COMFORT KATHERINE KOLCABA PADA ANAK


DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG PERAWATAN

Application of Kathrine Kolcaba’s Comfort Theory on Children Fulfillment of


Oxygenation Need in Treatment Rooms

Roza Indra Yeni 1


1
Akademi Keperawatan RS Jakarta
Jalan Garnisun No 1 Jakarta Selatan 12930
1
e-mail: rozaindrayeni@yahoo.com

ABSTRAK
Konsep utama teori comfort adalah melakukan penilaian terhadap struktur taksonomi antara tiga
kenyamanan dikaitkan dengan empat pengalaman kenyamanan. Kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan fisiologis bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan fungsi sistem
pernapasan dan sistem kardiovaskuler. Gangguan kedua sistem tersebut menyebabkan
ketidaknyamanan pada anak karena kebutuhan oksigen terganggu. Perawat perlu membantu anak
supaya kebutuhan oksigen terpenuhi agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip comfort dari Kolcaba. Fokus bahasan adalah penggunaan teori
comfort dalam memenuhi kebutuhan oksigenasi. Asuhan keperawatan dilakukan dengan proses
keperawatan comfort. Terdapat lima kasus yang dibahas. Hasil akhir dari penerapan comfort
mampu mengidentifikasi pengalaman kenyamanan anak dihubungkan dengan tipe kenyamanan.

Kata kunci: Oksigenasi, teori Comfort Kolcaba

ABSTRACT
The main concept of comfort theory is assessing the taxonomic structure between three comfort
that associated with four comfort experience. Oxygen requisite is a physiological necessity for
humans. The fulfillment of oxygen is a function of the respiratory sand cardiovascular system.
Disruption of both systems cause discomfort to the child because of the oxygen requisite is
interrupted. Nurses need to help children to fulfill the oxygen requisite so the children can grow
and develop properly. This is as the principles of comfort of Kolcaba. The focus of the discussion
is the use of the comfort theory is to fulfill the oxygenation requisite. Nursing care is done with
comfort nursing process. There are five cases discussed. The final result of the comfort
application is able to identify children experience that associated with the type of comfort.

Keywords: Oxygenation, Comfort Kolcaba, theory

PENDAHULUAN kematian terbesar nomor dua setelah


diare.
Infeksi Saluran Pernapasan Menurunkan angka kematian
Akut (ISPA) merupakan penyebab pada anak balita merupakan tujuan
kematian pertama pada kelompok bayi kesehatan sesuai dengan target
dan balita. Said (2010) mengatakan Millenium Development Goals
pneumonia merupakan salah satu jenis (MDG’S) empat, tahun 2015 melalui
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pencegahan dan pengobatan penyakit.
penyumbang terbesar penyebab Indonesia merupakan salah satu negara
kematian balita di negara yang sedang berkembang yang berupaya mencapai
berkembang. Pada tingkat dunia, target Millenium Development Goals
pneumonia merupakan penyebab (MDG’S) empat untuk menurunkan

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
65
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

angka kematian pada balita yang dapat tua dan ketakutan anak. Oleh karena itu,
dijadikan sebagai indikator derajat kenyamanan juga dapat mempengaruhi
kesehatan di masyarakat disamping keberhasilan asuhan keperawatan yang
angka kesakitan. Indikator derajat dilakukan pada anak sehingga hasil yang
kesehatan suatu negara dan kualitas didapatkan adalah kebutuhan
hidup masyarakat ditentukan oleh tinggi oksigenisasi anak terpenuhi sesuai
rendahnya angka kematian dengan yang dibutuhkan. (Wong,
Infeksi mikroorganisme pada Hockenberry, Wilson, Winkelstein &
saluran napas menyebabkan reaksi Schwartz, 2009).
inflamasi dengan memproduksi mukus Untuk mencapai kenyamanan
yang banyak sehingga kebutuhan maka pemenuhan kebutuhan oksigen
oksigenisasi terganggu. Kebutuhan pasien harus seimbang antara oksigen
oksigenisasi merupakan kebutuhan yang masuk dan karbondiksida yang
fisiologis dasar bagi semua manusia dikeluarkan. Kenyamanan harus menjadi
untuk kelangsungan hidup sel dan perhatian bagi perawat dalam
jaringan serta metabolisme tubuh. memberikan asuhan keperawatan pada
Selanjutnya dikatakan kebutuhan pasien yang mengalami gangguan
oksigen pada anak lebih tinggi dari pemenuhan kebutuhan oksigenasi.
orang dewasa, pemenuhan kebutuhan Asuhan keperawatan yang berfokus
oksigen sangat ditentukan oleh pada kenyamanan perlu dikembangkan
keadekuatan sistem pernapasan dan dengan berpedoman pada teori
sistem kardiovaskuler. Wilson (2006) keperawatan. Salah satu teori
mendefiinisikan pneumonia merupakan keperawatan dengan fokus pada
peradangan pada daerah parenkim paru kenyamanan adalah model Comfort
yang biasanya berasal dari suatu proses Katherine Kolcaba.
infeksi. Akibat terjadinya peradangan Kolcaba dalam teori tentang
akan terjadi penumpukan eksudat dan kenyamanan mensintesis tiga tipe
apabila tidak dikeluarkan akan kenyamanan dalam analisis konsepnya.
menyebabkan gangguan pada saluran Tiga tipe kenyamanan itu adalah: relief
pernapasan dan menganggu kebutuhan yang berarti ketika kenyamanan spesifik
oksigenasi. yang dibutuhkan klien terpenuhi, ease
Anak yang menderita berarti ketika klien merasa tenang dan
pneumonia berat memerlukan puas, dan yang terakhir adalah
hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan transcendence ketika klien berhasil
suatu proses yang harus dilalui anak melampaui kebutuhan rasa nyaman
untuk mendapatkan berbagai tindakan (Tomey & Alligood, 2010). Selanjutnya
sesuai dengan masalah fisik maupun tiga tipe kenyamanan tersebut dapat
psikologis. Dampak hospitalisasi pada terlihat melalui kenyamanan fisik
anak membutuhkan asuhan keperawatan (sensasi tubuh, mekanisme homeostatik,
dengan melibatkan orang tua pada saat fungsi kekebalan tubuh), psikospiritual
melakukan tindakan (Family Centered (kesadaran diri, identitas seksual, makna
Care) (Wong, Hockenberry, Wilson, hidup seseorang), sosiokultural
Winkelstein & Schwartz, 2009). Asuhan (hubungan interpersonal , keluarga,
keperawatan dengan melibatkan orang tradisi keluarga, ritual dan praktek
tua akan sangat berguna bagi anak yang keagamaan), dan lingkungan (suhu,
mengalami gangguan pemenuhan cahaya, suara, bau, warna, furniture).
kebutuhan oksigenasi akibat infeksi Asuhan keperawatan merupakan
saluran pernapasan yang menimbulkan sesuatu yang positif dan kriteria holistik
penumpukan sputum pada jalan nafas. penting untuk mengukur keefektifan dari
Selain itu keberhasilan tindakan yang
strategi kenyamanan tersebut. Gangguan
dilakukan pada dasarnya dapat
dipengaruhi oleh kondisi anak juga pemenuhan kebutuhan oksigenasi
lingkungan termasuk dukungan orang menimbulkan dampak stress dan

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
66
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

ketidaknyamanan pada kondisi Risiko kerusakan integritas kulit, 6)


keseluruhan pasien dan keluarga. Kecemasan orang tua.

Intervensi yang telah dilakukan


METODE PENELITIAN
kepada An. Ek diantaranya adalah
memonitor tanda-tanda vital dan status
Penelitian ini menggunakan neurologis, memonitor kepatenan
desain studi kasus. Kasus yang di ambil penggunaan oksigen, mengatur posisi
sebanyak 5 kasus. Tempat diadakan semi fowler, mengauskultasi suara
penelitian di ruang perawatan infeksi napas, memonitor tanda-tanda dehidrasi,
anak. Penelitian dilakukan dari mulai memonitor intake dan output,
melibatkan keluarga dalam memantau
Mei sampai dengan Juni 2014. Sampel
asupan cairan dan nutrisi, memberikan
dalam penelitian ini adalah anak yang di terapi sesuai dengan program,
rawat di ruang infeksi dengan gangguan memonitor pemeriksaan laboratorium
pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan menciptakan lingkungan yang
diantaranya kasus pneumonia, nyaman bagi anak.
Meningitis TB, Bronkhiolitis, Pada hari perawatan kedua belas
pneumonia dan HIV dan kasus pasien telah sadar penuh, GCS 15, tidak
ada sesak napas, batuk dan demam.
pneumonia dengan PDA. Data
Tanda-tanda vital dalam batas normal,
didapatkan dari hasil observasi, catatan tidak ada tanda-tanda kekurangan
keperawatan dan observasi klien. cairan, BAB normal, intake dan output
seimbang, Anak mengalami peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN berat badan secara berkala, respon
verbal anak sudah terlihat dan orang tua
sangat senang melihat kondisi anaknya.
Kasus 1, An. Ek, laki-laki, usia
Dengan kondisi tersebut, pada tanggal
1 tahun 6 bulan didiagnosis pneumonia.
29 April 2014 dokter sudah
Saat pengkajian pada tanggal 21 April
memperbolehkan anak pulang ke rumah
2014, keadaan umum An. Ek lemah,
dengan lama perawatan dua belas hari.
tingkat kesadaran kompos mentis dan
Kasus 2, An. Aq usia 9 bulan
napas sesak. Auskultasi suara napas
perempuan dengan diagnosa Meningitis
vesikuler, ronchi di kedua paru dan
Tuberkulosa. Saat pengkajian pada
retraksi pada dinding dada suprasternal.
tanggal 24 Februari 2014, didapatkan
An. Ek terpasang O2 3 L/mnt nasal
keadaan umum anak lemah, pengukuran
canul, naso gastric tube (NGT) dan
tingkat kesadaran apatis dengan GCS 12
IVFD di tangan kanan N5 + KCL = 19
(G3M5V4), napas sesak dan auskultasi
ml/jam, AS 6%= 8,3 ml/jam. Hasil
suara napas ronchi ada. Hasil
pengukuran tanda-tanda vital adalah
pengukuran tanda-tanda vital pada anak
tekanan darah 95/60 mmHg, suhu
adalah nadi 170 x/menit, suhu 38ºC dan
37,8ºC, frekuensi nadi 112 x/menit dan
frekuensi pernapasan 58 x/menit
frekuensi napas 36x/menit. Berat badan
terpasang O2 1 L/menit nasal kanul.
10 kg dan panjang badan 81 cm dengan
Pengukuran tinggi badan didapatkan 70
status gizi cukup. Skor resiko jatuh
cm dan berat badan 6600 gram dengan
total 12 dan terpasang kateter.
status gizi kurang. Kedua ekstremitas
Masalah keperawatan yang
terlihat spastik. Pada hidung anak
dirumuskan pada An. Ek yaitu; 1)
terpasang naso gastric tube (NGT) dan
Bersihan jalan napas tidak efektif; 2)
nasal kanul. An. Aq juga terpasang
Pola napas tidak efektif; 3) Risiko defisit
intravena kateter dengan pemberian
volume cairan, 4) Risiko perubahan
Nutrimix 31,5 cc/jam. Pada anak juga
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, 5)
terpasang kateter.

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
67
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Perkembangan anak saat ini napas, batuk., terdengar suara ronchi


tidak sesuai dengan usia karena sebelum pada kedua paru.
sakit anak baru bisa duduk. Untuk Dari hasil pengukuran tanda-
pemberian nutrisi sebelum dirawat anak tanda vita didapatkan data nadi 120
diberikan ASI ditambah susu formula x/menit, suhu 36,7ºC, frekuensi
dan saat ini diberikan progestimil 4x60 pernapasan 55x/menit, saturasi oksigen
ml ditambah 4x75ml. Pengobatan yang 97%, berat badan 2655 gram dan
didapatkan saat anak dirawat melalui panjang badan 48 cm dengan status gizi
oral adalah INH 1x50 mg, Rifampisin cukup.. Pada hidung terpasang O2: 1½
1x100 mg, Pirazinamide 1x150 mg, L/menit dan naso gastric tube (NGT).
Etambutol 1x100 mg, Fenobarbital 1x15 Pada kaki kiri An. Fe terpasang IVFD
mg, Vit E 1x150 mg dan melalui intra KN 1B : 5 ml/jam.
vena yaitu Ranitidine 3x5 mg, An. Fe lahir prematur berat
Cefotaxime subactan 4x400 mg, badan 1500 gram dan panjang badan 40
Farmadol 1x75 mg, Flukorazol 1x90 mg cm dengan seksio sesaria, langsung
serta pemberian inhalasi Ventolin 1 menangis dengan APGAR skor 9/10 di
resp+NaCl 0,9% setiap 8 jam. RSCM dan selanjutnya dirawat di ruang
Masalah keperawatan yang perinatogi selama tiga minggu.
dirumuskan pada An. Aq adalah; 1) Imunisasi belum diberikan. Hasil
Gangguan perfusi jaringan serebral, 2) pemeriksaan laboratorium tanggal 26
Tidak efektifnya bersihan jalan napas, 3) Maret 2014, didapatkan Hb 9,2 gr/dl,
Gangguan keseimbangan cairan dan Echo didapatkan kesan tidak ada
elektrolit, 4) Risiko gangguan kelainan jantung bawaan. Pengobatan
pertumbuhan dan perkembangan, 5) yang didapatkan selama An. Fe dirawat
Risiko injuri, 6) Kecemasan orang tua, adalah Ampisilin 4x70 mg (IV)),
7) Gangguan pengaturan suhu tubuh. Klorofenikol 4x50 mg (IV),
Intervensi keperawatan yang telah Dexametason 3x0,4 mg (IV) dan
dilakukan residen diantaranya Inhalasai Ventolin 4x1 resp+NaCl 0,9%.
memonitor tanda-tanda vital, memonitor Anak mendapatkan susu Formula BBLR
status neurologi, membantu anak 8x60 ml melalui NGT.
mengeluarkan sputum, mengatur posisi Masalah keperawatan yang
anak, memberikan kompres hangat, dirumuskan pada An. Fe adalah; 1)
memonitor keseimbangan cairan , Tidak efektifnya bersihan jalan napas, 2)
memonitor intake dan output, Pola napas tidak efektif, 3) Risiko
mengajarkan orang tua untuk perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
mestimulasi perkembangan anak, tubuh, 4) Risiko gangguan pertumbuhan
menjelaskan kepada orang tua prosedur dan perkembangan, 5) Kecemasan orang
yang dilakukan kepada anaknya, tua. Intervensi keperawatan yang telah
memberikan terapi sesuai program dan dilakukan residen diantaranya
menciptakan lingkungan yang nyaman memonitor tanda-tanda vital, membantu
bagi anak. anak mengeluarkan sputum, mengatur
Pada hari perawatan ke tiga posisi anak, menjelaskan pentingnya
puluh empat An. Aq sadar penuh, tidak nutrisi yang adekuat bagi anak kepada
demam, ekstremitas masih mengalami orang tua, mengajarkan orang tua untuk
spastik. Dokter sudah memperbolehkan mestimulasi perkembangan anak,
An. Aq pulang dengan tindak lanjut menjelaskan kepada orang tua prosedur
pengobatan ke poly klinik anak sesuai yang dilakukan kepada anaknya,
dengan jadwal. memberikan terapi sesuai program dan
Kasus 3, An. Fe usia 7 minggu menciptakan lingkungan yang nyaman
laki-laki didiagnosa bronkiolitis. Saat bagi anak.
dilakukan pengkajian pada tanggal 31 Pada hari perawatan ke delapan
Maret 2014, didapatkan anak sesak An. Fe sudah diperbolehkan pulang oleh

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
68
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

dokter dengan kondisi napas sudah tidak menjelaskan kepada orang tua prosedur
sesak dan suara napas bersih. yang dilakukan kepada anaknya,
Kasus 4, An. Mu 3,5 bulan memberikan terapi sesuai program dan
laki-laki didiagnosa pneumonia disertai menciptakan lingkungan yang nyaman
PDA. Pada saat dilakukan pengkajian bagi anak.
pada tanggal 8 April 2014, didapatkan Pada hari perawatan ke delapan
anak sesak napas, batuk, suara napas ada dokter menginformasikan An. Mu alih
ronchi dan suara jantung ada murmur. rawat kardiologi karena masalah
Dari hasil pengukuran tanda- respirasi sudah selesai.
tanda vital An. Mu didapatkan data nadi Kasus 5, An. Me usia 2 tahun 5
120 x/menit, suhu 36ºC, pernapasan bulan perempuan didiagnosa
44x/menit, saturasi oksigen 98%, berat pneumonia, HIV disertai GBM. Pada
badan 4800 gram dan panjang badan 62 saat dilakukan pengkajian pada tanggal
cm dengan status gizi normal. Pada 5 Mei 2014, didapatkan anak sesak
hidung terpasang O2: 2 L/menit dan napas, batuk dan terdengar suara ronchi
naso gastric tube (NGT). Pada tangan pada kedua paru.
kiri An. Mu terpasang IVFD Dari hasil pengukuran tanda-
N5+KCL=20 ml/jam. tanda vital An. Me didapatkan data nadi
An.Mu lahir normal berat badan 100 x/menit, suhu 36,4ºC, frekuensi
3100 gram, panjang badan 49 cm dan pernapasan 36x/menit, saturasi oksigen
langsung menangis. Imunisasi sudah 98%, berat badan 7,2658 kg dan panjang
diberikan DPT 1, Polio 1, Hepatitis 1 badan 75 cm denagn status gizi buruk.
dan BCG. Hasil pemeriksaan Pada hidung terpasang O2: 2 L/menit
laboratorium tanggal 7 April 2014, dan naso gastric tube (NGT). Pada kaki
didapatkan Hb 9,42 gr/dl, pemeriksaan kiri anak terpasang stopper.
Echo tanggal 8 April 2014 didapatkan An. Me lahir normal berat badan
kesan moderate PDA ada kelainan 3000 gram, panjang badan 50 cm dan
jantung bawaan dan rongent torak kesan langsung menangis dan imunisasi
infiltrat di kedua paru. Pengobatan yang lengkap. Hasil pemeriksaan
didapatkan selama An. Mu dirawat laboratorium tanggal 30 April 2014,
adalah Ceftazidin 3x125 (IV), didapatkan Hb 10 gr/dl, pemeriksaan
Paracetamol 3x60 mg (IV), Furosemid tanggal 22 Januari 2014 didapatkan CD3
2x2 mg (PO), Catopril 2x1,5 mg (PO), 85%, CD4 1%. Dan rongent torak kesan
Inhalasai Combiven 4x1 resp+NaCl infiltrat di kedua paru.
,9%. Anak mendapatkan susu Formula Masalah keperawatan yang
BBLR 4x90 ml melalui NGT dan ASI. dirumuskan pada An. Me adalah; 1)
Masalah keperawatan yang Tidak efektifnya bersihan jalan napas, 2)
dirumuskan pada An. Mu adalah; 1) Pola napas tidak efektif, 3) Perubahan
Tidak efektifnya bersihan jalan napas, 2) nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, 4)
Resiko penurunan cardiac output, 3) Gangguan pertumbuhan dan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan perkembangan, 5) Perubahan proses
tubuh, 4) Risiko gangguan pertumbuhan kelurga. Intervensi keperawatan yang
dan perkembangan, 5) Perubahan proses telah dilakukan diantaranya memonitor
keluarga. Intervensi keperawatan yang tanda-tanda vital, membantu anak
telah dilakukan residen diantaranya mengeluarkan sputum, mengatur posisi
memonitor tanda-tanda vital, menilai anak, menjelaskan pentingnya nutrisi
cafillary refill, membantu anak yang adekuat bagi anak kepada orang
mengeluarkan sputum, mengatur posisi tua, ,mengkaji pertumbuhan dan
anak, memberikan waktu istirahat bagi perkembangan anak sesuai dengan
anak, menjelaskan pentingnya nutrisi grafik, mengajarkan orang tua untuk
yang adekuat bagi anak kepada orang menstimulasi perkembangan anak,
tua, mengajarkan orang tua untuk menjelaskan kepada orang tua prosedur
mestimulasi perkembangan anak, yang dilakukan kepada anaknya,

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
69
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

memberikan terapi sesuai program dan 36x/menit. Kelima anak tersebut


menciptakan lingkungan yang nyaman menggunakan oksigen nasal antara 2-3
bagi anak. L/menit dan mendapatkan terapi
Pada hari perawatan ke delapan inhalasi. Gambaran data 1 anak
An. Me sudah diperbolehkan pulang mengalami frekuensi pernapasan cepat
oleh dokter dengan kondisi napas sudah yaitu anak Aq. Peningkatan frekuensi
tidak sesak. pernapasan selain disebabkan karena
Asuhan keperawatan yang peradangan di saluran pernapasan juga
dilakukan pada 5 kasus kelolaan, disebabkan gangguan penurunan
semuanya memiliki masalah infeksi kesadaran yang menimbulkan gangguan
perfusi jaringan otak yang
saluran pernapasan yang menyebabkan
mempengaruhi terjadinya pertukaran O2
terjadinya gangguan pemenuhan dan CO2 di jaringan otak.
kebutuhan oksigenisasi. Gangguan Pemeriksaan penunjang yang
pemenuhan kebutuhan oksigenasi ini dibutuhkan sebagai pengguat adanya
berdampak pada ketidaknyamanan fisik, rasa tidak nyaman fisik pada anak
gangguan psikospiritual yang tersermin dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
pada kekhawatiran keluarga terhadap oksigenasi diantaranya adalah hasil
pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
kondisi anak, gangguan sosiokultural
Ke lima kasus kelolaan menunjukkan
dan lingkungan. kesan adanya infiltrat pada kedua paru
Berdasarkan data yang berdasarkan pemeriksaan radiologi
diperoleh melalui observasi dan torak.
wawancara dengan orang tua pada ke 5 Pengkajian ketidaknyamanan
kasus kelolaan bervariasi terlihat dari terkait pengalaman psikospiritual
usia anak dan tingkat kesadaran anak. mencakup kepercayaan diri, motivasi
dan kepercayaan terhadap tuhan
Anak Aq yang mengalami penurunan
disesuaikan dengan tahap perkembangan
kesadaran (apatis) dan An. Fe, Mu yang anak. Hal ini karena dapat
berusia kurang dari 1 tahun. Akibat mempengaruhi kepercayaan diri anak.
kondisi tersebut data terkait Pada ke lima kasus tidak dapat
pengalaman kenyamanan fisik tidak dilakukan pengkajian kebutuhan rasa
didapatkan. . Data didapat dari orang ketidaknyamanan psikospiritual secara
mendalam, dikarenakan anak mengalami
tua, juga membandingkan perubahan
penurunan kesadaran dan usia kurang
kondisi dan tingkat kenyamanan dengan dari 1 tahun (Infant). Penurunan
melihat gambar (Instrumen Children´s kesadaran terjadi pada anak Aq dan usia
Comfort Daisies) dari Kolcaba. kurang 1 tahun pada anak Fe dan Mu.
Pengkajian keperawatan Pengkajian kenyamanan
dilakukan secara menyeluruh dengan sosiokultural dilihat dari sosial anak
pemeriksaan head to toe dan meliputi hubungan interpersonal dan
difokuskan pada masalah gangguan intra personal. Lingkungan sosial yang
pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang banyak berinteraksi dengan anak adalah
kemungkinan timbul akibat dari infeksi keluarga. Mengkaji kondisi anak dengan
pada saluran pernapasan. Data keluarga merupakan hal yang penting
berdasarkan hasil pengukuran frekuensi selain hubungan antara pemberi asuhan
pernapasan yang dilakukan pada saat dengan anak. Masalah tersebut dapat
pengkajian adalah sebagai berikut: An. menimbulkan ketidaknyamanan sosial
Ek frekuensi pernapasan 36x/menit An. pada anak.
Aq frekuensi pernapasan 58 x/menit, Dari kelima kasus yang dikelola
An. Fe frekuensi pernapasan 55x/menit, pada umumnya orang tua mengalami
An. Mu frekuensi pernapasan 44x/menit kecemasan karena kurangnya
dan An. Me frekuensi pernapasannya pengetahuan dan informasi tehadap

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
70
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

penyakit anaknya dan merasa khawatir pemberian oksigen, inhalasi, fisioterapi


terharap penyakit anaknya. dada dan suction. Secara tidak langsung
Pengkajian kenyamanan terkait tindakan tersebut membuat anak
pengalaman lingkungan mencakup mengalami ketidaknyamanan.
respon adaptasi anak dan keluarga Salah satu prinsip atraumatic
terhadap lingkungan fisik di rumah care pada anak yang dapat dilakukan
sakit. Lingkungan yang berbeda dapat adalah meminimalkan dan mencegah
menjadi stressor tersendiri bagi anak dan trauma pada anak (Hockenberry &
keluarga seperti cahaya lampu kamar, Wilson, 2009). Pada umumnya anak
kebisingan, suhu kamar yang memperlihatkan reaksi kecemasan dan
panas/dingin. Peterson dan Bredow sress pada waktu dilakukan tindakan
(2004): Kolcaba (2003) mengatakan tersebut. Kondisi anak pada saat
apabila anak dan keluarga tidak dapat dilakukan tindakan akan berdampak
beradaptasi maka akan timbul rasa terhadap efektivitas terapi yang
ketidaknyamanan terhadap lingkungan. diberikan. Kepatuhan anak dalam
Ketidaknyamanan terlihat pada menjalani terapi memberikan kontribusi
anak Aq dan Ek dan keluarga, untuk keberhasilan terapi pada anak
dikarenakan suhu ruangan yang dengan masalah infeksi pernapasan (Ari
terkadang panas dan suara pengunjung & Fink, 2011). Espokito, et al (2006)
yang ramai pada saat jam berkunjung juga mengatakan pemberian inhalasi
tiba. sebaiknya dilakukan pada kondisi anak
Merumuskan diagnosa keperawatan terjaga supaya anak tidak mengalami
yang dilakukan dengan mengidentifikasi trauma yang akan berdampak untuk
masalah berdasarkan struktur taksonomi pemberian selanjutnya.
comfort Kolcaba. Dengan melihat Implementasi yang dilakukan
batasan karakteristik masalah terkait kebutuhan kenyamanan fisik
keperawatan dibuat berdasarkan analisa anak adalah dengan melakukan
terhadap tiga tingkat kenyamanan melakukan penilaian status pernapasan
dikaitkan dengan empat pengalaman anak dengan tindakan inhalasi.
kenyamanan. Beman dan Synder 2012 Keefektivitas tindakan inhalasi dapat
yang merujuk pada NANDA (2012) ditingkatkan dengan meminimalkan
merumuskan masalah utama yang trauma pada anak. Hal ini dilakukan
muncul adalah gangguan pertukaran dengan memberikan edukasi kepada
gas, bersihan jalan napas tidak efektif, orang tua dan melibatkan orang tua
pola napas tidak efektif dan intoleransi dalam memberikan tindakan inhalasi.
aktivitas. Implementasi lain yang lakukan
Intervensi keperawatan untuk mengurangi penumpukan sputum
berpedoman kepada tiga tipe pada jalan napas adalah fisioterapi dada.
kenyamanan yang dikelompokkan Prasad (2010) menganjurkan dilakukan
berdasarkan kebutuhan rasa nyaman tindakan fisioterapi dada pada anak yang
pasien meliputi; 1) intervensi yang mengalami pemunpukan sputum dan
dilakukan secara standar (tehnikal) tidak mampu batuk efektif dengan
untuk mengatasi kebutuhan rasa nyaman tujuan membantu mengeluarkan sekret
fisik, 2) intervensi pelatihan/ajakan dari paru-paru.
(coaching) untuk kenyamanan Tindakan untuk memonitor
sosiokultural, 3) intervensi comforting adekuatnya asupan nutrisi. Asupan
untuk kebutuhan rasa nyaman nutrisi yang kurang dapat memperburuk
psikospiritual dan lingkungan. kondisi anak yang mengalami infeksi
Tindakan sebagai upaya untuk pada pernapasan (Ashraf, Chisty &
mengurangi gangguan pemenuhan Alam, 2010).
kebutuhan oksigenasi melalui tindakan Evaluasi pada kelima kasus
kolaborasi yaitu. terapi farmakologi dan kelolaan adalah dengan menggunakan
non farmakologi diantaranya adalah empat tipe pengalaman kenyamanan

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
71
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

dibandingkan dengan tiga tingkat membuat An, Ek dan keluarga senang


kenyamanan anak (Kolcaba, 2005). dan keluarga merasakan kepuasan dari
Setelah dilakukan intervensi untuk pelayanan tenaga kesehatan yang
kelima kasus kelolaan dan dievaluasi,
memberikan perawatan.
empat anak sudah diperbolehkan pulang
dan satu diantaranya pulang dengan
menggunakan alat bantu pernapasan KESIMPULAN DAN SARAN
(nasal oksigen) untuk mencegah
gangguan pernapasan kembali. Dari Pemberian asuhan keperawatan
kelima kasus kelolaan untuk menilai bedasarkan teori comfort Kolcaba pada
tingkat kenyamanan sesuai dengan lima pasien dengan gangguan
tahapan usia perkembangan mempunyai pemenuhan kebutuhan oksigenasi secara
penilaian yang tidak sama karena tiga umum dapat diterapkan dengan baik.
anak pada tahap usia infant dan dua Memberikan rasa nyaman kepada pasien
anak usia todler dengan mencoba akan membantu proses penyembuhan
menggunakan instrumen Comfort pasien. Gangguan oksigenasi merupakan
Behaviurs Checklist dan Children’n salah satu faktor yang dapat
Comfort Daisies. menyebabkan ketidaknyamanan klien.
Melakukan pengkajian Pemberian oksigen dan membebaskan
keperawatan berdasarkan taksonomi jalan napas karena adanya penumpukan
comfort Kolcaba tidak membutuhkan sputum merupakan tindakan yang dapat
waktu yang lama. Kondisi ini bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
dimanfaatkan untuk melakukan oksigenasi yang muncul pada klien. Hal
intervensi keperawatan. Kesulitan yang ini tidak terlepas dari adanya
dihadapi yaitu pada saat keterlibatan orang tua.dalam melakukan
mengelompokkan intervensi kedalam tindakan.
tiga jenis intervensi dan melakukan
evaluasi dalam menilai respon pasien Peran perawat sebagai pemberi
serta membedakan respon pasien dalam asuhan keperawatan, advokat, konselor,
memenuhi kebutuhan kenyamanan edukator, kolaborator dan agen perubah
psikospiritual, sosiokultural dan
telah dilakukan. Selama memberikan
lingkungan. Kondisi tersebut berisiko
terjadinya intervensi yang overlap. asuhan keperawatan tidak terlepas dari
Evaluasi dari kasus kelolaan adanya hambatan, namun semuanya
utama secara keseluruhan penerapan dapat teratasi dengan adanya dukungan.
proses keperawatan dengan teori
comfort Kolcaba dapat dilakukan sesuai
dengan struktur taksonomi yang telah DAFTAR PUSTAKA
dibuat. Reliefe dimana An. Ek belum
dapat menemukan keempat pengalaman
kenyamanan secara spesifik dari dirinya Ari, A., & Fink, J., B. (2011).
karena kodisi An. Ek masih sesak napas Guidelines for aerosol devices
dan lemah. An. Ease yaitu kemajuan in Infant, Childrent & Adult.
kenyamanan An. Ek yang dapat dilihat Expert, Rev, Resp, Med, 5(4),
dari kondisi An. Ek yaitu tidak 561-572.
mengalami sesak napas dan anak sudah
berespon pada saat diajak bicara. Ashraf, H., Chisti, J. M., & Alam, H. N.
Tingkat kenyaman transendence (2010). Treatmen of chidhood
pneumonia in develoving
dapat dicapai dengan melihat lama hari
counyries. In K. Smigorski
rawat dan kondisi An. Ek sehingga (Ed.). Health Management, 59-
sudah diperbolehkan pulang. 88.
Perkembangan kesehatan An. Ek

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
72
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 1, Januari 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Berman, A., & Snyder, S. 2012. application to nursing research.


Fundamentals of nursing: Philadelphia : Lippincott
Concepts, process and Williamas & Wilkins
practice. (9th Ed.). NewYork:
Pearson. Poston, B. (2009). An exercise in
personal exploration:Maslow´s
Esposito, at all (2006). Aerosol therapy Hierrachy of need. The surgical
by pressure matered-dose technologist. Diambil dari
inhaler-spacer in sleeping http://www.ast.org/Journal%20
yaoung shildren. Chest Archive/2009/8_August_2009/C
Journal, 130(2), 487-492. E.pdf pada tanggal 12 Juni 2014

Hockenberry, M. J., Wilson, D. (2012). Said, M. (2010). Pengendalian


Wong Clinical Manual of pneumonia anak balita dalam
Pediatric Nursing (8th Ed). rangka pencapaian MDG4.
St.Louis: Elsevier Mosby Buletin Jendela Epidemiologi, 3,
16-19.
Kolcaba, K. & DiMarco, M. A. (2005)
Comfort theory and ist Tomey, A. M., & Alligood, M. R.
application to pediatric nursing. (2010). Nursing theory
Pediatric Nursing, 31 (3), 187- utilization and application.
194. Missouri: Mosby Elsevier.

NANDA International. (2008). Nanda Tomey, A. M., & Alligood, M. R.


international nursing diagnoses: (2010). Nursing theorist and
Definition & classification their work. St. Louis: Mosby
2012- 2014. Philadelphia: John Elsevier.
Wiley & Sons.Poston, B. 2009.
An exercise in personal Wilson, L., & Price, S. (2006) Konsep
exploration: Maslow´s klinis proses- proses penyakit
Hierrachy of need. The (Edisi 6). Jakarta: EGC.
surgical technologist. Diambil
dari http://www.ast.org/ Wong, L. D., Hockenberry, M. E.,
/Journal%20Archive/2009/8 Wilson, D., Winkelstein, M. L.,
_August_2009/CE.pdf pada & Schwartz, P. (2009). Buku
12 Juni 2014 ajar keperawatan pediatrik. (6th
Ed). Jakarta : EGC
Peterson, Sandra. J., Bredow, Timothy
S(2004). Midle ranger theories

Aplikasi Teori Comfort Katherine Kolcaba pada Anak dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di Ruang Perawatan
73

Anda mungkin juga menyukai