Makalah Tiara
Makalah Tiara
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan menjalankan
seluruh kehidupannya sebagai individu dalam kelompok sosial,
komunitas, organisasi, maupun masyarakat yang dalam
kehidupan sehari – hari tidak lepas dari kegiatan interaksi,
membangun relasi, dan transaksi sosial dengan orang lain.
Manusia tidak dapat menghindari komunikasi antar personal,
komunikasi dalam kelompok, komunikasi dalam organisasi dan
publik, komunikasi massa.
Oleh karena itu, komunikasi sangat diperlukan dalam asuhan
kebidanan guna memberikan pelayanan kebidanan yang
bermutu. Sehingga dapat menimbulkan interaksi antarpribadi
yaitu antara bidan dengan klien juga keluarga klien untuk
penyampaian informasi yang diperlukan dengan jelas. Dan pada
akhirnya, kegiatan komunikasi selalu mendasari suatu kegiatan
termasuk pelayanan kebidanan. Selain dengan komunikasi,
bidan dituntut untuk mengetahui pengaruh berbagai fase
kehidupan ini pada cara seseorang memandang masalah dan
kesulitannya. Sehingga bidan harus memahami macam –
macam klien dalam asuhannya.
RUMUSAN MASALAH:
Peristiwa fisiologis:
Terjadi konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur), ibu
tidak menstruasi, terjadi perubahan hormonal, hal ini
yang menyebabkan kadang ibu mengalami pusing, mual,
tidak nafsu makan, peningkatan suhu tubuh dan nampak
cloasma gravidarum, BB bertambah, pembesaran uterus,
sehingga tadinya langsing menjadi montok, gendut, dan
gerakan lambat.
Perubahan psikologis:
Kehamilan merupakan arti emosional pada setiap wanita,
yang biasanya disertai perubahan-perubahan kejiwaan.
Peristiwa-peristiwa kejiwaan yang biasanya menyertai
ibu hamil antara lain peristiwa ngidam dibarengi dengan
emosi-emosi yang kuat karena dorongan hormonal, ibu
jadi peka, mudah tersinggung, karena hamil umumnya
menambah intensitas tekanan batin pada psikisnya,
tetapi dapat juga dijumpai ibu yang bangga dengan
kehamilannya dan bergairah menyambut kehadiran
bayinya, bila merupakan peristiwa pertama. Disamping
perasaan gembira, rasa cemas pun timbul apa bayinya
cacat/sehat, apa melahirkan dengan lancar. Hal ini
biasanya diperberat dengan kasus-kasus rumah tangga.
Hal-hal yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan
pada ibu hamil adalah:
a. Ibu hamil pertama belum punya pengalaman, contoh
adanya pergerakan anak, kelainan-kelainan kulit
b. Anak yang tidak diharapkan, contoh pernah mau
digugurkan tetapi tidak gugur, takut anaknya cacat,
kehamilan diluar nikah
c. Persalinan lalu tidak menyenangkan, contih anak lahir
tidak abnormal, anak meninggal, perdarahan, terlalu
mengharap jenis kelamin tertentu, umur ibu resiko
tinggi, ibu menderita penyakit tertentu, tidak mendapat
dukungan suami atau keluarga yang lain, dll.
Pelaksanaan komunikasi terapeutik:
a. Bidan yang senantiasa berhubungan dengan bumil
diharapkan mampu melalaui tindakan pemeriksaan,
penyuluhan, dan segala bentuk kontak langsung dengan
berbagai metode maupun bentuk hubungan.
Mengadakan komunikasi terapeutik.
Perubahan fisiologis:
a. Semakin tua kehamilan ibu semakin merasakan
gerakan-gerakan bayi, perut makinbesar, pergerakan ibu
semakin tidak bebas, ibu tidak nyaman. Kadang-kadang
terjadi gangguan kencing, kaki bengkak.
b. Otot-otot panggul dan jalan lahir mekar
c. Kontraksi uterus dipengaruhi syaraf-syaraf sympati,
parasympati, syaraf lokal otot uterus
Perubahan psikologis:
a. Minggu-minggu terakhir dipengaruhi perasaan/emosi
dan ketegangan
b. Ibu cemas apa bayinya cacat, dapat lahir lancer
c. Ibu takut darah, nyeri, takut mati
d. Kecemasan ayah hampir sama dengan kecemasan ibu,
bedanya ayah tidak langsung merasakan efek kehamilan
Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan:
Melihat kecemasan pada ibu dan suami maka orientasi
pelayanan bukan hanya ditujukan pada ibu tetapi juga
pada suami. Ibu dituntun untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang menunjang proses kelahiran. Suami
dibesarkan hatinya, dijelaskan apa yang terjadi pada
istrinya.
Perubahan psikologis:
Muncul berbagai ekspresi akibat berlalunya peristiwa
menentukan dalam hidupnya dan merupakan peristiwa
mengesankan karena:
a. Ibu merasa bangga karena telah mengalami kesulitan,
kecemasan, kesakitan, penderitaan dengan tenaganya
sendiri
b. Ibu bahagia karena telah mendapat relasi dengan
bayinya, ingin cepat tau jenis kelamin, bentuk bayinya.
Disamping itu muncul gejala-gejala psikis disebabkan:
a. Ibu mengalami kesenduan, kepedihan hati,
kekecewaan dan penderitaan batin missal karena anak
hasil hubungan luar nikah
b. Jenis kelamin anak tidak sesuai harapan, bayi cacat
sehingga timbul rasa tidak cinta anaknya
c. Ibu-ibu yang telah cerai, kelahiran anak merupakan
peristiwa tidak menyenangkan
Pelaksanaan komunikasi terapeutik:
a. Bidan harus hati-hati melakukan komunikasi karena
kestabilan emosi belum pulih seperti semula
b. Orientasi pembicaraan lebih berkisar penerimaan
terhadap bayi serta kondisi fisik dan psikis ibu nifas