TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Umur : 48 th
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Status Perkawinan : Duda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Nomor CM : 16465092
Ruang : Ruang V (NURI)
Diagnosa Medis : Tetanus
Tanggal Masuk : 02Juni 2016 Pukul. 01.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 07 Juni 2016 Pukul. 09.00 WIB
Alamat : Desa Sirnagalih, Kecamatan
Indihiang, Kota Tasikmalaya
4 1
4 4
i. Sistem Integumen
1) Kulit
Inspeksi : Kulit tampak kusam, tidak cianosis, terlihat
balutan di kanan kiri.
Palpasi : Turgor kulit baik, suhu 37ᵒC
2) Rambut
Distribusi rambut merata, kulit rambut kotor, rambut rontok.
3) Kuku
Inspeksi : Sianosis tidak ada, tidak ada pembengkakan, kuku
tampak panjang dan kotor.
Palpasi : CRT ≤ 2 detik.
j. Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, dapat menggerakan bola mata ke
segala arah, Konjungtiva merah muda, sclera tidak
ikterik, pupil bulat isokor, reaksi pupil terhadap
cahaya mengecil (miosis), tidak memakai alat bantu
penglihatan,
Palpasi :Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
k. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen dan tidak ada
lesi.
7. Pemeriksaan Lab
Hail pemeriksaan laboratorium tanggal 05 Juni 2016
HEMATOLOGY
H01 Hemoglobin 12.9 P: 12-16 L: 14-18 g/dl
H14 Hematokrit 37 P: 35-45 L: 40-50 %
H15 Jml leukosit DWS: 5000 - 10.000
15,400 /mm3
Bayi: 7.000 - 17.000
H22 Jml trombosit 379.000 150.000 - 350.000 /mm3
KARBOHIDRAT
K01Glukosa Sewaktu 99 76-110 mg/dl
FAAL GINJAL
K04Ureum 55 15-45 mg/dl
K05 Kreatinin 0,97 P : 0,5-0,9 : L : 0,7-1,20 mg/dl
ELEKTROLIT
K27A Natrium, NA 152 135-145 mmol/L
K28A Kalium, K 4,5 3,5-5,5 mmol/L
K29A Kalsium, Ca 1,37 1,10-1,40 mmol/L
8. Terapi
Terapi obat yang diberikan dari tanggal 6 - 10 Juni 2016
Jenis Obat Dosis Waktu Cara
Diazepam 2 x 3/ml 08.00 , 21.00 WIB Drip
Ranitidin 2 x 1/ml 08.00 , 20.00 WIB Intravena
Ceftriaxone 1 x 2 gr 08.00 , 20.00 WIB Intravena
Metrodinazole 2 x 100/ ml 08.00 , 20.00 WIB Intravena
Diazepam 2 x 1/ml 08.00 , 20.00 WIB Intravena
B. Analisis Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
2. DS: Ketidakseimbangan Risiko kejang
Keluarga klien mengatakan neurotransmiter otak: berulang
kejang berulang, dialami Asitokolin
selama ± 4 menit, frekuensi
kejang ± 3x selama satu hari
Depolarisasi meningkat
diawali kaku seluruh tubuh,
kejang disertai dengan mata
Kejang secara tiba-tiba
membuka dan tangan fleksi.
DO:
Risiko kejang berulang
Klien tampak bergerak
dengan lemah dan kelelahan.
2 DS: Luka tusuk Infeksi
Klien mengatakan terdapat
luka di sebelah kiri Mengenai kulit
(epidermis/dermis)
DO:
Tampak ada luka tusuk,
Kerusakan jaringan kulit
kondisi luka basah, kotor
dan bau. Luas luka 7x1 cm,
Kerusakan integritas kulit
keadaan luka basah ada
pengeluaran darah segar,
dalam proses granulasi, luka
berwarna merah
Suhu 37°C
Hasil pemeriksaan leukosit
tanggal 05-06-2016 adalah
15,400 mm3
3. DS : Ketidakseimbangan Risiko cidera
Keluarga klien mengatakan neurotransmiter otak
kejang berulang.
Kejang dirasakan tiba-tiba. Asetikolin
DO :
Klien tampak bergerak depolarisasi meningkat
dengan lemah dan kelelahan.
kejang secara tiba-tiba
risiko cidera
4. DS: Keluarga klien Kurangnya pengetahuan Depisit perawatn
keluarga tentang perawatan
mengatakan bahwa sejak di diri: mandi,
rumah sakit Tn. D belum berpakaian,
Depisit perawatan diri
mandi makan dan
DO: toileting
Klien tampak tidak rapi
Klien tampak mengalami
pengeluaran keringat
berlebih.
Klien tercium bau
Kegiatan sehari-hari selama
sakit dibantu keluarga
Klien mengalami kesulitan
dalam menelan.
(Siti nurliani)
2 Infeksi berhubungan Setelah dilakukan a. Cuci tangan a. Cuci tangan upaya Tanggal 07-06- Tanggal 07-06-2016
dengan kerusakan tindakan keperawatan sebelum dan untuk mencegah 2016 Pukul 11.45 WIB
jaringan kulit akibat selama 3x24 jam, sesudah tindakan timbulnya infeksi. Pukul 10.00 WIB.
luka tusuk, ditandai diharapkan luka klien keperawatan. b. Klien mungkin masuk Mencuci tangan S: Klien mengatakan
dengan: membaik dengan b. Observasi tanda- dengan infeksi yang sebelum dan nyaman setelah
DS: kriteria: tanda infeksi dan biasanya lebih sesudah tindakan. lukanya di
klien mengatakan Tidak ada tanda-tanda peradangan seperti mencetuskan keadaan Hasil: bersihkan.
terdapat luka tusuk di infeksi edema, kemerahan, ketoasidosis/dapat Cuci tangan 7
tangan kiri. adanya pus pada mengalamiinfeksi langkah dengan O: Perban klien
DO: luka. nosokomial. bersih tampak bersih
Tampak ada luka di c. Rawat luka dengan c. Merawat luka dengan
tangan kiri, kondisi benar: tekhnik aseptik, dapat Luas luka ada
luka basah, kotor, membersihkan menjaga kontaminasi (Siti nurliani) 7x1cm, keadaan luka
dan bau, luas luka secara aseptik luka dan larutan yang basah, ada
ada 7x1 cm, keadaan menggunakan iriatif akan merusak Tanggal 07-06- pengeluaran darah
luka basah, ada larutan tidak iriatif, granulasi yang timbul, 2016 segar, dalam proses
pengeluaran darah angkat sisa balutan sisa balutan jaringan Pukul 11.00 WIB granulasi.
segar, dalam proses yang menempel nekrosis dapat Melakukan Luka berwarna
granulasi, luka pada luka dan menghambat proses observasi tanda- merah.
berwarna merah neronotomi granulasi. tanda infeksi.
Hasil pemeriksaan jaringan yang mati d. Pemberian antibiotik Hasil:
leukosit tanggal 05- d. Kolaborasi untuk mengurangi Tangan klien teraba
06-2016 adalah pemberian infeksi. panas, dan bengkak.
15,400 mm3. antibiotik. A: Infeksi
Pembalut luka berhubungan dengan
tampak kotor. (Siti nurliani) kerusakan jaringan
kulit akibat luka
Tanggal 07-06- tusuk
2016
Pukul 11.05 WIB P: Lanjutkan
Melakukan intervensi.
perawatan luka
dengan baik dan (Siti nurliani)
benar:
Membersihkan luka
secara aseptik
menggunakan
larutan NaCl,
mengangkat
jaringan yang mati,
dan di akhiri
dengan
menggunakan
betadine.
(Siti nurliani)
Tanggal 07-06-
2016
Pukul 08.30 WIB
Kolaborasi:
Memberikan
therapy obat.
Hasil:
Ranitidi: 1 ampl
Ceftriaxone: 1 gr
Metrodinazole:
100ml
2 Infeksi berhubungan Setelah dilakukan e. Cuci tangan e. Cuci tangan upaya Tanggal 07-06- Tanggal 07-06-2016
dengan kerusakan tindakan keperawatan sebelum dan untuk mencegah 2016 Pukul 11.45 WIB
jaringan kulit akibat selama 3x24 jam, sesudah tindakan timbulnya infeksi. Pukul 10.00 WIB.
luka tusuk, ditandai diharapkan luka klien keperawatan. f. Klien mungkin masuk Mencuci tangan S: Klien mengatakan
dengan: membaik dengan f. Observasi tanda- dengan infeksi yang sebelum dan nyaman setelah
DS: kriteria: tanda infeksi dan biasanya lebih sesudah tindakan. lukanya di
klien mengatakan Tidak ada tanda-tanda peradangan seperti mencetuskan keadaan Hasil: bersihkan.
terdapat luka tusuk di infeksi edema, kemerahan, ketoasidosis/dapat Cuci tangan 7
tangan sebelah kiri. adanya pus pada mengalamiinfeksi langkah dengan O: Perban klien
DO: luka. nosokomial. bersih tampak bersih
Tampak ada luka di g. Rawat luka dengan g. Merawat luka dengan
tangan sebelah kiri, benar: tekhnik aseptik, dapat (Siti nurliani) Luas luka ada
kondisi luka basah, membersihkan menjaga kontaminasi 7x1cm, keadaan luka
kotor, dan bau, luas secara aseptik luka dan larutan yang Tanggal 07-06- basah, ada
luka ada 7x1 cm, menggunakan iriatif akan merusak 2016 pengeluaran darah
keadaan luka basah, larutan tidak iriatif, granulasi yang timbul, Pukul 11.00 WIB segar, dalam proses
ada pengeluaran angkat sisa balutan sisa balutan jaringan Melakukan granulasi.
darah segar, dalam yang menempel nekrosis dapat observasi tanda- Luka berwarna
proses granulasi, luka pada luka dan menghambat proses tanda infeksi. merah.
berwarna merah neronotomi granulasi. Hasil:
Hasil pemeriksaan jaringan yang mati h. Pemberian antibiotik Tangan klien teraba
leukosit tanggal 05- h. Kolaborasi untuk mengurangi panas, dan bengkak.
06-2016 adalah pemberian infeksi.
15,400 mm3. antibiotik. A: Infeksi
Pembalut luka (Siti nurliani) berhubungan dengan
tampak kotor. Tanggal 07-06- kerusakan jaringan
2016 kulit akibat luka
Pukul 11.05 WIB tusuk
Melakukan
perawatan luka P: Lanjutkan
dengan baik dan intervensi.
benar:
Membersihkan luka
secara aseptik (Siti nurliani)
menggunakan
larutan NaCl,
mengangkat
jaringan yang mati,
dan di akhiri
dengan
menggunakan
betadine.
(Siti nurliani)
Tanggal 07-06-
2016
Pukul 08.30 WIB
Kolaborasi:
Memberikan
therapy obat.
Hasil:
Ranitidi: 1 ampl
Ceftriaxone: 1 gr
Metrodinazole:
100ml
3 Risiko cidera Setelah dilakukan a. Kaji keluarga apa a. Mengidentifikasi Tanggal 07-06- Tanggal 07-06-2016
berhubungan dengan tindakan keperawatan saja yang pencetus 2016 Pukul 13.20 WIB
aktivitas kejang yang selama dilakukan menyebabkan terjadinya kejang Pukul 13.05 WIB S: keluarga klien
tidak terkontrol tindakan keperawatan klien kejang b. Mencegah Mengkaji apa saja mengatakan tidak
(gangguan 3X24 jam diharapkan b. Motivasi dan terjadinya cidera yang bisa terjadi kejang dan
keseimbangan pasien tidak mengalami didiskusikan saat kejang menyebabkan klien cidera.
)ditandai dengan: cidera kriteria hasil: bersama keluarga c. Mencegah kejang dialami
DS: Tidak mengalami cidera untuk menjaga terjadinya secara tiba-tiba. O: Klien tampak
Keluaraga klien Pasien dalam pasien. cidera/jatuh masih lemah dan
mengatakan kejang pengawasan keluarga. c. Beritahu keluarga tidak cidera
berulang untuk (Siti nurliani)
Kejang dirasakn / menjauhkan A: Masih belum
dialami secara tiba- benda-benda teratasi
tiba. yang berbahaya Tanggal 07-06-
DO: didekat pasien. 2016 P: Lanjutkan
Klien tampak kaku - Pasang Pukul 13.10 WIB intervensi.
dan tangan sebelah penghalang Memotivasi
kiri tampak fleksi tempat tidur keluarga u/ menjaga
pasien.
Hasi:
Keluarga paham
dengan apa yang
dianjurkan perawat.
(Siti nurliani)
Tanggal 07-06-
2016
Pukul 13.15 WIB
Memberi tahu
kleluarga
u/menjauhkan
benda-benda yang
berbahaya.
Hasil:
Keluarga paham
dengan apa yang
diberitahu
(Siti nurliani)
Tanggal 07-06-
2016
Pukul 13.20 WIB
Memasang
penghalang tempat
tidur hasil:
Pasien terlindung
dari risiko jatuh.
(Siti nurliani)
4 Defisit perawatan Setelah dilakukan a. Fasilitas dan bantu a. Agar keluarga menjadi Tanggal 07-06- Tanggal 07-06-2016
diri mandi, tindakan keperawatan keluarga dalam termotivasi dalam 2016 Pukul 10.00 WIB
berpakaian, makan selama 2x24 jam melakukan melakukan personal Pukul 07.15
dan elimnasi personal hygiene klien personal hygine. hygiene. Membantu S: Klien merasa
berhubungan dengn terpenuhi dengan b. Memotivasi perawatan nyaman dan senag.
ketidak mampuan kriteria: keluarga untuk kebersihan diri
keluarga untuk Keluarga klien mampu terus membantu (mandi) sesuai Keluarga
merawat klien, melakukan aktivitas kebutuhan kebutuhan klien mengatakan siap
ditandai dengan: perawatn diri Tn. D perawatan diri akan membantu
DS: seperti mandi/ klien. (Siti nurliani) pemenuhan
Keluarga klien membersihkan diri, kebutuhan klien
mengatakan bahwa berpakain,makan minum,
sejak di rumah sakit BAK dan BAB Tanggal 07-06- O: Klien terlihat
Tn.D belum mandi 2016 bersih, rapih dan
DO: Pukul 09.00 WIB harum.
Klien tampak tidak Memotivasi pada
rapih klien dan keluarga Keluarga klien
Klien tampak untuk terus saling tampak bersemangat
mengalami membantu dalam untuk melakukan
pengeluan keringat melakukan perawatan diri pada
berlebih. perawatan diri pada Tn.D
Klien terasa bau Tn. D.
Otot rahang kaku, A: Defisit perawatan
kegiatan sehari-hari diri
selama sakit di bantu mandi,berpakaian,
keluarga makan dan eliminasi
Nervus IX,X berhubungan dengan
(gastrofaringeal, ketidakmampuan
vagus): klien keluarga untuk
mengalami kesulitan merawat klien.
dalam menelan,
Nervus XI P: Lanjutkan
(assesorius): klien intervensi
tidak dapat
menggerakan bahu,
sulit menggerakan
leher (kaku) dan
tidak mampu
memutar kepala
dengan baik, klien
mengalami kaku
kuduk: terbukti klien
tak mampu
memfleksikan leher
ke lateral.
Tanda brudzinki 1
dan 2 negatif: klien
tak mampu
memfleksikan leher
sampai lutut dan tak
mampu
memfleksikan
tungkai persendian
panggul.