Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ASAM SITRAT


DARI BUAH ALPUKAT (Persea americana mill.) BUSUK

Erni Anggraini
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang, Palembang
E-mail: erniangraini.81@gmail.com (correspondence author)

ABSTRAK

Asam sitrat merupakan senyawa antara siklus kreb yang banyak dimanfaatkan pada
berbagai industri makanan, minuman, dan farmasi. Asam sitrat pada industri tersebut antara lain
digunakan sebagai pengawet makanan, pemicu rasa, pencegah rusaknya rasa dan aroma,
antioksidan. Asam sitrat biasanya terkandung pada buah-buahan. Alpukat salah satu buah yang
digemari oleh masyarakat Indonesia, mudah didapatkan, dan memiliki berbagai macam manfaat
sehingga tujuan penelitian ini adalah mengisolasi mikrob penghasil asam sitrat dari buah alpukat
(Persea americana Mill.) busuk dan menyeleksi isolat-isolat potensial untuk digunakan sebagai
isolat penghasil asam sitrat. Metode penelitian meliputi isolasi dan pemurnian mikrob penghasil
asam sitrat dengan menggunakan media Prescott, seleksi isolat penghasil asam sitrat, dan deteksi
asam sitrat. Hasil penelitian dari isolasi dan pemurnian mikrob penghasil asam sitrat didapatkan 2
isolat tunggal (isolat A dan E) masing-masing memiliki indeks asam sitrat sebesar 0,25 mm dan
0,65 mm. Isolat E dipilih sebagai isolat terbaik penghasil asam sitrat berdasarkan indeks asam
sitratnya dan berdasarkan hasil perhitungan kadar asam sitrat diperoleh hasil sebesar 0,07%,
sehingga disimpulkan isolat yang diperoleh dari sampel buah alpukat (Persea americana Mill.)
busuk memiliki kemampuan untuk menghasilkan asam sitrat.

Kata Kunci: bakteri, asam sitrat, alpukat

PENDAHULUAN
Asam sitrat merupakan asam organik produksi asam sitrat dari kulit buah kiwi
lemah yang terdapat pada daun dan buah dengan Aspergillus niger NRRL 567 (Hang,
tumbuhan tertentu (Surest, Ovelando, & Luh, & Woodams, 1987). Berbagai jenis
Nabilla, 2013). Pemanfaatan asam sitrat saat kapang yang dapat menghasilkan asam
ini sudah sangat beragam, terutama pada sitrat, seperti A. niger, A. awamori, A.
bidang industri. Pemanfaatan asam sitrat fonsecaeus, A. luchuensis, A. wentii, A.
paling banyak digunakan pada industri saitoi, A. flavus, A. clavatus, A. fumaricus,
makanan dan minuman yaitu sebanyak 60%, A. phoenicus, Mucor viriformis, Ustulina
industri farmasi 30%, dan 10% untuk vulgaris. Selain kapang, beberapa bakteri
industri-industri yang lainnya. Pemanfaatan dan khamir juga dapat memproduksi asam
asam sitrat pada industri makanan dan sitrat, diantaranya : Brevibacterium,
minuman dikarenakan sifat-sifat asam sitrat Corynebacterium, Arthrobacter, dan
yang menguntungkan seperti memiliki Candida (Anam, Albanna, Banoet, &
kelarutan relatif tinggi, tidak beracun, Zuraidah, 2010).
menghasilkan rasa asam yang disukai, Asam sitrat banyak dihasilkan oleh
sebagai pengawet, pencegah kerusakan buah-buahan seperti jeruk, nanas, kiwi, pir,
warna dan aroma, menjaga turbiditas, lemon. Alpukat (Persea americana Mill.)
pengatur pH, penghambat oksidasi, salah satu buah yang digemari oleh
penginvert sukrosa, sebagai pemberi kesan masyarakat, mudah didapatkan, dan
rasa dingin. memiliki berbagai macam manfaat. Manfaat
Pemanfaatan asam sitrat tersebut buah alpukat diantaranya sebagai
mendorong berbagai macam penelitian yang antioksidan (Febrianti & Zulfikar, 2016),
memanfaatkan mikroorganisme baik bakteri sebagai bahan pangan yang diolah dalam
maupun kapang yang menghasilkan asam berbagai masakan. Manfaat lain dari daging
sitrat diantaranya fermentasi asam sitrat dari buah alpukat adalah untuk bahan dasar
Aspergillus niger (Currie, 1917). Metode kosmetik (Menegristek, 2000). Jus alpukat
fermentasi yang dikembangkan untuk

486
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

mempunyai efek protektif terhadap risiko medium yang baru. Koloni yang telah
aterosklerosis (Rahman, 2013). dimurnikan dilakukan pengamatan
Alpukat apabila sudah busuk maka berdasarkan ciri morfologi koloni, yaitu
akan menjadi sampah yang tidak bisa bentuk, warna, elevasi, dan tepian.
dikonsumsi dan terdapat mikroba dalam
proses pembusukan buah sehingga tujuan Seleksi Isolat berdasarkan Indeks Asam
dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi Sitrat
bakteri penghasil asam sitrat dari sumber Isolat yang telah dimurnikan ditotol
buah alpukat (Persea americana Mill.) pada medium Prescott dan diinkubasi selama
busuk dan menyeleksi isolat-isolat potensial ± 48 jam pada suhu 37 oC, kemudian diamati
untuk digunakan sebagai isolat penghasil dan dihitung zona asam yang dihasilkan oleh
asam sitrat. mikroorganisme yang tumbuh dalam media
dengan menghitung zona bening yang
METODE PENELITIAN dihasilkan dan zona koloni. Lalu dihitung
Penelitian ini dilakukan di nilai indeks asam sitrat dengan rumus
Laboratorium Mikrobiologi Institut sebagai berikut:
Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan
antara lain: buah alpukat yang telah
membusuk, medium Prescott agar, NaOH.
Tahapan dalam penelitian ini adalah
isolasi dan pemurnian isolat penghasil asam Deteksi Asam Sitrat Menggunakan Metode
sitrat, seleksi isolat berdasarkan indeks asam Titrasi
sitrat, dan deteksi asam sitrat. Isolat yang memiliki kemampuan
produksi asam sitrat tertinggi disubkulturkan
Isolasi dan pemurnian Bakteri Penghasil pada 150 mL medium Prescott cair.
Asam Sitrat dari Buah Busuk Diinkubasi pada suhu 30 oC selama 5-7
Isolasi bakteri penghasil asam sitrat hari. Setelah itu, dilakukan titrasi pada 100
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara mL larutan sampel menggunakan larutan
mengambil satu ose daging buah alpukat NaOH 0,1 N. Reaksi positif adanya asam
busuk dan digores kuadran pada medium sitrat setelah inkubasi ditandai dengan
Prescott. Metode isolasi lainnya yaitu perubahan warna dari biru menjadi kuning,
dengan cara mengambil satu ose daging kemudian di titrasi menggunakan NaOH
buah alpukat busuk dan ditotol atau terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
ditempelkan pada medium Prescott. hijau. Kemudian dihitung kadar asam
Diinkubasi selama 2 hari pada suhu 37 oC. sitratnya. Perhitungan kadar asam sitrat :
Diamati pertumbuhan mikrob yang % asam sitrat =
membentuk zona bening disekitar koloni.
Koloni yang membentuk zona bening
dimurnikan dengan cara memindahkan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN metode titik dan gores. Hasil isolasi bakteri
Isolasi dan Pemurnian Bakteri Penghasil penghasil asam sitrat pada media Prescott
Asam Sitrat dari Buah Busuk (Gambar 1).
Bakteri penghasil asam sitrat diisolasi
dari buah alpukat yang telah busuk dengan

A B

A B
Gambar 1. Pertumbuhan bakteri penghasil asam sitrat dari buah alpukat pada media Prescott yang
diisolasi dengan (A) metode titik dan (B) metode gores.

487
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Proses isolasi bakteri penghasil asam Asam sitrat diproduksi dengan cara
sitrat dilakukan dari buah busuk yaitu fermentasi glukosa dengan menggunakan
alpukat, yang proses isolasinya dengan Aspergillus niger (Maulana, 2011). Asam
menggunakan media Prescott agar. Media sitrat merupakan senyawa antara pada siklus
ini mengandung glukosa dan asam sitrat kreb (siklus asam trikarboksilat) dan
sebagai salah satu komponennya (Prescott, termasuk senyawa metabolik primer yang
Harley, & Klein, 2002). Glukosa berfungsi dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba
sebagai sumber karbon bagi mikroba, dalam fermentasi.
sedangkan asam sitrat berfungsi untuk
meningkatkan aktivitas enzim sitrat sintase.

Tabel 1. Uji morfologi isolat terpilih


Isolat Karakterisasi Morfologi
Warna koloni Bentuk koloni Tepian Elevasi
Tidak beraturan
A Kuning keputihan licin datar
dan menyebar
Tidak beraturan
E Putih licin datar
dan menyebar

Hasil isolasi diperoleh 2 isolat berwarna putih, 1 isolat berwarna putih


tunggal (isolat A dan E) yang menunjukkan kecoklatan, 1 berwarna putih kekuningan
adanya zona berwarna kuning pada media dan 1 isolat berwarna merah kecoklatan.
Prescott. Pada uji morfologi kedua isolat
tersebut mempunyai bentuk, tepian, dan Seleksi Isolat berdasarkan Indeks Asam
elevasi yang sama tetapi memiliki warna Sitrat
yang berbeda isolat A berwarna kuning Koloni tunggal bakteri hasil isolasi
keputihan sedangkan isolat E berwarna yang membentuk zona kuning di media
putih. Hasil penelitian (Anam, Albanna, Prescott dipindahkan ke media yang baru
Banoet, & Zuraidah, 2010), mendapatkan 5 dengan metode titik. Hasil purifikasi
isolat kapang yang membentuk zona bening diperoleh dua isolat yaitu isolat A dan E
dari buah tomat busuk pada media Prescott (Gambar 2).
dan memiliki warna diantaranya 2 isolat

Zona bening
kekuningan Zona bening
kekuningan

Gambar 2. Pertumbuhan isolat A dan isolat E pada media Prescott

Perubahan warna media dari biru Ovelando, & Nabilla, 2013), buah markisa
menjadi kuning mengindikasikan adanya mengandung asam sitrat dalam kandungan
senyawa yang dihasilkan oleh bakteri yang tinggi, yaitu 2,4-4,8%. Penelitian ini
sehingga terjadi penurunan pH media menggunakan metode fermentasi dengan
menjadi asam. Dengan melihat adanya menggunakan buah markisa kuning dan
perubahan warna pada media, dapat markisa manis. Pada markisa kuning dengan
ditentukan bahwa isolat yang diproduksi dari penambahan volum jamur 50 mL dan waktu
sampel buah busuk alpukat diindikasikan fermentasi 5 hari didapat persen asam sitrat
menghasilkan asam sitrat. Menurut (Surest, tertinggi yaitu 4,46 %.

488
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Tabel 2. Hasil Pengukuran Indeks Asam Sitrat Isolat A dan E


Diameter zona asam Diameter koloni bakteri
Isolat Indeks Asam Sitrat
(mm) (mm)
A 0,75 0,6 0,25
E 0,825 0,5 0,65

Hasil perhitungan nilai indeks asam Luh, & Woodams, 1987). Asam sitrat yang
sitrat menunjukkan bahwa isolat yang didapat dari proses fermentasi buah markisa
berasal dari sampel E mempunyai nilai adalah 4,46 % yaitu pada penambahan
indeks asam sitrat yang lebih tinggi sebesar volum jamur 50 mL dan lama waktu
0,65 sedangkan sampel A yang hanya fermentasi 5 hari pada markisa kuning
memiliki indeks asam sitrat sebesar 0,25. (Surest, Ovelando, & Nabilla, 2013).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa isolat
E yang berasal dari alpukat mempunyai Deteksi Asam Sitrat Menggunakan
kemampuan produksi asam sitrat yang lebih Metode Titrasi
baik dibandingkan dengan isolat A, Isolat dengan kode E dipilih sebagai
meskipun kedua isolat mampu menghasilkan isolat terbaik sebagai penghasil asam sitrat
asam sitrat. Metode fermentasi solid-state berdasarkan indeks asam sitratnya. Isolat E
dikembangkan untuk produksi asam sitrat kemudian ditumbuhkan di media Prescott
dari kulit buah kiwi dengan Aspergillus cair (Gambar 3), dan setelah inkubasi selama
niger NRRL 567 yang menghasilkan sekitar 7 hari dilakukan proses titrasi dengan NaOH
100 g asam sitrat per kg kulit buah kiwi 0,1 N. Hasil titrasi dengan NaOH (Gambar
yang difermentasi dengan adanya metanol 3).
2% pada suhu 30 °C dalam 4 hari (Hang,

A B
A

Gambar 3. Pertumbuhan isolat E pada media Prescott cair (A) sebelum titrasi dan (B) setelah
titrasi dengan NaOH 0,1 N.

Hasil dari fermentasi menunjukkan pada sampel. Dari hasil pengukuran


perubahan warna pada media cair Prescott diperoleh volume NaOH yang digunakan
dari biru menjadi kuning. Selanjutnya hasil sebanyak 11,5 mL dan berdasarkan hasil
fermentasi dilanjutkan dengan proses titrasi perhitungan kadar asam sitrat diperoleh hasil
yang menggunakan NaOH 0,1 N yaitu sebesar 0,07% yang artinya, dalam 100 mL
larutan basa sebagai titran. Pada proses substrat terdapat 0.07 mL asam sitrat (Tabel
titrasi zat yang akan di tentukan kadarnya 2).

Tabel 2. Kadar asam sitrat dari 100 mL kultur isolat bakteri E


Volume NaOH 0,1 N
Isolat Volume (mL) Kadar asam sitrat (%)
(mL)
E 11.5 100 0,07

489
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: 978-602-61265-2-8), Juni 2018

Produksi asam sitrat pada proses Teknik Kimia Fakultas Teknologi


fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor Industri Universitas Pembangunan
diantaranya adalah jenis media, pH media, Nasional Veteran.
waktu fermentasi, suhu, aerasi, dan Menegristek. (2000).
mikroorganisme yang digunakan (Friedrich, Alpukat/Avokad(Persea americana
Cimerman, & Steiner, 1994). Pembentukan Mill./Persea gratissima Gaerth.).
asam sitrat di dalam fermentasi larutan gula Jakarta: Sistim Informasi
didasarkan pada teori bahwa asam piruvat Manajemen Pembangunan di
yang terbentuk dari glukosa dapat dihasilkan Perdesaan, BAPPENAS.
asetil –coA yang di dalam kondensasi Prescott, L. M., Harley, & Klein. (2002).
dengan asam oksaloasetat menghasilkan Microbiology 5th Edition. USA:
asam sitrat (siklus krebs) (Maulana, 2011) The McGrawth-Hill Companies.
Rahman, S. (2013). Studi pendahuluan
KESIMPULAN pengaruh alpukat terhadap profil
Isolat yang diperoleh dari sampel lemak di poli penyakit dalam kllinik
buah alpukat (Persea americana Mill.) Iman. Medan: Departemen Ilmu
busuk memiliki kemampuan untuk Penyakit Dalam Fakultas
menghasilkan asam sitrat. Hal ini Kedokteran Universitas
ditunjukkan dengan terbentuknya zona Muhammadiyah Sumatera Utara.
berwarna kuning disekitar koloni, dan Surest, A. H., Ovelando, R., & Nabilla, M.
berdasarkan hasil perhitungan kadar asam A. (2013). Fermentasi buah markisa
sitrat diperoleh hasil sebesar 0,07%. (Passiflora) menjadi asam sitrat.
Jurnal Teknik Kimia, 19(3), 15-21.
DAFTAR PUSTAKA

Anam, K., Albanna, M. Z., Banoet, Y., &


Zuraidah. (2010). Isolasi dan
seleksi kapang penghasil asam
sitrat. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Currie, J. N. (1917). The Citric Acid
Fermentation of Aspergillus niger.
The Journal of Biological
Chemistry, 31(1), 15-37.
Febrianti, N., & Zulfikar, M. (2016).
Aktivitas antioksidan buah alpukat
(Persea americana Mill.) dan buah
stroberi (Fragaria vesca L.).
(Prosiding) Symbion Symposium on
Biology Education, 613-620.
Friedrich, J., Cimerman, A., & Steiner, W.
(1994). Concomitant biosynthesis
of Aspergillus niger pectolytic
enzymes and citric acid on sucrosa.
J Enzym and Microbial
Technology, 16, 703-710.
Hang, Y. D., Luh, B. S., & Woodams, E. E.
(1987). Microbial Production of
Citric Acid by Solid State
Fermentation of Kiwifruit Peel.
Journal of Food Science, 52(1),
226-227.
Maulana, N. A. (2011). Pabrik asam sitrat
dari tepung tapioka dengan proses
fermentasi. Jawa Tmur: Jurusan

490

Anda mungkin juga menyukai