Anda di halaman 1dari 4

TENTIR BIOKIMIA MUSKULOSKELETAL

By : Mufidah & Hakim

1. Komponen protein penyusun Otot baik aktin maupun myosin


Otot disusun dari beberapa komponen protein, yaitu :
a. Aktin : Aktin-F, Tropomyosin, troponin I, Troponin C, Troponin T
b. Myosin : Myosin light chain & myosin heavy chain
2. Siklus reaksi pengikatan ATP

Sori yaa yang no 2 ini copas banget dari slide bu endah

1. Kepala miosin menghidrolisis ATP → ADP + Pi


2. Kepala miosin yang mengandung ADP dan Pi berotasi mengikat aktin-F →
0
90
0
3. ADP dan Pi dilepas dari aktin-miosin 45 dengan menarik aktin ke pusat
sarkomer
4. ATP baru terikat pada aktin-F miosin → miosin afinitas rendah → kepala
miosin lepas
5. Aktin-F relaksasi → sampai tergantung pengikatan ATP → siklus 1

3. Hubungan sarkolema, tubulus t, dan retikulum sarkoplasma

Sebelumnya kita harus tau apa sih mereka itu .

1. Sarkolema : membran plasma sel otot


2. Tubulus t : perpanjangan atau invaginasi sarkolema
3. Retikulum sarkoplasma:
4.
- seperti RE pada sel lain, letaknya pada sel otot sepanjang miofibril dan
berhubungan dengan tubulus t
- mengandung banyak Ca

Nah, karena kita udah tau arti dari itu semua, sekarang kita masuk ke hub mereka yaa, jadi..
- Potensial aksi di sarkolema (perambatan potensial aksi dari motor end plate)
diteruskan sampai ke sepanjang sarkolema, termasuk tubulus t
- Nah di tubulus t, terdapat reseptor DHT yang teraktivasi oleh potensial aksi sehingga
DHT berikatan dngan reseptor rianodin yang berada di retikulum sarkoplasma bagian
sisterna
- Selanjutnya akan menyebabkan terbukanya kanal Ca, dan Ca keluarlah ke sitoplasma,
yang selanjutnya akan berperan pada reaksi kontraksi otot.

Jadi hub mereka itu terjadi dalam perannya menghantarkan potensial aksi dari motor end
plate sampai menghasilkan Ca untuk kontraksi otot :)

4. 2 jenis Mutasi yg menyebabkan gangguan fungsi otot

a. Kelainan otot spesifik (penyakit McArdle) → glikogen fosforilase inaktif →


penimbunan glikogen (glikogen storage disease)

b. Duchenne muscular dystrophy → mutasi pada locus 21 gen distropin → muscle


weakness progresif

5.Regulasi Ca terhadap kontraksi otot

Kurang lebih yang aku tau sih ada 3 proses yang a berperan disitu..
Oiya, jadi ca itu dibilangnya sebagai penghubung antara eksitasi dan kontraksi
(sherwood)

1. Ca keluar dari retikulum sarkoplasma(RS) melalui kanal Ca yang terbuka karena


ikatan DHT-Rianodin di RS, dipengaruhi oleh :
- Perbedaan konsentrasi Ca di RS dan sitoplasma
- Muatan Ca positif sedangkan muatan intrasel negatif
2. Ca menempel pada troponin cikatan troponin i dan aktin lepastropomyosin
bergeseraktin terekspos aktin-miosin bindingkontraksi otot
3. Ca kembali ke RS saat relaksasi melalui pompa Ca di RS dengan bantuan ATP
6. Peran Nitrit oksida dan asetilkolin dalam relaksasi otot
Pengaruh Nitrit oksida : Nitrit
Oksida sintase teraktivasi →
pembentukan NO dari L-
Arginin→ difusi ke sel dan
aktivasi guanilil siklase
→Guanosin Trifosfat diubah
menjadi siklik AMP (cAMP) →
relaksasi otot

Pengaruh Asetilkolin : Kolin esterase


dilepaskan → breakdown asetilkolin →
Tubulus T dan sarcolemma
repolarisasi → pompa Ca2+ Retikulum
sarkoplasma teraktivasi & Ca2+
kembali ke terminal cisternae
reticulum sarkoplasma → Crossbridge
aktin-myosin terputus→ relaksasi otot
7. Siklus kreatin fosfat
 Kreatin fosfat adalah sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas
kontraktil. (menit pertama olahraga)
 Sebagian besar bentuk simpanan energi dalam otot.
 Energi yang dihasilkan dari siklus kreatin fosfat berasal dari :
1. satu gugus fosfat berenergi tinggi
2. energi dari pemutusan ikatan kreatin dengan fosfat,

kemudian energi diberi ke adp untuk bentuk energi.

 Reaksi ini dikatalisis oleh enzim kreatin kinase yang bersifat reversibel, sehingga
energi dan gugus fosfat tadi bisa dipindahkan kembali untuk pembentukan kreatin
fosfat lagi.

Kreatin kinase
Kreatin fosfat +ADP ↔ kreatin + ATP

Sesuai hukum aksi masa, pemindahan gugus fosfat dari kreatin fosfat ke ADP terjadi karena
konsentrasi ATP di otot menurun ketika awal otot aktiv berkontraksi.

Sebaliknya, saat istirahat, peningkatan konsentrasi ATP mendorong pemindahan gugus


fosfat berenergi tinggi dari ATP untuk membentuk kreatin fosfat. Otot yang beristirahat
mengandung 5x lebih banyak kreatin fosfat daripada ATP.

Kreatin fosfat dipakai untuk upaya kontraktil tinggi, seperti lompat tinggi, lari jarak
dekat,atau mengangkat beban.

Simpanan kreatin fosfat tidak bermanfaat untuk aktiitas jangka lama.

Referensi

1. Sherwood
2. Slide bu Endah
3. Kuliah dr Djau

Anda mungkin juga menyukai