Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

p-ISSN: 2087-9946
e-ISSN: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHIDRO TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING WITH MICROHYDRO POWER PLANTS MEDIA ON


CRITICAL THINKING SKILLS

Hendrik Pratama1,a, Ihtiari Prastyaningrum2,b

1,2
Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Madiun
Jl. Auri, Nomor 6, Madiun 63118, Indonesia

e-mail: apratama@unipma.ac.id, bihtiari.prastya@unipma.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Project Based Learning berbantuan
media pembelajaran pembangkit listrik mikrohidro terhadap kemampuan berpikir kritis. Penelitian
dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun pada mahasiswa
Semester II yang mengikuti mata kuliah Fisika Teknik. Desain penelitian menggunakan sistem one
group pretest posttest design. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk observasi dan tes pilihan
ganda. Instrumen penelitian berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar
Kerja. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa perhitungan N-gain ternormalisasi diperoleh
rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis dari 20 orang peserta didik adalah 0,45 (kategori
sedang). Sedangkan hasil analisis data dengan uji t (t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan
model Project Based Learning. Nilai rerata mean diperoleh rerata nilai postes (81,44) lebih tinggi
daripada nilai pretes (61,41). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
Project Based Learning berbantuan media pembelajaran pembangkit listrik mikrohidro dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Kata Kunci: Project Based Learning, Media Pembelajaran, Mikrohidro, Kemampuan Berpikir Kritis

Abstract
This study aims to determine the influence of Project Based Learning assisted by micro hydro power
plants as learning media on the ability to think critically. The experiment was conducted toward students
in second semester of Electrical Engineering Education Program at Teachers' Training College PGRI
Madiun who follow courses of Engineering Physics. The study design used a system of one group pretest
posttest design. The data collection was done in the form of observations and multiple-choice tests. The
research instrument were the syllabus, lesson plan (RPP), and Worksheet. The results showed the data of
the calculated average normalized N-gain increased in critical thinking skill of 20 learners is 0.45
(medium category). While the results of the analyzed data with t test showed that there are differences in

44
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

the value of the critical thinking skill of students before and after learning the model of Project Based
Learning. The average value obtained by the posttest mean value (81.44) is higher than the value of the
pretest (61.41). It can be concluded that the application of Project Based Learning model assisted by
micro hydro power plants as learning media can increase the critical thinking skill of learners.

Keywords: Project Based Learning, Microhydro Learning Media, Critical Thinking Skill
Copyright @ 2016 Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA)

I. PENDAHULUAN keterampilan berpikir. Langkah-langkah


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor dalam penerapan model Pembelajaran
81A Tahun 2013 [1], bahwa proses Berbasis Proyek (MPBP) yang diterapkan
pembelajaran dituntut berpusat pada peserta dalam penelitian ini mengacu pada
didik, dapat mengembangkan kreativitas langkah-langkah yang diadaptasi dari
anak, bermuatan nilai etika, estetika, logika, Mergendoller, et al., [3], yang meliputi: (1)
dan kinestetika, menciptakan kondisi perencanaan proyek (project planning), (2)
menyenangkan dan menantang, serta pelaksanaan proyek (project launch), (3)
menyediakan pengalaman belajar yang penyelidikan terbimbing dan pembuatan
beragam. Pembelajaran Berbasis Proyek produk (guided inquiry and product creation),
(Project Based Learning) merupakan metode dan (4) kesimpulan proyek (Project
pembelajaran yang menggunakan proyek Conclution).
sebagai media pembelajaran dan dinilai
sejalan dengan peraturan pemerintah. Peserta Pembelajaran keterampilan berpikir kritis
didik dituntut melakukan eksplorasi, dapat dilakukan pendidik dengan
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi pembelajaran menggunakan strategi-strategi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil pembelajaran konstruktivistik yang
belajar. Pendidik hanya berperan sebagai berpotensi memberdayakan keterampilan
fasilitator. berpikir kritis, seperti pembelajaran berbasis
proyek. Menurut Ahlam dan Gaber [4],
Pembelajaran Berbasis Proyek bertujuan dengan pembelajaran berpikir kritis membuat
memecahkan permasalahan dengan peserta didik terintervensi untuk
mengangkat dari peristiwa sehari-hari di meningkatkan rasa ingin tahu dan
mana peserta didik memiliki kesempatan kematangan. Hal ini terbukti peningkatan
untuk menemukan pengetahuan baru statistik total skor rata-rata perolehan
dihubungkan dengan pengetahuan prasyarat. pengetahuan dan retensi kelompok
Menurut Birgili [2] dalam pembelajaran eksperimen dari skor total rata-rata perolehan
berbasis proyek, peserta didik dituntut pengetahuan dan retensi kelompok kontrol.
berpartisipasi aktif untuk menciptakan solusi Melalui pembelajaran berpikir kritis
inovatif terhadap masalah melalui diharapkan dapat mengintegrasikan
pengalaman yang dialami. Pembelajaran kemampuan seperti pengamatan, analisis,
berbasis proyek menuntut belajar yang penalaran penilaian dan pengambilan
bersifat kolaboratif. Hal tersebut tentunya keputusan. Pelaksanaannya dapat dilakukan
memberikan peluang untuk meningkatkan dengan membangun suasana kelas yang
pemahaman konseptual dan kecakapan dapat menghargai pemikiran dan analisis
teknik. Menuntut adanya umpan balik siswa seperti kegiatan laboratorium,
internal yang dapat menajamkan penemuan, pekerjaan rumah, bahkan sampai
Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 45
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

ujian yang mencakup pertanyaan tingkat Learning berbantuan media pembelajaran


tinggi. pembangkit listrik mikrohidro terhadap
kemampuan berpikir kritis perlu dilakukan
Pelajaran fisika termasuk kelompok ilmu sebagai salah satu upaya meningkatkan
sains yaitu ilmu yang diperoleh dan kemampuan peserta didik, dan menciptakan
dikembangkan berdasarkan eksperimen pembelajaran yang lebih bermakna dan
untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, berkualitas bagi peserta didik program
mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, pendidikan teknik elektro. Penelitian ini
khususnya yang berkaitan dengan komposisi, bertujuan untuk mengetahui pengaruh
struktur, sifat transformasi, dinamika, dan pembelajaran Project Based Learning
energitika zat. Fisika sebagai bagian dari berbantuan media pembelajaran pembangkit
mata pelajaran IPA, dipahami sebagai mata listrik mikrohidro terhadap kemampuan
pelajaran yang menuntut kegiatan berpikir kritis.
menghitung tingkat tinggi sehingga banyak
peserta didik yang takut atau tidak suka II. METODE PENELITIAN
dengan pelajaran fisika yang berakibat Metode yang di gunakan dalam penelitian ini
peserta didik malas untuk belajar. Padahal adalah metode Pre-eksperimen. Menurut
ilmu fisika yang sarat dengan misteri-misteri Sugiono [6] bahwa penelitian pre-eksperimen
semesta itu bisa dikuasai oleh peserta didik hasilnya merupakan variabel dependen bukan
dengan mudah. Berdasarkan data, nilai mata semata-mata dipengaruhi oleh variabel
kuliah Fisika Teknik mahasiswa di Program independen, tidak adanya variabel kontrol,
Studi Pendidikan Teknik Elektro dan sampel tidak dipilih secara random.
menunjukkan rerata 68 yang kurang dari
standar baik. Media mikrohidro digunakan Desain penelitian yang digunakan dalam
dalam upaya untuk menstimulus peserta penelitian ini ialah one group pretest posttest
didik pada mata kuliah Fisika Dasar. design. Dalam desain ini, sebelum perlakuan
diberikan terlebih dahulu sampel diberi
Mikrohidro merupakan istilah yang pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran
digunakan untuk instalasi pembangkit listrik sampel diberi posttest (tes akhir). Desain ini
yang menggunakan energi air. Kondisi air digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan
(resources) penghasil listrik adalah memiliki kemampuan berpikir kritis mahasiswa setelah
kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dan diterapkan model pembelajaran Project
instalasi. Semakin besar kapasitas aliran Based Learning.
maupun ketinggiannya dari istalasi maka
semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan Sampel yang diambil dalam penelitian ini
untuk menghasilkan energi listrik [5]. adalah mahasiswa semester I Program Studi
Melalui media mikrohidro, peserta didik Pendidikan Teknik Elektro yang menempuh
akan belajar merancang media yang mata kuliah Fisika Dasar.
bermanfaat bagi lingkungan namun juga akan Tahap penelitian ini meliputi tahap persiapan
mendapatkan ilmu dari sisi Fisika seperti penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan
konsep energi listrik. tahap akhir penelitian yang mengacu pada
sintaks pembelajaran Project Based Learning.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian tentang Variabel dalam penelitian adalah model
pelaksanaan pembelajaran Project Based pembelajaran Project Based Learning.
Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 46
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

Variabel moderator adalah kemampuan produk (guided inquiry and product creation),
berpikir kritis dikateogrikan menjadi dua dan (4) kesimpulan proyek (project
yaitu tinggi dan rendah. conclution).

Data yang diungkap dalam penelitian berupa Pada tahap perencanaan proyek, tiap
fakta, pendapat, dan kemampuan dalam kelompok diberikan permasalahan terkait
bentuk hasil tes dan lembar observasi yang pemanfaatan energi air menjadi energi listrik
dilakukan oleh pendidik. Pengumpulan data dengan memanfaatkan konsep mikrohidro.
kemampuan berpikir kritis dilakukan dalam Siswa melakukan analisis tentang konsep
bentuk tes pilihan ganda yang diambil pembuatan alat mikrohidro baik bersumber
pre-test dan post-test. Instrumen pelaksanaan dari buku, jurnal, maupun media masa. Tahap
penelitian dalam penelitian ini berupa silabus, pelaksanaan proyek, siswa menentukan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lokasi sebagai bentuk aplikasi dan membuat
dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS). desain alat yang akan dibuat. Tahap
penyelidikan terbimbing dan pembuatan
Uji normalitas data menggunakan uji produk dilakukan dengan membuat alat
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas sampai bisa digunakan. Gambar 1 adalah
menggunakan Levene’s test yang terdapat contoh desain alat mikrohidro. Tahap akhir
pada software SPSS 20. Pengujian hipotesis dari pembelajaran adalah kesimpulan proyek.
pada penelitian ini menggunakan uji Pada tahap ini siswa harus bisa menjelaskan
parametrik. Analisis data dengan uji t (t-test) dan mengaitkan anatar konsep proyek dengan
digunakan untuk mengetahui pengaruh materi pembelajaran.
pembelajaran Project Based Learning
berbantuan media pembelajaran pembangkit
listrik mikrohidro terhadap kemampuan
berpikir kritis. Data nilai pretes dan postes
juga dianalisis menggunakan gain score.
Gain digunakan untuk menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan
konsep peserta didik setelah pembelajaran
dilakukan pendidik.

III. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI


Proses pembelajaran yang dilakukan
mengacu pada sintak model pembelajaran
Project Based Learning. yaitu (1)
perencanaan proyek (project planning), (2) Gambar 1. Desain Rancangan Mikrohidro
pelaksanaan proyek (project launch), (3)
penyelidikan terbimbing dan pembuatan

Tabel 1. Deskripsi Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis


Jenis Tes Jumlah siswa Mean Standar Maksimum Minimum
Deviasi
Pretes 20 64,31 7,890 87 60
Postes 20 81,34 8,654 93 50

Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 47


Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa Project Based Learning. Rumus yang
rerata sebelum diberikan pembelajaran digunakan adalah rumus N-gain
dengan modul adalah 64,31 dengan standar ternormalisasi. Berdasarkan hasil
deviasi 7,89; nilai minimum yang diperoleh perhitungan N-gain ternormalisasi diperoleh
adalah 60; dan nilai maksimum yang rata-rata kenaikan hasil belajar dari 20 orang
diperoleh 87. Mean sesudah diberikan modul siswa adalah 0,45. Menurut kriteria Hake [7]
pembelajaran adalah 81,34 dengan standar nilai tersebut menunjukkan bahwa kenaikan
deviasi 8,654; nilai maksimum yang hasil belajar peserta didik dalam kategori
diperoleh adalah 93; dan nilai minimum yang “sedang“. Setelah dilakukan perhitungan
diperoleh 60. Nilai pretes dan postes tersebut N-gain ternormalisasi, hasil belajar
kemudian dihitung tingkat kenaikan hasil selanjutnya diuji prasyarat sebelum
belajarnya untuk mengetahui efektifitas dilakukan uji t.
pembelajaran dengan model pembelajaran

Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Nilai Pretes dan Postes


Uji Jenis Uji Hasil Keputusan Kesimpulan
Normalitas Kolmogorof-S Sig pretes= 0,621 Ho diterima Data normal
mirnov Sig postes= 0,502
Homogenitas Levene’s test Sig 0.372 Ho diterima Data homogen
Hasil Pretes-Postes Paired sample thitung = -8,464 Ho ditolak Hasil tidak sama
t-test p= 0,00 (ada beda)

Berdasarkan ringkasan hasil analisis nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik
peserta didik diketahui bahwa normalitas setelah diberikan pembelajaran dengan
data yang diuji dengan Kolmogorof-Smirnov, model Project Based Learning. Merujuk
diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,621 pada hasil analisis tersebut maka dapat
untuk pretes dan 0,502 untuk postes, kedua disimpulkan bahwa pemberian pembelajaran
nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05 Project Based Learning berbantuan media
sehingga Ho diterima, yang berarti data nilai pembelajaran pembangkit listrik mikrohidro
pretes dan postes berdistribusi normal. Uji dapat meningkatkan kemampuan berpikir
homogenitas diperoleh taraf signifikansi kritis peserta didik. Berdasarkan mean ± SD
sebesar 0,372 yang berarti signifikansi > 0,05 diperoleh bahwa rata-rata nilai postes (81,44)
sehingga Ho diterima, yang berarti variansi lebih tinggi daripada nilai pretes (61,41),
setiap sampel sama (homogen). sehingga dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis peserta didik
Data nilai pretes dan postes yang telah semakin baik atau mengalami peningkatan.
diketahui bahwa distribusinya normal dan Sesuai dengan Masek dan Yamin [8], proses
homogen selanjutnya dianalisis dengan uji pembelajaran Project Based Learning secara
Paired Sample t-test. Berdasarkan aplikasi mendukung pengembangan berpikir
perhitungan diperoleh t hitung= -8,464 kritis peserta didik. Adanya umpan balik dari
dengan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,05), peserta didik dan kemampuan pemaparan
maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan dari proyek yang dilakukan menjadikan
bahwa terdapat perbedaan nilai kemampuan stimulus bagi peserta didik untuk
berpikir kritis peserta didik sebelum mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
diberikan pembelajaran dengan nilai Namun demikian, peran fasilitator dalam
Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 48
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

melakukan mediasi dengan peserta didik, dan profesional yang berbudaya.


terutama dalam memicu pemikiran
meta-kognitif sangat diperlukan. IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan adanya
Model pembelajaran Project Based Learning peningkatan kemampuan berpikir kritis
memberikan pengalaman dan pengetahuan peserta didik setelah dilakukan proses
baru bagi peserta didik karena secara tidak pembelajaran dengan menerapkan model
langsung belajar menjadi ilmuan, melakukan Project Based Learning. Berdasarkan hasil
tindakan secara ilmiah dalam melaksanaan perhitungan N-gain ternormalisasi diperoleh
suatu proyek, yaitu mulai dari merumuskan rata-rata kenaikan hasil belajar dari 20 orang
permasalahan, menentukan prosedur, siswa adalah 0,45. Nilai tersebut
menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan, menunjukkan bahwa kenaikan hasil belajar
melakukan penyelidikan, mendesain dan peserta didik dalam kategori “sedang“. Hasil
menciptakan produk, mempresentasikan atau analisis data dengan uji t (t-test)
komunikasikan produk sebagai hasil dari menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai
proses penyelidikan, dan melakukan diskusi kemampuan berpikir kritis peserta didik
kelompok. Aktivitas tersebut tentu saja sebelum diberikan pembelajaran dengan nilai
memberikan stimulus pada peserta didik kemampuan berpikir kritis peserta didik
untuk meningkatkan sikap positif terkait setelah diberikan pembelajaran dengan
pembelajaran sains. Dominasi peserta didik model Project Based Learning. Nilai rerata
dalam pembelajaran pada model pebelajaran mean diperoleh bahwa rata-rata nilai postes
berbasis proyek akan mengembangkan (81,44) lebih tinggi daripada nilai pretes
beberapa aspek sikap terkait sains yang lain, (61,41), sehingga dapat disimpulkan bahwa
yaitu menyenangi pelajaran sains, tidak kemampuan berpikir kritis peserta didik
menjadikan pembelajaran sains menjadi mata semakin baik atau mengalami peningkatan.
kuliah yang menakutkan, dan melatih peserta
didik untuk kritis terhadap permasalahan Saran
yang ada. 1. Pendidik harus terus berupaya
menstimulus peserta didik untuk
Media mikrohidro dipilih tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir kritis
membuat siswa memamahi materi Fisika dengan berbagai model pembelajaran
Teknik tentang kelistrikan, namun menuntut yang relevan. Misalnya model
peserta didik berpikir kritis tentang pembelajaran berbasis proyek dan studi
pemanfaatan sumber daya di lingkungan kasus yang terintegrasi dengan
sekitar untuk menjadi energi yang bernilai proyek-proyek dalam upaya mengatasi
guna. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor permasalahan lingkungan ataupun
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengangkat kearifan lokal.
dalam pasal 13 ayat 2 yang menyatakan 2. Pendidik harus terus mengevaluasi tujuan
bahwa mahasiswa secara aktif pembelajaran dan menggabungkan
mengembangkan potensinya dengan berbagai strategi sesuai pembelajaran dan
melakukan pembelajaran, pencarian penilaian ke dalam kurikulum dalam
kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, rangka mencapai tujuan pembelajaran.
pengembangan, dan pengamalan suatu 3. Kegiatan pembelajaran berbasis proyek
cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebaiknya diupayakan untuk
untuk menjadi ilmuwan, intelektual, praktisi, dikembangkan dalam bentuk kegiatan
Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 49
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 6, No 2, Desember 2016

seminar hasil dan pelatihan yang Practice. 2014; 5(14): 74-85. Terdapat pada:
mengakomodasi peserta didik untuk http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/a
mempraktekkan. rticle/view/12992
[5] Sulaeman S dan Jaya RA. Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA Pembangunan Sistem Pembangkit Listrik
[1] Kemendikbud. Lampiran Permendikbud Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kinali
Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Pasaman Barat. Jurnal Teknik Mesin. 2015;
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum 4(2): 90-96. Terdapat pada:
Pembelajaran. Jakarta: Kementerian https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tmesin/arti
Pendidikan dan Kebudayaan RI; 2013. cle/view/269
[2] Birgili B. Creative and Critical Thinking [6] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
Skills in Problem-Based Learning Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta; 2010.
Environments. Journal of Gifted Education [7] Hake RR. Interactive-Engagement Versus
and Creativity. 2015; 2(2): 71-80. Terdapat Traditional Methods: A
pada: https://eric.ed.gov/?id=ED563985 Six-Thousand-Student Survey Of Mechanics
[3] Mergendoller JR, Markham T, Ravitz J, and Test Data for Introductory Physics Courses.
Lahmer J. Pervasive Management of Project American Journal Physics. 1998; 66(64).
Based Learning: Teacher as Guided and DOI: http://dx.doi.org/10.1119/1.18809
Facilitators. Editor: Evertson CM dan [8] Masek A dan Yamin S. The effect of problem
Weinstein CS, Handbook of Classroom based learning on critical thinking ability: a
Management Reseach, Practice dan theoretical and empirical
Contemporary Issues. New Jersey: Lawrence review. International Review of Social
Erlbaum Associates Inc; 2006. Sciences and Humanities. 2011; 2(1):
[4] El-Shaer A dan Gaber H. Impact of 215-221. Terdapat pada:
problem-based learning on students critical http://irssh.com/yahoo_site_admin/assets/doc
thinking dispositions, knowledge acquisition s/19_IRSSH-126-V2N1.51195951.pdf
and retention. Journal of Education and

Hendrik Pratama dan Ihtiari Prastyaningrum 50

Anda mungkin juga menyukai