Anda di halaman 1dari 70

PEMERINTAH DAERAH PROP.

SUMATERA BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
Simpang Rumbio Telp. 20826 – 20827 Kota Solok

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK

Nomor : 08/ /TU-RS/SK/LBR/ -

TENTANG

PENETAPAN JENIS PELAYANAN DI INSTALASI LABORATORIUM


RSUD SOLOK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK


Menimbang : bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Solok yang optimal perlu ditetapkan Penetapan Jenis
Pelayanan di Instalasi Laboratorium.

Mengingat : 1. Undang-Undang No 36 th 2009 Tentang Pelayanan Kesehatan


2. Undang-Undang No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Peraturan pemerintah No 41 th 2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah
4. Peraturan Gubernur No 5 th 2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja
RSUD Solok
5. Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik DEPKES.RI No
HK.00.06.3.3 Tentang Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik
Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Direktur tentang Penetapan Jenis Pelayanan di
Instalasi Laboratorium RSUD Solok

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Jenis pelayanan laboratorium di RSUD Solok adalah meliputi


pelayanan sebagaimana lampiran surat keputusan ini

KEDUA : tata cara pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan ini


dilaksanakan berdasarkan prosedur yang berlaku di RSUD Solok

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila kemudian hari
ditemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Solok
Pada tanggal :
Direktur
RSUD Solok

Dr.Hj.YUSNELLI

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD SOLOK


Nomor : 08/ /RS-LBR/ -
Tanggal : …...

JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI RSUD SOLOK

I. HEMATOLOGI

a. Pemeriksaan Darah Rutin


b. Pemeriksaan Darah Lengkap
c. Pemeriksaan Hemostasis
d. Malaria

II. KIMIA KLINIK

a. Pemeriksaan Hati
b. Pemeriksaan Hepatitis
c. Pemeriksaan Lemak
d. Pemeriksaan Diabetes
e. Pemeriksaan Ginjal
f. Pemeriksaan Rematik
g. Pemeriksaan Elektrolit
h. Pemeriksaan Widal

III. URINALISA

a. Pemeriksaan Urin Rutin


b. Pemeriksaan Urin Lengkap
c. Pemeriksaan Feses Rutin
d. Pemeriksaan Tuberkulosa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
HEMATOLOGI

Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang digunakan dibagian hematologi


Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Solok.

Tujuan Untuk menjamin bahwa prosedur dan metode pemeriksaan


laboratorium bidang hematologi yang digunakan dibagian hematologi
sudah sesuai dengan standar cara kerja praktik medis yang benar
menurut ilmu kedokteran

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan Hematologi Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Prosedur pemeriksaan bidang hematologi terdiri atas :

1. Pemeriksaan darah rutin


2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Pemeriksaan hemostasis
4. Pemeriksaan malaria

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang hematology

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

Pengertian Hemoglobin adalah suatu subtansi protein dalam sel-sel darah merah
yang terdiri dari zat besi yang merupakan pembawa oksigen
Tujuan Mengukur kadar haemoglobin darah
Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Darah Rutin
Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok
Peralatan
Prosedur 1. Dialab DTN – 410 – K
2. Clinipette 20 μl
3. Rak tabung
4. Tabung reaksi
Bahan
1. Darah kapiler,darah vena dengan EDTA
2. Kit Hb cyan
3. Aquadest
Cara kerja
1. Petugas melakukan pengenceran Kit Hb cyan dengan aquades
steril
2. Hasil pengenceran dimasukkan sebanyak 5 ml ke dalam tabung
reaksi dengan memakai pipet takar
3. Isap darah dengan Clinipette Hb sebanyak 20 μl masukkan ke
dalam larutan cyan, kocok kemudian baca pada alat Dialab DTN
410 - K dengan panjang gelombang 546 nm,faktor 36,8

Nilai normal :
Pria: 14-18 g/dl
Wanita : 12-16 g/dl
Anak-anak: 12-14 g/dl

Unit Terkait - Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Rawat Inap
- IGD

PEMERIKSAAN LEUKOSIT

Pengertian Leukosit adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh

Tujuan Menghitung jumlah leukosit dalam darah


Kebijakan Sebagai analisa terhadap resiko tinggi infeksi yang berhubungan
dengan proses penyakit infeksi

Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung improved neubauer dengan kaca penutup
3. Mikroskop lensa objektif 10 x
4. Conter tally

Reagen/bahan :
1. Larutan turk
2. Darah kapiler/darah vena EDTA

Cara kerja :
1. Hisap darah yang akan diperiksa dengan pipet pasteur sampai 0,5
2. Hapus kelebihan darah pada bagian luar dengan tisu kemudian
isap larutan turk sampai angka 101
3. Kocok dengan membolak balik pipet sampai tercampur sempurna
4. Masukkan ke dalam kamar hitung dengan terlebih dahulu
membuang sebanyak 3 tetes
5. Hitung dengan mempergunakan lensa objektif 10 x
6. Hasil yang didapat x 50

Nilai yang didapat : 5.000-10.000/mm3 darah

- Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Rawat Inap
- IGD
Unit Terkait
PEMERIKSAAN

LAJU ENDAP DARAH


Pengertian Pemeriksaan LED mengukur kecepaatan sel-sel darah merah mengedapkan
darah yang tidak membeku dalam mm/jam,sebagai analisa terhadap
gangguan integritas jaringan yang berhubungan dengan proses inflamasi
akut.

Tujuan Untuk mengetahui kecepatan pengendapan sel-sel darah dalam waktu 1


jam.

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan darah rutin yang ada di RSUD
Solok.

Prosedur Alat :
1. Tabung westergren
2. Rak tabung westergren
3. Karet penghisap
4. Pengatur waktu
5. Pipet ukur 2 ml
6. Wadah

Reagen / bahan :
1. Larutan natrium citrat 3,8%
2. Darah vena

Cara kerja :
1. Masukkan 0,4 ml natrium citrat 3,8% ke dalam wadah
2. Tambahkan 1,6 ml darah yang akan diperiksa ke dalam wadah yang
telah berisi natrium citrat tadi lalu kocok
3. Hisap campuran darah tersebut dengan pipet westergren dengan
bantuan penghisap karet sampai garis 0 mm
4. Letakkan pipet westergren tegak lurus pada standar tabung selama 1
jam, tepat 1 jam pertama baca tinggi lapisan plasma dari 0 sampai batas
plasma dengan endapan darah
Pelaporan laju endapan darah : ....... mm/jam
Nilai normal :
Pria : 0 – 15 mm / jam
Wanita : 0 – 20 mm / jam
 Instalasi Rawat Jalan
Unit Terkait  Instalasi Rawat Inap
 IGD
PEMERIKSAAN

HITUNG JENIS LEKOSIT

Pengertian Hitung differensial merupakan bagian dari darah lengkap yang terdiri dari
5 tipe leukosit (neotrofil, eosinofil, basofil, monosit, limposit)

Tujuan Menghitung dan melihat ada tidaknya kelainan jumlah dari tiap jenis sel
darah putih

Prosedur Alat / bahan :


1. Mikroskop
2. Kaca objek bersih dan bebas lemak
3. Differential counter
4. Rak pengecatan
5. Rak pengeringan
6. Minyak imersi
7. Kaca pengeser, pensil kaca
8. Larutan giemsa
9. Methanol
10. Darah vena/kapirel

Cara kerja:
1. Teteskan 1 tetes darah pada kaca objek + 2 cm dari tepi, letakkan
diatas meja dengan darah di sebelah kanan
2. Dengan tangan kanan letakkan kaca pengeser disebelah kiri tetesan
darah. Gerakkan kekanan hingga menyentuh tetesan tersebut lalu
dorong ke kiri sampai merata
3. Biarkan darah kering pada suhu kamar
4. Tulis nama pasien pada bagian darah yang tebal

Pewarnaan sediaan :
1. Letakkan sediaan diatas rak pengering lalu difikasi dengan
methanol
2. Tetesi dengan larutan giemsa 1:4 selama 5 menit
3. Cuci tangan aquades atau air mengalir
4. Keringkan diudara, baru dibaca dengan mikroskop 100 x yang
terlebih dahulu ditetesi dengan minyak imersi.

Prosedur Pelaporan hasil :


- Basofil :..................%
- Eosinofil : ..................%
- N. Batang : ..................%
- N.Segmen : .................%
- Limposit : ..................%
- Monosit : ..................%

Nilai normal :
- Basofil :0–1%
- Eosinofil :1–3%
- N.Batang :2–6%
- N.Segmen : 50-70 %
- Limposit : 20 – 40 %
- Monosit :3–8%
PEMERIKSAAN ERITROSIT

Pengertian Eritrosit adalah sel darah merah yang terdapat dalam darah

Tujuan Menghitung jumlah eritrosit dalam darah

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Darah Rutin Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung neubaver dengan kaca penutup
3. Mikroskop dengan lensa 10 x 40 x

Reagen/bahan :
1. Larutan hayem
2. Darah kapiler/vena

Cara kerja :
1. Hisap darah dengan pipet pasteur sampai angka 0,5 bersihkan
bagian luar dari pipet, kemudian hisap larutan hayem sampai
angka 101
2. Kocok dengan membolak balik sampai tercampur sempurna.
Buang beberapa tetes masukkan ke dalam kamar hitung
3. Baca dengan mempergunakan lensa 10 x 40 x
4. Hasil yang dibaca dikalikan 10.000

Nilai normal :
Pria : 4,0-5,5 juta/mm3 darah
Wanita : 3,5-5,0 juta/mm3 darah
PEMERIKSAAN TROMBOSIT

Pengertian Trombosit merupakan elemen-elemen dasar dalam darah yang


meningkatkan koagulasi

Tujuan Menghitung jumlah trombosit dalam darah

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Darah Rutin Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung neubaver dengan kaca penutup
3. Mikroskop dengan lensa objektif 40 x dan okuler 10 x

Ragen / bahan :
1. Larutan Ammoniumoxalat 1%
2. Darah kapiler / vena

Cara kerja :
1. Pipet darah dengan pipet oritrosit sampai angka 0,5 bersihkan
bagian luar kemudian hisap larutan Na.Amoniumoxalat sampai
1% angka 101
2. Lalu kocok sampai tercampur sempurna lalu buang sebanyak 3
tetes, masukkan ke dalam kamar hitung basah dan baca dibawah
mikroskop dengan pembesaran 40 x

Perhitungan : N x 1000
Nilai normal : 150.000 – 400.000 mm3 darah
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT

Pengertian Hemaktorit adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 ml darah,
dihitung dalam persen,sebagai analisa terhadap kekurangan volume
cairan tubuh yang berhubungan dengan hemokonsentrasi akibat
dehidrasi dan penyakit yang di derita

Tujuan Untuk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dalam darah

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Darah Rutin Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat :
- Pipet kapiler
- Centrifuge Hematokrit
- Lilin

Bahan : Darah vena/kapiler

Cara kerja :
1. 2 tabung kapiler dilapisi, diisi dengan darah sampai ¾ nya
2. Ujung kapiler yang lain ditutup dengan lilin
3. Di centrifuge darah selama 5 menit pada pemutaran 10.000
-20.000
4. Kemudian baca hasil
5. Cara menghitung hasil dipakai alat pengukur khusus
6. Tempatkan ujung tertutup pada 0% dan ujung yang ada
plasmanya 100%
7. Nilai hematokrit dapat dibaca pada ujung bagian atas dari tiang
eritrosit

Nilai normal
Pria : 42-52%
Wanita : 37-47%
Anak-anak : 35-40%
Bayi : - 57%
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
( BLEEDING TIME )
Pengertian Masa yang digunakan untuk menilai faktor-faktor hemostasis yang
letaknya ekstravaskuler sebagai analisa untuk mengetahui letak defekt
hemostasis

Tujuan Mengukur lama waktu perdarahan jika kulit dilukai dengan tusukan
kecil

Prosedur Alat / Reagen :


- Sfigmomanometer
- Lancet
- Kapas Alkohol
- Kertas saring Watman
- Stopwatch

Cara Kerja :

1. Bersihkan bagian voler lengan bawah dengan kapas alkohol,


biarkan kering
2. Pasang ikatan sfigmomanometer pada lengan atas dan pompa
sampai tekanan 40 mmHg. Pertahankan tekanan tersebut selama
pemeriksaan berlangsung.
3. Tegangkan kulit lengan bawah dan tusukkan lancet pada daerah
lebih kurang 3 jari dibawah lipat siku sampai kedalamam 3 mm.
4. Jika terlihat darah mulai keluar hidupkan stopwatch.
5. Hisap tetes darah yang keluar tiap 30 detik memakai kertas saring,
jangan samapi menekan kulit
6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat dihisap lagi dan
catat waktu tersebut.

Nilai Normal : 1 - 6 menit


PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN

(CLOTTING TIME)

Pengertian Lamanya waktu yang di perlukan darah untuk membeku Sebagai


analisa untuk mengetahui letak defek hemostasis

Tujuan Mengukur aktivitas faktor-faktor pembekuan darah

Prosedur Metode : Kaca Objek

Alat / Reagen :
- Kaca Objek
- Lancet
- Kapas alkohol
- Stopwatch

Cara Kerja :

1. Bersihkan salah satu ujung jari 2,3, atau 4 dengan kapas


alkohol, biarkan kering.
2. Tusuk lencet arah tegak lurus sidik jari sampai kedalaman 3
mm .
3. Jika terlihat darah mulai keluar, hidupkan stopwatch.
4. Teteskan darah ke kaca objek sebanyak 3 tetes yang terpisah
5. Tiap 30 detik mulai tetes darah pertama dilakukan
pencongkelan dengan ujung lancet untuk melihat
terbentuknya benang fibrin yang menandakan darah sudah
membeku. Catat waktunya.
6. Setelah terbentuknya benang fibrin pada tetes darah pertama,
dilakukan tindakan yang sama berturut-turut pada tetes
kedua dan ketiga. Catat waktunya.
7. Masa pembekuan darah adalah masa pembekuan rata-rata dari
tetes darah darah kedua dan ketiga.

Nilai Normal : 2 ~ 6 menit


PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE

Pengertian Merupakan pemeriksaan untuk melihat ketahanan kapiler dengan


melakukan pembendungan.

Tujuan Untuk menilai ketahanan kapiler dengan pembendungan.

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Hematologi Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Cara kerja :


1. Pasang tensi hingga tekanan 100 mmHg, pertahankan selama
10 menit,
2. Lihat ada timbul petheciae antara 5-10 (nilai normal 5-10)

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang hematology

Pengertian Pemeriksaan Malaria merupakan pemeriksaan untuk melihat adanya 4


(empat) jenis Plasmodium dalam darah

Prosedur Alat :
- Kaca Objek
- Rak pewarnaan
- Stopwatch
Reagen : - Methanol
- Giemsa
Cara Kerja :

1. Sediakan objek glass bersih bebas dari debu dan lemak


2. Teteskan 1 tetes darah (homogen) pada 1/3 bagian objek glass
3. Deg glass dipegang diatas darah dengan membentuk sudut
30º-45º,setelah darah menyebar ke kiri dan ke kanan sisi dek
glass segera didorong ujungnya membentuk parabola,biarkan
kering dan beri kode.
4. Letakkan diatas rak,kemudian fiksasi dengan methanol selama
5 menit kemudian bubuhi dengan larutan giemsa (1 bagian
giemsa + 4 bagian buffer ph 7,2) selama 15 menit.
5. Buang zat warna,cuci dengan air kran,keringkan sediaan,siap
dibaca dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 X
PEMERIKSAAN SEL LE

Pengertian Pemeriksaan LE sel merupakan pemeriksaan adanya sel LE dalam


darah.
Tujuan Untuk melihat adanya LE sel dalam darah.

Prosedur Cara kerja :


1. Ambil dari heparin lalu masukkan ke dalam pipa Ht, putar
selama 1 menit.
2. Tusuk darah yang di dalam pipa Ht pakai kawat baja.
3. Diamkan selama 30 menit pada suhu 370C, lalu putar kembali
selama 1 menit.
4. Patahkan pipa Ht, ambil buffycoat lalu buat sedian apusan
seperti membuat sedian apus darah tepi.
PEMERIKSAAN PROTHROMBIN TIME
Pemeriksaan untuk mengukur lamanya terbentuk bekuan bila ke
Pengertian dalam plasma yang diinkubasi pada suhu 370C, ditambahkan reagens
tromboplastin jaringan dan ion kalsium.

Tujuan Untuk menilai proses pembekuan darah dari jalur ekstrinsik.

Prosedur Cara kerja :


1. Posisikan reagen di alat
2. Load sampel
 Masukkan plasma 100 µL ke dalam sampel cup
 Ketik nama pasien dan kode pasien
Beri tanda V di parameter PT

3. Klik tombol “Run”


4. Posisikan sampel cup dan reading cup ke rotor
5. Klik OK
Alat akan memulai program pengukuran (measurement).
Lama waktu yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN APTT (Activated Partial
Tromboplastin Time)

Pengertian Mengukur lamanya terjadi bekuan bila ke dalam plasma ditambahkan


reagen tromboplastin parsial dan aktivator serta ion kalsium pada
suhu 37 0C.
Tujuan
Untuk menilai proses pembekuan darah dari jalur intrinsik.

Prosedur Cara kerja :


1. Letakkan reagen APTT dan calcium chloride di dalam alat
2. Load sampel
 Masukkan sampel 100 µL ke dalam sampel cup
 Ketik nama pasien dan kode pasien
 Beri tanda V di parameter APTT

3. Klik tombol “Run”


4. Posisikan sampel cup dan reading cup di rotor
5. Klik OK
Alat akan memulai program pengukuran (measurement).
Lama waktu yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN APTT (Activated Partial
Tromboplastin Time)

Pengertian Mengukur lamanya terbentuk bekuan fibrin dari fibrinogen secara


enzimatik bila ke dalam plasma ditambahkan reagen thrombin.
Tujuan
Untuk menetukan kadar fibrinogen dalam darah.

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan di Divisi Hematologi


Instalasi Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Cara kerja :


1. Letakkan reagen Imidazole Buffer dan Bovine Thrombin di
alat
2. Load sampel
 Masukkan sampel 200 µL ke dalam sampel cup
 Ketik nama pasien dan kode pasien
 Beri tanda V di parameter APTT

3. Klik tombol “Run”


4. Posisikan sampel cup dan reading cup di rotor
5. Klik OK
Alat akan memulai program pengukuran (measurement).
Lama waktu yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang hematology

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik.


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KIMIA KLINIK

Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang digunakan dibagian kimia klinik


Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Solok.

Tujuan Untuk menjamin bahwa prosedur dan metode pemeriksaan


laboratorium bidang kimia klinik yang digunakan dibagian kimia
klinik sudah sesuai dengan standar cara kerja praktik medis yang
benar menurut ilmu kedokteran

Prosedur Prosedur pemeriksaan bidang kimia klinik terdiri atas :

1. Pemeriksaan Hati
2. Pemeriksaan Hepatitis
3. Pemeriksaan Lemak
4. Pemeriksaan Diabetes
5. Pemeriksaan Ginjal
6. Pemeriksaan Rematik
7. Pemeriksaan Elektrolit
8. Widal

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang kimia klinik


PEMERIKSAAN SGOT
( AST )
Pemeriksaan SGOT merupakan pemeriksaan enzimatik sebagai analisa
Pengertian terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan batu asam urat
dan berkurangnya fungsi ginjal

Tujuan Sebagai analisa terhadap penyakit jantung dan hepar

Alat :1.Alat Mindray


2.Tabung Reaksi
Prosedur 3.Rak Tabung
4.Clinipette 200 ul
5.Clinipette 1000 ul

Persiapan Reagen
Suhu : 370C / Suhu
P. Gelombang : 340 mm
Faktor : 1745
Reagen kerja : R1 + 12,5 ml R2 ------- Tahan 1 bulan
Cara kerja

Pipet ke dalam tb Blanko Sampel


Serum - 200 ul
Reagen kerja - 1000 ul

Kocok, kemudian baca suhu 250C - 300C


Perhitungan : SGOT=  A / Min X Faktor

Nilai normal :

Wanita : 7 - 21 u/l
Pria : 7 - 24 u/l
PEMERIKSAAN SGPT
( ALT )
Pengertian Pemeriksaan SGPT merupakan pemeriksaan enzimatik Sebagai analisa
terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan batu asam urat
dan berkurangnya fungsi ginjal

Tujuan Sebagai analisa terhadap penyakit jantung dan hepar

Alat :1.Alat Mindray


2.Tabung Reaksi
Prosedur 3.Rak Tabung
4.Clinipette 200 ul
5.Clinipette 1000 ul

Persiapan Reagen
Suhu : 370C/ suhu ruangan
P. Gelombang : 340 mm
Faktor : 1745
Reagen kerja : R1 + 12,5 ml R2 ------- Tahan 1 bulan
Cara kerja

Pipet ke dalam tb Blanko Sampel


Serum - 200 ul
Reagen kerja - 1000 ul

Kocok, baca pada suhu 250C - 300C


Perhitungan : SGPT =  A / Min X Faktor

Nilai normal :
Wanita : 7 - 26 u/l
Pria : 7 – 32 u/l

PB PEMERIKSAAN BILIRUBIN
TOTAL

Pengertian Sebagai analisa terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan
ikterik atau hemolisis

Tujuan Untuk menentukan kadar Billirubin mengetahui Faal Hati

1. Billirubin Total

Alat :
1. Alat Mindray
Prosedur 2. Clinipette 10 ul
3. Clinipette 1000 ul
4. Cilipette 100 ul
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung

Reagen :
1. Reagen siap pakai
2. Reagen 1
3. Reagen 2

Cara kerja :

Pipet ke dalam tb Blanko Sampel Sampel


Reagen 1 1000 ul 1000 ul
Reagen 2 - 10 ul
Sampel 100 ul 100 ul
Biarkan 3 menit pada suhu 30 0C, atau 5 menit pada suhu 37 0C, Ukur
Absorbansi sampel terhadap blanko pada panjang gelombang 546 nm/
A564)

Perhitungan :
T.Billirubin =  A X 10,5 (mg/dl)
 A X 180
Nilai normal : 0,2 – 1,0 mg/dl

PEMERIKSAAN BILIRUBIN
DIRECT

2.Direk Billirubin

Alat :
1. Alat Mindray
2. Tabung Reaksi
3. Rak tabung
4. Clinipette 10 ul
5. Clinipette 100 ul
6. Clinipette 1000 ul

Reagen :

1.Reagen 1
2.Reagen 2

Cara Kerja :

Pipet ke dalam tb Blanko Sampel Sampel


Reagen 1 1000 ul 1000 ul
Reagen 2 - 10 ul
Sampel 100 ul 100 ul

Biarkan 3 menit pada suhu 30˚C, atau 2 menit pada suhu 37˚C. Ukur
absorbansi sampel terhadap blanko (pada panjang gelombang 546 nm/
A 546)

Perhitungan : Direk Bilirubin : A x 14,0 (mg/dl)


A x 240
Nilai normal  Total : 0,2 - 1,0 mg/dl
Direk : < 0,80 mg/dl
Indirek : < 0,20 mg/dl

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL

Pengertian Protein total terdiri dari Albumin dan Globulin Sebagai analisa terhadap
perubahan nutrisi dan kekurangan protein

Tujuan Untuk menentukan kadar total protein dalam darah

Alat :
1.Alat Mindray
2.Clinipette 20 ul
Prosedur
3.Clinipette 1000 ul
4.Tabung Reaksi
5.Rak Tabung

Persiapan Reagen

Reagen terdiri dari :


1. Reagen 1=4 R2=1
2. Reagen standar

Cara kerja :

 : 546 F:8
Pipet ke dalam tb Blanko Standar Sampel
Reagen 1 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Reagen Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 5 menit pada suhu kamar 250C - 300C / 370C
Kemudian baca
Perhitungan :  A Sampel X cons standar
 A Standar
Nilai Normal  6-9 mg/dl

PEMERIKSAAN ALBUMIN

Pengertian Albumin merupakan komponen protein yang membentuk lebih dari


setengah protein plasma yang disintesa oleh hepar Sebagai analisa
terhadap resiko tinggi gangguan integritas kulit yang berhubungan
dengan odema perifer akibat dari penurunan kadar albumin

Tujuan Untuk menentukan kadar albumin dalam darah

Prosedur Alat :
1. Dialab DTN – 410 – K
2. Clinipette 1000 ul
3. Clinipette 10 ul
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung

Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
1. Reagen 1 siap pakai
2. Reagen Std

Cara kerja :

 : 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen 1 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Reagen Standar - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 250C - 300C / 370C Kemudian baca.
Perhitungan :
Albumin :  A Sampel x Konsentrasi standar (mg/dl)
 A Standar

Nilai Normal : Dewasa : 3,5 – 5,2


Anak : 4,0 – 5,8
Bayi : 4,4 – 5,4

PEMERIKSAAN HbsAg

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Hepatitis B dalam darah

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Hepatitis B dalam serum

Prosedur Alat : - Tabung reaksi


- Clinipette 100 ul
Bahan : - Seratec Hepatitis B
- Serum

Cara kerja :

1. Masukkan serum kedalam tabung reaksi 200 ul


2. Keluarkan test dari bungkusnya
3. Celupkan test strip ke dalam serum
4. Baca hasil dalam 10 menit

Intrepetasi hasil :

Negatif : hanya satu garis (C)


Positif : ada dua garis (C) dan (T)
PEMERIKSAAN HbsAb

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Antibodi terhadap Hepatitis B


dalam darah

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Antibodi terhadap Hepatitis B dalam


serum

Prosedur Alat : - Tabung reaksi


- Clinipette 100 ul
Bahan : - Seratec Anti HbsAg
- Serum

Cara kerja :

1. Masukkan serum kedalam tabung reaksi 200 ul


2. Keluarkan test dari bungkusnya
3. Celupkan test strip ke dalam serum
4. Baca hasil dalam 10 menit

Intrepetasi hasil :

Negatif : hanya satu garis (C)


Positif : ada dua garis (C) dan (T)
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

Pengertian Kolesterol adalah hasil sintesis lemak darah oleh hepar,sebagai analisa
terhadap perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan
konsumsi makanan berlemak yang berlebihan.

Tujuan Mengetahui metabolisme lemak

Alat : - Alat Mindray


- Clini pette 1000 ul
- Clini pette 10 ul
Prosedur - Rak tabung
- Tabung reaksi
- Waterbath

Persiapan reagen :
1. Reagen siap pakai 6 x 100 ml
2. Reagen standar 3 x 5 ml
Panjang gelombang : 546 mm
Faktor : 100

BLANKO STANDAR SAMPEL


Sampel - 10 ul 10 ul
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Kocok biarkan 20 menit suhu 20 - 250C atau 10 menit pada suhu 370 C
kemudian baca
Perhitungan :
Glukosa :  A Sampel x cons std (mg.dl)
:  A Stanar
:  A x 200
Nilai normal Dewasa : 200 mg/dl
Anak : 130-170 mg/dl
Bayi : 90-130 mg/dl

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
Pengertian Trigliserida adalah lemak darah yang di bawa oleh Serum Lipo Protein
Sebagai analisa terhadap penurunan curah jantung yang berhubungan
dengan penyakit kardiovaskuler akibat peningkatan terigliserida dan
lippo protein

Tujuan Untuk menentukan kadar Trigliserida dalam darah

Alat :1.Alat Mindray


2.Clinipette 10 ul
3.Cliipete 1000 ul
Prosedur
4.Rak tabung
5.Tabung reaksi
6.Waterbath
Panjang Gelombang : 546 mm
Faktor : 200

Persiapan reagen : 1. Larutan siap pakai


2. Larutan standar siap pakai
Cara kerja :

Blanko
Pipet ke dalam tb Sampel/Standar
Serum 10 ul -
Larutan pereaksi 1000 ul 1000 ml
Campurkan dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 0C atau 20 menit
pada suhu 20 - 250C kemudian baca

Perhitungan :
Kont. Trigliseridas = 200 x C
ST
Nilai Normal : 0-150 mg/dl
PEMERIKSAAN
HDL CHOLESTEROL

Pengertian HDL Cholesterol merupakan komponen lemak Sebagai diagnosis


penting untuk estimasi resiko individu terhadap CHD

Tujuan Untuk mengukur kwalitatif HDL Cholesterol

Alat : 1. Alat Mindray


2. Clinipette 1000 ul
3. Clinipette 10 ul
Prosedur
4. Rak tabung
5. Tabung reaksi
6. Waterbath

Persiapan reagen :
1. Reagensia pengendapan : siap pakai
2. Larutan perekasi (cholesterol) : siap pakai

Cara kerja :
 546 F : 318
Pipet kedalam tabung
Serum 200 ul
Reagen pengendap 500 ul
Campurkan biarkan 10 menit suhu 20-250C kemudian centrifuge selama
2 menit 10.000 rpm / 10 menit 4000 rpm

Pipet ke dalam tb Sampel Blanko


Supernatan 100 ul -
Aquadest - 100 ul
Larutan pereaksi 1000 ul 1000 ul
Campurkan inkubasi 20 menit pada suhu 20-250C / 10 menit 370C
Ukur Absorban sampel terhadap blangko

Perhitungan :
Konsentrasi LDL = A sampel x faktor
Nilai normal Wanita : > 65 mg/dl
Pria : > 55 mg/dl
PEMERIKSAAN GLUKOSA

Pengertian Gula darah puasa lebih dari 125 mg/d dapat merupakan indikasi
diabetes, untuk mengkonfirmasikan diagnosa dilakukan pemeriksaan
gula darah post prondial,sebagai analisa terhadap gangguan intergritas
yang berhubungan dengan hipoglikemi atau hiperglikemia

Tujuan Untuk mengetahui fungsi metabolisme Karbohidrat / Diagnosa Penyakit


Diabetes Melitus.

Alat : 1. Alat Mindray


2. Clini pette 1000 ul
3. Clini pette 10 ul
Prosedur
4. Rak tabung
5. Tabung reaksi
6. Waterbath
Persiapan reagen :
1. Reagen siap pakai 5 x 100 ml
2. Reagen standar 3 x 5 ml
Panjang gelombang : 546 mm
Suhu : 250C
Faktor : 100
BLANKO STANDAR SAMPEL
Sampel - 10 ul -
Standar - - 10 ul
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Kocok biarkan 20 menit suhu 20 - 250C atau 10 menit suhu 37 oC
kemudian baca
Perhitungan :
Glukosa :  A Sampel x cons std (mg.dl)
:  A Standar
:  A x 100
Nilai normal Dewasa : - puasa : < 115 mg/dl
- 2 jam PP : < 140 mg/dl
- Random : < 180 mg/dl
Anak : 60-10
Bayi : 30-80
PEMERIKSAAN UREA

Urea adalah produksi akhir dari metabolisme protein Sebagai analisa


Pengertian terhadap perubahan eliminasi urine yang berhubungan dengan retensi
urine akibat gagal ginjal dan penimbunan Nitrogen Urea Darah

Tujuan Untuk menentukan kadar ureum dalam darah

Prosedur Alat : 1.Alat Mindray


2.Clinipette 1000 ul
3.Clinipette 10 ul
4. Rak tabung
5. Tabung reaksi
6. Waterbath

Persiapan reagen terdiri dari :


1. R1 -------------- 125 ul
2. R2 -------------- 83,3 ul
3. R3 -------------- 2,5 ul
4. Reagen standar 5 ul
Reagen kerja : 0,5 ul R3 50 ml R1 -------- R1 A
 R2 Siap pakai
Cara kerja :  578 mm Faktor : 80

Pipet ke dalam tb Blanko Standar Sampel


Sampel - - 10 ul
Standar - 10 ul -
R1a 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 20-250C atau 5 menit pada suhu
370C
Tambahkan R2 : 1000 ul pada blanko,standar,sampel
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 20-250C atau 5 menit pada suhu
370C. Baca pada C/ST
Konsentrasi Urea = 80 X C/ST

Perhitungan : Urea = ∆ A Sampel x cons std ( mg/dl)


∆ A standart

Nilai normal : 10 – 50 mg/dl


PEMERIKSAAN CREATININ

Pengertian Creatinin merupakan produksi katabolisme otot yang berasal dari


pemecahan cretinin otot dan creatinin fosfat Sebagai analisa terhadap
pola eliminasi urine yang berhubungan dengan meningkatkanya nilai
creatinin serum akibat disfungsi ginjal

Tujuan Untuk menentukan kadar reatinin dalam darah

Prosedur Alat : 1. Alat Mindray


2. Clinipette 1000 ul
3. Clinipette 50 ul
4. Waterbath
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung

Reagen : 1 x 100 ml Asam Pikrat (R2)


1 x 100 ml Natrium Hdroksida (R1)
1 x 3 ml Standar Creatine
Persiapan Reagen :
- Encerken 4 ml reagen 1 + 1 ml reagen 2
- Campurkan Natrium Hidrosida dengan asam pikrat 1 + 1 (reagen
Kerja)
Cara kerja :  492
Masukkan ke dalam tabung reaksi

Pipet ke dalam tb Blanko Standar Sampel


Sampel /Standar - 50 ul 50 ul
Reagen Kerja 1000 ml 1000 ml 1000 ml
Kocok baca setelah 1 menit per reaksi

Perhitungan :  A sampel x konsentrasi standar ( mg/dl )


Nilai normal : 0,5– 1,5 mg/dl

PEMERIKSAAN URIC ACID


Asam urat adalah zat-zat yang dihasilkan oleh metabolisme purin
Pengertian sebagai analisa terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan
batu asam urat dan berkurangnya fungsi ginjal

Tujuan Untuk menentukan kadar asam urat dalam darah

Prosedur Alat : 1. Alat Mindray


2. Clinipette 20 ul
3. Clinipette 1000 ul
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
6. Waterbath

Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
- Reagen 1
- Reagen 2
- Reagen Std
Reagen preaksi : 4 ml reagen 1 + 1 ml reagen 2
Cara kerja :
 : 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen Pereaksi 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 370C,atau 30 menit pada suhu 20
– 25 0C
Kemudian baca
Konsetrasi Uric Acid = 6 x C/ST
Nilai Normal : Dewasa : pria : 3,4 – 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl

Anak-anak : 2,5 – 5,5 mg/dl

Perhitungan :
Uric acid :  A Sampel X cons standar
 A Standar

PEMERIKSAAN
CALCIUM
Asam urat adalah zat-zat yang dihasilkan oleh metabolisme purin
Pengertian sebagai analisa terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan
batu asam urat dan berkurangnya fungsi ginjal

Tujuan Untuk menentukan kadar asam urat dalam darah

Prosedur Alat : 1.
2. Clinipette 20 ul
3. Clinipette 1000 ul
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
6. Waterbath

Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
- Reagen 1
- Reagen 2
- Reagen Std
Reagen preaksi : 4 ml reagen 1 + 1 ml reagen 2
Cara kerja :
 : 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen Pereaksi 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 5- 30 menit pada suhu 370C,atau 20 – 25 0C
Kemudian baca
Konsetrasi Uric Acid = 6 x C/ST
Nilai Normal : Dewasa : pria : 3,4 – 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl

Anak-anak : 2,5 – 5,5 mg/dl

Perhitungan :
Uric acid :  A Sampel X cons standar
 A Standar
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

Tanggal Terbit Dikrektur RSUD Solok


PROSEDUR
TETAP
Dr. Ernoviana

Pengertian Pemeriksaan kadar kalsium,natrium,kalium,chlorida darah vena

Tujuan Untuk mengetahui keseimbangan ion darah

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan Elektrolit Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat :
1. Elektrolit analyzer
2. Clinipette 100 ul
3. Tabung reaksi

Reagen :
1. Calibrating Solution
2. Slope Solution

Cara kerja :
1. Alat dalam status ready
2. Hisap sample sampai keluar tampilan close needle
3. Tutup jarum kembali
4. Alat akan mengukur kadar elektrolit
5. Setelah selesai hasil elektrolit akan muncul pada layar dan akan
terprint pada kertas printer

Nilai normal :
-K+ : 3,50 – 5,50
- Na + : 135,0 – 145,0
- Ca ++ : 1,10 – 1,40
- Cl ‾ : 98,0 – 108,0
PEMERIKSAAN WIDAL

Pengertian Pemeriksaan

Tujuan Untuk mengetahui

Prosedur Alat :
1. Objek glass
2. Clinipette 10 ul
3. Clinipette 5 ul

Reagen :
1. Salmonella Thype H
2. Salmonella Thype O

Cara kerja :
1. 5 μl serum campur dengan 1 tetes reagen,campur dengan gerakan
rotasi.
2. Siapkan pengenceran sample : 1:2,1:4,1:6

Interpretasi :

Hasil negatif : aglutinasi (-)


Hasil positif : aglutinasi ada,jika aglutinasi kasar lakukan
pengenceran.
Langkah pengenceran terakhir yang mengandung agregasi
makroskopis menunjukkan titer sampel.
1/80,1/160,1/320
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
URINALISA

Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang digunakan dibagian urinalisa


Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Solok.

Tujuan Untuk menjamin bahwa prosedur dan metode pemeriksaan


laboratorium bidang urinalisa yang digunakan dibagian kimia klinik
sudah sesuai dengan standar cara kerja praktik medis yang benar
menurut ilmu kedokteran

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan kimia klinik Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Prosedur pemeriksaan bidang urinalisa terdiri atas :

1. Pemeriksaan urin rutin


2. Pemeriksaan urin lengkap
3. Pemeriksaan feses rutin

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang urinalisa

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik

PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN (pH)

Pengertian Pemeriksaan PH merupakan pemeriksaan perubahan warna pada


kertas indikator dalam suasana tertentu

Tujuan Untuk mengetahui derajat keasaman urine


Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Klinik Rutin Instalasi
Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat
- Kertas lakmus

Bahan
- Urine

Cara Pemeriksaan
1. Kertas lakmus merah atau biru dibasahi dengan urine yang akan
diperiksa
2. Tunggu selama 1 menit dan perhatikan warna yang terjadi

Pelaporan Hasil :
- Reaksi urine asam : Lakmus biru menjadi merah
- Reaksi urine basa : Lakmus merah menjadi biru
- Reaksi urine netral : Lakmus merah atau biru tidak berubah
warna

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

Pengertian Pemeriksaan untuk mengetahui adanya protein dalam urin dengan


pemanasan

Tujuan Menentukan adanya protein dalam urine secara kualitatif

Prosedur Alat
- Tabung reaksi dan rak
- Pipet
- Lampu spritus

Bahan : Asam Asetat 6 %

Cara Pemeriksaan :
- Masukkan urin kedalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh
- Kemudian dipanaskan di atas nyala api sampai mendidih jika
terjadi kekeruhan
- Tetesi dengan asam asetat 6% sebanyak 3-5 tetes sambil digoyang
perlahan-lahan panaskan lagi
- Bila kekeruhan tetap ada atau menjadi lebih keruh lagi test adalah
positif
Baca hasil dengan latar belakang gelap

Pelaporan hasil
Negatif (-) : Tidak ada kekeruhan sama sekali
Positif (+) : Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir
(++) : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir
(+++) : Urine jelas keruh dan berkeping-keping
(++++) : Urine sangat keruh dan berkeping-keping besar
Normal : (-) Negatif

PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN

Pengertian Pemeriksaan glukosa urine merupakan pemeriksaan gula dalam urine


secara kwalitatif dengan metode pemanasan

Tujuan Menentukan adanya glukosa dalam urine secara kualitatif

Prosedur Alat
1. Tabung urine
2. Glukotest

Cara Pemeriksaan :
- Glukotest dimasukkan ke dalam tabung urine kemudian
dicelupkan dan diangkat
- Diamkan kira-kira 60 detik lalu baca hasil, disesuaikan dengan
standar urutan pada tabung glukotest

Pelaporan hasil
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna
Positif (+) : Hijau
(++) : Hijau kecoklatan
(+++) : Coklat muda
(++++) : Coklat tua
Normal (-) : Negatif

PEMERIKSAAN BILLIRUBIN URIN

Pengertian Bilirubin terbetuk dari pecahan hemoglobin yang di konyugasi di dalam


hepar dan diekresikan sebagai cairan empedu

Tujuan Mengetahui adanya bilirubin dalam urine

Prosedur Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Corong

Bahan
1 Ba Cl2 10%
2 Fouchet

Cara Pemeriksaan :
- Masukan 5 ml urine dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5
ml Ba Cl 10 %
- Campurkan dan saring pada kertas saring
- Kertas saring yang berisi endapan diangkat dari corong dan
biarkan beberapa lama sampai agak kering
- Teteskan 2 – 3 tetes reagen fouchet diatas endapat pada kertas
saring tersebut
- Perhatikan warna yang terbentuk

Pelaporan Hasil :
Negatif ( - ) : tidak terjadi perobahan warna
Positif ( + ) : terbentuk warna hijau muda
( ++ ) : terbentuk warna hijau tua
Normal ( - ) : negatif

PEMERIKSAAN UROBILIN

Pengertian Pemeriksaan urobilin merupakan sebagai hasil oksidasi urobulinogen


dengan reagen schlasinger yang membentuk floresensi hijau

Tujuan Mengetahui adanya urobilin dalam urine

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Klinik Rutin Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Alat-alat
- Tabung reaksi dan rak
- Kertas saring
- Corong kaca, pipet, labor erlemeyer

Bahan
- Larutan lugol
- Larugan schlensinger

Cara pemeriksaan :
1. Memasukkan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi dan perhatian
apakah ada floresensinya
2. Jika tidak ada tambahan 2-4 tetes larutan lugol, dicampurkan dan
biarkan selama 5 menit
3. Tambahkan 5 ml larutan schlensinger di campur dan disaring
4. Periksa adanya floresensi pada filtrat dengan melihat pada cahaya
matahari dengan latar belakang hitam

Pelaporan
Negatif (-) : Tidak ada floresensi
Positif (+) : Ada floresensi hijau
Positif (++) : Ada floresensi hijau yang lebih tua

Unit Terkait - Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Rawat Inap
- IGD

PEMERIKSAAN SEDIMEN

Pengertian Pemeriksaan sedimen merupakan pemeriksaan unsur-unsur organik dan


an organik dalam urine yang tidak larut di dalam urin yang berasal dari
darah ,ginjal dan saluran kemih.
Tujuan Menemukan adanya unsur-unsur organik dan an organik dalam urine
secara mikroskopis
Prosedur Alat
- Kaca objek
- Mikroskop
- Centrifuge
- Kaca penutup
- Tabung centripuge

Cara Pemeriksaan :
- Masukkan 10 ml atau 5 ml urine ke dalam tabung centrifuge.
- Kemudian dicentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500
rpm.
- Cairann bagian atas dibuang sehingga sedimen tinggal + 0,5 ml.
- Kemudian tabung dikocok dan diteteskan 1 tetes diatas kaca objek
dan ditutup dengan kaca penutup.
- Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 x untuk
melihat cast dan 40 x untuk melihat leukosit ,eritrosit,epitel
spermatozoa,jamur,protozoa.

Pelaporan menurut JCCLS

Sel darah (eritrosit,leukosit)epitel Bakteri dan jamur


− : < 4 sel/LPB − : 0 / LPK
1+ : 5-9 sel/LPB ± : Jarang/LPK
2+ : 10-29 sel/LPB 1+ : dijumpai sedikit/LPK
3+ : 30 sel- 1/2 /LPB 2+ : dijumpai banyak/LPK
4+ : > ½ /LPB 3+ : dijumpai penuh/LPK

Silinder Protozoa dan kristal


− : 0 /LPK − : 0 / LPB
1+ : 1/100/LPK 1+ : 1-4/LPB
2+ : 1-10/LPK 2+ : 5-9/LPB
3+ : 10-100/LPK 3+ : >10/LPB
4+ : > 100/LPK
PEMERIKSAAN URIN LENGKAP

Pengertian Pemeriksaan urin untuk penyaring yang berhubungan dengan saluran


kemih

Tujuan Sebagai pemeriksaan untuk menegakakan diagnosis penyakit yang


dapat dideteksi melalaui urin

Prosedur
1. Persiapan wadah urin yang bersih dan kering
2. Urin porsi tengah ditampung sebanyak ± 20 cc
3. Sediakan Stick Uriscan
4. Bahan dari wadah tuang ke tabung reaksi celupkan stick uriscan
5. Tiriskan diatas tissue,cocokkan segera warna yang terjadi dengan
warna dibotol
6. Baca segera agar tidak terjadi kesalahan pembacaan hasil,karena
warna yang terjadi akan berubah sangat cepat
PEMERIKSAAN FESES

Pengertian Berbagai bentuk parasit terdapat dalam usus termasuk telur, larva dan
tropozoid protozoa

Tujuan Mengukur menentukan adanya telur cacing, amuba, dll

Prosedur Alat : - Kaca Objek Bahan : Larutan eosin


- Kaca Penutup Sampel : Faeces
- Mikroskop
- Lidi

Cara Kerja :
1. Teteskan 1 tetes larutan eosin dan letakkan di atas kaca objek
2. Kemudian diambil seujung lidi feses dan diaduk dengan larutan
eosin
3. Lalu ditutup dengan kaca penutup
4. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10 kali

Hasil : Ditemukan : - Erirtosit


- Leukosit
- Telur Cacing
- Amoeba

Nilai Normal : Negatif


PEMERIKSAAN ANALISA
CAIRAN PLEURA
Pengertian Pemeriksaan melihat adanya kelainan pada cairan pleura

Tujuan Untuk melihat adanya infeksi dan adanya tanda-tanda keganasan pada
cairan pleura

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Klinik Rutin Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

1. Pemeriksaan Makroskopis :
Melihat warna, kekeruhan dan adanya gumpalan.
2. Pemeriksaan Mikroskopis :
a. Hitung Jumlah sel :
 Hisap spesimen sampai garis 1 dengan pipet leukosit dan
hisap cairan turk sampai garis 1.1
 Kocok pipet, buang 3 tetes, kemudian isi kamar hitung dan
biarkan 5 menit
 Hitung semua sel leukosit dalam seluruh bidang kamar
hitung dengan pembesaran 10x
 Jumlah sel per µl spesimen = jumlah sel yang dihitung
dalam 4 kamar dikalikan 100 : 4
b. Hitung jenis leukosit
 Cairan pleura diputar dengan kecepatan 1500-2000 rpm
selama 10 menit
Prosedur  Supernatan dibuang, sedimen dipakai untuk membuat
sediaan apus dan biarkan kering
 Pulas dengan pewarnaan Wright/Giemsa
 Hitung jumlah sel mononuklear dan polimorfonuklear
sebanyak 100 sdel dan dilaporkan dalam %
3. Pemeriksaan Kimiawi :
Rivalta
Masukkan 100 ml aquadest ke dalam gelas ukur. Tambahkan 1 tetes
asam asetat glasial dan dicampur sampai homogen.
Teteskan cairan eksudat/transudat dari atas permukaan campuran
setinggi 1 cm secara tegak lurus. Lihat ada tidaknya kekeruhan
Protein
Cara pemeriksaan sama dengan protein dalam plasma/serum
Glukosa
Cara pemeriksaan sama dengan Glukosa dalam plasma/serum
LDH
Cara pemeriksaan sama dengan LDH dalam plasma.
Unit Terkait
PEMERIKSAAN SPUTUM

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit TBC

Tujuan Menemukan adanya basil tahan asam dalam dahak penderita

Prosedur Alat dan bahan

1. Mikroskop 7. Pipet tetes


2. Kaca sodiaan 8. Pinset
3. Jarum Ose 9. Carbol fuchsin 0,3%
4. Lampu Spiritus 10. HCL 3%
5. Labu semprot 11. Metilen Blue 0,3%
6. Rak/bak pencuci

Cara kerja :
1. Buat sediaan dahak dan fiksasi
2. Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan
dahak menghadap keatas
3. Teteskan larutan carol fuchsin 0,3% pada hapusan dahak sampai
menutupi seluruh permukaan sediaan dahak
4. Panaskan dengan nyala api spriritus sampai keluar asap 3-5 menit
5. Singkirkan api spiritus, diamkan sediaan selama 5 menit
6. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna bebas
terbuang
7. Teteskan sediaan asam alkohol (Alkohol 3%) sampai warna merah
8. habis
9. Bilas dengan air mengalir pelan
Teteskan larutan metilen blue 0,3% pada sediaan sampai menutupi
10. seluruh permukaan
11. Diamkan 10-20 detik
12. Bilas dengan air mengalir pelan
Keringkan sediaan kemudian baca dengan mikroskop lensa okuler 10
X dan objektif 100 X
Pembacaan hasil :
- Nagatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100/LP
- 1 – 9/100 LP : tulis jumlah
- 1+ : 10 – 99/100 LP
- 2+ : 1 – 10/1 LP
- 3+ : >10/LP
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
IMUNOLOGI

Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang digunakan dibagian Imunologi


di Instalasi Laboratorium Klinik RSUD Solok.

Tujuan Untuk menjamin bahwa prosedur dan metode pemeriksaan


laboratorium bidang imunologi yang digunakan dibagian imunologi
sudah sesuai dengan standar cara kerja praktik medis yang benar
menurut ilmu kedokteran

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan Imunologi Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Prosedur pemeriksaan bidang kimia klinik terdiri atas :


1. Widal test
2. TPHA
3. ASTO
4. CRP
5. Rhematoid Factor (RF)
6. HBs Ag
7. HBs Ab
8. T3
9. T4
10. TSH
11. Anti HIV
12. Narkoba MOP
13. Narkoba AMP
14. Narkoba THC
15. CA 125

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik


PEMERIKSAAN TPHA

Pengertian Pemeriksaan TPHA merupakan pemeriksaan untuk mengetahui


adanya antibodi terhadap Treponema Pallidum dalam darah

Tujuan Untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi Treponema pallidum dalam


serum penderita

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan di Imunologi Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur 1. Pengenceran dilakukan dengan menggunakan diluent buffer


Sumur 1 : masukkan diluen sebanyak 25µl
Sumur 2 : masukkan diluen sebanyak 100 µl
Sumur 3 ; masukan diluen sebanyak 25 µl
Sumur 4 : masukkan diluen sebanyak 25 µl
2. masukkan 25 µl serum pada sumur 1 campur hingga homogen,
kemudian ambil 25 µl dan masukkan pada sumur 2 demikian
seterusnya sampai sumur 4.
3. Buang masing-masing sebanyak 25 µl dari sumur 3 dan sumur
4
4. Tambahkan 75 µl control cell pada sumur 3 dan 75 µl test cell
pada sumur 4
5. Campur masing-masing bahan dalam U plate
6. Simpan dan tutup U plate selama 45 menit dalam suhu kamar,
lalu baca hasilnya.
Hasil :
Non Reaktif : jika pada sampel membentuk padatan titk di tengah
plate
Reaktif : jika pada sampel membentuk suatu padatan yang menyebar
seperti kancing

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik


PEMERIKSAAN ASTO (Anti Streptolisin O)

Adanya antibodi di dalam serum akan terbentuk aglutinasi bila


Pengertian ditambahkan dengan reagensia ASTO (ASL) latex yang telah
dikonjugasi dengan kuman Streptococcus β-hemoliticus
Untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi terhadap kuman
Tujuan Streptococcus β-hemoliticus pada serum penderita

Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan di Imunologi Instalasi


Kebijakan laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

1. Siapkan semua reagensia dan sampel pada tempat yang sama


Prosedur 2. Siapkan tabung reaksi untuk melakukan pengenceran 1 : 20 (50
µl serum + 1000 µl GBS pH 8,2)
3. Campur hingga homogen
4. Ambil dari campuran tersebut 50 µl dan diletakkan di atas slide
tes dan tambahkan 1 tetes reagen ASL latex
5. Goyang perlahan-lahan dan perhatikan aglutinasi yang trjadi
selama 2 menit
Hasil ;
Positif : terjadi aglutinasi
Negatif : tidak terjadi aglutinasi

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi

Unit terkait Instalasi Laboratorium Klinik


PEMERIKSAAN CRP

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap C Reactive


Protein dalam darah

Tujuan Untuk mencari ada tidaknya antibodi di dalam serum terhadap kuman
penyebab timbulnya C-Reaktif Protein

Prosedur 1. Siapkan tabung reaksi untuk melakukan pengenceran dengan 1


: 20 950 µl serum + 1000 µl GBS), campur dengan homogen
2. Ambil dari campuran tersebut 50 µl dan letakkan di atas slide
lingkaran
3. Tambahkan 1 tetes reagen CRP
4. Campur dengan batang pengaduk dan jangan sampai keluar
dari lingkaran slide
5. Goyang perlahan-lahan dan perhatikan aglutinasi selama 2
menit
Hasil :
Positif : terjadi aglutinasi
Negatif : tidak terjadi aglutinasi

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi


PEMERIKSAAN RHEMATOID FACTOR (RF)

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap Rhematoid


Factor (RF) dalam darahratorium Klinik RSUD Solok.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Antibodi terhadap Rhematoid factor


dalam serum

Prosedur 1. Siapkan semua reagensia dan smapel pada tempat yang sama
2. Lakukan pengenceran 1 : 20 dimana 50 µl serum + 1000 µl
GBS. Campur hingga homogen
3. Ambil 50 µl campuran tersebut dan letakkan di atas lingkaran
slide
4. Tambahkan 1 tetes reagen RA latex dan campurkan
5. Goyang slide perlahan- perlahan dan perhatikan aglutinasi
yang terjadi setelah 2 menit
Hasil :
Positif : terjadi aglutinasi
Negatif : tidak terjadi aglutinasi

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi


PEMERIKSAAN T3

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Triiodothyronin dalam serum.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Triiodothyronin dalam serum

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan nama
pasien)
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter T3 (Assay : T3 T3)
dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna merah
dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 100 µL ke dalam sumur pertama STR
6. Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement).
Lama waktu yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN T4

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Thyroxine dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Triiodothyronin dalam serum

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan nama
pasien)
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter T4 (Assay : T4 T4)
dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna merah
dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 200 µL ke dalam sumur pertama STR
6. Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement). Lama waktu
yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN TSH (THYROID
STIMULATING HORMON)

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Thyroid Stimulating Hormon


dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Thyroid Stimulating Hormon dalam


serum

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan
nama pasien).
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter TSH (Assay : TSH
TSH) dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna
merah dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 200 µL ke dalam sumur pertama STR
6. Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement). Lama waktu
yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN FT4

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya x dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya ft4 dalam serum

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan nama
pasien)
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter FT4 (Assay : FT4 FT4
N) dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna merah
dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 100 µL ke dalam sumur pertama STR
1Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement). Lama waktu
yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN CA 125

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya sel kanker dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya sel kanker dalam darah

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan nama
pasien)
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter CA 125 (Assay : 125
CA 125) dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna merah
dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 200 µL ke dalam sumur pertama STR
6. Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement). Lama waktu
yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN PSA

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya x dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya x dalam darah

Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan imunologi Instalasi


Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok

Prosedur Cara kerja :


1. Daftarkan pasien pada load sampel (ketik id, kode dan nama
pasien)
2. Klik jenis pemeriksaan pada parameter PSA (Assay : T PSA
PSA) dan klik create.
3. Klik nomor sampel pada samping kiri sampai berwarna merah
dan klik vidas 1.
4. Letakkan reagen STR pada plate sampel dan SPR pada
5. masukkan sampel 200 µL ke dalam sumur pertama STR
6. Klik tombol “Run”
Alat akan memulai program pengukuran (measurement). Lama waktu
yang dibutuhkan akan tertera pada layar monitor.
PEMERIKSAAN ANTI HIV
Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Antibodi terhadap HIV dalam
darah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Antibodi terhadap HIV dalam serum

Prosedur 1. Siapkan carousel : masukan reaction cell, diisi :


Calibrator mode 200 µl
Control 200 µl
Sampel 200 µl, tutup

Lampiran Prosedur pemeriksaan laboratorium bidang imunologi


PEMERIKSAAN NS1 Anti dengue

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi IgM dan IgG


terhadap virus dengue dalam darah.

Tujuan Untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang spesifik terhadap virus
dengue dalam darah

Prosedur Cara kerja :


1. Keluarkan test card dari tempatnya dan taruh pada permukaan
datar
2. Teteskan 100 µL serum atau plasma ke dalam lubang sampel
3. Amati hasil pengetesan selama 15 menit
4. Hasil reaksi dapat dilihat selama ± 5-10 menit. Untuk hasil
yang didapatkan dapat dilihat selama ± 15 menit karena
rendahnya titer antibodi IgM. Maka dari itu, garus IgM positif
biasanya sangat terang atau samar.
PEMERIKSAAN ACCUSIGN MOP

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya obat/metabolit Morphin dalam


urin.

Tujuan Untuk mendeteksi obat/metabolit Morphin dalam urin

1. Teteskan urin dengan pipet ± 0,2 ml ke dalam lubang sampel


Prosedur 2. Baca hasil setelah 3 – 8 menit
3. Jangan membaca hasil setelah 8 menit
Hasil
Positif : hanya 1 garis tampak pada control (C) region, tidak ada
warna pada test (T) line
Negatif : ada 2 warna garis terlihat yaitu pada control region (C) dan
test region (T)
PEMERIKSAAN ACCUSIGN AMP

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya obat/metabolit


Amphetamine/metamphetamine dalam urin.

Tujuan Untuk mendeteksi obat/metabolit Amphetamine/metamphetamine


dalam urin

Prosedur 1. Teteskan urin dengan pipet ± 0,2 ml ke dalam lubang sampel


2. Baca hasil setelah 3 – 8 menit
3. Jangan membaca hasil setelah 8 menit
Hasil
Positif : hanya 1 garis tampak pada control (C) region, tidak ada
warna pada test (T) line
Negatif : ada 2 warna garis terlihat yaitu pada control region (C) dan
test region (T)
PEMERIKSAAN ACCUSIGN THC

Pengertian Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya obat/metabolit


Marijuana/Cannabis dalam urin.

Tujuan Untuk mendeteksi obat/metabolit Marijuana/Cannabis dalam urin

1. Teteskan urin dengan pipet ± 0,2 ml ke dalam lubang sampel


Prosedur 2. Baca hasil setelah 3 – 8 menit
3. Jangan membaca hasil setelah 8 menit
Hasil
Positif : hanya 1 garis tampak pada control (C) region, tidak ada
warna pada test (T) line
Negatif : ada 2 warna garis terlihat yaitu pada control region (C) dan
test region (T)
EVALUASI PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KLINIK RSUD SOLOK

I. PENDAHULUAN

Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan di suatu rumah sakit tergantung dari
banyak faktor,antara lain : jenis kasus yang dirawat/prevalen,jenis tindakan yang dapat
dilakukan dan lain sebagainya.Hal-hal itu berbeda sesuaia kelas rumah sakitnya,bahkan untuk
rumah sakit dengan kelas yang sama dapat berbeda.
Pemeriksaan laboratorium klinik yang dapat dilakukan di RSUD Solok ialah :
pemeriksaan hematologi,kimia kilinik dan klinik rutin.Evaluasi ini dilakukan tiap tahun dan
yang dievaluasi adalah tentang pelaksanaan prosedur pemeriksaan apakah sudah sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini dievaluasi oleh Kepala Instalasi Laboratorium RSUD Solok.

II. PROSES EVALUASI

Laboratorium klinik RSUD Solok dalam melaksanakan evaluasi ini merumuskan


indikator yang diperlukan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan SOP antara lain :

NO URAIAN INDIKATOR
1. Pemeriksaan Hematologi Mampu melakukan pemeriksaan
hematologi dengan baik dan benar (sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan)

2. Pemeriksaan Kimia Klinik Mampu melakukan pemeriksaan kimia


klinik dengan baik dan benar (sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan)

3. Pemeriksaan Klinik Rutin Mampu melakukan pemeriksaan klinik


rutin dengan baik dan benar (sesuai dengan
SOP yang telah ditetapkan)

4. Pemeriksaan Imunologi
Mampu melakukan pemeriksan imunologi
dengan baik dan benar (sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan)

III. HASIL EVALUASI

NO KEGIATAN WAKTU HASIL TINDAK


EVALUASI EVALUASI LANJUT
1. Pemeriksaan hematologi Desember 2013 Semua pemeriksaan -
hematologi sudah sesuai
dengan SOP yang telah
ditentukan

2. Pemeriksaan kimia Desember 2013 Semua pemeriksaan -


klinik hematologi sudah sesuai
dengan SOP yang telah
ditentukan

3. Pemeriksaan klinik rutin Desember 2013 Semua pemeriksaan -


hematologi sudah sesuai
dengan SOP yang telah
ditentukan

4. Pemeriksaan Imunologi Desember 2013 Semua pemeriksaan


imunologi sudah sesuai
dengan SOP yang telah
ditentukan

IV. KESIMPULAN

Prosedur pemeriksaan laboratorium klinik RSUD Solok berjalan sesuai dengan protap
yang telah ditentukan,alat dan reagen yang digunakan sudah sesuai denagn standar
pemeriksaan sehingga di dapatkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
ROLLER MIXER

1.PETUGAS MENGHUBUNGKAN ARUS

2. PETUGAS MENGATUR WAKTU YANG DIBUTUHKAN DENGAN


MEMUTAR TOMBOL ” TIME ”

3. PETUGAS MENGATUR KECEPATAN YANG DIINGINKAN DENGAN


MEMUTAR TOMBOL ” SPEED ”

4. PETUGAS MELETAKKAN PEMERIKSAAN YANG AKAN


DIHOMOGENKAN ( UNTUK PEMERIKSAAN ASTO,CRP,RF,WIDAL )

5. PETUGAS MENGHIDUPKAN ALAT DENGAN MENEKAN ” ON ”

6. TUNGGU SAMPAI ALAT BERHENTI BERPUTAR

7. PETUGAS MEMATIKAN ALAT DENGAN MENEKAN ” OF ”

Anda mungkin juga menyukai