SUMATERA BARAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
Simpang Rumbio Telp. 20826 – 20827 Kota Solok
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila kemudian hari
ditemukan kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Solok
Pada tanggal :
Direktur
RSUD Solok
Dr.Hj.YUSNELLI
I. HEMATOLOGI
a. Pemeriksaan Hati
b. Pemeriksaan Hepatitis
c. Pemeriksaan Lemak
d. Pemeriksaan Diabetes
e. Pemeriksaan Ginjal
f. Pemeriksaan Rematik
g. Pemeriksaan Elektrolit
h. Pemeriksaan Widal
III. URINALISA
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Pengertian Hemoglobin adalah suatu subtansi protein dalam sel-sel darah merah
yang terdiri dari zat besi yang merupakan pembawa oksigen
Tujuan Mengukur kadar haemoglobin darah
Kebijakan Kebijakan Direktur tentang jenis pemeriksaan Darah Rutin
Laboratorium Klinik yang ada di RSUD Solok
Peralatan
Prosedur 1. Dialab DTN – 410 – K
2. Clinipette 20 μl
3. Rak tabung
4. Tabung reaksi
Bahan
1. Darah kapiler,darah vena dengan EDTA
2. Kit Hb cyan
3. Aquadest
Cara kerja
1. Petugas melakukan pengenceran Kit Hb cyan dengan aquades
steril
2. Hasil pengenceran dimasukkan sebanyak 5 ml ke dalam tabung
reaksi dengan memakai pipet takar
3. Isap darah dengan Clinipette Hb sebanyak 20 μl masukkan ke
dalam larutan cyan, kocok kemudian baca pada alat Dialab DTN
410 - K dengan panjang gelombang 546 nm,faktor 36,8
Nilai normal :
Pria: 14-18 g/dl
Wanita : 12-16 g/dl
Anak-anak: 12-14 g/dl
PEMERIKSAAN LEUKOSIT
Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung improved neubauer dengan kaca penutup
3. Mikroskop lensa objektif 10 x
4. Conter tally
Reagen/bahan :
1. Larutan turk
2. Darah kapiler/darah vena EDTA
Cara kerja :
1. Hisap darah yang akan diperiksa dengan pipet pasteur sampai 0,5
2. Hapus kelebihan darah pada bagian luar dengan tisu kemudian
isap larutan turk sampai angka 101
3. Kocok dengan membolak balik pipet sampai tercampur sempurna
4. Masukkan ke dalam kamar hitung dengan terlebih dahulu
membuang sebanyak 3 tetes
5. Hitung dengan mempergunakan lensa objektif 10 x
6. Hasil yang didapat x 50
Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pemeriksaan darah rutin yang ada di RSUD
Solok.
Prosedur Alat :
1. Tabung westergren
2. Rak tabung westergren
3. Karet penghisap
4. Pengatur waktu
5. Pipet ukur 2 ml
6. Wadah
Reagen / bahan :
1. Larutan natrium citrat 3,8%
2. Darah vena
Cara kerja :
1. Masukkan 0,4 ml natrium citrat 3,8% ke dalam wadah
2. Tambahkan 1,6 ml darah yang akan diperiksa ke dalam wadah yang
telah berisi natrium citrat tadi lalu kocok
3. Hisap campuran darah tersebut dengan pipet westergren dengan
bantuan penghisap karet sampai garis 0 mm
4. Letakkan pipet westergren tegak lurus pada standar tabung selama 1
jam, tepat 1 jam pertama baca tinggi lapisan plasma dari 0 sampai batas
plasma dengan endapan darah
Pelaporan laju endapan darah : ....... mm/jam
Nilai normal :
Pria : 0 – 15 mm / jam
Wanita : 0 – 20 mm / jam
Instalasi Rawat Jalan
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
IGD
PEMERIKSAAN
Pengertian Hitung differensial merupakan bagian dari darah lengkap yang terdiri dari
5 tipe leukosit (neotrofil, eosinofil, basofil, monosit, limposit)
Tujuan Menghitung dan melihat ada tidaknya kelainan jumlah dari tiap jenis sel
darah putih
Cara kerja:
1. Teteskan 1 tetes darah pada kaca objek + 2 cm dari tepi, letakkan
diatas meja dengan darah di sebelah kanan
2. Dengan tangan kanan letakkan kaca pengeser disebelah kiri tetesan
darah. Gerakkan kekanan hingga menyentuh tetesan tersebut lalu
dorong ke kiri sampai merata
3. Biarkan darah kering pada suhu kamar
4. Tulis nama pasien pada bagian darah yang tebal
Pewarnaan sediaan :
1. Letakkan sediaan diatas rak pengering lalu difikasi dengan
methanol
2. Tetesi dengan larutan giemsa 1:4 selama 5 menit
3. Cuci tangan aquades atau air mengalir
4. Keringkan diudara, baru dibaca dengan mikroskop 100 x yang
terlebih dahulu ditetesi dengan minyak imersi.
Nilai normal :
- Basofil :0–1%
- Eosinofil :1–3%
- N.Batang :2–6%
- N.Segmen : 50-70 %
- Limposit : 20 – 40 %
- Monosit :3–8%
PEMERIKSAAN ERITROSIT
Pengertian Eritrosit adalah sel darah merah yang terdapat dalam darah
Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung neubaver dengan kaca penutup
3. Mikroskop dengan lensa 10 x 40 x
Reagen/bahan :
1. Larutan hayem
2. Darah kapiler/vena
Cara kerja :
1. Hisap darah dengan pipet pasteur sampai angka 0,5 bersihkan
bagian luar dari pipet, kemudian hisap larutan hayem sampai
angka 101
2. Kocok dengan membolak balik sampai tercampur sempurna.
Buang beberapa tetes masukkan ke dalam kamar hitung
3. Baca dengan mempergunakan lensa 10 x 40 x
4. Hasil yang dibaca dikalikan 10.000
Nilai normal :
Pria : 4,0-5,5 juta/mm3 darah
Wanita : 3,5-5,0 juta/mm3 darah
PEMERIKSAAN TROMBOSIT
Prosedur Alat :
1. Pipet pasteur
2. Kamar hitung neubaver dengan kaca penutup
3. Mikroskop dengan lensa objektif 40 x dan okuler 10 x
Ragen / bahan :
1. Larutan Ammoniumoxalat 1%
2. Darah kapiler / vena
Cara kerja :
1. Pipet darah dengan pipet oritrosit sampai angka 0,5 bersihkan
bagian luar kemudian hisap larutan Na.Amoniumoxalat sampai
1% angka 101
2. Lalu kocok sampai tercampur sempurna lalu buang sebanyak 3
tetes, masukkan ke dalam kamar hitung basah dan baca dibawah
mikroskop dengan pembesaran 40 x
Perhitungan : N x 1000
Nilai normal : 150.000 – 400.000 mm3 darah
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Pengertian Hemaktorit adalah volume sel-sel darah merah dalam 100 ml darah,
dihitung dalam persen,sebagai analisa terhadap kekurangan volume
cairan tubuh yang berhubungan dengan hemokonsentrasi akibat
dehidrasi dan penyakit yang di derita
Prosedur Alat :
- Pipet kapiler
- Centrifuge Hematokrit
- Lilin
Cara kerja :
1. 2 tabung kapiler dilapisi, diisi dengan darah sampai ¾ nya
2. Ujung kapiler yang lain ditutup dengan lilin
3. Di centrifuge darah selama 5 menit pada pemutaran 10.000
-20.000
4. Kemudian baca hasil
5. Cara menghitung hasil dipakai alat pengukur khusus
6. Tempatkan ujung tertutup pada 0% dan ujung yang ada
plasmanya 100%
7. Nilai hematokrit dapat dibaca pada ujung bagian atas dari tiang
eritrosit
Nilai normal
Pria : 42-52%
Wanita : 37-47%
Anak-anak : 35-40%
Bayi : - 57%
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
( BLEEDING TIME )
Pengertian Masa yang digunakan untuk menilai faktor-faktor hemostasis yang
letaknya ekstravaskuler sebagai analisa untuk mengetahui letak defekt
hemostasis
Tujuan Mengukur lama waktu perdarahan jika kulit dilukai dengan tusukan
kecil
Cara Kerja :
(CLOTTING TIME)
Alat / Reagen :
- Kaca Objek
- Lancet
- Kapas alkohol
- Stopwatch
Cara Kerja :
Prosedur Alat :
- Kaca Objek
- Rak pewarnaan
- Stopwatch
Reagen : - Methanol
- Giemsa
Cara Kerja :
1. Pemeriksaan Hati
2. Pemeriksaan Hepatitis
3. Pemeriksaan Lemak
4. Pemeriksaan Diabetes
5. Pemeriksaan Ginjal
6. Pemeriksaan Rematik
7. Pemeriksaan Elektrolit
8. Widal
Persiapan Reagen
Suhu : 370C / Suhu
P. Gelombang : 340 mm
Faktor : 1745
Reagen kerja : R1 + 12,5 ml R2 ------- Tahan 1 bulan
Cara kerja
Nilai normal :
Wanita : 7 - 21 u/l
Pria : 7 - 24 u/l
PEMERIKSAAN SGPT
( ALT )
Pengertian Pemeriksaan SGPT merupakan pemeriksaan enzimatik Sebagai analisa
terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan batu asam urat
dan berkurangnya fungsi ginjal
Persiapan Reagen
Suhu : 370C/ suhu ruangan
P. Gelombang : 340 mm
Faktor : 1745
Reagen kerja : R1 + 12,5 ml R2 ------- Tahan 1 bulan
Cara kerja
Nilai normal :
Wanita : 7 - 26 u/l
Pria : 7 – 32 u/l
PB PEMERIKSAAN BILIRUBIN
TOTAL
Pengertian Sebagai analisa terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan
ikterik atau hemolisis
1. Billirubin Total
Alat :
1. Alat Mindray
Prosedur 2. Clinipette 10 ul
3. Clinipette 1000 ul
4. Cilipette 100 ul
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung
Reagen :
1. Reagen siap pakai
2. Reagen 1
3. Reagen 2
Cara kerja :
Perhitungan :
T.Billirubin = A X 10,5 (mg/dl)
A X 180
Nilai normal : 0,2 – 1,0 mg/dl
PEMERIKSAAN BILIRUBIN
DIRECT
2.Direk Billirubin
Alat :
1. Alat Mindray
2. Tabung Reaksi
3. Rak tabung
4. Clinipette 10 ul
5. Clinipette 100 ul
6. Clinipette 1000 ul
Reagen :
1.Reagen 1
2.Reagen 2
Cara Kerja :
Biarkan 3 menit pada suhu 30˚C, atau 2 menit pada suhu 37˚C. Ukur
absorbansi sampel terhadap blanko (pada panjang gelombang 546 nm/
A 546)
Pengertian Protein total terdiri dari Albumin dan Globulin Sebagai analisa terhadap
perubahan nutrisi dan kekurangan protein
Alat :
1.Alat Mindray
2.Clinipette 20 ul
Prosedur
3.Clinipette 1000 ul
4.Tabung Reaksi
5.Rak Tabung
Persiapan Reagen
Cara kerja :
: 546 F:8
Pipet ke dalam tb Blanko Standar Sampel
Reagen 1 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Reagen Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 5 menit pada suhu kamar 250C - 300C / 370C
Kemudian baca
Perhitungan : A Sampel X cons standar
A Standar
Nilai Normal 6-9 mg/dl
PEMERIKSAAN ALBUMIN
Prosedur Alat :
1. Dialab DTN – 410 – K
2. Clinipette 1000 ul
3. Clinipette 10 ul
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
1. Reagen 1 siap pakai
2. Reagen Std
Cara kerja :
: 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen 1 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Reagen Standar - 10 ul -
Sampel - - 10 ul
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 250C - 300C / 370C Kemudian baca.
Perhitungan :
Albumin : A Sampel x Konsentrasi standar (mg/dl)
A Standar
PEMERIKSAAN HbsAg
Cara kerja :
Intrepetasi hasil :
Cara kerja :
Intrepetasi hasil :
Pengertian Kolesterol adalah hasil sintesis lemak darah oleh hepar,sebagai analisa
terhadap perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan
konsumsi makanan berlemak yang berlebihan.
Persiapan reagen :
1. Reagen siap pakai 6 x 100 ml
2. Reagen standar 3 x 5 ml
Panjang gelombang : 546 mm
Faktor : 100
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA
Pengertian Trigliserida adalah lemak darah yang di bawa oleh Serum Lipo Protein
Sebagai analisa terhadap penurunan curah jantung yang berhubungan
dengan penyakit kardiovaskuler akibat peningkatan terigliserida dan
lippo protein
Blanko
Pipet ke dalam tb Sampel/Standar
Serum 10 ul -
Larutan pereaksi 1000 ul 1000 ml
Campurkan dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 37 0C atau 20 menit
pada suhu 20 - 250C kemudian baca
Perhitungan :
Kont. Trigliseridas = 200 x C
ST
Nilai Normal : 0-150 mg/dl
PEMERIKSAAN
HDL CHOLESTEROL
Persiapan reagen :
1. Reagensia pengendapan : siap pakai
2. Larutan perekasi (cholesterol) : siap pakai
Cara kerja :
546 F : 318
Pipet kedalam tabung
Serum 200 ul
Reagen pengendap 500 ul
Campurkan biarkan 10 menit suhu 20-250C kemudian centrifuge selama
2 menit 10.000 rpm / 10 menit 4000 rpm
Perhitungan :
Konsentrasi LDL = A sampel x faktor
Nilai normal Wanita : > 65 mg/dl
Pria : > 55 mg/dl
PEMERIKSAAN GLUKOSA
Pengertian Gula darah puasa lebih dari 125 mg/d dapat merupakan indikasi
diabetes, untuk mengkonfirmasikan diagnosa dilakukan pemeriksaan
gula darah post prondial,sebagai analisa terhadap gangguan intergritas
yang berhubungan dengan hipoglikemi atau hiperglikemia
Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
- Reagen 1
- Reagen 2
- Reagen Std
Reagen preaksi : 4 ml reagen 1 + 1 ml reagen 2
Cara kerja :
: 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen Pereaksi 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 10 menit pada suhu 370C,atau 30 menit pada suhu 20
– 25 0C
Kemudian baca
Konsetrasi Uric Acid = 6 x C/ST
Nilai Normal : Dewasa : pria : 3,4 – 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl
Perhitungan :
Uric acid : A Sampel X cons standar
A Standar
PEMERIKSAAN
CALCIUM
Asam urat adalah zat-zat yang dihasilkan oleh metabolisme purin
Pengertian sebagai analisa terhadap resiko tinggi cidera yang berhubungan dengan
batu asam urat dan berkurangnya fungsi ginjal
Prosedur Alat : 1.
2. Clinipette 20 ul
3. Clinipette 1000 ul
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
6. Waterbath
Persiapan Reagen
Reagen terdiri dari :
- Reagen 1
- Reagen 2
- Reagen Std
Reagen preaksi : 4 ml reagen 1 + 1 ml reagen 2
Cara kerja :
: 546 F:6
Pipet ke dalam tb Blangko Standar Sampel
Reagen Pereaksi 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Standar - 20 ul -
Sampel - - 20 ul
Kocok, inkubasi 5- 30 menit pada suhu 370C,atau 20 – 25 0C
Kemudian baca
Konsetrasi Uric Acid = 6 x C/ST
Nilai Normal : Dewasa : pria : 3,4 – 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl
Perhitungan :
Uric acid : A Sampel X cons standar
A Standar
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
Prosedur Alat :
1. Elektrolit analyzer
2. Clinipette 100 ul
3. Tabung reaksi
Reagen :
1. Calibrating Solution
2. Slope Solution
Cara kerja :
1. Alat dalam status ready
2. Hisap sample sampai keluar tampilan close needle
3. Tutup jarum kembali
4. Alat akan mengukur kadar elektrolit
5. Setelah selesai hasil elektrolit akan muncul pada layar dan akan
terprint pada kertas printer
Nilai normal :
-K+ : 3,50 – 5,50
- Na + : 135,0 – 145,0
- Ca ++ : 1,10 – 1,40
- Cl ‾ : 98,0 – 108,0
PEMERIKSAAN WIDAL
Pengertian Pemeriksaan
Prosedur Alat :
1. Objek glass
2. Clinipette 10 ul
3. Clinipette 5 ul
Reagen :
1. Salmonella Thype H
2. Salmonella Thype O
Cara kerja :
1. 5 μl serum campur dengan 1 tetes reagen,campur dengan gerakan
rotasi.
2. Siapkan pengenceran sample : 1:2,1:4,1:6
Interpretasi :
Prosedur Alat
- Kertas lakmus
Bahan
- Urine
Cara Pemeriksaan
1. Kertas lakmus merah atau biru dibasahi dengan urine yang akan
diperiksa
2. Tunggu selama 1 menit dan perhatikan warna yang terjadi
Pelaporan Hasil :
- Reaksi urine asam : Lakmus biru menjadi merah
- Reaksi urine basa : Lakmus merah menjadi biru
- Reaksi urine netral : Lakmus merah atau biru tidak berubah
warna
Prosedur Alat
- Tabung reaksi dan rak
- Pipet
- Lampu spritus
Cara Pemeriksaan :
- Masukkan urin kedalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh
- Kemudian dipanaskan di atas nyala api sampai mendidih jika
terjadi kekeruhan
- Tetesi dengan asam asetat 6% sebanyak 3-5 tetes sambil digoyang
perlahan-lahan panaskan lagi
- Bila kekeruhan tetap ada atau menjadi lebih keruh lagi test adalah
positif
Baca hasil dengan latar belakang gelap
Pelaporan hasil
Negatif (-) : Tidak ada kekeruhan sama sekali
Positif (+) : Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir
(++) : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir
(+++) : Urine jelas keruh dan berkeping-keping
(++++) : Urine sangat keruh dan berkeping-keping besar
Normal : (-) Negatif
Prosedur Alat
1. Tabung urine
2. Glukotest
Cara Pemeriksaan :
- Glukotest dimasukkan ke dalam tabung urine kemudian
dicelupkan dan diangkat
- Diamkan kira-kira 60 detik lalu baca hasil, disesuaikan dengan
standar urutan pada tabung glukotest
Pelaporan hasil
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna
Positif (+) : Hijau
(++) : Hijau kecoklatan
(+++) : Coklat muda
(++++) : Coklat tua
Normal (-) : Negatif
Prosedur Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Corong
Bahan
1 Ba Cl2 10%
2 Fouchet
Cara Pemeriksaan :
- Masukan 5 ml urine dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5
ml Ba Cl 10 %
- Campurkan dan saring pada kertas saring
- Kertas saring yang berisi endapan diangkat dari corong dan
biarkan beberapa lama sampai agak kering
- Teteskan 2 – 3 tetes reagen fouchet diatas endapat pada kertas
saring tersebut
- Perhatikan warna yang terbentuk
Pelaporan Hasil :
Negatif ( - ) : tidak terjadi perobahan warna
Positif ( + ) : terbentuk warna hijau muda
( ++ ) : terbentuk warna hijau tua
Normal ( - ) : negatif
PEMERIKSAAN UROBILIN
Prosedur Alat-alat
- Tabung reaksi dan rak
- Kertas saring
- Corong kaca, pipet, labor erlemeyer
Bahan
- Larutan lugol
- Larugan schlensinger
Cara pemeriksaan :
1. Memasukkan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi dan perhatian
apakah ada floresensinya
2. Jika tidak ada tambahan 2-4 tetes larutan lugol, dicampurkan dan
biarkan selama 5 menit
3. Tambahkan 5 ml larutan schlensinger di campur dan disaring
4. Periksa adanya floresensi pada filtrat dengan melihat pada cahaya
matahari dengan latar belakang hitam
Pelaporan
Negatif (-) : Tidak ada floresensi
Positif (+) : Ada floresensi hijau
Positif (++) : Ada floresensi hijau yang lebih tua
PEMERIKSAAN SEDIMEN
Cara Pemeriksaan :
- Masukkan 10 ml atau 5 ml urine ke dalam tabung centrifuge.
- Kemudian dicentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500
rpm.
- Cairann bagian atas dibuang sehingga sedimen tinggal + 0,5 ml.
- Kemudian tabung dikocok dan diteteskan 1 tetes diatas kaca objek
dan ditutup dengan kaca penutup.
- Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 x untuk
melihat cast dan 40 x untuk melihat leukosit ,eritrosit,epitel
spermatozoa,jamur,protozoa.
Prosedur
1. Persiapan wadah urin yang bersih dan kering
2. Urin porsi tengah ditampung sebanyak ± 20 cc
3. Sediakan Stick Uriscan
4. Bahan dari wadah tuang ke tabung reaksi celupkan stick uriscan
5. Tiriskan diatas tissue,cocokkan segera warna yang terjadi dengan
warna dibotol
6. Baca segera agar tidak terjadi kesalahan pembacaan hasil,karena
warna yang terjadi akan berubah sangat cepat
PEMERIKSAAN FESES
Pengertian Berbagai bentuk parasit terdapat dalam usus termasuk telur, larva dan
tropozoid protozoa
Cara Kerja :
1. Teteskan 1 tetes larutan eosin dan letakkan di atas kaca objek
2. Kemudian diambil seujung lidi feses dan diaduk dengan larutan
eosin
3. Lalu ditutup dengan kaca penutup
4. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10 kali
Tujuan Untuk melihat adanya infeksi dan adanya tanda-tanda keganasan pada
cairan pleura
1. Pemeriksaan Makroskopis :
Melihat warna, kekeruhan dan adanya gumpalan.
2. Pemeriksaan Mikroskopis :
a. Hitung Jumlah sel :
Hisap spesimen sampai garis 1 dengan pipet leukosit dan
hisap cairan turk sampai garis 1.1
Kocok pipet, buang 3 tetes, kemudian isi kamar hitung dan
biarkan 5 menit
Hitung semua sel leukosit dalam seluruh bidang kamar
hitung dengan pembesaran 10x
Jumlah sel per µl spesimen = jumlah sel yang dihitung
dalam 4 kamar dikalikan 100 : 4
b. Hitung jenis leukosit
Cairan pleura diputar dengan kecepatan 1500-2000 rpm
selama 10 menit
Prosedur Supernatan dibuang, sedimen dipakai untuk membuat
sediaan apus dan biarkan kering
Pulas dengan pewarnaan Wright/Giemsa
Hitung jumlah sel mononuklear dan polimorfonuklear
sebanyak 100 sdel dan dilaporkan dalam %
3. Pemeriksaan Kimiawi :
Rivalta
Masukkan 100 ml aquadest ke dalam gelas ukur. Tambahkan 1 tetes
asam asetat glasial dan dicampur sampai homogen.
Teteskan cairan eksudat/transudat dari atas permukaan campuran
setinggi 1 cm secara tegak lurus. Lihat ada tidaknya kekeruhan
Protein
Cara pemeriksaan sama dengan protein dalam plasma/serum
Glukosa
Cara pemeriksaan sama dengan Glukosa dalam plasma/serum
LDH
Cara pemeriksaan sama dengan LDH dalam plasma.
Unit Terkait
PEMERIKSAAN SPUTUM
Cara kerja :
1. Buat sediaan dahak dan fiksasi
2. Letakkan sediaan dahak yang telah difiksasi pada rak dengan hapusan
dahak menghadap keatas
3. Teteskan larutan carol fuchsin 0,3% pada hapusan dahak sampai
menutupi seluruh permukaan sediaan dahak
4. Panaskan dengan nyala api spriritus sampai keluar asap 3-5 menit
5. Singkirkan api spiritus, diamkan sediaan selama 5 menit
6. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna bebas
terbuang
7. Teteskan sediaan asam alkohol (Alkohol 3%) sampai warna merah
8. habis
9. Bilas dengan air mengalir pelan
Teteskan larutan metilen blue 0,3% pada sediaan sampai menutupi
10. seluruh permukaan
11. Diamkan 10-20 detik
12. Bilas dengan air mengalir pelan
Keringkan sediaan kemudian baca dengan mikroskop lensa okuler 10
X dan objektif 100 X
Pembacaan hasil :
- Nagatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100/LP
- 1 – 9/100 LP : tulis jumlah
- 1+ : 10 – 99/100 LP
- 2+ : 1 – 10/1 LP
- 3+ : >10/LP
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
IMUNOLOGI
Tujuan Untuk mencari ada tidaknya antibodi di dalam serum terhadap kuman
penyebab timbulnya C-Reaktif Protein
Prosedur 1. Siapkan semua reagensia dan smapel pada tempat yang sama
2. Lakukan pengenceran 1 : 20 dimana 50 µl serum + 1000 µl
GBS. Campur hingga homogen
3. Ambil 50 µl campuran tersebut dan letakkan di atas lingkaran
slide
4. Tambahkan 1 tetes reagen RA latex dan campurkan
5. Goyang slide perlahan- perlahan dan perhatikan aglutinasi
yang terjadi setelah 2 menit
Hasil :
Positif : terjadi aglutinasi
Negatif : tidak terjadi aglutinasi
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya Antibodi terhadap HIV dalam serum
Tujuan Untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang spesifik terhadap virus
dengue dalam darah
I. PENDAHULUAN
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan di suatu rumah sakit tergantung dari
banyak faktor,antara lain : jenis kasus yang dirawat/prevalen,jenis tindakan yang dapat
dilakukan dan lain sebagainya.Hal-hal itu berbeda sesuaia kelas rumah sakitnya,bahkan untuk
rumah sakit dengan kelas yang sama dapat berbeda.
Pemeriksaan laboratorium klinik yang dapat dilakukan di RSUD Solok ialah :
pemeriksaan hematologi,kimia kilinik dan klinik rutin.Evaluasi ini dilakukan tiap tahun dan
yang dievaluasi adalah tentang pelaksanaan prosedur pemeriksaan apakah sudah sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini dievaluasi oleh Kepala Instalasi Laboratorium RSUD Solok.
NO URAIAN INDIKATOR
1. Pemeriksaan Hematologi Mampu melakukan pemeriksaan
hematologi dengan baik dan benar (sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan)
4. Pemeriksaan Imunologi
Mampu melakukan pemeriksan imunologi
dengan baik dan benar (sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan)
IV. KESIMPULAN
Prosedur pemeriksaan laboratorium klinik RSUD Solok berjalan sesuai dengan protap
yang telah ditentukan,alat dan reagen yang digunakan sudah sesuai denagn standar
pemeriksaan sehingga di dapatkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
ROLLER MIXER