Agama Fix Bangetttttttttt
Agama Fix Bangetttttttttt
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum keluarga berencana diakui sebagai program nasional, pionir dalah usaha
keluarga berencana adalah organisasi swasta, sedangkan peranan pemerintah melakukan
supervisi dan menyokong program tersebut selama program ini searah dengan program
dari pemerintah.Proses yang sama terjadi di Indonesia di mana Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) memulai program ini (tahun 1957). Dengan segala
usahanya, keluarga berencana ini berkembang secara luas dan akhirnya diakui sebagai
program nasional. Pada permulaan, pemerintah belum mengambil alih semua tanggung
jawabnya, karena itu dirasa perlu mendirikan suatu lembaga yang semi-pemerintah
(LKBN). Kemudian pemerintah mengakui keluarga berencana sebagai bagian integral
dari program pembangunan; berhasilnya program keluarga berencana hanya dapat dicapai
bila pemerintah mengambil alih semua tanggung jawabnya termasuk budgetnya. Karena
itu maka BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) didirikan di bawah
tanggung jawab Presiden Republik Indonesia pada 22 Januari 1970. BKKBN adalah
organisasi yang mempunyai otoritas penuh untuk merencanakan dan mengkoordinir
semua kegiatan baik dalam keluarga berencana maupun studies (masalah kependudukan)
umumnya. Badan-badan pemerintah maupun organisasi swasta yang menunjang kegiatan
ini harus dikoordinasi supaya tercapai hasil yang optimal. Umumnya pembangunan
nasional diarahkan untuk memecahkan persoalan-persoalan dengan latar belakang
ekonomi. Bila ekonomi tumbuh dengan kenaikan 5% sedangkan penduduk bertambah
2,8%, dapat diharapkan dalam jangka waktu lama pendapatan per capita akan bertambah
walaupun keluarga berencana tidak dilakukan. Berhasilnya perkembangan ekonomi
bersama-sama dengan penurunan pertumbuhan penduduk pasti akan membawa
kesejahteraan dan perbaikan kehidupan bangsa dengan lebih cepat. Sebaliknya bila
penduduk terus bertambah tanpa diawasi suatu kesengsaraan tidat dapat dihindarkan
(Sastrawinata, 1980).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan medis tentang keluarga berencana?
2. Bagaimana pandangan agama-agama tentang keluarga berencana?
3. Bagaimana pandangan hukum di Indonesia tentang keluarga berencana?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan medis tentang keluarga berencana?
2. Untuk mengetahui pandangan agama-agama tentang keluarga berencana?
3. Untuk mengetahui pandangan hukum di Indonesia tentang keluarga
berencana?
D. Narasumber
1. Islam
a) MUI Jawa Barat
Nama : Bpk. Drs. H. Ayat Dimyati, M.Ag
Jabatan : Wakil ketua
No Telepon : 081809141007
Alamat : Jalan L.l.RE. Martadinata No. 105 Bandung Wetan
b) PERSIS Pusat
Nama : Bpk. Dr. Nashrudin Syarif
Jabatan :
No Telepon : 081220819805
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan No. 02 Bandung
2. Kristen
a. Protestan
Nama : Bpk. Suyahman
Jabatan :
No Telepon : 081333420046
Alamat : Jalan Gatot Subroto No. 15 Karangmekar Cimahi
b. Katolik (Gereja Katedral Bandung)
Nama : Bpk. Pst. Agus Sugiharto, OSC
Jabatan : Pastur
No Telepon :
Alamat : Jalan Merdeka No. 14 Braga Bandung
3. Hindu
Nama : Bpk. I Ketut Nunas Arjana
Jabatan : Ketua Dewan Pengurus Pura AWLN
No Telepon : 08156007432
Alamat : Jalan Sriwijaya No. 11 Karangmekar Cimahi
4. Budha
Nama : Bpk. Asikin
Jabatan :
No Telepon : 08383821193550
Alamat : Jalan Cibadak No 18/9A Astanaanyar Bandung
5. Konghucu (Klenteng Kong Miao)
Nama : Bpk. Tan Tjoeng Seng
Jabatan :
No Telepon : 087727563709
Alamat : Jalan Cibadak Astanaanyar Bandung 40241
BAB II
PEMBAHASAN
3. Mengenal Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
setelah adanya hubungan seksual antara pria dan wanita. Kontrasepsi
diperlukan dalam merencanakan, mengatur, dan menunda kehamilan. Seperti
yang diketahui, 4 terlalu yang diperkenalkan oleh BKKBN :
(1) Terlalu muda; (2) Terlalu tua; (3) Terlalu banyak; dan (4) jarak Terlalu
dekat, berisiko terhadap kehamilan maupun kesehatan fisik serta sosial janin
di kemudian hari. Beberapa alat kontrasepsi juga bermanfaat untuk mencegah
terjadinya penularan infeksi menular seksual (doktersehat, 2016)
4. Sejarah Kontrasepsi
Di era Mesir kuno, wanita memanfaatkan kotoran buaya atau testis
binatang sebagai pencegah kehamilan. Alat kontrasepsi yang jamak pada
zaman itu antara lain campuran kotoran buaya, juga madu. Mereka percaya
komposisi itu mengandung spermisida, zat kimia yang dapat membunuh
sperma. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seks. Tak kalah unik, di abad pertengahan Eropa, para wanita
mencoba mencegah kehamilan dengan mengikatkan testis berang-berang di
kaki mereka saat berhubungan seksual. Apakah "metode KB" tersebut
berhasil? Tidak. Ada juga usaha mencegah kehamilan dengan kontrasepsi
oral. Apa itu? Contohnya para wanita di Perancis pada tahun 1600-an yang
pernah gunakan jus bawang putih, diminum untuk mencegah kehamilan. Di
belahan dunia lainnya, wanita Kanada —pada masa yang sama—
menggunakan campuran testis berang-berang darat dan whisky. Dari semua
alat kontrasepsi zaman dahulu, salah satu yang paling berbahaya adalah yang
digunakan para wanita Yunani kuno. Mereka meminum air limbah pandai
besi yang mengandung timah. Padahal, timah bersifat racun bagi tubuh. Di
tahun 1800-an mulai dirintis penggunaan kondom. Awalnya wanita Eropa
memasukkan sejenis tudung jari logam ke vaginanya untuk menghambat
sperma yang masuk. Tetapi, selama ratusan tahun kemudian dipakailah
semacam kondom yang dibuat dari usus babi. Alat kontrasepsi lain yang
digunakan di Amerika tahun 1960-an ada pun minuman soda. Para wanita
menggunakan soda untuk membilas vagina mereka setelah hubungan seks
untuk menyingkirkan sperma. Padahal itu tidak ada gunanya (Putra, 2015).
5. Metode-metode Kontrasepsi
a. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
1) Ovulasi atau Sistem Kalender
Ciri-ciri metode KB ini adalah ibu harus belajar mengetahui
kapan masa suburnya berlangsung, dengan metode ini akan efektif
bila dipakai dengan tertib, serta tidak memiliki efek samping apapun.
Pasangan secara sukarela menghindari senggama pada masa subur
Ibu (ketika Ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau senggama pada
masa subur untuk mencapai kehamilan (Saifuddin, 2003). Artinya
metode ini sama sekali tidak menggunakan alat bantu apapun.
Cara Kerja
Mekanisme Kerja
Manfaat
2) Senggama Terputus
Cara Kerja
Manfaat
Cara Kerja
Manfaat
2) Diafragma
Manfaat
3) Spermisida
Aerosol (busa).
Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film.
Krim.
Cara Kerja
Manfaat
Keuntungan
Dapat diterima masyarakat dengan baik
Pemasangan tidak memerlukan medis teknik yang sulit
Kontrol medis yang ringan
Penyulit tidak terlalu berat
Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik
Keruguan AKDR
c. Hormonal
2) Suntikan KB
Peminat metode ini semakin bertambah karena dianggap aman,
sederhana, efektif tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai
pada pasca persalinan. Dua farmasi menemukan suntikan KB hampir
bersamaan:
Upjhon company (1958)
Depo provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat
150mgr.
Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetat 50 mgr
dan komponen estrogen
Schering AG (1957)
Norigest 200 mgr yang merupakan derivat testosteron.
Mekanisme Kerja Suntikan KB
Keuntungan suntikan KB
Kerugian suntikan KB
3) Susuk KB
d. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode kb yang paling
efektif, murah, aman dan mempunyai nilai demografi yang tinggi.
Kontrasepsi mantap sampai saat ini belum termasuk dalam program
gerakan kb nasional indonesia. Namun pelayanan ini dapat diterima
masyarakat dan makin lama makin besar jumlahnya dengan usia semakin
muda (Manuaba, 1998).
ح ا ِم ۖ َو َم ا َ اْل َ ْر
ْ ث َو ي َ ع ْ ل َ م ُ َم ا ف ِ ي َ ْ ع ن ْ د َ ه ُ ِع ل ْ م ُ ال س َّا ع َ ةِ َو ي ُ ن َِز ُل ال ْ غ َ ي
ِ َ َّإ ِ َّن َّللا
َ َّت ۚ إ ِ َّن َّللا ٍ س ب ِ أ َي ِ أ َ ْر
ُ ض ت َ ُم و ٌ ْ ب غ َ د ًا ۖ َو َم ا ت َ د ِْر ي ن َ ف ُ س ِ ْس َم ا ذ َ ا ت َك ٌ ْ ت َ د ِْر ي ن َ ف
َ ٌ عَ لِ ي م
خ ب ِ ي ٌر
Artinya :
Artinya :
َ َخ ل
ق ِم ن ْ هَ ا ِ ِم ْن ن َ ف ْ ٍس َو
َ اح د َ ة ٍ َو اس ا ت َّ ق ُ وا َر ب َّ ك ُ م ُ ا ل َّ ِذ ي َخ ل َ ق َ ك ُ ْم
ُ َّ ال ن ي َ ا أ َي ُّ هَ ا
ِۚ َو ا ت َّق ُ وا َّللاَّ َ ا ل َّ ِذ ي ت َس َ ا َء ل ُ و َن ب ِ ه اًل ك َ ث ِ ي ًر ا َو ن ِ س َ ا ًء ً ث ِم ن ْ ه ُ َم ا ِر َج َّ َ َو ب َز ْو َج هَ ا
اْل َ ْر َح امَ ۚ إ ِ َّن َّللاَّ َ كَا َن ع َ ل َ ي ْ ك ُ مْ َر ق ِ ي ب ًا
ْ َو
Artinya :
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pandangan program keluarga berencana dan kontrasepsi menurut
berbagai agama memiliki tanggapan dan aturan (kitab) yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan pedoman dan pegangan hidup yang harus
ditaati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terciptanya
tanggapan boleh atau tidaknya kontrasepsi beserta program keluarga
berencana dilaksanakan.
B. SARAN
Setelah membaca laporan mengenai pandangan agama-agama di
Indonesia terhadap tindakan medis kebidanan tentang keluarga berencana dan
kontrasepsi ini, diharapkan pembaca mendapatkan pengetahuan tambahan
dan dapat memahami isi materi laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
doktersehat. (2016, mei 2). Retrieved November 07, 2017, from Pengertian dan
Keluarga Berencana (KB): http://doktersehat.com/pengertian-dan-tujuan-
keluarga-berencana-kb/
Sari, Y. (2011). Posyandu kota bogor. Retrieved November 14, 2017, from
Pengertian KB: http://posyandu.org/pengertian-kb.html
Persis
2. Dokumentasi wawancara mengenai Keluarga Berencana dengan Agama
Kristen
Protestan
Katolik