Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO

(Tugas Responsi Ekonomi Makro)

Kelompok 7

Rica Silvia Anggraini 1514131105


Fina Zahrotul Atiyah 1814131038
Dini Apriani 1814131064
Dian Saputra 1854131002

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Soal

1. Apa yang dimaksud dengan masalah pokok ekonomi? Dan bagaimana


pasar menyelesaiakan masalah tersebut.
Masalah ekonomi yang dihadapi manusia sangatlah banyak dan beragam.
Masalah ekonomi muncul karena pertemuan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas melawan sumber daya yang terbatas sehingga menimbulkan
masalah. Masalah yang sangat banyak dan beragam dalam ekonomi tersebut
menurut aliran modern dapat dikelompokan menjadi tiga masalah pokok, yaitu:
Apa yang akan Diproduksi (What)?
Penentuan apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok dan penting
dalam ekonomi. Karena, selain jumlah sumber daya yang terbatas, kesalahan
penentuan apa yang akan diproduksi bisa mengakibatkan kerugian, bahkan
kebangkrutan bagi produsen, serta dapat pula merugikan masyarakat karena
adanya barang dan jasa yang menumpuk dan tidak terpakai. Ini merupakan
pemborosan sumber daya. Untuk mengetahui apa saja yang perlu diproduksi
dalam rangka memenuhi keinginan konsumen, pihak produsen harus memiliki
penilaian berdasarkan kesesuaian dengan karakteristik dasar manusia yaitu:
1. Manusia memiliki sifat tidak pernah puas, sehingga tiap produk
membutuhkan inovasi tanpa henti.
2. Manusia menyukai hal hal yang praktis, sehingga produk yang
dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk mempermudah
kehidupan manusia.
3. Manusia memiliki sifat ingin diakui dan dihargai, sehingga bagi
beberapa kalangan, ingin memiliki barang-barang yang bersifat
prestise atau mewah.
4. Manusia memiliki rasa ingin tahu, sehingga cenderung
membutuhkan barang-barang yang mendukung rasa ingin tahu
mereka.
Bagaimana Cara Memproduksi (How)?
Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah
berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara
memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya
atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa.
Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu
mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan. Pilihlah cara produksi
yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan
bisa dijual dengan harga relatif murah.
Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan
harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan
pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan
sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan.
Untuk Siapa Barang/Jasa Diproduksi (Whom)?
Hal ini berkaitan dengan cara mendistribusikan barang atau jasa ke dalam
pasar, dengan kata lain siapa yang membutuhkan barang tersebut dan siapa saja
yang menikmati hasilnya. Untuk merumuskan jawaban dari pertanyaan ‘untuk
siapa’ hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1. Apa Barang yang Diproduksi?
Pertanyaan ini akan menjawab tentang siapa saja yang akan terlibat dalam
proses produksi dan ikut menikmati keuntungan dari proses produksi barang
tersebut. Misalnya, penyedia bahan baku, pegawai yang akan menerima
upah, serta pemilik tanah atau bangunan yang akan menerima uang sewa.
2. Siapa Pengguna Produk & Distribusinya?
Pengguna produk akan menjelaskan ke mana barang tersebut akan
didistribusikan, dengan cara apa pendistribusiannya, dan bagaimana barang
tersebut bisa sampai ke tangan konsumen. Misalnya jika barang tersebut
untuk para remaja dan dipasarkan secara online, maka jasa kurir atau
pengantaran, akan ikut menikmati hasil dari proses produksi dan distribusi.
3. Apakah Angka Pengangguran di Tempat Pemasaran Sangat Tinggi?
Mengetahui jumlah angka pengangguran di suatu daerah sangatlah penting,
dengan asumsi, jika angka pengangguran rendah, maka daya beli
masayarakat di daerah tersebut akan tinggi, karena mereka memiliki
penghasilan untuk melakukan pembelian.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perekonomian yang ada, apa perbedaan


dan kesamaan dari masing-masing.
A. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih
menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu
masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi
dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara
bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan.

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah


sebagai berikut :
 Kegiatan produksi umumnya mengolah ttanah dan mengumpulkan benda
yang disediakan alam
 Alat produksi masih sederhana
 Sangat tergantung pada alam
 Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
 Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
 Belum mengenal tukar menukar secara kredit (Kardiman, 2006 : 78).

B. Sistem Ekonomi Terpusat

Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah
suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya
direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sistem ekonomi terpusat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
 Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
 Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
 Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah
secara terpusat
 Hak milik individu tidak diakui (Kardiman, 2006 : 79)

C. Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar disebut juga ekonomi liberal, yaitu sistem ekonomi di
mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui
keberadaanya dan mereka bebas bersaing.

Sejalan dengan uraian di atas berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :


 Adanya pengakuan terhadap hak individu
 Setiap manusia adalah homo economicus
 Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
 Menerapkan sistem persaingan bebas
 Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
 Peranan modal sangat penting
 Peranan pemerintah dibatasi (Sardiman, 2006 : 80).

D. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi


kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem
ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama
dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian (Sardiman,
2006 : 80)
3. Apa yang dimkasud dengan masalah jangka pendek dan masalah jangka
panjang dalam ekonomi makro serta bagaimana hubungan keduanya?
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua
permasalahan pokok:
a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi.
Masalah ini berkaitan dengan bagaimana “menyetir” perekonomian nasional
dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar
terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1) Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh
hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan
kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Oleh
sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan
kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis
menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat
mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat
menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan
perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

2) Pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi
tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran,
dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja
penuh (full employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap
mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia
seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat
pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk.
Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak
mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
terlalu tinggi.

3) Ketimpangan dalam neraca pembayaran.


Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi
yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama
jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang
terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam
bentuk ekspor atau impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau
penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar
negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran
transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan
dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah
apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi,
diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam jangka panjang
permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang
ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur
perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.

b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan.


Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita
agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa
sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu
diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah
lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDPriil per
kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai
pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang
jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-
faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang
lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja
baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai
oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga
kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam
modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan
ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain,
dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga
penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima
tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).

Hubungan antara masalah jangka panjang dan jangka pendek


Dalam praktek yang berkaitan antara masalah jangka pendek dan masalah
jangka panjang, adalah sangat erat, terutama bagi negara-negara sedang
berkembang. Dengan lain kata, kita sering kali tidak bias mengkotakkan secar
ajelas mana yang jangka pendek dan mana yang jangka panjang. Di banyak
negara-negara sedang berkembang, kita tidak bias melakukan kebijaksanaan
stabilisasi yang terlepas dan kebijaksaanaan pembangunan ekonomi
(jangkapanjang).Seringkali kebijaksanaan-kebijaksanaan jangka pendek yang
kita sebutkan di atas, meskipun kita Iaksanakan secara setepat-tepatnya pun,
tidak bias menghilangkan secara tuntas penyakit makro, seperti inflasi dan
pengangguran yang diderita oleh masyarakat dalam jangka pendek.Sebabnya
adalah bahwa di negara-negara tersebut seringkali penyakit ini flasi dan
pengangguran tersebut berakar pada sebab-sebab “sturuktural,” yaitu pada
faktor-faktor yang hanya bias berubah atau diubah dalam jangka panjang.

4. Sebutkan pelaku-pelaku (partisipan) dalam sistem ekonomi makro dan


apakah kegiatan pokok yang di lakukan oleh masing masing partisipan
serta bagaimana hubungan antar partisipan dalam sistemekonomi
makro?
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan ekonomi setiap harinya
dimana semua yang terlibat memiliki peran masing-masing. Adapun beberapa
pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Rumah Tangga Keluarga (Konsumen)
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang lingkupnya kecil baik
itu individu maupun kelompok yang terdiri dari Bapak, Ibu, anak, paman,
tante, kakek, nenek, hingga asisten rumah tangga. Semua rumah tangga
pasti membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya maka rumah tangga
keluarga mengeluarkan penghasilannya untuk membeli berbagai barang/
jasa yang dibutuhkan.
Untuk memperoleh penghasilan, kelompok rumah tangga keluarga
memanfaatkan faktor produksi mereka, yaitu tenaga, untuk dijual kepada
rumah tangga perusahaan. Adapun beberapa kegiatan pokok dari rumah
tangga adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh penghasilan dari perusahaan/ produsen berupa gaji, upah,
bunga, laba, dan sewa.
2. Memperoleh penghasilan dari lembaga keuangan dalam bentuk bunga
atas simpanan mereka.
3. Membelanjakan pendapatan mereka di pasar barang.
4. Menabung sebagian dari pendapatan mereka pada lembaga keuangan.
5. Membayarkan pajak kepada pemerintah.
6. Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang
tunai
untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Perusahaan/ Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah semua bentuk usaha yang
menjalankan bisnis yang sifatnya tetap dan terus-menerus untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi, serta didirikan, beroperasi, dan berkedudukan di wilayan
negara Indonesia.
Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai
pemasuk di pasar barang/ jasa.
2. Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga
konsumsi untuk melakukan proses produksi.
3. Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun
atau mengembangkan usaha mereka.
4. Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
5. Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang
dihasilkannya.

3. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah semua pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik
bank maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu
negara.
Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan adalah sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun
perusahaan.
2. Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan/ produsen untuk
meningkatkan kinerja produksI mereka.
3. Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan..
4. Pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran penting dalam perekonomian
dimana tugasnya adalah mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu
negara dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga
negaranya.
Beberapa kebijakan pemerintah di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Membuatu kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan
pendapatan dan pengeluaran negara.
2. Membuat kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan
pengaturan jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan laju inflasi.
3. Membuat kebijakan keuangan internasional, yaitu segala kebijakan di
bidang keuangan yang berkaitan dengan dunia internasional. Misalnya
perdagangan internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain.
4. Adapun beberapa kegiatan pemerintah dalam perekonomian adalah sebagai
berikut:
1. Menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung.
2. Belanja segala kebutuhan pemerintahan dimana dananya berasal dari
pendapatan negara.
3. Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan
pembangunan dalam negeri.
4. Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan
pemerintah.
5. Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.

5. Masyarakat Luar Negeri


Setiap negara memiliki kondisi geografis dan masyarakat yang berbeda-beda.
Hal ini mengakibatkan masing-masing negara memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang berbeda pula. Perbedaan sumber daya tersebut
mengakibatkan setiap negara memiliki ketergantungan pada negara lain karena
tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Itulah sebabnya setiap negara di
dunia melakukan perdagangan luar negeri.
Adapun beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar
negeri adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain.
2. Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling
memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
3. Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan
pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
4. Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar
negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua
cabang perusahaan mereka di dalam negeri.
5. Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang
luar negeri.

HUBUNGAN
5.Buatlah skema hubungan-hubungan tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Alam S, Drs. 2007, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas x. Jakarta : Penerbit ESIS
Erlangga
Sariono Enro, 2007, Manusia dan perilaku ekonomi. Penerbit Geneca Exact.
Suryanto, Prof. M.ED.Ph.d. Nurhadi. Drs MM. 2003. Ekonomi SMP. Jakarta
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai