Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA / KAK

( Term Of Reference / TOR )

Pekerjaan Konsultansi

PEMBANGUNAN GEDUNG FKPPI


(KONSULTAN PERENCANA)

SATUAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


BIDANG CIPTA KARYA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2020

1|
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

1. Umum Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini bertujuan untuk memberikan


gambaran terinci mengenai ruang lingkup pekerjaan serta
syarat-syarat yang diperlukan dan dipenuhi oleh penyedia jasa
dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung FKPPI
(Konsultan Perencana) .

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan Pembangunan Gedung FKPPI (Konsultan


Tujuan Perencana) Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah untuk
melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan (DED), dokumen
tender, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan
penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan
penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan
perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi

Tujuan dari kegiatan ini adalah :


Tersedianya dokumen Perencanaan (Detail Design Engeneering)
Pembangunan Gedung FKPPI.

3. Sasaran Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan dan semua stakeholder


yang terlibat dalam penyusunan Perencanaan (DED) Gedung FKPPI.

4. Lokasi Kegiatan ini berlokasi di Banjarmasin


Kegiatan

5. Sumber Untuk pelaksanaan pekerjaan Pendampingan ini dibebankan pada


Pendanaan DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2020 Nomor :
1.03.1.03.01.00.43.19.5.2, Program Pengembangan Keciptakaryaan,
Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Sarana/Prasarana Publik
dengan pagu dana perencanaan sebesar Rp. 335.000.000,- (Tiga
ratus tiga puluh lima juta rupiah)

6. Nama dan Pengguna Jasa : Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan


Organisasi Organisasi Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Kalimantan Selatan
Alamat : Jl. Dharma Raya, Kawasan Perkantoran
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Banjarbaru.

7. Referensi a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang


Hukum Bangunan Gedung.
2|
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/jasa
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 2000
tentang Penyelenggara Jasa Konstruksi.
e. Kepmen PU No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
f. Kepmen PU No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknik
Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan.
g. Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
h. Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
i. Peraturan-peraturan lain yang mengatur tentang tata cara
pelaksanaan bangunan gedung dari pemerintah daerah setempat
(Prov. Kalsel).
j. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung

Lingkup Pekerjaan adalah melaksanakan pengadaan dokumen


8. Lingkup
perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan
Pekerjaan
konstruksi, memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu
pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran penyelesaian
terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama tahap
konstruksi/Pembangunan Gedung FKPPI.
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara yaitu ketentuan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.
22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018,

9. Kegiatan Pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan


Perencanaan atau site atau tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan
Teknis gedung negara. Kegiatan perencanaan teknis terdiri atas:

1) Persiapan dan Penyusunan Konsepsi Pereancangan, seperti :


a. Pengumpulan data dan informasi lapangan (termasuk
melakukan survey, penyelidikan tanah sederhana dan
pengukuran),
b. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
c. Konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
3|
peraturan daerah atau perizinan bangunan,
d. Membuat program perencanaan dan perancangan yang
merupakan batasan sasaran atau tujuan pembangunan dan
ketentuan atau persyaratan pembangunan hasil analisis data
dan informasi dari pengguna jasa maupun pihak lain.
Program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
 Program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
 Program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan, besaran
dan jenis ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.
 Program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
e. Membuat gagasan dan interpretasi terhadap program
perencanaan dan perancangan sebagai landasan
perencanaan dan perancangan diwujudkan dalam uraian
tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar,
f. membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa dalam
skala yang memadai yang menggambarkan gagasan
perencanaan dan perancangan yang jelas tentang pola
pembagian ruang dan bentuk bangunan

2) Persetujuan Konsepsi Perancangan dari Pengguna Jasa untuk


dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya.

3) Penyusunan Pra-rancangan, seperti :


a. Membuat gambar rencana massa bangunan gedung yang
menunjukan posisi massa bangunan di dalam tapak dan
terhadap lingkungan sekitar berikut kontur tanah
berdasarkan Rencana Tata Kota dan program Bangunan
Gedung Hijau (BGH).;
b. Membuat gambar Rencana Tapak yang menunjukan
hubungan denah antar bangunan dan Tata Ruang Luar atau
Penghijauan di dalam kawasan tapak.
c. Membuat gambar denah yang menggambarkan susunan tata
ruang dan hubungan antar ruang dalam bangunan pada
setiap lantai dan menerangkan peil atau ketinggian lantai.
d. Membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan
pandangan ke empat sisi atau arah bangunan.
e. Membuat gambar potongan bangunan secara melintang dan
memanjang untuk menunjukan secara garis besar
penampang dan sistem struktur dan utilitas bangunan.
f. Membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk
gambar dan/atau animasi komputer.
g. Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100
(satu banding seratus) dan atau yang memadai beserta
ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai.
4|
h. Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan
menampilkannya dalam bentuk diagram.
i. Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar
tentang perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan
atau material, pemilihan sistem struktur bangunan,
pemilihan sistem utilitas bangunan, pemilihan konsep tata
lingkungan serta perkiraan biaya dan waktu konstruksi.
j. Mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan
rencana kota atau kabupaten, keterangan persyaratan
bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.

4) Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value


engineering) pada tahap pra rancangan untuk pengembangan
konsep perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang diwajibkan.

5) Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan


dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya

6) Penyusunan pengembangan rancangan :


a. Membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung
berupa gambar rencana arsitektur yang menunjukan
hubungan antara lantai bangunan dan tata ruang luar
terhadap garis sempadan bangunan, jalan dan ketentuan
rencana tata kota lainnya.
b. Membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam
bangunan, susunan tata ruang dalam, koordinat bangunan,
peil lantai, dan ukuran-ukuran elemen bangunan serta jenis
bahan yang digunakan.
c. Membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke
empat arah bangunan dan bahan bangunan yang digunakan
secara jelas beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua
dimensi dan desain tiga dimensi bila diperlukan.
d. Membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar
potongan bangunan, secara melintang dan memanjang yang
menjelaskan sistem struktur, ukuran dan peil elemen
bangunan (fondasi, lantai, dinding, langit-langit dan atap)
secara menyeluruh beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
e. Membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal,
berupa gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT,
beserta uraian konsep dan perhitungannya.
f. Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu
banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100
(satu banding seratus), 1:50 (satu banding lima puluh)
5|
dan/atau yang memadai beserta ukuran untuk kejelasan
informasi yang ingin dicapai.
g. Membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline
Specifications);
h. menyusun perkiraan biaya konstruksi.

7) Penyusunan rencana detail berupa uraian yang lebih terinci,


seperti membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan
pemasangan serta penyelesaian bahan atau material dan elemen
atau unsur bangunan, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian
volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi, dan menyusun laporan perencanaan
8) Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk
digunakan sebagai dokumen teknis pada dokumen lelang
konstruksi fisik.
9) Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi
perancangan, dokumen pra rancangan, dokumen pengembangan
rancangan, dan dokumen rancangan detail.
10)Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen
didalam menyusun dokumen pelelangan, dan membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
11)Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
12)Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.

10. Keluaran Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dokumen
Perencanaan (Detail Design Engineering) yang muatannya sesuai
dengan peraturan perundangan.

6|
11. Peralatan, a. Data
material dan Penyedia Jasa akan memfasilitasi kebutuhan surat dinas dan
fasilitas dari data/informasi yang diperlukan sesuai dengan kewenangan yang
Pejabat berlaku untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Pembuat
Komitmen b. Fasilitas perjalanan dinas
Pengguna Jasa tidak menyediakan fasilitas perjalanan dinas.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan biaya operasional dan
biaya perjalanan ke lapangan (misalnya sewa kendaraan) di
dalam biaya penawaran.

c. Fasilitas Ekspos/Pembahasan
Penyedia Jasa harus memfasilitasi rapat ekspos dan pembahasan
sebagaimana yang diperlukan oleh Pengguna Jasa.

d. Staf Pengawas
Pengguna Jasa akan membentuk Tim Teknis sebagai pengawas
dan pengarah pelaksanaan kegiatan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan ini.

12. Peralatan a. Akomodasi


dan material Akomodasi bagi tenaga profesional harus disediakan oleh
dari Penyedia Jasa atas biaya sendiri.
Penyedia
Jasa b. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Konsultansi Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan, antara lain :
- Komputer/Laptop
- Printer
- Dll

13. Lingkup Membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
kewenangan Kalimantan Selatan untuk melaksanakan kegiatan Pembangunan
Penyedia Gedung FKPPI Provinsi Kalimantan Selatan.
Jasa

14. Jangka Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup kegiatan diatas,


Waktu harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari
Pelaksanaan kalender atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat
Pekerjaan penjelasan pekerjaan terhitung sejak penandatanganan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK)

15. Tenaga Ahli

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana yang kesemuanya harus jelas
7|
mengenai tugas, tanggung jawab dan masa penugasan untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup tugas jasa yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini.

Persyaratan tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, minimal
adalah :

Kualifikasi Jumlah
No Posisi Pengala Orang/
Pendidikan Profesi Keahlian
man Bulan
Tenaga Ahli :

S2 Teknik
1 Team Leader Ahli Madya Arsitektur 7 Tahun 1 org
Arsitektur

Ahli Teknik
SKA Ahli Madya Teknik
2 Bangunan S1 Teknik Sipil 5 Tahun 1 org
Gedung
Bangunan Gedung

Ahli Teknik SKA Ahli Madya


3 S1 teknik Elektro 5 Tahun 1 org
Elektrikal Teknik Elektrikal

Ahli Arsitektur S1 Teknik SKA Ahli Madya


4 5 Tahun 1 org
Landscape Arsitektur Arsitektur Landscape

Ahli
Kelembagaan SKA Ahli Madya
5 S1 Teknik Sipil 5 Tahun 1 org
/Manajemen Manaemen Konstruksi
Konstruksi
Tenaga Pendukung :

1 Surveyor S1 Teknik Sipil - 3 Tahun 2 org

D3 Teknik
2 Operator CAD - 3 Tahun 1 org
Arsitektur

Operator
3 SMA/Sederajat - 3 Tahun 1 org
Komputer

Administrasi/ S1/D3 Ekonomi


4 - 2 Tahun 1 org
Keuangan Akuntansi

8|
16. Pelaporan Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
a. Tahap Persiapan dan Penyusunan Konsepsi Perancangan,
1) Laporan Pendahuluan, berisi antara lain:
- Penyiapan rencana teknis berupa program kerja yang
merupakan interprestasi Konsultan terhadap KAK yang
mencakup program kegiatan secara detail, jadwal
pelaksanaan pekerjaan, konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, jadwal penugasan personil, dll
- Konsep skematik rencana teknis termasuk program ruang /
organisasi hubungan ruang berdasarkan data dan informasi
hasil survey dan data & informasi dari instansi terkait,
rencana tata kota.
- Gambar Perspektif yang menunjukkan penampilan
bangunan dari sudut tertentu.
- Laporan data dan informasi lapangan dan lain-lain

2) Melakukan presentasi/pembahasan tahap konsepsi


perancangan

b. Tahap Penyusunan Pra Rancangan


1) Laporan Antara Tahap Penyusunan Pra Rancangan, berisi ntara
lain:
- Gambar-gambar rencana tapak meliputi gambar situasi /
Site Plan dan Blok Plan
- Gambar Denah, Tampak, Potongan dan layout lantai
- Tata letak pembagian ruang secara skematik berdasarkan
acuan kebutuhan yang telah disampaikan
- Konsep dasar ruang luar bangunan
- Diagram skematik sistem mekanikal dan elektrikal
- Garis besar spesifikasi teknis material dan peralatan
- Hasil konsultasi dengan dengan Pemda Setempat

2) Melakukan presentasi/pembahasan tahap

c. Tahap Penyusunan Pengembangan Rancangan


1) Laporan Antara Tahap Penyusunan Pengembangan Rancangan,
berisi ntara lain:
- Gambar arsitektur bangunan, struktur bangunan, interior,
mekanikal & elektrikal, lansekap dan halaman luar
bangunan dengan skala sesuai kebutuhan ( 1:200, 1:100,
1:50)
- Spesifikasi material dan peralatan yang yang digunakan
secara lebih rinci.
- Perkiraan biaya yang lebih rinci dan teliti.
- Perhitungan-perhitungan yang diperlukan

9|
2) Gambar Perpspektif 3D
3) Animasi 3D
4) Melakukan presentasi/pembahasan tahap Penyusunan
Pengembangan Rancangan

d. Tahap Penyusunan Rancangan Detail


1) Laporan Akhir perencanaan berisi seluruh kegiatan
perencanaan secara lengkap dengan perhitungan-perhitungan
yang dapat dipertanggung-jawabkan.
2) Gambar-gambar teknis pelaksanaan secara lengkap dan detail
meliputi bidang arsitektur bangunan, struktur bangunan,
interior, mekanikal, elektrikal, plumbing, lansekap dan
halaman luar, dalam skala 1:200, 1:200, 1:50 atau sesuai
kebutuhan
3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) lengkap dengan
spesifikasi material dan peralatan yang digunakan.
4) Softcopy data perencanaan dalam Flashdisk berisi : Gambar,
Spesifikasi Teknis, RAB, Animasi dan Laporan-laporan

e. Tahap Tender Konstruksi Fisik


1) Dokumen tender, dan membantu unit layanan pengadaan
barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan
barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam menyusun
program dan pelaksanaan tender.
2) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam
melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen tender, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.

f. Tahap Pengawasan Berkala saat Pelaksanaan Konstruksi Fisik

1) Dokumen gambar rencana teknis bangunan yang telah


disesuaikan dengan perubahan, tambahan dan perbaikan
sesuai berita acara pelelangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan dilapangan (gambar pelaksanaan).
2) Laporan akhir Pengawasan Berkala.
3) Konsultan Perencana mempunyai kewajiban terhadap hasil
perencanaan dan melakukan pengawasan berkala sampai
dengan bangunan gedung tersebut selesai 100 %
dilaksanakan (Serah Terima Pertama Pekerjaan Konstruksi).

17. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
dalam Negeri oleh Tenaga Ahli (SDM) lokal/nasional dan di dalam wilayah Negara
10 |
Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

18. Alih Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat memberikan
Pengetahuan manfaat dalam alih pengetahuan secara optimal melalui kemitraan
dengan media diskusi secara rutin dan pembahasan secara berkala
dengan Tim Teknis dan/atau pegawai di lingkungan Dinas PUPR
Provinsi Kalimantan Selatan.

23. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan masukan bagi
konsultan Perencana dalam menyusun DED dan melaksanakan
pembahasan bersama pemberi tugas dan Tim Penilai sekaligus sebagai
pedoman untuk tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai konsultan
perencana pada kegiatan ini.

Banjarbaru, 06 Januari 2020

Kepala Dinas PUPR


Provinsi Kalimantan Selatan
Selaku Pengguna Anggaran

ROY RIZALI ANWAR, ST, MT


Pembina Utama Muda
NIP. 19810430 200312 1 006

11 |

Anda mungkin juga menyukai