Anda di halaman 1dari 6

Perawatan di rumah: apa dan mengapa?

Perawatan di rumah untuk usia lanjut adalah suatu upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh (baik segi promosi, prevensi, kurasi, dan rehabilitasi) untuk pasien usia lanjut
yang dilakukan oleh tenaga medik/paramedik di rumah pasien, dengan keterlibatan anggota
keluarga lain yang tinggal di rumah. Perawatan di rumah sebenarnya bukan monopoli
pasien berusia lanjut, namun data di luar negeri menunjukkan dari seluruh upaya perawatan
di rumah yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional, 85%nya dilakukan terhadap
pasien-pasien berusia lanjut. Perawatan di rumah secara prinsip dapat dilakukan oleh siapa
saja, mulai dari tenaga kesehatan profesional (dokter, perawat, fisioterapis), ahli gizi, care-
giver, hingga pekerja sosial. Yang penting adalah bahwa untuk melakukan perawatan usia
lanjut di rumah siapapun harus dibekali prinsip-prinsip pelayanan kesehatan bagi usia lanjut
yang bersifat paripurna dan interdisiplin.

Pasien usia muda yang mengalami perawatan di rumah sakit (akibat suatu penyakit yang
seringkali akut) umumnya kemudian akan pulih sepenuhnya dengan cepat tanpa perlu
bantuan tambahan. Hal tersebut sering tidak terjadi pada pasien berusia lanjut. Pasca
perawatan di rumah sakit, walaupun penyakit akutnya sudah teratasi, seringkali pada proses
pemulihan masih membutuhkan bantuan dan pendampingan sebelum sepenuhnya kembali ke
kondisi semula. Pada beberapa kasus bahkan proses pemulihan ini berjalan sedemikian
lambat dan berhenti pada tahap tertentu sehingga sebagian atau seluruh aktivitasnya perlu
dibantu, serta perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk membantu proses pemulihan agar
pasien sedapat mungkin kembali ke kondisi semula sebelum sakit.

Bagaimana melakukan perawatan di rumah bagi usia lanjut?

Mempertimbangkan karakteristik pasien usia lanjut yang berbeda dengan usia muda,
terlebih lagi mereka yang pasca perawatan di rumah sakit masih membutuhkan bantuan
untuk pemulihannya, melakukan pengkajian dan memberikan perawatan bagi usia lanjut di
rumah ada hal-hal khusus yang harus diperhatikan. Secara umum, pasien usia lanjut
(geriatri) membutuhkan suatu pengkajian khusus yang meliputi berbagai komponen yang
disebut sebagai Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) atau Pendekatan Paripurna
pada Pasien Geriatri (P3G).

Komponen-komponen yang harus dikaji pada saat melakukan perawatan usia lanjut di
rumah adalah:
1. Kondisi fisik-medik
2. Status mental dan kognitif
3. Status fungsional
4. Status nutrisi
5. Penggunaan obat-obatan
6. Dukungan sosial (social support)
7. Pengkajian keselamatan dan keamanan rumah/lingkungan
Seperti sudah disebutkan di atas, pelayanan kesehatan usia lanjut di rumah harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang sudah dibekali prinsip-prinsip pelayanan yang komprehensif dan
interdisiplin. Seorang dokter atau perawat yang melakukan perawatan usia lanjut di rumah,
yang karena keterbatasan seringkali datang seorang diri, harus menempatkan dirinya
sebagai anggota dan berlaku sebagai wakil dari suatu tim interdisiplin.

Kiat Merawat Lansia Di Rumah


Pendahuluan.

 Di Indonesia lansia umumnya tinggal di rumah, ini merupakan hal biasa, sebagai penghangat
suasana, pengayom keluarga dan tempat mengadu.
 Apabila lansia sakit, menjadi terganggu mobilitas dan kemandiriannya, ini menjadi masalah
dan menjadi layaknya seorang pasien.
 Proses menua bukanlah suatu penyakit, menjadi tua merupakan penjumlahan semua
perubahan yang terjadi dengan berlalunya waktu.
 Umumnya penyakit pada lansia adalah penyakit kronik diselingi serangan akut.
 Urutan penyakit terbanyak pada lansia adalah : Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Sendi
dan Tulang, Kencing Manis serta penyakit Sistem Pernafasan, penyakit ini berpeluang
menimbulkan kecacatan dan menggangu kemandirian.
 Diperlukan upaya pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi yang dilaksanakan beruntun dan
berkesinambungan.

Merawat Lansia.

 Pekerjaan merawat lansia adalah bukan pekerjaan yang ringan.


 Merupakan pekerjaan yang sangat mulia dengan niat yang teguh dan ikhlas.
 Diperlukan perawatan jangka pendek & jangka panjang.
 Siapa saja yang bisa menjadi pengasuh lansia ? yaitu setip orang yang sempat, tahu cara
merawat dan mau merawat serta mampu bekerja sama dengan orang lain.

Gejala dan Tanda Penyakit Pada Lansia.

 Gejala jatuh, jangan hanya terpaku pada luka atau jejas saja, cari penyebab jatuh.
 Mengompol (sering tidak dikeluhkan karena malu), sering merupakan gejala infeksi paru,
jantung atau infeksi saluran kemih.
 BAB tidak terkontrol, bisa karena infeksi saluran nafas berat, stroke atau kelumpuhan saraf
tulang belakang.
 Penurunan / perubahan tingkat kesadaran lansia tersering menyebabkan dibawa ke Instalasi
Gawat Darurat.
 Mengantuk, tidur terus menerus, kadang mengamuk/gaduh, gelisah, jawaban tidak jelas,
pola pikir kacau, tidak bisa konsentrasi terhadap pokok pembicaraan, perubahan pola tidur
dan pola perilaku.
 Ketidakmampuan untuk bergerak : tidak mau makan di meja makan, terbaring di tempat
tidur saja, tidak mau mandi, hati-hati dan curiga ini adalah gejala awal gangguan
kemampuan bergerak !!.
 Imobilisasi, dapat menyebabkan luka tekan biasanya di punggung bagian bawah dekat tulang
ekor & infeksi paru, hal ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian karena terjadi
infeksi berat.

Tindakan Awal Yang Perlu Dilakukan.

 Perubahan / penurunan kesadaran serta perubahan perilaku :


o Amankan dari hilang atau tanpa pengawasan.
o Cari petugas kesehatan untuk menentukan apakah perlu perawatan ?
o Apabila terjadi penurunan kesadaran, baringkan dengan posisi miring, jalan nafas
terjaga/tidak tersedak.
o Apabila demam kompres dengan air hangat, bila menggigil berikan selimut dan
usahakan ada yang menunggui.
 Lansia yang berperilaku tidak lazim atau "menjengkelkan" jangan ditanggapi dengan emosi
coba mengerti perubahan dengan sabar.
 Lansia yang mengeluh jatuh, riwayat jatuh atau berjalan tidak stabil, carilah jejas dan diobati
atau cari penyebab jatuh.
 Jika ada cedera kepala/pusing, baringkan.
 Teliti lokasi yang rawan menyebabkan jatuh, seperti lokasi yang sering didatangi apakah
berbahaya, perbedaan tinggi lantai, licin, anak tangga tidak jelas terlihat, karpet/keset terlipat
dll.
 Apabila mengompol, yakinkan agar tidak perlu malu dan yakinkan bahwa keluhan dapat
diatasi, lakukan penjadwalan minum dan pengaturan waktu berkemih.
 Bila tidak dapat bergerak sendiri, ubah posisi berbaringnya tiap 2 jam dan digerakkan
sendinya.
 Apabila terdapat luka tekan, olesi dengan minyak kelapa (untuk tahap awal) atau obat merah
(untuk luka mengelupas), posisi daerah yang tertekan diubah-ubah tiap jam.

Simpulan.

 Merawat lansia.
o Oleh siapa saja yang sempat, mau dan tahu cara merawatnya.
o Dapat dipelajari dan dilatih hingga terampil.
o Didasarkan rasa cinta, sabar dan tulus.
o Melalui pendekatan individu, mencakup aspek fisik, mental, sosial dan spiritual.
 Penting untuk mengenali gejala awal penyakit pada lansia dan mengatasinya.

Perawatan di rumah untuk Lansia adalah suatu pelayanan kesehatan menyeluruh (segi
promosi, prevensi, kurasi, dan rehabilitasi) untuk pasien Lansia yang dilakukan tenaga
medik/paramedik di rumah pasien, dengan keterlibatan anggota keluarga lain yang tinggal di
rumah.

Perawatan di rumah bukan monopoli pasien Lansia, namun data di luar negeri menunjukkan
dari seluruh upaya perawatan di rumah yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional,
85%nya dilakukan terhadap pasien berLansia.

Perawatan di rumah secara prinsip dapat dilakukan siapa saja, mulai tenaga kesehatan
profesional (dokter, perawat, fisioterapis), ahli gizi, care-giver, hingga pekerja sosial. Yang
penting adalah bahwa untuk melakukan perawatan Lansia di rumah siapapun harus dibekali
prinsip pelayanan kesehatan bagi Lansia yang bersifat paripurna dan interdisiplin.

Pasien usia muda yang mengalami perawatan di rumah sakit (akibat suatu penyakit yang
seringkali akut) umumnya akan pulih sepenuhnya dengan cepat tanpa perlu bantuan
tambahan. Hal tersebut sering tidak terjadi pada pasien Lansia.

Pasca perawatan di rumah sakit, walaupun penyakit akutnya sudah teratasi, seringkali pada
proses pemulihan masih membutuhkan bantuan dan pendampingan sebelum sepenuhnya
kembali ke kondisi semula.

Pada beberapa kasus bahkan proses pemulihan ini berjalan sedemikian lambat dan berhenti
pada tahap tertentu sehingga sebagian atau seluruh aktivitasnya perlu dibantu, serta perlu
dilakukan upaya-upaya khusus untuk membantu proses pemulihan agar pasien sedapat
mungkin kembali ke kondisi semula seperti sebelum sakit.

Mempertimbangkan karakteristik pasien usia lanjut yang berbeda dengan usia muda, terlebih
lagi mereka yang pasca perawatan di rumah sakit masih membutuhkan bantuan untuk
pemulihannya, dan memberikan perawatan bagi Lansia di rumah ada hal-hal khusus yang
harus diperhatikan.

Secara umum, pasien Lansia (geriatri), membutuhkan suatu pengkajian khusus yang meliputi
berbagai komponen yang disebut sebagai Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) atau
Pendekatan Paripurna pada Pasien Geriatri (P3G).

Komponen-komponen yang harus dikaji adalah:


1. Kondisi fisik-medik; 2. Status mental dan kognitif; 3. Status fungsional; 4. Status nutrisi; 5.
Penggunaan obat-obatan; 6. Dukungan sosial (social support); 7. Pengkajian keselamatan dan
keamanan rumah/lingkungan.

Seperti sudah disebutkan, pelayanan kesehatan Lansia di rumah harus dilakukan tenaga
kesehatan yang sudah dibekali prinsip pelayanan yang komprehensif dan interdisiplin.
Seorang dokter atau perawat yang melakukan perawatan Lansia di rumah, yang karena
keterbatasan seringkali datang seorang diri, harus menempatkan dirinya sebagai anggota dan
berlaku sebagai wakil dari suatu tim interdisiplin.

Pelayanan kesehatan Lansia di rumah sudah menjadi kebutuhan. Dalam perawatan pasien
usila di rumah, prinsip P3G/CGA dengan berbagai komponennya harus selalu dilakukan.
Pengkajian status fungsional dan mobilitas harus menjadi komponen penting, serta keamanan
rumah dan lingkungan harus diperhatikan.

Mengingat perawatan Lansia dirumah menjadi kebutuhan besar di masa mendatang, perlu ada
upaya serius dari seluruh komponen (komunitas, tenaga kesehatan, pemerintah) untuk
membentuk sistem pelayanan kesehatan bagi usia lanjut di rumah yang komprehensif dan
terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai