Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
KAMPUS PASURUAN
SILABUS
Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat, Dan Manajemen Bencana II
Kode Mata Kuliah : KPV 0604
Semester/Tahun Akademik : VI/1920 Genap
SKS : 6 SKS (TM: 3 SKS, PL: 3 SKS)
Koordinator Mata Kuliah : Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep.,M.Kes
Tim Pengajar : Ns. Mukhammad Toha., M.Kep
Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep.,M.Kes
Ns. Mokh Sujarwadi.,M.Kep
Ns. Dian Rahmadin Akbar.,M.Kep
Ns. Ayu Dewi Nastiti.,M.Kep
Ns. Evy Aristawati.,M.Kep
Diskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang asuhan keperawatan gawat
darurat pada gangguan sistem tubuh dan penatalaksanaan
trauma kegiatan belajar dilakukan melalui kuliah, diskusi,
praktek klinik dan penugasan.
Capaian Pembelajaran Matakuliah : 1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri (CP.S.10)
2. Menguasai konsep dan prinsip kegawatdaruratan, trauma
dan manajemen bencana (CP.P.11)
3. Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan
menganalisis data serta metode yang sesuai dan dipiih dari
beragam metode yang sudah maupun belum baku dan
dengan menganalisis data (CP.KU.01)
4. Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur (CP.KU.02)
5. Mampu mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan
klinis (CP.KK.02)
Bahan Kajian : Konsep dasar pertolongan pertama gawat darurat sistem tubuh
dan trauma sebagai landasan untuk diterapkan pada asuhan
keperawatan pada kegawatdaruratan.
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem tubuh
b. Menyebutkan penyebab gawat darurat sistem tubuh
c. Menjelaskan penyebab gawat darurat sistem tubuh
d. Menjelaskan prinsip penanganan awal gawat darurat sistem
tubuh
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem pernafasan.
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat
sistem pernafasan (asma, ARDS, emboli, aspirasi
benda asing dan gas beracun)\
b. Penyebab gawat darurat sistem pernafasan (asma, ARDS,
emboli, aspirasi benda asing dan gas beracun)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem pernafasan
(asma, ARDS, emboli, aspirasi benda asing dan gas beracun)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem pernafasan (asma,
ARDS, emboli, aspirasi benda asing dan gas beracun)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem kardiovaskuler.
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem
kardiovaskuler (shock, gagal jantung)
b. Penyebab gawat darurat sistem kardiovaskuler (shock, gagal
jantung)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem kardiovaskuler
(shock, gagal jantung)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem kardiovaskuler
(shock, gagal jantung)
Konsep pertolongan kegawatan intoksikasi makanan dan obat
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat
trauma intoksikasi makanan,obat dan gigitan binatang
b. Patofisiologi trauma intoksikasi makanan,obat dan gigitan
binatang
c. Tanda dan gejala trauma intoksikasi makanan,obat dan
gigitan binatang
d. Penanganan awal gawat darurat intoksikasi makanan,obat
dan gigitan binatang
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem persyarafan
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat
sistem persyarafan (stroke, hipertensi, GBS,
miestenia gravis)
b. Penyebab gawat darurat sistem persyarafan (stroke,
hipertensi, GBS, miestenia gravis)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem persyarafan
(stroke, hipertensi, GBS, miestenia gravis)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem persyarafan
(stroke, hipertensi, GBS, miestenia gravis)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem endokrin
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat
sistem endokrin (hiperglikemia, hipoglikemia, SIADH,
krisis thyroid)
b. Penyebab gawat darurat sistem endokrin (hiperglikemia,
hipoglikemia, SIADH, krisis thyroid)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem endokrin
(hiperglikemia, hipoglikemia, SIADH, krisis thyroid)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem endokrin
(hiperglikemia, hipoglikemia, SIADH, krisis thyroid)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem perkemihan
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem
perkemihan (gagal ginjal)
b. Penyebab gawat darurat sistem perkemihan (gagal ginjal)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem perkemihan
(gagal ginjal)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem perkemihan
(gagal ginjal)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem pencernaan
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem
pencernaan (perdarahan saluran cerna)
b. Penyebab gawat darurat sistem pencernaan (perdarahan
saluran cerna)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem pencernaan
(perdarahan saluran cerna)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem pencernaan
(perdarahan saluran cerna)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem muskuloskeletal
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem
muskuloskeletal (compartemen syndroma)
b. Penyebab gawat darurat sistem muskuloskeletal
(compartemen syndroma)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem
muskuloskeletal (compartemen syndroma)
d. Penanganan awal gawa darurat sistem muskuloskeletal
(compartemen syndroma)
Konsep pertolongan kegawatan penyakit sistem integumen
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat sistem
integumen (luka bakar)
b. Penyebab gawat darurat sistem muskuloskeletal
(compartemen syndroma)
c. Tanda dan gejala awal gawat darurat sistem integumen
(luka bakar)
d. Penanganan awal gawat darurat sistem integumen
(luka bakar)
Konsep pertolongan kegawatan trauma kepala
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat trauma kepala
b. Patofisiologi trauma kepala
c. Tanda dan gejala trauma kepala
d. Penanganan awal gawat darurat trauma kepala
Konsep pertolongan kegawatan trauma dada
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat trauma
dada
b. Patofisiologi trauma dada
c. Tanda dan gejala trauma dada
d. Penanganan awal gawat darurat trauma dada
Konsep pertolongan kegawatan trauma abdomen
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat trauma
abdomen
b. Patofisiologi trauma abdomen
c. Tanda dan gejala trauma abdomen
d. Penanganan awal gawat darurat abdomen
Konsep pertolongan kegawatan trauma extremitas
a. Pengertian pertolongan pertama gawat darurat trauma
extremitas
b. Patofisiologi trauma extremitas
c. Tanda dan gejala trauma extremitas
d. Penanganan awal gawat darurat trauma extremitas
Referensi : 1. Affeltrnger, B., Alcedo, Amman, W.J., Arnold, M., 2006.
Living with Risk, “A Global Review of Disaster Reduction
Initiatives”. Buku terjemahan oleh MPBI (Masyarakat
Penanggulangan Bencana Indonesia), Jakarta.
2. AHA. 2015. Guidlaine 2015 CPR & ECC.
3. Alkatiri J. 2007. Resusitasi Kardio Pulmonal dalam Sudoyo
W Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta :
FKUI
4. Bidang Pendidikan dan Pelatihan PPNI Provinsi Jawa Timur.
2017. Materi Pelatihan PPGD. Surabaya : Bidang Diklat
PPNI Provinsi Jawa Timur.
5. Guyton & Hall .1997. Review of medical Physiologi.
Philadelphia: JB.Lippincot
6. Hudak Gallo. 1997. Keperawatan Kritis I Pendekatan
Holistik. Jakarta : EGC
7. Kartikawati DN. 2011. Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan
Gawat Darurat. Jakarta : Salemba Medika
8. Mark S. 2015 American Heart Association Guidelines
Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency
Cardiovascular Care. Circulation. 2015;132:S444-S464
9. Mancini, ME. 1994. Seri Pedoman Praktis Prosedur
Keperawatan Darurat. Jakarta : EGC
10. Schumar dkk. 1997. Seri Skema Diagnosis dan
Penatalaksanaan Gawat Darurat Medis. Jakarta: Binarupa
Aksara

Anda mungkin juga menyukai