Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TM III DENGAN

KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG DENGAN INTERVENSI


PEMASANGAN KINESIO TAPING
DI X

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh:
Mega Kusumawati
1810104472

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TM III DENGAN
KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG
DENGAN INTERVENSI PEMASANGAN KINESIO TAPING
DI X

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh:
Mega Kusumawati
1810104472

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019

1
2

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai

dari konsepsi sampai tiga bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai enam

bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai Sembilan bulan. Selama

kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan besar yang bisa membuat ibu

hamil seringkali merasa tidak nyaman. Pada trimester ketiga ketidaknyamanan

yang sering dialami oleh ibu hamil meliputi sering buang air kecil, rasa panas

dalam perut, kesulitan mencerna, haemorrhoids, konstipasi, sakit punggung/nyeri

punggung, dan sesak nafas/terengah-engah (Prawirohardjo,2013).

Pada kehamilan trimester tiga, seiring membesarnya uterus

danpenambahan berat badan maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan

sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang

tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh,

terutama pada daerah punggung belakang (Ahmad et al.,2012).Nyeri punggung

juga bisa disebabkan karena perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan

pada jaringan lunak penyangga dan penghubung sehingga menyebabkan

menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot (Prabawo& Wahyuni, 2012).

Nyeri punggung saat kehamilan apabila tidak ditangani dengan baik dapat

menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk. Ibu hamil yang

mengalami nyeri punggung akan kesulitan didalam menjalankan aktivitas seperti

berdiri setelah duduk, berpindah dari tempat tidur, duduk terlalu lama, berdiri

terlalu lama, membuka baju dan melepaskan baju, maupun mengangkat dan
3

memindahkan benda-benda sekitar (Vermani, et al, 2009). Nyeri punggung yang

tidak segera diatasi, juga bisa mengakibatkan nyeri punggung jangka panjang,

meningkatkan kecenderungan nyeri punggung pascapartum, dan nyeri punggung

kronis yang akan lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan (Fraser, 2009).

Prevalensi ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu hamil terjadi lebih

dari 50% di Amerika Serikat, Kanada, Iceland, Turki, Korea, dan Israel.

Sementara yang terjadi di negara non-skandinavia seperti Amerika bagian utara,

Afrika, Timur Tengah, Norwegia, Hongkong maupun Nigeria lebih tinggi

prevalensinya yang berkisar antara 70% hingga 89,9% (Fraser dan Cooper,

2011). Di Indonesia didapatkan bahwa 60-80% ibu hamil mengalami nyeri

punggungpada kehamilannya (Mafikasari, 2015).

Penatalaksanaan nyeri punggung saat kehamilan bervariatif

sepertipenatalaksanaanfarmakologis maupun non farmakologis.Pemberian

Asetaminofen,opioid, anti depresanajuvan, dan antikonvulsantermasuk

penatalaksanaan nyeri secara farmakologis sedangkan penatalaksanaan non

farmakologis meliputi mempertahankan postur tubuh yang baik, mengusahakan

mekanik tubuh yang tetap saat mengangkat beban, menghindari membungkuk

berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat, mengayunkan

panggul/miringkan panggul, munakan sepatu tumit rendah, sepatu tumit tinggi

tidak stabil dan memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis,

melakukan kompres hangat pada punggung (bantalan pemenas, mandi pakai air

hangat, duduk dibawah siraman air hangat), pijatan/usapan pada punggung, untuk

istirahat/tidur, dan kinesio taping(Sinclair, 2014).

Salah satu penatalaksanaan non farmakologis untuk mengatasi nyeri

punggung saat hamil adalah dengan caramenggunakan kinesio taping yang


4

diaplikasikan selama 1 minggu pada punggung ibu hamil. Efek lifting pada

kinesio taping berpengaruh terhadap system limfatik. Dengan adanya efek lifting

pada kinesio taping akan membantu aliran limfatik menjadi normal, sehingga

terjadi penurunan tingkat nyeri (Sayed, 2012).

Upaya pemerintah dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu

adalah mengadakan program pelayanan antenatal terpadu. Pelayanan antenatal

terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan

kepada semua ibu hamil, yang meliputi pemeriksaan KIA, pemeriksaan

laboraturium seperti HbsAg, HIV/AIDS, GDS, konsultasi gizi, konsultasi gigi,

konsultasi psikologi, dan pemeriksaan dokter umum.Oleh karena itu, sangat

disarankan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan selama kehamilan

khususnya antenatal terpadu untuk mendapatkan penjelasan tentang semua yang

menjadi keluhan ibu hamil dan jika ada permasalahan pada ibu hamil bisa

terdeteksi lebih awal(Depkes RI, 2010).

Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal

diatur dalam Permenkes No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan

Praktik Bidan pada pasal 19 yaitu pemberian pelayanan kesehatan ibu yang salah

satunya adalah pada masa kehamilan.Pada kasus ketidaknyamanan nyeri

punggung bidan di X memberikan asuhan dengan memberikan KIE yang

meliputi KIE mengenai nyeri punggung pada masa kehamilan trimester III adalah

hal yang fisiologis dan memberikan KIE cara penanganan nyeri punggung pada

ibu hamil trimester III yaitu dengan cara jangan terlalu lama tidur dengan posisi

terlentang tetapi cara tidur miring kanan kiri secara bergantian, dan memberikan

saran agar tidak menggunakan sandal atau sepatu yang bertumit tinggi.
5

Kepedulian masyarakat mengenai ketidaknyamanan pada kehamilan

khususnya pada trimester III sudah cukup bagus, ibu hamil biasanya periksa

ketenaga kesehatan bila mengalami hal tersebut. Namun masih terdapat ibu hamil

yang belum bisa mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan dan menganggap

itu sebagai hal yang wajar dan biasa khususnyaketidaknyamanan nyeri punggung

pada ibu hamil. Kondisi perubahan fisik pada ibu hamil akan membuat ibu

merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Oleh karena itu, perhatian ibu

hamil terhadap masalah ini sangat penting.

Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di X

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan

Ketidaknyamanan Nyeri Punggung dengan Intervensi Pemasangan Kinesio

Taping di X”.

B. Batasan Masalah

Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah kebidanan

dengan ketidaknyamanan nyeri punggung dengan intervensi pemasangan kinesio

taping di , karena

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan

ketidaknyamanan nyeri punggung dengan intervensi pemasangan kinesio taping

di X?”

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
6

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mampu melakukan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan nyeri punggung

dengan intervensi pemasangan kinesio taping di X.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada kasus

ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu hamil di X.

b. Mampu melakukan analisa terhadap kasus ketidaknyamanan nyeri

punggung pada ibu hamil di X.

c. Mampu melakukan penatalaksanaan untuk kasus ketidaknyamanan nyeri

punggung pada ibu hamil di X.

d. Mampu membandingkan intervensi yang telah diberikan pada kasus

ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu hamil dengan PICOT di X.

e. Mampu mencari faktor penyebab ketidaknyamanan nyeri punggung pada

ibu hamil berdasarkan hasil observasi di X

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu

sebagai sumber informasi mengenai asuhan kebidanan ketidaknyamanan

nyeri punggung pada ibu hamil.

2. Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

puskesmas untuk meningkatkan dan pengembangan manajemen asuhan pada

ibu hamil dengan ketidaknyamanan nyeri punggung.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini kiranya dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan

peneliti, agar mampu menerapkan manajemen asuhan pada ibu hamil dengan

ketidaknyamanan nyeri punggung.


7

4. Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

wawasan responden tentang penatalaksaan ketidaknyamanan nyeri punggung

pada ibu hamil.

F. Ruang Lingkup

1. Lingkup materi

Ruang lingkup pada studi kasus ini dibatasi mengenai asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan nyeri punggung dengan

intervensi pemasangan kinesio taping, karenadari hasil studi pendahuluan

yang peneliti lakukan di X selama satu minggu yang mengalami nyeri

punggung pada kehamilannya yang bila tidak ditangani bisa mengakibatkan

nyeri punggung jangka panjang dan susah untuk disembuhkan.

2. Lingkup responden

Ruang lingkup responden studi kasus ini adalah ibu hamil dengan

ketidaknyamanan nyeri punggung pada trimester III, subjek pada penelitian

ini adalah dua orang ibu hamil trimester III

3. Lingkup waktu

Penyusunan laporan dilakukan dari bulan Februari sampai 2019,

dimulai dari pengajuan judul sampai penyusunan dan pengumpulan laporan

studi kasus.

4. Lingkup tempat

Studi kasus ini dilakukan di X

G. Keaslian Penelitian

1. Niasari (2014), meneliti dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Ny. A Umur 24 tahun G1P0A0UK 32 Minggu Dengan Nyeri Punggung di


8

Puskesmas Ungaran Semarang”. Asuhan yang diberikan adalah pemberian

KIE mengenai nyeri punggung dan memberikan kompres hangat pada

punggung ibu hamil selama 10 hari. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu

hamil trimester III dengan Nyeri Punggung sebanyak 1 responden, cara

pengambilan sampel dengan Quota sampling. Metode penelitian

menggunakan design penelitian deskriptif. Cara pengumpulan data:

wawancara lisan kepada ibu hamil dengan menggunakan format pengkajian

ibu hamil, pengamatan (observasi) pada ibu hamil, dilakukan pemeriksaan

umum, dan pemeriksaan tanda vital. Dokumentasi dengan melihat catatan

rekam medik Puskesmas dan bahan referensi tahun 2009-2014. Hasil

penelitian yaitu setelah dilakukan asuhan selama 10 hari, nyeri yang

dirasakan oleh Ny. A menurun.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah jumlah sampel, dalam

penelitian Niasari (2014) menggunakan 1 sampel sedangkan dalam

penelitian ini menggunakan 2 responden. Perbedaan yang kedua yaitu

metode penelitian, dalam penelitian Niasari (2014) menggunakan metode

penelitian deskriptif sedangkan dalam penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kualitatif dengan desain studi kasus, dan perbedaan yang ketiga

yaitu intervensi yang diberikan, dalam penelitian Niasari (2014) diberikan

intervensi berupa KIE mengenai nyeri punggung dan memberikan kompres

hangat pada punggung ibu hamil selama 10 hari sedangkan dalam penelitian

ini dengan intervensi pemasangan kinesio taping pada punggung ibu selama

tujuh hari dengan 2 kali pengaplikasian, pengaplikasian pertama dilakukan

pada hari pertama dengan 3 hari pemasangan, pada hari ketiga kinesio taping

dilepas, dan pada hari ke empat dilakukan pengaplikasian kedua


9

pemasangan kinesio taping untuk 3 hari berikutnya yang akan dilepas pada

hari ke tujuh. Persamaan dengan penelitian ini adalah kriteria responden

yaitu ibu hamil trimester III dengan nyeri punggung.

2. Cahyati (2013), meneliti dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

Trimester III dengan ketidaknyamanan Nyeri Punggung pada Ny. H Umur

29 Tahun G2P1A0 Hamil 34 Minggu dengan Nyeri Punggung di Polindes

Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan”. Asuhan yang

diberikan adalah diberikan KIE tentang nyeri punggung dan senam hamil

secara rutinselama 14 hari. Sampel penelitian yaitu Ny.H Umur 29 Tahun

G1P0A0 Hamil 34 Minggu dengan nyeri punggung. Metode penelitian yaitu

dengan studi kasus deskriptif, teknik pengambilan data antara lain data

primer meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, serta observasi, dan data

sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian

yaitu setelah dilakukan asuhan selama 14 hari, diberikan KIE tentang nyeri

punggung dan senam hamil secara rutin. Hasil yang didapat selama 14 hari,

nyeri punggung ibu berkurang.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah jumlah sampel, dalam

penelitian Cahyati (2013) menggunakan 1 sampel sedangkan dalam

penelitian ini menggunakan 2 responden. Perbedaan yang kedua yaitu

metode penelitian, dalam penelitian Cahyati (2013)menggunakanmetode

penelitian deskriptif sedangkan dalam penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kualitatif dengan desain studi kasus, dan perbedaan yang ketiga

yaitu intervensi yang diberikan, dalam penelitian Cahyati (2013) diberikan

intervensi berupa KIE tentang nyeri punggung dan senam hamil secara rutin

selama 14 hari, sedangkan dalam penelitian ini dengan intervensi


10

pemasangan kinesio taping pada punggung ibu selama tujuh hari dengan2

kali pengaplikasian, pengaplikasian pertama dilakukan pada hari pertama

dengan 3 hari pemasangan, pada hari ketiga kinesio taping dilepas, dan pada

hari ke empat dilakukan pengaplikasian kedua pemasangan kinesio taping

untuk 3 hari berikutnya yang akan dilepas pada hari ke tujuh. Persamaan

dengan penelitian ini adalah kriteria responden yaitu ibu hamil trimester III

dengan nyeri punggung.

3. Faradina (2016), meneliti dengan judul “Asuhan Kebidanan pada ibu hamil

dengan nyeri punggung di Puskesmas Kotagede I”. Sampel yang digunakan

sebanyak 2 orang yaitu pasien I Ny “Ka” Umur 36 tahun G1 P0 A0 Ah0 Usia

Kehamilan 34 Minggu, pasien II yaitu Ny “Is” umur 27 tahun G1 P0 A0 Ah0

Usia kehamilan 33 minggu dengan Nyeri punggung. Asuhan yang diberikan

yaitu rajin mengikuti senam hamil 3x dalam seminggu untuk mengurangi

rasa nyeri punggung yang ibu alami. Metode penelitian yaitu dengan design

penelitian observasional deskriptif. Teknik pengambilan data antara lain data

primer, meliputi pemeriksaan fisik, wawancara serta observasi dan data

sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Pasien pertama

didapatkan hasil nyeri punggung mulai berkurang pada kunjungan ke 2 dan

sudah tidak merasakan nyeri punggung pada saat kunjungan ke 4. Pasien

kedua nyeri punggung berkurang pada kunjungan ke 2 dan tidak merasakan

nyeri punggung lagi pada kunjungan ke 3.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah intervensi yang diberikan,

dalam penelitian Faradina (2016)diberikan intervensi berupa ibu hamil

dengan nyeri punggung dianjukan mengikuti senam hamil 3x dalam

seminggu untuk mengurangi rasa nyeri punggung yang ibu alami, sedangkan
11

dalam penelitian ini dengan intervensi pemasangan kinesio taping pada

punggung ibu selama tujuh hari dengan 2 kali pengaplikasian,

pengaplikasian pertama dilakukan pada hari pertama dengan 3 hari

pemasangan, pada hari ketiga kinesio taping dilepas, dan pada hari ke empat

dilakukan pengaplikasian kedua pemasangan kinesio taping untuk 3 hari

berikutnya yang akan dilepas pada hari ke tujuh. Perbedaan yang kedua

yaitu metode penelitian, dalam penelitian Faradina (2016) menggunakan

metode penelitian observasional deskriptif sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus.

Persamaan dengan penelitian ini adalah jumlah responden yaitu dua

responden, dan kriteria responden yaitu ibu hamil trimester III dengan nyeri

punggung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester III

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama

kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari

bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9

bulan (Prawirohardjo,2013). Selama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami

perubahan besar yang bisa membuat ibu hamil seringkali merasa tidak

nyaman. Adapun beberapa masalah yang sering dialami oleh ibu hamil

trimester ketiga diantaranya adalah:

a. Sering buang air kecil, terjadi akibat tekanan uterus/rahim pada kandung

kemih.

b. Konstipasi, terjadi akibat peningkatan kadar progesteron yang

menyebabkan peristaltik usus melambat.

c. Perut kembung, terjadi akibat penekanan dari uterus yang membesar

terhadap usus besar.

d. Susah tidur, terjadi akibat ketidaknyamanan pembesaran rahim, berkemih

di malam hari, sesak napas, rasa panas di perut, kongesti hidung, sakit

otot, kram, stres dan cemas.

e. Napas sesak, terjadi akibat peninkatan aktivitas metabolisme tubuh

menyebabkan jumlah zat sisa pembakaran CO2 menjadi banyak, serta

pembesaran uterus yang menekan diafragma.

12
13

f. Sakit punggung bawah, terjadi akibat bentuk tulang punggung cenderung

ke depan karena pembesaran rahim serta kadar hormon yang meningkat

menyebabkan kartilago di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek

(Astuti,2010).

2. Nyeri Pungung

a. Definisi

Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yang paling

umum selama kehamilan. Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya

tekanan pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung

sehingga menyebabkan sendi tertekan (Fraser, 2009).

Nyeri punggung merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area

lumbalsakral. Nyeri pungung biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat

pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya.

Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar.

Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap postur

tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat

peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot

punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri (Varney, 2009).

b. Faktor yang menyebabkan nyeri punggung pada kehamilan

1. Usia kehamilan

Nyeri punggung ini biasanya akan meningkat intensitasnya

seiring bertambahnya usia kehamilan karena nyeri ini merupakan

akibat pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya.


14

Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar,

membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat

beban (Varney, 2009).

2) Paritas ibu

Otot-otot abdomen wanita yang lemah sehingga gagal

menopang uterus yang membesar menyebabkan uterus akan

mengendur, yang membuat lengkung punggung semakin memanjang

(Varney, 2009). Hal ini akan meningkatkan risiko nyeri punggung.

Kelemahan otot oabdomen lebih umum terjadi pada wanita yang

terlalu sering hamil (grand multipara) yang tidak melakukan latihan

untuk mengembalikan tonus otot abdomennya tiap kali selesai

melahirkan. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bagian

bawah biasanya meningkat seiring paritas (Ummah,2012).

3) Kenaikan berat badan

Bahwa kenaikan berat badan untuk ibu hamil trimester II dan

III yang normal yaitu 10-12 kg. Jika kenaikan berat badan melebihi

normal dapat menyebabkan postur tubuh yang berlebihan sehingga

pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan yang mengakibatkan otot

disekitar pelvis tidak seimbang sehingga mengalami nyeri punggung

nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan berat

badan(Fraser, 2009).

4) Pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur

Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus,

maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil
15

harus menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus

bergantung dengan kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat

relaksasi sendi, kelelahan serta postur sebelum hamil. Postur tubuh

yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan

pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan

menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung ibu

hamil (Brayshaw, 2008).

5) Aktivitas

Ibu hamil pada trimester III menyebabkan pembesaran uterus

yang membesar mengikuti usia kehamilan. Dengan semakin

membesarnya uterus menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih

lelah untuk beraktivitas dan membuat punggung menyangga perut

lebih lama dalam keadaan yang besar pada saat ibu melakukan

aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk ibu hamil Trimester III

diharapkan untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk

mengurangi adanya nyeri punggung (Sulistyawati,2011).

6) Peningkatan kadar hormon estrogen terhadap ligament

Penyebab nyeri punggung pada wanita hamil adalah adanya

perubahan hormonal, hormon ini merileksasi ligamen di daerah

panggul, sehingga persendian menjadi lebih longgar untuk persiapan

proses melahirkan. Namun, hormon ini juga menyebabkan ligamen

yang menyokong tulang punggung menjadi lebih longgar, sehingga

sering kali timbul rasa nyeri.


16

c. Dampak nyeri punggung pada ibu hamil

Menurut Murkoff (2009, dalam Mafikasari, 2015) mengatakan

bahwa jika nyeri punggung tidak teratasi maka ibu hamil akan mengalami

gangguan rasa nyaman yang dapat mengakibatkan stress, insomnia, dan

gangguan tidur yang lainnya. Hal dapat memperparah terjadinya sakit

punggung yang dapat memicu terjadinya wasir, membuat pencernaan

kurang efesien, mengganggu pernafasan serta peredaran darah, dan

mungkin menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).

d. Cara mengatasi nyeri punggung

1) Farmakologi

Menurut Huldani (2012) penanganan Farmakologi yang dilakukan

untuk nyeri punggung:

a) Asetaminofen

Penggunaan asetaminofen dosis penuh (2 sampai 4 g per

hari) sebagai terapi lini pertama didukung oleh bukti-bukti yang

kuat dan beberapa pedoman terapi (rekomendasi A).Harus

diketahui bahwa pada pasien dengan riwayat alkoholisme, sedang

puasa, memiliki penyakit liver, secara substansial jika dikonsumsi

bersamaan dengan dengan inhibitor siklooksigenase-2 spesifik

(COX-2) atau obat-obat anti-inflamasi (NSAID).

b) Opioid

Sebuah badan literatur ekstensif melaporkan efektivitas jangka

pendek opioid dalam berbagai sindrom nyeri (rekomendasi A).

Beberapa pihak mendukung penggunaan opioid dalam berbagai


17

sindrom nyeri ketika strategi lain tidak mengurangi rasa sakit

secara adekuat, dan ada bukti jelas bahwa obat ini tidak merugikan

pasien dan memberikan peningkatan yang signifikan dan

berkelanjutan.

c) Anti depresan ajuvan dan Antikonvulsan

Meskipun tidak ada penelitian acak berkualitas terkontrol untuk

penggunaan agen ini secara khusus pada nyeri kronis dan

neuropatik, secara didukung secara luas oleh berbagai literatur

(rekomendasi A).Juga harus dicatat bahwa dalam sindrom nyeri

kronis, depresi sering terjadi bersamaan, dan pengobatan depresi

secara agresif sering memberikan bermanfaat.

2) Non farmakologi

Menurut Varney(2010) cara mengatasi nyeri punggung yaitu

mempertahankan postur tubuh yang baik, mengusahakan mekanik

tubuh yang tetap saat mengangkat beban, menghindari membungkuk

berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat,

mengayunkan panggul/miringkan panggul, munakan sepatu tumit

rendah, sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat masalah

pada pusat gravitasi dan lordosis, melakukan kompres hangat pada

punggung (bantalan pemenas, mandi pakai air hangat, duduk dibawah

siraman air hangat), pijatan/usapan pada punggung, untuk

istirahat/tidurmenurut Mafikasari (2015) cara mengatasi nyeri

punggung pada kehamilan yaitu dengan posisi tidur yang baik. Posisi

tidur yang baik bagi ibu hamil tergantung dengan usia


18

kehamilannya,setelah umur kehamilan 16 minggu tidak dianjurkan

untuk tidur dengan posisi terlentang melainkan dnegan posisi tidur

miring kiri ataupun kekanan secara bergantian.

Menurut Sayed (2012) caramengatasi nyeri punggung saat

hamil salah satunya dengan cara menggunakan kinesio taping yang

diaplikasikan selama 1 minggu pada ibu hamil. Berikut tentang

kinesio taping:

a) Kinesio taping

Kinesio taping adalah pita terapi elastis bebas obat yang

digunakan untuk mengobati berbagai masalah muskuloskeletal

seperti cedera, nyeri, disfungsi, dan berbagai gangguan lain

(Mostafavifar, 2012).

Kinesio taping diciptakan oleh seorang ahli kiropraktik

Jepang, Dr Kenso Kase, pada tahun 1970-an. Menurut (Williams

S et al, 2012) kinesio taping memiliki beberapa fungsi, yaitu:

(1) Mendukung otot dan sendi yang cedera

(2) Peningkatan fungsi dan posisi fasia

(3) Meningkatkan stabilitas segmental

(4) Aktivasi aliran darah dan getah bening dengan mengangkat

kulit

(5) Penonaktifan nyeri dengan mengurangi rangsangan

nociceptive
19

b) Manfaat kinesio taping untuk ibu hamil deangan ketidaknyamanan

nyeri punggung

Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan

uterus yang menyebabkan perubahan postur, penambahan berat

badan, pengaruh hormon relaksin terhadap ligament, pertumbuhan

uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan

mengakibatkan teregangnya ligamen penopang yang biasanya

dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri. Hal

inilah yang menyebabkan nyeri punggung. Sejalan dengan

bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan

mengubah postur tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke

depan. Ada kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek

jika otot abdomen meregang sehingga dapat menyebabkan

ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan tambahan

dapat dirasakan diatas ligamen tersebut (Fraser, 2009).

Kinesiotaping berfungsi sebagai metode pendukung

rehabilitasi dan modulasi beberapa proses fisiologis. Efek lifting

pada kinesio taping berpengaruh terhadap system limfatik. Ketika

terjadi inflamasi, sistem limfatik pada superficial dan deep

limfatic vessels akan penuh. Dengan adanya efek lifting pada

kinesio taping akan membantu aliran limfatik menjadi normal,

sehingga terjadi penurunan tingkat inflammasi (Sabbour, 2011).


20

c) Cara menggunakan kinesio taping untuk nyeri punggung ibu

hamil

Cara mengaplikasikan kinesio taping pada nyeri punggung

pada ibu hamil adalah dengan menggunakan tiga band kinesio

berbentuk I dengan lebar 5 cm dan ketebalan 0,5 mm. Dua pita

dipasang secara vertikal dari daerah krista iliaka posterior bagian

bawah ke daerah rusuk kedua belas bagian atas , masing masing

dipasangkan pada kedua sisi tulang belakang. Untuk 1 kinesio

taping dilekatkan secara horizontal, kinesio taping dilekatkan

tegak lurus dengan dua kinesiotaping lainya pada ketinggian sendi

sacroiliaca (Kalinowski et al, 2017).

d) Alat Ukur Nyeri

Visual Analogue Scale (VAS) tidak mengusung label

subdivisi. VAS merupakan skala yang terdiri dari suatu garis

lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pada

ujung skalanya memiliki alat pendeskripsi verbal.VAS

memberikan kebebasan penuh kepada individu untuk

mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dan lebih fleksibel

karena tidak harus dipaksa memilih kata atau angka.

Gambar 2.1. Visual Analogue Scale (VAS)


21

3. Manajemen Varney

Menurut Mufdilah, dkk (2012), Manajemen kebidanan adalah pendekatan

yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah

secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Langkah-langkah manajemen kebidanan :

1. Pengumpulan data dasar

Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien

yang meminta asuhan. Kegiatan mengumpulkan data dimulai saat klien

masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan

kebidanan berlangsung.

a. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2008) Data

subyektif meliputi :

1) Biodata Pasien

Identitas pasien dan penanggung jawab (suami, ayah, keluarga)

Menurut Priharjo (2012), identitas meliputi:

a) Nama pasien : Dikaji dengan nama yang jelas dan

lengkap, untuk menghindari adanya

kekeliruan atau untuk mernbedakan

dengan klien atau pasien lainnya.


22

b) Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui

adanya resiko.

c) Suku/Bangsa : Ditunjukkan untuk mengetahui adat

istiadat dan kebiasaan klien.

d) Agama : Untuk mempermudah bidan dalam

melakukan pendekatan didalam

melakukan asuhan kebidanan.

e) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual

karena tingkat pendidikan

mempengaruhi perilaku kesehatan

seseorang.

f) Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan

pengaruh pekerjaan pasien terhadap

permasalahan keluarga klien.

g) Alamat : Untuk mempermudah hubungan jika

diperlukan dalam keadaan mendesak

sehingga bidan mengetahui tempat

tinggal pasien.

2) Keluhan Utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi terkait dengan masa

nifas misalnya pasien merasa mulas. Keluhan utama pada ibu

nifas post sectio caesarea biasanya nyeri perut bekas operasi,

lemah, pusing, dan susah mobilisasi (Manuaba, 2010).


23

3) Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, berapa kali klien

menikah, sudah berapa lama, jumlah anak, istri keberapa dan

pernikahan pertama pada usia berapa apakah merupakan faktor

predisposisi (Nursalam, 2010).

4) Riwayat Menstruasi

Menarche, siklus, lama menstruasi, banyaknya darah

menstnrasi, teratur atau tidak, keluhan-keluhan yang dirasakan

pada waktu menstruasi (Nursalam, 2010).

5) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Untuk mengetahui jumlah kehamilan sebelumnya dan hasil

akhirnya abortus, lahir, apakah anaknya masih hidup dan apakah

dalam kesehatan yang baik, apakah terdapat komplikasi atau

intervensi pada kehamilan, persalinan ataupun nifas sebelumnya

dan apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya (Nursalam,

2010).

6) Riwayat Keluarga Berencana

Untuk mengetahui apakah alat kontrasepsi yang pernah

digunakan ibu dan lamanya berapa tahun (Nursalam, 2010).

7) Riwayat Kesehatan

Untuk mengetahui riwayat penyakit sekarang, dahulu maupun

penyakit keluarga seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,

DM, hipertensi, epilepsi, serta riwayat keturunan kembar dan

riwayat operasi (Priharjo, 2012).


24

8) Kebiasaan Sehali-hari

Untuk mengetahui kebiasaan pasien sehari-hari dalam

menjaga kebersihan dirinya dan bagaimana pola makan sehari-hari

apakah terpenuhi gizinya atau tidak (Priharjo, 2012).

(a) Pola nutrisi : Untuk mengetahui kebiasaan makan


dan kebutuhan metabolisme.

(b) Pola eliminasi : Untuk mengetahui berapa kali BAB


dan BAK, dan untuk mengetahui fungsi
usus besar dan kandung kemih.
(c) Pola istirahat : Untuk mengetahui bagaimana kualitas
tidur, istirahat dan relaksasi klien.

(d) Pola aktivitas : Untuk mengetahui aktivitas sehari-hari,


termasuk kerja, rekreasi dan acara
santai.

(e) Personal hygiene : Untuk mengetahui kebersihan tubuh


yang meliputi frekuensi mandi, gosok
gigi, gantu baju atau pakaian dalam,
keramas, frekuensi mengganti pembalut
dan cara membersihkan alat
genetalianya. Pada kasus ini personal
hygiene yang kurang tepat dapat
menyebabkan infeksi.
(f) Pola seksualitas : Untuk mengetahui berapa kali
melakukan hubungan seksual dalam
seminggu, dan apakah ada keluhan.

9) Riwayat Psikososial

Menggunakan pendekatan psikologi kesehatan maka akan

diketahui gaya hidup orang tersebut dan pengaruh psikologi

kesehatan terhadap gangguan kesehatan. Pada kasus ibu hamil

dengan ketidaknyamanan nyeri punggunng ibu akan merasa tidak

nyaman karena keadaan yang dialaminya (Nursalam, 2010)


25

b. Data Obyektif

Data obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

laboratorium (Priharjo, 2012).

1) Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum klien apakah baik,

sedang, atau buruk (Ambarwati, 2010).

b) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu seperti :

(1) Compos mentis : Sadar sepenuhnya, dapat menjawab

semua pertanyaan tentang keadaan

sekelilingnya.

(2) Apatis : Keadaan kesadaran yang segan

untuk berhubungan dengan

kehidupan sekitarnya, sikapnya

acuh takacuh.

(3) Somnolen : Keadaan kesadaran yang mau tidur

saja. Dapat dibangunkan dengan

ransang nyeri, tetapi jatuh tidur

lagi.

(4) Delirium : Keadaan kacau motorik yang

sangat memberontak, berteriak-

teriak dan tidak sadar terhadap


26

orang lain, tempat dan waktu.

(5) Sopor : Keadaan kesadaran yang

menyerupai koma, reaksi hanya

dapat ditimbulkan dengan rangsang

nyeri.

(6) Koma : Keadaan kesadaran yang hilang

sama sekali dan tidak dapat

dibangunkan dengan rangsang

apapun (Alimul, 2016).

c) Tanda vital

(1) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko

hipertensi atau hipotensi. Tekanan

darah normal adalah 110/70-120/80

mmHg (Wiknjosastro, 2012).

(2) Suhu : Untuk mengetahui suhu badan

apakah ada peningkatan atau tidak.

Suhu tubuh normal 35,50C- 37,6 0C

(Wiknjosastro, 2012).

(3) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang

dihitung dalam 1 menit. Normalnya

80-90 x/menit (Priharjo, 2012).


27

(4) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi

pernafasan pasien dalam 1 menit,

batas normalnya 18-24x/menit

(Priharjo, 2012).

d) Anthropometri

(1) Tinggi Badan

Untuk mengetahui tinggi badan klien dan mendeteksi

status gizi klien (Priharjo, 2012).

(2) Berat Badan

Untuk mengetahui berat badan dan status gizi klien

(Priharjo, 2012).

2) Pemeriksaan Fisik

a) Rambut : Untuk mengetahui keadaan rambut,

massa, pembengkakan, nyeri tekan,

keadaan tengkorak dan kulit kepala

(Priharjo, 2012).

b) Muka : Keadaan umum pucat atau tidak adakah

kelainan, adakah oedema, adaka plasma

gravidarum (Wiknjosastro, 2012).

c) Mata : Conjungtiva merah muda atau tidak,

sclera putih atau kuning (Wiknjosastro,

2012).
28

d) Hidung : Untuk mengetahui adakah kelainan,

adakah polip, keadaan jalan napas

(Priharjo, 2012).

e) Mulut : Untuk mengetahui kesimetrisan bibir,

warna, kebersihan gigi dan mulut, ada

caries karang gigi tidak, ada stomatitis

atau tidak (Priharjo, 2012).

f) Telinga : Bagaimana keadaan daun telinga,

kebersihan telinga, kesimetrisan telinga,

adakah serumen, massa (Priharjo, 2012).

g) Leher : Untuk mengetahui warna,

pembengkakan, jaringan parut, apakah

ada pembesaran kelenjar thyroid dan

pembesaran kelenjar getah bening

(Priharjo, 2012).

h) Payudara : Untuk mengetahui kesimetrisan bentuk

dan ukuran, apakah ada retraksi dada

kanan, kiri saat bernafas sama, warna

areola, pengeluaran asi (Priharjo, 2012).

(1) Simetris : Simetris atau tidak

(2) Areola : Hyperpigmentasi

(3) Puting susu : Menonjol/tidak

(4) Kolostrum : sudah keluar atau

belum.
29

i) Abdomen : Untuk mengetahui keadaan dan

presentasi janin, Leopold, DJJ, TFU,

presentasi janin (Alimul, 2010).

j) Vagina : Untuk mengetahui apakah ada tanda-

tanda infeksi, pembesaran pada kelenjar

bartholini (Saifuddin, 2010).

k) Anus : Untuk mengetahui adanya haemoroid

dan varices pada anus (Saifuddin, 2010).

2. Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa

atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar

atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang

spesifik.

a. Diagnosa

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup

praktik kebidanan (Varney, 2017).

Diagnosa kebidanan: Ny X umur X tahun PxAxAhx dengan nyeri

punggung pada TM III.

Data subyektif :

Menurut Prawirohardjo (2010), data subjektif meliputi :

1) Ibu mengatakan keadaan post sectio caesarea.

2) Ibu mengatakan kecemasan atau ketidaknyamanan nyeri

punggung
30

Data obyektif :

Menurut Prawirohardjo, (2010), data objektif meliputi :

1) Keadaan umum

2) Kesadaran ibu

3) Vital sign

(a) Tekanan darah

(b) Nadi

(c) Suhu

(d) Nafas

4) TFU

5) Abdomen : Leopold 1,2,3,4

6) DJJ

7) Pemeriksaan haemoglobin

3. Mengidentifikasi Masalah Potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagmosa potensial lain berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian

masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan

(Mufdlilah, dkk, 2012). Masalah yang sering muncul pada ibu hamil TM

III adalah nyeri punggung (Wiknjosastro, 2010).

4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera.
31

5. Penanganan segera pada kasus ini adalah memberikan kenesio taping

pada punggung ibu hamil yang mengalami nyeri punggung

(Wiknjosastro, 2010).

6. Merencanakan asuhan yang komprehensif

Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau

masalah yang sudah diidentifikasi atau antisipasi. Semua keputusan yang

dibuat dalam merencanakan sesuatu asuhan yang komprehensif harus

merefleksikan alasan yang benar berlandaskan pengetahuan, teori yang

berkaitan serta divalidasi dengan apa yang diinginkan dan yang tidak

diinginkan klien (Mufdlilah, dkk, 2012).

7. Melaksanakan perencanaan dan penatalaksanaan

8. Evaluasi

Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan (Mufdlilah,

dkk, 2012). Evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil TM III dengan nyeri

punggung antara lain dengan kinesio taping (Saifuddin, 2010).

4. Teori Pendokumentasian SOAP

Berdasarkan Kepmenkes No 938/Menkes/SK/VIII/2007 :

Pencatatan ditulis dalam bentuk perkembangan catatan SOAP :

1. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa. Menggambarkan hasil

pendokumentasian dari anamnesa terhadap paisen.

2. O adalah objektif, mencatat hasil pemeriksaan. Menggambarkan

pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium yang

dirumuskan dalam data fokus yang mendukung assesment.


32

3. A adalah analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan, dan antisipasi

segera terhadap masalah potensial.

4. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,

tindakan segera, tindakan secara komprehensif. (Menkes, 2017).


33

5. Tinjauan islam
Al-Qur’an surat Luqman ayat 14, yang artinya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu”

Berdasarkan ayat di atas, jika dikaitkan dengan kasus dalam penelitian

ini adalah sesungguhnya seorang ibu hamil dalam keadaan yang lemah

bertambah-tambah, seperti halnya keluhan nyeri punggung pada ibu hamil

akan bertambah sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan. Sesuai dengan

kasus nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil seiring dengan bertambah

besarnya ukuran perut dan bertambahnya usia kehamilan. Mengingat

perjuangan seorang wanita saat hamil bersusah payah dan semakin lemah

sebagai anak hendaknya harus berbakti dan hormat kepada kedua orangtua

kita terutama ibu yang sangat mulia, ikhlas berjuang demi anak-anaknya.

Apabila dilihat dari pandangan islam, hadist riwayat Bukhari yang berbunyi:

Artinya: “tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan


menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut (H.R Bukhari)”.

Hadist ini menjelaskan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki obat

yang dapat digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, ataupun untuk

meringankan penyakit tersebut. Oleh karena itu sebagai manusia kita wajib

untuk berusaha dan berdo’a untuk kesembuhan sebuah penyakit. Hadist ini

juga mengandung dorongan untuk mempelajari pengobatan penyakit-

penyakit badan sebagaimana kita mempelajari obat untuk penyakit-penyakit

hati. Karena Allah Ta’ala telah menjelaskan kepada kita bahwa seluruh jenis
34

penyakit memiliki obat, sehingga kita dapat berusaha untuk mempelajari dan

memperhatikannya.
35

B. Pathway

1. Usia kehamilan
2. Paritas
3. Kenaikan berat badan
4. Pertumbuhan uterus yang menyebabkan
perubahan postur
5. Aktivitas
6. Peningkatan kadar hormon estrogen terhadap
ligament.

Nyeri punggung

Farmakologi :
a. Asetaminofen Non farmakologi:
b. Opioid
c. Anti Depresan ajuvan Kinesio taping
dan Antikonvulsan

Visual Analogue Scale (VAS)

Nyeri berkurang Nyeri tidak berkurang

Gangguan
ketidaknyamanan

Stress, insomnia, dan gangguan tidur, memperparah terjadinya sakit


punggung yang dapat memicu terjadinya sembelit, membuat pencernaan
kurang efesien, mengganggu pernafasan serta peredaran darah, dan
mungkin menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).

Gambar 2.2. Pathway


Sayed (2012), Mafikasari (2015), Brayshaw (2008), Huldani (2012), Varney (2010)
36

Pathway:

Gangguan nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan oleh usia kehamilan,

kenaikan berat badan, pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur,

dan peningkatan kadar hormon estrogen terhadap ligament. Cara mengatasi nyeri

punggung ada dua yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi, farmakologi

dengan diberikan asetaminofen, opioid, dan anti depresan ajuvan dan

antikonvulsan, sedangkan non farmakologis dengan pemakaian kinesio taping

dapat meringankan nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil. Ketika nyeri

punggung pada ibu hamil tidak diatasi dapat mengakibatkan gangguan rasa

nyaman sehingga dapat menyebabkan stress, insomnia, dan gangguan tidur,

memperparah terjadinya sakit punggung yang dapat memicu terjadinya

hemoroid, membuat pencernaan kurang efesien, mengganggu pernafasan serta

peredaran darah, dan mungkin menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada studi kasus ini adalah kualitatif observasional

deskriptif dengan desain studi kasus berbasis asuhan. Metode yang digunakan

adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan kebidanan pada ibu

hamil dengan ketidaknyamanan nyeri punggung.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan kasus dalam studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Panjatan

I. Penyusunan laporan dilakukan dari bulan Februari sampai 2019, dimulai dari

pengajuan judul sampai penyusunan dan pengumpulan laporan studi kasus.

Penelitian dilakukan selama satu minggu dengan tiga kali follow up.

C. Subyek Studi kasus

Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua orang

ibu hamil trimester III yang datang memeriksakan kehamilannya di X

ketidaknyamanan nyeri punggung.

D. Pengumpulan Data

Data yang digunakan penulis menggunakan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer peneliti dapatkan melalui wawancara langsung dengan

responden dan keluarga serta tenaga kesehatan yang bertugas di X.

2. Data Sekunder

Data sekunder peneliti dapatkan dari catatan rekam medis dan buku

KIA pasien.
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara

Menggunakan alat:

a. Format pengkajian ibu hamil

b. Buku tulis

c. Ballpoint

2. Observasi

Menggunakan alat:

a. Tensimeter

b. Stetoskop

c. Termometer

d. Timbangan berat badan

e. Doppler

f. Jam tangan dengan penunjuk detik


3. Dokumentasi

Menggunakan alat:

a. Buku KIA

b. Rekam medis

c. Alat tulis

F. Uji Keabsahan Data

Pada penelitian ini dipilih keabsahan data dengan pendekatan triangulasi

sumber untuk mengungkap dan menganalisis masalah-masalah yang dijadikan

obyek penelitian. Selain tanya pada pasien, peneliti juga bertanya pada suami

pasien atau tenaga kesehatan yang bertugas di X, dan setiap melakukan

kunjungan, responden diminta untuk tanda tangan yang di gunakan untuk bukti.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti berada di lapangan melakukan

pengumpulan data sampai asuhan selesai. Analisa data dilakukan dengan metode

PICOT (Patient-Intervensi-Comparison-Outcome-Teory).

1. Patient

Merupakan keadaan atau hasil pengkajian pada subyek penelitian yang

menjadikan dasar penelitian dalam memberikan penatalaksanaan kepada

responden

2. Intervensi

Merupakan asuhan atau penatalaksanaan yang diberikan kepada

pasien. Intervensi yang diberikan berdasarkan pada evidence based.


3. Comparison

Merupakan perbedaan penatalaksanaan antara pasien satu dengan pasien

yang lainnya.

4. Outcome

Merupakan hasil ataupun perubahan yang diharapkan terjadi setelah pasien

diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah

5. Teory

Merupakan dasar dalam memberikan penatalaksanaan atau masalah yang

dihadapi oleh pasien. Teori diperoleh melalui studi pustaka buku atau jurnal.

H. Etika Studi Kasus

1. Informed consent (Lembar persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden


penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah
subjek mengerti maksud, tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya.
2. Anonimity (Tanpa Nama)

Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas

responden, baik nama maupun alamat dalam kuesioner atau alat ukur.

Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau nomor identitas

responden).

3. Confidentialy (kerahasiaan)
Peneliti menjamin kerahasiaan penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lain. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti (Hidayat, 2007).


DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 233. 2008.Al-Quran dan Terjemahan. Bandung:


CV Diponegoro
Arisman, MB. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bartini, I. 2012. ANC Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Depkes R.I. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes


_________. 2011. Petunjuk Kerja Pelayanan Antenatal Terpadu, Persalinan, dan
Pasca Persalinan Terpadu. Jakarta: Depkes
_________.2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA
Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC.
Hani, U., Jiarti, K., & Rita, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta: Salemba Medika.
Husin, F. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Bandung: Sagung Seto.
Jimoh, 2013. Prevalence Of Low Back Pain Among Pregnant Women In Ilorin,
Nigeria. Medical Practice and Review Journal, Vol. 4, No. 4, April 2013. DOI
10.5897/JDOH12.014. ISSN 2I41-2596 © 2013 Academic Journals. University
of Ilorin, Nigeria: Departement Of Obstetrics And
Gynecology.(Online).(http://www.academicjournals.org/journal/MPR/article-
full-text-pdf/BD2AA0F539diakses tanggal 18 Februari 2019).

Kaplan S et al. 2016. Short-Term Effects of Kinesio Taping in Women with


Pregnancy-Related Low Back Pain: A Randomized Controlled Clinical Trial.
Medical Science Monitor: Clinical Research e-ISSN 1643-3750 © Med Sci
Monit, 2016; 22: 1297-1301 DOI: 10.12659/MSM.89835.
(Online).(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4837927/pdf/medsc
imonit-22-1297.pdf diakses tanggal 18 Februari 2019).
Mafikasari, A. 2015.Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain(Nyeri Punggung) Pada
Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan vol. 07, No 02, Agustus 2015.
STIKES Muhamadyah Lamongan: Program Studi DIII
Kebidanan.(Online).(http://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/26-34-Ratih-
Indah-K.pdf diakses tanggal 18 Februari 2019).
Moleong, JL. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mufdlilah, Hidayat, A, & Kharimaturrahmah, I. 2012. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Muflihah, S., Nurul. K., & Yasi, A. 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Muslihatun, NW, Mufdlilah, & Setiyawati, N. 2009. Dokumentasi kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya.
Pawel et al. 2017. Kinesio Taping vs Placebo in Reducing Pregnancy-Related Low
Back Pain: A Cross-Over Study. Medical Science Monitor.Volume 23. 6114-
6120.(Online).
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5751726/pdf/medscimonit-23-
6114.pdfdiakses tanggal 18 Februari 2019).
Prawirohardjo, S. 2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka.
Departemen Kesehatan RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.Permenkes Nomor 28
Tahun 2017.
Proverawati, A, & Asfuah, S. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Pujianingsih. 2010. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal dan Patologi.


Yogyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka.

Sayed AI. 2012. Effect of Taping on Low Back Pain During Pregnancy. Faculty of
Physical Therapy Cairo
University.(Online).(http://www.cu.edu.eg/data_journals/2/articles/2942/sub
mission/copyedit/2942-5769-1-CE.pdfdiakses tanggal 18 Februari 2019).

Sinclair M, Close C, McCullough JEM, Hughes C, Liddle SD. 2014.How Do


Women Manage Pregnancy-Related Low Back And/Or Pelvic Pain?
Descriptive Findings From An Online Survey. Evidence Based
Midwifery12(3): 76-82.
(Online).(https://www.rcm.org.uk/sites/default/files/EBM%2076-
82_0.pdfdiakses tanggal 18 Februari 2019).

Sulistyawati, Ari. 2015. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Yogyakarta:


Salemba Medika
Varney, H, Kriebs, JM, & Gegor, CL. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1.
Jakarta: EGC.

Wiknjosastro. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan BinaPustaka.


Zulvadi, D. 2010. Etika Dan Menejemen Kebidanan. Yogyakarta: Cahaya Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai