Hitung dari hari pertama menstruasi dalam satu bulan hingga ke bulan
berikutnya. Misalkan di bulan Juni Anda mengalami menstruasi pada tanggal
1, lalu di bulan Juli pada tanggal 2. Jarak waktu 1 Juni hingga 2 Juli adalah 32
hari. Disarankan untuk menghitung siklus menstruasi selama 6 hingga 12
bulan.
Setelah itu, kurangi jumlah siklus menstruasi terpendek Anda dengan angka
18. Misalkan siklus haid paling pendek Anda adalah 28, maka 28-18=10. Ini
berarti hari ke-10 dalam siklus haid merupakan hari pertama masa subur
Anda terjadi.
Selanjutnya, kurangi jumlah siklus menstruasi terpanjang Anda dengan angka
11. Misalnya siklus haid terpanjang Anda adalah 32 hari, maka 32-11=21. Ini
berarti hari ke-21 merupakan waktu terakhir masa kesuburan Anda.
Jika Anda ingin segera memiliki buah hati, disarankan untuk melakukan
hubungan seksual di antara dua tanggal tersebut, yaitu hari ke-10 hingga ke-
21 dalam siklus kalender haid Anda.
Perlu diingat bahwa waktu ovulasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
stres, kondisi medis, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Menggunakan metode
kalender haid untuk memprediksi waktu ovulasi dan kesuburan bisa saja tidak akurat
atau tidak dapat diandalkan, terutama jika siklus Anda tidak teratur. Wanita yang
memiliki siklus menstruasi lebih pendek dari 26 hari atau lebih lama dari 32 hari tidak
disarankan menggunakan metode kalender haid untuk menentukan masa subur.
Untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, ada beberapa cara lain
untuk menentukan masa subur, seperti metode pengukuran suhu tubuh basal (suhu
tubuh di saat baru bangun tidur di pagi hari), atau menggunakan metode lendir
serviks.
Jika Anda ingin segera menimang buah hati, Anda bisa mencoba memanfaatkan
kalender haid di atas. Tapi, disarankan untuk menemui dokter kandungan guna
mendapatkan saran dan nasihat yang lebih terpercaya guna mendukung
keberhasilan terjadinya kehamilan.
Terakhir