Anda di halaman 1dari 9

2.1.2.

Model P'embelaran Berbasis Masalah (PBM

2.1.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) data diartikan sebagai aktivitaspembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapl secara ilmiah ( Sanjaya, 2006). Sedangakan menurut
Trianto (2019) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan salah satu model pembelajaran
yang menckankan pada penggunaan masalah sebagai titik awal akuiSISt dian integras1 pengetahuan
baru (Trianto,2014). Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning merupakan
salah satu model pembeiajailrin yang mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan mendorong Siswa
untuk melakukan pemecahan masalah sesuai dengan kehidupan nyata (Noviar,2015). Menurut
Abdurrazak (2016), PBL merupakan sebuah pembelajaran yang menuntut siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan merekasendiri melalui permasalahan.

2.1.2.2. Ciri-Ciri Model PBMI

Menurut Sanjaya (2006), ada 3 ciri utama dari PBM yaitu:

a. Merupakan Rangkaian Aktivitas PembelajaranArtinya, dalam implementasi PBM, ada sejumlah


kegiatan yangharus dilakukan siswa. PBM tidak mengharapkan siswa hanya sekadar mendengarkan,
mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,akan tetapi melalui PBM siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari informasi dan mengolah data, serta menyimpulkan.

b. Aktivitas Pembelajaran Diarahkan untuk Menyelesaikan MasalahPBM menempatkan masalah sebagai


kata kunci dari prosespembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses
pembelejaran.

Pemecahan Masalah dilakukan dengan Menggunakan Pendekatan Berpikir IImiahc.Berpikir


menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikirdeduktif induktif. Proses berpikir ini diakukan secara
sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan
empiris artinya proses penyelesaian nasalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

2.1.2.3. Langkah-Langkah PBMBanyak ahli yang mengemukakan langkah-langkah penerapan


PBM.Berikut adalah langkah-langkah PBM menurut iHolbrook dan Arends dalam

(Abdurrazak, 2016).

2.1.2.4. Kelebihan dan kekurangan PBM2.1.2.4.1. Kelebihan PBM1. Pemecahan masalah (problem
solving) merupakan teknik yang cukupbagus untuk lebih memahami isi pelajaran.2. Pemecahan masalah
(problem solving) dapat menantang kemampuan

siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan barubagi siswa.3. Pemecahan
masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitaspembelajaran siswa4 Pemecahan masalah
(problem solving) dapat membantu siswa bagaimanamentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam

kehidupan nyata. Pemecalhan masalah problem sofving) dapat membantu siswa untukmengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah

tu juga mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil

maupun proses belajarnya.

Pemecahan masalah problem solving) bisa mempertihatkan kepada siswa

bahwa setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, diun

sesuatu yang harus dimengerti siswa, bukan hanya sekadar belajar dari

guru ntau dari buku-buku saja.7. Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan
dandisukai sisWa.8. Pemecanan masalah problem sofving) dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuanmeeka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.9. Pemecahan masalah (problem sofving) dapat memberikan kesempatapada
siswa untuk mengaplikasikan pengetaluan yang mereka mikt

dalam dunia nyata.0. Pemecahan masa lah (problem solving)dapat mengembangkan minatSISWa untuk
secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada

pendidikan formal sudah berakhir.2.1.2.4.2.Kekurangan PBM1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau
tidak mempunyai kepercayaanbahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
akannctds cggan unutk mencoba2. Keberhasi lan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkancukup waktu untuk persiapan3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalahyang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan beajar apa yang mereka

ingin pelajari.2.1.3. Hasil Belajar

2.1.3.1. Pengertian Hasil BelajarMenurut Dimyati dan Mudjiono (Sulastri, 2014), hasil belajar
merupakanhal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Howard Kingsley (Sudjana, 2016) membagi 3 macam hasil belajar: 1)Keteramplan dan kebiasaan; 2)
Pengetahuan dan pengertian; dan 3) Sikap dan
cita-cita. Pendapat dari Horward Kingsley tni menunjukkan hasil perubahan dar

semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena

sudah menyadt bagan dalam kehidupan siswa tersebut. Sedangakan Gagne

membagi lima kategori hasil belajar yakni (a) informasi verbal, (6) keterampilan

intelcktual. (c) strategi kognitil, (d) sikap, (e) keterampilan motoris, Dalam sistem

pendidikan nasional, tujuan pendidikan baik fujuan instruksionatmaupun

kurikuler, menggunakan klasifikasi hassil belajar dari Benyamin Bloom yang

Secard garns Desar membaginya menjadi tuga ranah yakni ranah kognitit, atektnr

dan psikomotorik (Sudjana, 2016)Menunut Sulastri dan Irman, hasil belajar adalah suatu penilatan aknir
darproses dian pengenalan yang tclah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan

dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena

hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin

mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta

menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajaradalah sesuatu yang didapatkan setelah melalui proses belajar, baik berupa

pengetahuan baru, nilai, dan juga perubahan sikap.

2.1.3.2. Jenis Hasil BelajarDalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuankurikuler, maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni

ranah kognitif, afektil, dan psikomotorik.a. Ranah kognitifRanah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektualyang terdiri darienam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.14

() Pengetahuan (owledge). yaitu kemampuan mengingatmateripelajaran yang Sudah dipetijari


sebelumnya.(Peanman (omprehensiOn, urderstanding). seperti menatsirkan,menjelaskan, atau
meringkas,G) Penerapan (qpplication), yaitu kemampuan menafsirkan ataumengguniakan materi
pelajaran yang sudah dipelajari ke dalamsituasi baruatau konkret.9) AnalnSIs (analysEs), yaitu
kemampuan menguraikan atau menjabarkan
Sesuatu Ke dalam kompoen-kompnenatau bagian-bagian sefningga

Susunannya dapat dimengerti.

O) S

intesis(Synthesis), yaitu kemampuan menghimpun bagian-bagian ke

dalam suatukeseluruhan.(0) Evaluasi (evaltuation), yaitu kemanpuan menggunar.anpengetlnua

unuk membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkankriteria tertentu.

b.Ranah afektifRanah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahltmengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitit tingkat tinggi. Ada beberapa jenis

kategori ranah afektit sebagai hasil belajar sebagai berikut.(1) Penerimaan (recerving), merupakan
kepekaan menerima rangsangan(stimulus) baik berupa situasi maupun gejala. Dalam tipe ini termasuk

kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control, seleksi gejala

atau rangsangan dari luar.(2) Penanggapan (responding), berkaitan dengan reaksi yang
diberikanseseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.(3) Penilaian (valuing), berkaitan dengan
nilai dan kepercayaan terhadapgejala atau stimulus yang datang. Dalam evaluasi ini, termasuk

didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atay pengalaman

untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.(4) Organisasi (organization), yaitu
penerimaan terhadap berbagai nilaiyang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang lebih
tinggi 15

16 Karakteristik nilai (characterization by a value complex), merupakanketcrpaduan semua system nilat


yang telah dimiliki seseorang. yangcpengarnuni poln kepribadian dan tingkah lakunya.e. Ranah
PsikomotorikHasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dankemampuan
bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan, yakni a()gerakan retleks (keterampilan pada gerakan
yang tidnk sadiar),

(2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasiar.

3) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual,membedakan auditif, motorif, dan


lain-lan.(9) Kemampuan bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, danketepatan.(O) Gerakan-
gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai padaKeterampilan yang Kompleks.(0)
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decurstve sepertigerakan ekspresit dan
interpretatit (Sudjana, 2016).

2.1.3.3. Fa ktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil BelajarMenurut Sulastri dan Imran (2014) Faktor-faktor
yang mempengaruhibelajar dari sisi sekolah yang meliputi:

. Metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harusdilalui di dalam mengajar.
Mengajar itu sendiri menurut lgn. S. Ulih B.Karo(M. Joko, 2006) adalah menyajikan bahan pelajaran
kepada orang lain ituditerima, dikuasai dan dikembangkan. Dari uraian di atas jelaslah bahwametode
mengajar itu mempengaruhi belajar.2. Kurikulum. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaranagar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.3. Relasi guru
dengan siswa. Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan

siswa. proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu

sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengangurunya.

17 Relasi siswa dengan siswa. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah lakuyang Aurng
henyenangkan teman tatn, mempunyal rasa rendah diri atau

sedang mengalami tekanan-tekanan batin, nkan diasingkarn dart kelompok.

Akibatnya malin parah dan dapat mingeu belajarnyn.S. Disiplin sekolah. Kedisiplinan sekolah erat
hubungannya dengan kerajinansiswa dalam sekolah juga dalam belajar.hal ini mencakup segala aspek
baik

kedisipiinan gunu dalam mengajar karena kedisiplinan pendidik juga dapat

membern contoh bagi stswa atau peserta didik.Selain tu, berdasarkan asil penelitian yang dilakukan oleh
Suwardı (z014),beberapa taktor yatng mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain 0) Faktor

psikologi SiSWa, yang terdiri dari kesulitan mengerjakan tugas, nilat pelajaran,

bakat siswa, minat, kesiapan, dan motivasi. (2) Faktor lingkungan masyarakal

yang terdirn dan teman bengaul, media massa, dan keaktilan siswa dalam

organisast. 6) Faktor tingkungan keluarga. yang terdiri dari disiplin sekolah,

relasi siswa dengan siswa, dan alat pelajaran. (4) Faktor pendukung belajar, yang

terdiri dari tugas rumah dan suasana di rumah. (6) Faktor lingkungan keluarga,

yang terdiri dari latar belakang keluarga dan pengertian orang tua. (6) Faktorwaktu sekolah.

2.1.4. Materi Pembelajaran


2.1.4.1. Perubahan LingkunganLingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar makhluk
hidup.Komponen lingkungan terdiri atas aktro abiotik dan biotik. Faktor abiotik

contohnya, udara, tanah, suhu, Sinar matahari, kelembapan. Adapun faktor biotic

contohnya, hewan, tumbuhan dan manuSia.Manusia adalan bagan dari lingkungan yang memili
kebutuhan terhadapkeanekaragaman jenis makanan paling besar dan mampu mengadakan Perubaha.

Lingkungan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Dari waktu ke waktu

populasi manusia terus meaingkat. Keadaan tersebut akan berpengaruh besar padi

lingkungan, khususnya daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkunge

merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung kelangsungan hidup sua

ukuran jumlah individu dari suatu spesies.

18. ngngan yang lepat dan sesua nkan dapiat menunjang segnla kehidupanorganisme yang berada
didalamnya. Untuk kelangsungannya, suatu system harus

memeihara setiap komponen yang menyusun sistem tersebut. Hilangnya suntu

komponen dapat menghancurkan keseimbangarn ekosistem. Salah satu contoh

diuraikan sebagai berikut.Resuburan air (kandungan nutrist) suatu danau nkan memacu
pertumbuhanTntoplankton dan Ika. Penambahan kesuburan ar erus eerus a

meningkatknn populast fitoplankton. Peningkatan ini pada suatu ketika akan

mencapat batas tertentu yang melampaui daya dukung lingkungan (kandungan

nutrist daliam air tidak dapat mendukung kehidupan fitoplankton lagi). AKIDatnya,

ntoplanktonmengalami kematian. Kematian fitoplankton diikuti kematian

Z0oplankton karena fitoplankton sebagai makanan z0oplanktorn berkurang, Keaua

Organtsne tersebut akan mengalami pembusukan sehingea meningkatkan

kandungan CO dan ureum dalam perairan. CO dan ureum merupkan racun bag

Ikan. Hal tersebut dapat menimbulkan kematian pada ikan. Peristiwa ini

menunjukkan adanya hubungan saling membutuhkan antarkomponen dalainekosistefn.Perubahan


Lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejad ianalam, seperti letusan gunung berapi,
kebakaran hutan dan longsor. Perubahan
yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dapat bersifat positif dan negatif. Positif

dalam artian bermantaat bag mausia dan lingkungan. Negatit karena dapat

merugikan manusia dan lingkungan, seperti limbah dan pencemaran lingkungan.

2.1.4.2. Perubahan Lingkungan Karena Aktivitas Manusia

a. Penebangan HutanPenebangan hutan tanpa perhitungan akan menmbulan berbagai akibatyang saling
berkaitan, antara faktor biotic dan abiotik. Hilangnya pohon akan

menyebabkan tanah menjadi tertbuka dan terkena sinar matahari secara langsung.Penyinaran
meningkatkan evaporasi sehingga permukaan tanah

mengembang dan kering. Peristiwa ini diikuti penurunan kelembapan udara,

rendahnya kelembapan udara menyebabkan temperatur pada siang hari tinggi dan

Suhu malamnya rendah. Hal ini mempengaruhi proses fisiologi tumbuhan.

18. Lngkaungan yang lepat dan sestunt nkan dapiat menunjang segala kehidupanorganisme yang berada
didalamnya. Untuk kelangstungannya, suatu system harus

memetihara setiap komponen yang menyusun sistcm tersebul. Hilangnya suatu

komponcn dapat menghancurkan keseimbangan ckoststerm. Salnh satu contoh

diuraikan sebagai berikut.Resuburan air (kandungan nutrisi) suatu danau akan memacu
pertumbuhanfitoplankton dan ikan. Penambahan kesuburan air terus menerus ak

meningkatkan populast titoplankton. Peningkatan ini pada suatu Ketika akian

mecapat butas tertentu yang melampaui daya dukung lingkungan (Kandungan

nutrisi dalam air tidak dapat mendukung kehidupan itoplankton lagi). AKibatnyl,

ntoplanktonmengalami kematian. Kematian fitoplankton dikuti kematian

Z0oplankton karena titoplankton sebagai makanan z00plankton Derkurng. Kcaua

organisme tersebut akan mengalami pembusukan sehingga meningkatkan

Kandungan CO dan urcum dalam perairan. COh dan ureum merupkan racun bagi

tkan. Hal tersebut dapat menimbulkan kematian pada ikan. Peristiwa ini

menunjukkan adanya hubungan saling membutuhkan antarkomponen dalanekosistePerubahan


Lingkungan dapat terjadi olch aktivitas manusia atau kejadianalam, seperti letusan gunung berapi,
kebakaran hutan dan longsor. Perubahan
yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dapat bersifat positif dan negatif. Positif

dalam artian bermanfaat bagi mausia dan lingkungan. Negatif karena dapat

merugikan manusia dan lingkungan, seperti limbah dan pencemaran lingkungan.

2.1.4.2. Perubahan Lingkungan Karena Aktivitas Manusia

a. Penebangan HutanPenebangan hutan tanpa perhitungan akan menmbulan berbagai akibatyang saling
berkaitan, antara faktor biotic dan abiotik. Hilangnya pohon akan

menyebabkan tanah menjadi terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung.Penyinaran
meningkatkan evaporast sehingga permukaan tanah

mengembang dan kering. Peristiwa ini diikuti penurunan kelembapan udara,

rendahnya kelembapan udara menyebabkan temperatur pada siang hari tinggi dan

Suhu malamnya rendah. Hal ini mempengaruhi proses fisiologi tumbuhan.

Nn

2.1.4.4. Limbah dan Pemncemaran LingkunganLimbah merupakan sisa atau sampah suatu produksi.
Limbah dapatmenjadi bahan pencemar atau polutan di suatu lingkungan. Banyak kegiatan yang

menghasilkan limba, antara lain kegiatan industri, transportasi, rumah tangga, dan

kegiatan lainnya. Limbah-limbah tersebut akan menjadi polutan. Polutan adalah

bahan yang menyebabkan polusi atau pencemaran.

2.1.4.4.1. Jenis-Jenis LimbahLimbah terdiri atas berbagai jenis, tergantung dari mana limbah
tersebutberasal. Setiaplimbah memiliki kemampuan merusak lingkungan yang berbeda-

beda

pencemaran.

a. Limbah IndustriBerikut adalah beberapa contoh limbah yang dapat menyebabkanMerupakan salah
satu penyebab terjadinya kerusakn lingkungan. Umumnya

limbah industri ini berasal dari pabrik-pabrik yang membuang sisa limbahnya ke

sungai dan asap-asap hasil pembakaran produksi.Limbah yang mencemari perairan dapat menyebabkan
organisme yang hidup

didalamnya mati dan memusnahkan jarring-jaring makanan di perairan sehingga


lingkungan disekitarnya akan terganggu. Limbah asap yang berasal dari pabrik

pun akan menyebabkan pencemaran udara.

19. Beberapa tumbuhan dapat mengalami kematian. Mungkin uga diikuti punahnya

hewan yang memerlukan tumbuhan tersebutJika turun hujan lebat pda tanah yang terbuka tersebut, air
hujan akan jatuhsecara langsung ke lapisan atas tanah. Tidak adanya tumbuhan yang menahan air,

menyebabkan air tidak meresap kedalam tanah. Hal ini dapat mengakibatkan

terjadinya banjir. Kurangnya resapan air juga dapat menimbulkan kekeringan saat

musim kemarau.

b. PembangunanPembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, akan menimbulkan

Sebagai contoh pembangunan kawasan industri yangdampak negatif.

menimbulkan pencemaran udara. Selain itu, limbah-limbah pabrik industri banyak

merusak sungai, dan lingkungan sekitarnya. Pembangunan pemukiman penduduk

didaerah resapan airdapat menimbulkan berbagai kerugian. Tata guna lahan

menjadi rusak, laju erosi dan banjir semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai