Skenario
% Reduksi sampah di sumber sebesar 30% meliputi reduksi sampah dapat dikomposkan,
plastic, kertas, dan diapers. Adapun cara untuk mereduksi beberapa komposisi di sumber dapat
dilakukan dengan sebagai berikut :
- Sampah yang dapat dikomposkan : composting, membuat lubang biopori atau keranjang
takakura untuk menghasilkan komposi di rumah.
- Plastik : menggunakan kembali kantung plastic dan menggunakan barang yang dapat
digunakan berulang kali (misalnya tumbler dan kotak makan)
- Kertas : jika ingin mencetak sebaiknya bolak balik atau menggunakan kertas bekas.
- Diapers : menggunakan popok tradisional dari kain.
Pada saat reduksi diasumsikan pada tahun 2028 recovery factor adalah 30% sesuai target PU.
Partisipasi masyarakat berdasarkan pokja sanitasi Surabaya adalah sebesar 24,16%. Sehingga
reduksi sampah di sumber adalah 7,25%.
Tingkat pelayanan sampah pada periode tahun perencanaan 10 tahun dari tahun 2018
hingga tahun 2028 ditentukan berdasarkan kepadatan penduduk dan keadaan eksisting setiap
kelurahan karena pembangunan yang ada belum merata ke seluruh kota. Kepadatan penduduk
dikategorikan menjadi 3, yaitu padat, sedang, dan jarang. Terdapat kelurahan yang kepadatan
penduduknya sedang dan sebagian wilayahnya juga masih berupa persawahan tetapi ada juga
kelurahan yang kepadatan penduduknya tinggi. Sehingga, kepadatan penduduk suatu daerah
dapat dijadikan prioritas pelayanan sampah dimana daerah yang kepadatan penduduknya
tinggi diutamakan terlayani terlebih dahulu. Berikut tabel persentase tingkat pelayanan sampah
berdasarkan keoadatan penduduk
Table 2 Persentase Blok berdasarkan Tingkat Kepadatan Penduduk
Tingkat Kepadatan Persentase Blok
Kategori Daerah
(jiwa/Km2) (%)
I Padat >10.000 95%
II Sedang 5.000 – 10.000 90%
III Jarang < 5.000 85%
Sumber: LPMB Departemen PU,. (1993)
Persentase tingkat pelayanan berdasarkan SNI didasarkan pada kepadatan penduduk dan
kategori daerah padat, sedang, dan jarang. Berikut tabel selengkapnya
Menentukan Prioritas Daerah Pelayanan
Berdasarkan Kecamatan Sukolilo Dalam Angka Kelurahan Gebang Putih terdiri dari 7 RW.
Gambar 1 Berikut ini adalah ilustrasi pembagian wilayahnya. Kepadatan tiap RW dapat dilihat
pada table berikut ini.
Dari table di atas, atau berdasarkan kepadatan penduduk, daerah yang prioritas dilayani adalah
RW 4, Kemudian RW 7 dan seterusnya. Berikut ini urutan prioritas RW yang dilayani.
Kepadatan
Prioritas RW Penduduk
(Jiwa/km2)
1 RW 4 9021
2 RW 7 6454
3 RW 3 6287
4 RW 1 5220
5 RW 2 5207
6 RW 5 4886
7 RW 6 4083
Namun, masih perlu dikaji lagi prioritas pelayanan terkait angka diare atau penyakit di tiap RW.
Berikut ini adalah contoh data angka diare pada tiap RW.
Wilayah Kejadian
RW 1 15
RW 2 11
RW 3 33
RW 4 40
RW 5 10
RW 6 9
RW 7 110
Gebang putih 258
Sehingga prioritas pelayanan yang diutamakan terlebih dahulu dapat dilihat pada table berikut
ini
Table 6 Prioritas Pelayanan
Perencanaan TPS Tipe 2 Yang dapat menampung sampah dari 2000 KK atau 30000 Jiwa
dengan luas 300 m2. TPS menampung 70% jumlah penduduk yang dilayani. Digunakan TPS 3R
dengan luas <500m2 hanya dapat menampung sampah dalam keadaan terpilah (50%) dan
sampah campur (50%) dengan cakupan pelayanan 2000KK atau 30000 Jiwa. TPS 3R melayani
30% jumlah penduduk yang dilayani. Dalam perencanaan ini, TPS Tipe II diangkut dengan
sistem HCS sedangkan TPS 3R dengan sistem SCS. Dalam perencanaan ini diketahui densitas
gerobak = 110 kg/m3 dan densitas kontainer = 220 kg/m3.
Direncanakan timbulan sampah di Kelurahan Gebang Putih 70% dilayani oleh TPS dan 30% oleh
TPS 3R.
a. perhitungan penentuan jumlah TPS, jumlah penampung, jumlah gerobak, dan jumlah
pekerja
Penentuan Jumlah TPS
Jumlah penduduk = 7824 jiwa
% Pelayanan = 100%
= 1,62
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑟
Faktor kompaksi kontainer =
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑒𝑟𝑜𝑏𝑎𝑘
300
= 220
= 1,36
Total sampah terkompasi di TPS (m3/hari) = Total : faktor kompaksi gerobak : faktor
kompaksi kontainer
= 8,403 m3/hari : 1,62 : 1,36
= 3,801 m3/hari
Kepadatan penduduk = 5883 jiwa/ha
Jenis Penampung = Kontainer
Jumlah penampung = Total sampah terkompaksi di TPS : Kapasitas kontainer
= 3,801 m3 : 10 m3
= 1 kontainer
c. Penentuan Jumlah Gerobak dan Pekerja
Densitas sampah kota = 135,7 kg/m3
Densitas sampah di gerobak = 220 kg/m3
Volume sampah di gerobak = (densitas sampah kota : densitas sampah di gerobak) x
Total sampah terlayani di TPS
= 1,62
Total sampah terkompaksi di TPS (m3/hari) = Total sampah terlayani di TPS:faktor
kompaksi gerobak
= 3,601 m3/hari : 1,62
= 2,221 m3/hari
Jenis Penampung = Bak
Jumlah penampung = Total sampah terkompaksi di TPS : Kapasitas Bak
= 2,221 m3 : 0.66 m3
= 4 bak
c. Penentuan Jumlah Gerobak dan Pekerja
Densitas sampah kota = 135,7 kg/m3
Densitas sampah di gerobak = 220 kg/m3
Volume sampah di gerobak = (densitas sampah kota : densitas sampah di gerobak) x
Total sampah terlayani di TPS
= (135,7 kg/m3 : 220 kg/m3) x 3,61 m3/hari
= 2,221 m3/hari
Trip = 2
Jumlah gerobak = Volume sampah di gerobak : Trip : Kapasitas gerobak
= 2,221 m3/hari : 2 : 1 m3
= 2 gerobak
Jumlah pekerja = jumlah gerobak = 2 orang
Pekerja cadangan = 1 orang
Total pekerja = 3 orang
9. Perencanaan TPS
Pada TPS ini tidak terdapat pengolahan sampah, sehingga sampah yang masuk sama
dengan sampah yang keluar. Sampah dari TPS langsung diproses ke TPA. Fasilitas yang ada pada
TPS ini antara lain:
a. Lahan Penerimaan Sampah
b. Gudang Peralatan (3 m x 2 m)
c. Pos Jaga/ Kantor (4 m x 4 m)
d. Transfer station
Lahan Penerimaan sampah
Lahan penerimaan dibagi menjadi 3, yaitu lahan untuk sampah yang dapat dikomposkan,
tidak dapat dikomposkan, dan B3 yang langsung diangkut ke TPA.
Kriteria desain
Tinggi sampah = 1 meter
P: L =1:1
Sehingga luas lahan penerima dapat dihitung sebagai berikut :
Timbulan sampah dapat dikomposkan= 3,801 m3 x 74,066% x 2 hari
B3
2,4 m
1
m
2,4 m 0,8 m 1
m
Gambar 3 Typical Layout TPS