KELOMPOK II
JAENAL MUTAKIN
AQMARINA SUANDI
SARWATI
VIA NUR ELFALAQ
1
I. Nama Kegiatan
Konvergensi, Koordinasi Dan Konsolidasi LP/LS Untuk Penurunan Stunting Tahun 2020
1. DasarHukum
2. GambaranUmum Singkat
2
resiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 16,2%, meningkat menjadi 2,9%
dibandingkan tahun 2015.
Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada tahun 2017 di Provinsi
Banten terdapat masalah gizi Balita 0 – 59 bulan : Giziburuk 4,0% (Nasional 2,8%), Gizi
kurang15,7% (Nasional 6,7%)dan stunting 29,6% (Nasional 29,6%).
Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan
pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang
maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak dalam
kemiskinan. Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000HPK), yaitu periode sejak janin dalam
kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun, adalah masa yang menentukan masa
depan seorang anak, dan pada perode itu anak Indonesia menghadapi gangguan
pertumbuhan yang serius. Dampak buruk kekurangan gizi pada periode 1000 HPK akan
sangat sulit diperbaiki. Untuk mengatsi stunting, masyarakat perlu dididik untuk
memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi ibu hamil dan anak balita. Oleh karena
itu, Indonesia saat ini sangat fokus kepada 1000Hari Pertama Kehidupan(HPK) dalam
menyelesaikan masalah stunting secara terintegrasi.
Upaya pembinaan perbaikan gizi dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan
sesuai dengan perkembangan masalah gizi, pentahapan dan prioritas Pembangunan
Nasional, Direktorat zgizi masyarakat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Kegiatan ini
bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pemberian paket intervensi
gizi pada ibu hamil dan balita. Sasarannya adalah pejabat terkait bidang gizi di 8
Kabupaten/Kota serta pengelola program gizi di Puskesmas dan masyarakatsasaran
penerima paket intervensi gizi.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pembinaan dan monitoring serta evaluasi
keberhasilan kegiatan pembinaan gizi, baik jumlah maupun sasarannya. Selain itu untuk
mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dan tindakan
pemecahan masalah yang terjadi di 8 Kabupaten/Kota Wilayah Provinsi Banten.
V. Bentuk Kegiatan
Pembinaan Gizi Masyarakat (2020)
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi LP/LS untuk Penurunan
Stunting dilakukan Pertemuan dengan Peserta Kabupaten/Kota, Puskesmas dan lintas
3
rogram dan sektor di Provinsi Banten yang berjumlah 96 orang. Metode pelaksanaan
kegiatan pemaparan materi dari narasumber dan diskusi kegiatan di laksanakan selama
dua hari.
1. Pelaksana
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat/ Dinas Kesehatan Provinsi Banten
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi LP/LS untuk Penurunan
Stunting ini dicapai pada bulan April tahun 2020 dilakukan Pertemuan dengan
Peserta Kabupaten/Kota, Puskesmas dan lintas rogram dan sektor di Provinsi Banten
yang berjumlah 96 orang
4
LAMPIRAN
Unit Eselon I/II Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat/ Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Total biaya untuk kegiatan ini sebesar Rp.143.410.000, rincian lebih lanjut atas biaya
tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Biaya bersumber dari
dana APBN tahun 2020. Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.