PENDAHULUAN
Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang
sangat penting. Akhlak merupakan hasil dari proses penerapan aqidah dan syariah/ibadah.
Ibarat pohon, akhlak merupakan akar. Sesungguhnya suatu bangsa atau negara akan berjaya
jika warganya terdiri dari orang-orang yang berakhlak mulia/luhur. Sebaliknya, bila warganya
berakhlak buruk maka bangsa dan negara itu akan rusak. Apabila rusak akar, maka tanaman
dan cabangnya juga akan rusak.
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam
mewujudkan suatu kehidupan bangsa dan negara yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nilai-
nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
(http://tobroni.staff.umm.ac.id)
Sudah kita rasakan jati diri bangsa kita sebagai bangsa yang ramah tamah, lemah lembut,
penuh sopan santun mulai pudar karena bangsa kita mengalami krisis akhlak al karimah. Oleh
karena itu, membangun masyarakat professional berbasis aklahkul karimah dimaksudkan
untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata‟ala dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut
etika, budi pekerti, dan moral.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut :
2. Apa sajakah cara yang digunakan untuk membangun masyarakat profesional berbasis
Akhlakul Karimah ?
1
3. Bagaimana penerapan Akhlakul Karimah pada kehidupan sehari-hari ?
Tujuan yang dicapai sesuai rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat yang profesional berbasis Akhlakul Karimah
2
BAB II
Pengertian akhlak menurut Ibnu Maskawaih adalah : “Keadaan atau sikap jiwa seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa berfikir dan melalui pertimbangan
terlebih
dahulu.”
Sedangkan menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin sebagaimana dikutip Y
unahar Ilyas : “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
Sedangkan Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu/filsafat, karena itu yang
menjadi standar baik dan buruk adalah akal manusia. (Rahmat Djatnika, 1992:26)
Akhlakul karimah merupakan keadaan jiwa yang kokoh, dari mana timbul berbagai
perbuatan dengan mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana
perbuatan-perbuatan yang timbul dari jiwa yang baik,maka keadaannya disebut akhlak
3
yang baik.Mengamalkan akhlakul karimah merupakan bagian dari ibadah kepada Allah
secara horizontal kepada sesama manusia, lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara.
Akhlakul karimah sangatlah tinggi kedudukannya dalam penilaian Islam.
Rasulullah Shallalahu „alaihi wa Sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak
manusia. Rasulullah selalu menakar baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya. Dapat juga disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia, akan muncul secara spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiran
atau pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari luar. Dalam Mu’jam Al Wasith
disebutkan; Min ghairi hajah ila fikr wa ru’yah (tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan). (http://khalifah.blogspot.com).
Sumber ; (http://khalifah.blogspot.com)
“ Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai akhlak (budi pekerti) yang amat
tinggi . “
Hadits (HR.Tirmidzi) yang berbunyi :
“Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya (budi pekertinya ). “
4
Hadits (HR. Akhmad)yang artinya :
“Sesungguhnya akan diutus kedunia itu untuk menyempurnakan akhlak budi pekerti yang
mulia.”
Hadist ( HR.Ahmad ), Dari Abdullah bin Amir : Aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda , “ Maukah kalian kuberitahu tentang orang yang paling kucintai dan paling dekat
duduknya dengan aku nanti di hari kiamat ? “ Diulanginya perkataan itu dua kali tiga kali.
Mereka menjawab : “ Baiklah ya Rasulullah , Beliau bersabda , “ Yaitu orang yang paling
baik akhlak – nya”
6
mendedikasikan dirinya untuk profesinya dan seorang yang berakhlakul karimah akan
senantiasa menjunjung norma – norma, seorang yang keatif akan selalu menghasilkan kreasi
yang dapat memberikan nilai positif bagi dirinya.
Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya, sehingga menjadikan dirinya
makhluk yang mulia, tetapi kesempurnaan dan kemuliaan itu akan sirna dan jatuh akan
keterpurukan, kecuali mereka yang mengerjakan amal soleh, yang membela kebenaran dan
menetapi kesabaran.
Dewasa ini yang sangat terasa di negara kita yang tercinta ini adalah rendahnya
kesadaran terhadap fitrah manusia dan terlalu terfokusnya prilaku dan pola pikir terhadap
kapitalisme. Kesadaran bangsa kita akan pentingnya norma terkikis oleh hegemoni
demokrasi yang kebablasan, terkikis oleh demokrasi yang menjurus kepada kebebasan
absolut.
Sumber daya manusia yang berada di belakang media massa harus memilki
profesionalisme, kreaifitas dan akhlakul karimah. Para pengelola media massa harus
mengikis mental kapitalisme yang mengabaikan kepentingan-kepentingan umum
(mayoritas). Para pengelola media massa harus memiliki mental khoirunnas yan fa’uhum
linnas, sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Jangan hanya
demi memperkaya diri lalu hilanglah kesadaran bahwa sesungguhnya yang berada disekitar
kita sengsara akibatnya.Manfaat yang diambil hanya untuk dirinya sendiri.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi
dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah
mendorong pelaksanaan syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanakan berdasarkan
aqidah.
Menurut obyek / sasarannya terdapat akhlak terhadapa Allah, akhlak kepada manusia dan
7
akhlak kepada lingkungan.
2.4.1 Akhlak kepada Allah
a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan kepatuhan
terhadap perintah Allah. Berakhlak kepada Allah dilakukan melalui medi komunikasi
yang telah disediakan, antara lain ibadah shalat.
b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi , baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati, Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan kententraman hati sebagaimana dimaksud dalam firman Allah :
c. Ingatlah, dengan zikir kepada Allah akan menentramkan hati.(Ar-Ra’d, 13:28)
d. Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti
ibadah karena ia merupakan pengakuan atas keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak
menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena dipandang sebagai orang yang
sombong.
e. Tawakkal kepada Allah yaitu, berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. Tawakkal bukanlah menyerah
kepada keadaan, sebaliknya tawakkal mendorong orang untuk bekerja keras karena
Allah tidak menyia-nyiakan kerja manusia. Setelah bekerja keras apapun hasilnya akan
diterimanya sebagai sesuatu yang terbaik bagi dirinya, tidak kecewa atau putus asa.
f. Tawaduk kepada Allah adalah rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Mahakuasa, oleh karena itu, tidak ada alas an
bagi manusia untuk tidak bertawaduk kepada Allah karena manusia diciptakan dari
bahan yang hina , yaitu tanah.
8
melaksanakan perintah adalah sikap menerima dan melaksanakan segala perintah
tanpa pilih – pilih dengan ikhlas.
2. Syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Orang
yang suka bersyukur terhadap nikmat Allah akan ditambah nikmat yang diterimanya
sebagaimana firmanNya :
Kalau kalian bersyukur, tentu Aku akan menambah (nikmat) untukmu dan jika kamu
mengingkati (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Ibrahim,
14:7)
9
diangkatnya manusia sebagai khalifah di bumi ,yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas
mengelola , memakmurkan, dan melestarikan alam. Memakmurkan alam adalah
mengelola sumber daya alam sehingga dapat mensejahterahkan tanpa merugikan alam
itu sendiri.Menurut (http://palembang.tribunnews.com).
9. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya anak tetap menghargai pendapat
orang tuanya.
10. Selalu mendoakan baik kepada orang tuanya.
11.Merawat orang tuanya ketika sedang sakit dan utamanya ketika sudah tua
12. Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat.
11
RI, sepertinya Kota Tangerang layak menjadi daerah percontohan yang menggunakan
sistem pendidikan yang berbasis multikultural, dengan ditopang kemultikulturalan
masyarakatnya.
Akhlakul karimah pun sepertinya harus ditafsirkan begitu Prural agar bagaimana,
ketika sistem (Akhlakul Karimah) tersebut masuk pada ranah pendidikan, tidak
menghilangkan atau bahkan mendeskritkan identitas- identitas minoritas, tetapi
bagaimana identitas-identitas yang ada bisa saling “bercumbu mesra”, sebagai cita-cita
luhur masyarakat Akhalakul Karimah yang berbangsa dan bernegaraIndonesia.Wallahu
A‟lam bi ash Showab.
12
BAB III
PENUTUP
Dalam dunia tanpa batas ini yang kita sebut dengan zaman globalisasi, sebuah negara dan
masyarakatnya akan memiliki resiko yang tinggi, Apabila tatanan masyarakatnya tidak
dilandasi dengan akhlaq yang mulia. Kemuliaan akhlak adalaha maklumat utama bagi ajaran
Islam sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah saw tentang tujuan pengutusan beliau
kemuka bumi, ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
(HR.Bukhari, Baihaqi, dan Hakim). Bedasarkan pengertiannya, maka ahlak bukanlah
sesuatu yang ada dan melekat pada diri seseorang dengan sendirinya, melainkan ditanam
dan dilekatkan melalui suatu usaha atau proses (pembiasaan). Apabila semua itu tercapai
maka pada akhirnya kelak negara ini akan maju dan berkembang,masyarakatnya hidup
bahagia dan sejahtera denggan para pemimpin yang professional dan berkualiatas baik
secara mutu dan akhlak.
Hal-hal yang diceritakan di atas merupakan sebagian kecil dari cara-cara bagaimana
membangun masyarakat professional berbasis akhlaqul karimah. Akhlakul karimah
merupakan hal penting dalam pembangunan negara yang makmur dan sejahtera. Namun
dalam implementasinya, tidaklah mudah membentuk akhlak yang mulia. Perlu adanya
kesadaran individu dan berkelanjutan sehingga dampak positif dari penerapan akhlakul
karimah membawa kemaslahatan di setiap sektor kehidupan. Peran individu saja tidak
cukup, perlu adanya sosok pemimpin yang memberi tauladan sehingga semangat
menumbuhkan akhlak meluas di seluruh masyarakat.Hal-hal seperti yang diungkapakan
diatas adalah apa yang kita harapkan ada di negeri ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/331227238/Membangun-Masyarakat-Professional, diakses
pada hari Selasa, 10 September 2019
https://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/pengertian-ahlak, diakses pada hari
Selasa, 10 September 2019
https://alfimrizky18.blogspot.com/2017/04/mengontruksi-masyarakat-liberal, diakses pada
hari Selasa, 11 September 2019
https://id.scribd.com/doc/95052455/Membangun-Masyarakat-Profesional-Berbasis-
Akhlakul-Karimah, diakses pada hari Selasa, 10 September 2019
http://ppimaroko.org/index.php
http://okinugraha.wordpress.com
14