Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang
sangat penting. Akhlak merupakan hasil dari proses penerapan aqidah dan syariah/ibadah.
Ibarat pohon, akhlak merupakan akar. Sesungguhnya suatu bangsa atau negara akan berjaya
jika warganya terdiri dari orang-orang yang berakhlak mulia/luhur. Sebaliknya, bila warganya
berakhlak buruk maka bangsa dan negara itu akan rusak. Apabila rusak akar, maka tanaman
dan cabangnya juga akan rusak.

Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam
mewujudkan suatu kehidupan bangsa dan negara yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nilai-
nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
(http://tobroni.staff.umm.ac.id)

Sudah kita rasakan jati diri bangsa kita sebagai bangsa yang ramah tamah, lemah lembut,
penuh sopan santun mulai pudar karena bangsa kita mengalami krisis akhlak al karimah. Oleh
karena itu, membangun masyarakat professional berbasis aklahkul karimah dimaksudkan
untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata‟ala dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut
etika, budi pekerti, dan moral.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa sajakah ciri-ciri masyarakat yang profesional berbasis Akhlakul Karimah ?

2. Apa sajakah cara yang digunakan untuk membangun masyarakat profesional berbasis
Akhlakul Karimah ?

1
3. Bagaimana penerapan Akhlakul Karimah pada kehidupan sehari-hari ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang dicapai sesuai rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat yang profesional berbasis Akhlakul Karimah

2. Untuk mengetahui cara yang digunakan untuk membangun masyarakat profesional


berbasis Akhlakul Karimah

3. Untuk mengetahui penerapan Akhlakul Karimah pada kehidupan sehari-hari

2
BAB II

ISI & PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlakul dan Etika

Dari (https://wawasanpendidikan.com) , akhlak dilihat dari segi bahasa adalah berasal


dari bahasa Arab. Ia merupakan bentuk jamak Khuluk ( ‫ ) خلق‬yang berarti budi pekerti, tabiat
atau watak.10 Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata
khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan). Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa pengertian Akhlak adalah “budi pekerti; kelakuan”.

Adapun pengertian Akhlak dari segi terminologi sebagaimana dalam Ensiklopedi


Pendidikan bahwa : “Akhlak adalah budi pekerti, watak kesusilaan (kesadaran, etika dan
moral) yaitu kelakuan baik yangmerupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap
khaliknya dan terhadap sesama manusia”.

Pengertian akhlak menurut Ibnu Maskawaih adalah : “Keadaan atau sikap jiwa seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa berfikir dan melalui pertimbangan
terlebih
dahulu.”

Sedangkan menurut Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin sebagaimana dikutip Y
unahar Ilyas : “Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.

Sedangkan Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu/filsafat, karena itu yang
menjadi standar baik dan buruk adalah akal manusia. (Rahmat Djatnika, 1992:26)

2.1.1 Pengertian Akhlakul Karimah

Akhlakul karimah merupakan keadaan jiwa yang kokoh, dari mana timbul berbagai
perbuatan dengan mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana
perbuatan-perbuatan yang timbul dari jiwa yang baik,maka keadaannya disebut akhlak
3
yang baik.Mengamalkan akhlakul karimah merupakan bagian dari ibadah kepada Allah
secara horizontal kepada sesama manusia, lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara.
Akhlakul karimah sangatlah tinggi kedudukannya dalam penilaian Islam.
Rasulullah Shallalahu „alaihi wa Sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak
manusia. Rasulullah selalu menakar baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya. Dapat juga disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia, akan muncul secara spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiran
atau pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari luar. Dalam Mu’jam Al Wasith
disebutkan; Min ghairi hajah ila fikr wa ru’yah (tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan). (http://khalifah.blogspot.com).

2.1.2 Manfaat Akhlakul Karimah

Manfaat Akhlakul Karimah adalah keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat.


Keberuntungan atau manfaat lain dari akhlakul karimah di antaranya adalah:

1. Memperkuat dan menyempurnakan agama.


2. Mempermudah perhitungan amal di akhirat
3. Menghilangkan kesulitan.
4. Selamat hidup di dunia dan akhirat.

Sumber ; (http://khalifah.blogspot.com)

2.1.3 Dasar – Dasar Akhlakul Karimah

(http://arifnursahid.blogspot.com) menjelaskan bahwa, Dalam Islam yang menjadi


dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau buruknya
adalah Al Quran dan As Sunnah.Apa yang baik menurut Al Quran dan As Sunnah itulah
yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang
buruk menurut Al Quran dan As Sunnah berarti itu tidak baik dan harus di jauhi.Dalam surat
(Al Qalam :4) yang artinya :

“ Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai akhlak (budi pekerti) yang amat
tinggi . “
Hadits (HR.Tirmidzi) yang berbunyi :
“Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya (budi pekertinya ). “
4
Hadits (HR. Akhmad)yang artinya :
“Sesungguhnya akan diutus kedunia itu untuk menyempurnakan akhlak budi pekerti yang
mulia.”

(Al Forqan, 25 : 63 ) yang artinya :


“ Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu ( ialah ) orang-orang
yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati ( tidak sombong ) dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka , mereka mengucapkan kata-kata ( yang mengandung ) keselamatan
“ ( TAWADHU’ ). Sumber : (http://republika.co.id)

Hadist (HR.Tabrani)yang artinya:


“ Siapakah diantara mereka hamba-hamba Allah ini yang lebih dicintai oleh Allah ?
“Rasulullah menjawab,“ Yaitu orang yang paling baik akhlak-nya.” (http://republika.co.id)

Hadist (HR.Tabrani)yang artinya:


“ Siapakah diantara orang mukmin yang paling sempurna imannya ? “Rasulullah
menjawab: “Yaitu orang yang paling baik akhlak –nya.“ (http://.republika.co.id)

Hadist ( HR.Ahmad ), Dari Abdullah bin Amir : Aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda , “ Maukah kalian kuberitahu tentang orang yang paling kucintai dan paling dekat
duduknya dengan aku nanti di hari kiamat ? “ Diulanginya perkataan itu dua kali tiga kali.
Mereka menjawab : “ Baiklah ya Rasulullah , Beliau bersabda , “ Yaitu orang yang paling
baik akhlak – nya”

2.2 Ciri-Ciri Seorang Muslim yang Memiliki Profesionalisme Berbasis


Akhlakul Kharimah
1. Mengembangkan prinsip manajemen profesional
2. Memiliki jiwa kepemimpinan.
3. Mempertimbangkan keputusan yang di ambil.
4. Menghargai waktu.
5. Selalu berusaha ke arah yang lebih baik.
6. Memiliki semangat berlomba dalam kebaikan.
7. Memiliki motifasi untuk mandiri.
5
8. Berwawasan kerahmatan lil‟alamin.
9. Haus untuk memiliki sifat ilmu pengetahuan.
10.Tidak cepat puas, tidak mudah putus asa, penuh kesabaran, ulet, pantang menyerah.
Sumber : (http://id.scribd.com)

2.3 Membangun Masyarakat Profesional Berbasis Akhlakul Karimah


Menurut (http://sambokritis.blogspot.com) bahwa, Era globalisasi sudah berjalan
sedemikian rupa, setiap sektor kehidupan baik dalam bernegara ataupun berbangsa yang
meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
membutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup dan identitas bangsa dan negara. Pengelolaan yang efektif salah satunya
bertitik tolak pada kesediaan sumber daya manusia yang unggul, dan salah satu manifestasi
dari sumber daya manusia yang unggul adalah tenaga profesional, oleh karena itu setiap
bangsa dituntut untuk menjadi bangsa yang profesional.
Dalam menanamkan profesionalisme media yang paling efektif adalah pendidikan
formal. Profesionalisme harus sudah dikenalkan pada lembaga pendidikan formal paling
dasar (SD-SMP) dan mulai diterapkan pada lembaga pendidikan formal tingkat menengah.
Pada pendidikan formal tingkat tinggi yang output dan outcome-nya dipersiapkan sebagai
tenaga yang handal dalam mengelola setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
profesionalisme harus sudah mendarah daging. Sehingga ketika memasuki dunia
sesungguhnya (kerja), profesionalisme sudah dapat dimanifestasikan.
Profesionalisme tanpa didasari akhlakul karimah akan pincang, seperti beberapa waktu
ke belakang, bagaimana seorang hakim di Sumatera Utara begitu bersikukuh pada
profesionalisme sehingga mengabaikan aspek moral dan psikologis seorang bocah yang
bernama Raju, yang baru berusia 7 tahun 8 bulan. Bagaimana seorang artis karena terlalu
terfokus pada profesionalisme mengabaikan nilai-nilai akhlakul karimah beriringan dengan
hilangnya kreaifitas. Profesionalisme dengan ditunjang akhlakul karimah menurut mereka
adalah pengkebirian kreatifitas, padahal sesungguhnya kreatifitas akan selalu hidup
walaupun dibatasi norma.
Sebagaimana yang diungkapkan (http://okinugraha.wordpress.com) bahwa, seorang
profesional kreatif yang dilandasi akhlakul karimah akan menghasilkan produk yang
bernilai sangat tinggi, hal tersebut karena produk yang dihasilkan merupakan produk
profesional dan produk yang sesuai norma (akhlakul karimah). Seorang profesional akan

6
mendedikasikan dirinya untuk profesinya dan seorang yang berakhlakul karimah akan
senantiasa menjunjung norma – norma, seorang yang keatif akan selalu menghasilkan kreasi
yang dapat memberikan nilai positif bagi dirinya.
Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya, sehingga menjadikan dirinya
makhluk yang mulia, tetapi kesempurnaan dan kemuliaan itu akan sirna dan jatuh akan
keterpurukan, kecuali mereka yang mengerjakan amal soleh, yang membela kebenaran dan
menetapi kesabaran.
Dewasa ini yang sangat terasa di negara kita yang tercinta ini adalah rendahnya
kesadaran terhadap fitrah manusia dan terlalu terfokusnya prilaku dan pola pikir terhadap
kapitalisme. Kesadaran bangsa kita akan pentingnya norma terkikis oleh hegemoni
demokrasi yang kebablasan, terkikis oleh demokrasi yang menjurus kepada kebebasan
absolut.
Sumber daya manusia yang berada di belakang media massa harus memilki
profesionalisme, kreaifitas dan akhlakul karimah. Para pengelola media massa harus
mengikis mental kapitalisme yang mengabaikan kepentingan-kepentingan umum
(mayoritas). Para pengelola media massa harus memiliki mental khoirunnas yan fa’uhum
linnas, sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Jangan hanya
demi memperkaya diri lalu hilanglah kesadaran bahwa sesungguhnya yang berada disekitar
kita sengsara akibatnya.Manfaat yang diambil hanya untuk dirinya sendiri.

2.4 Penerapan Akhlakul Karimah dalam Kehidupan


Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang.
Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan
harus ditampilkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya
Rasul sebagaimana disabdakannya :
“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”( HR.Ahmad)

Secara umum dapat dikatakan, bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi
dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah
mendorong pelaksanaan syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanakan berdasarkan
aqidah.
Menurut obyek / sasarannya terdapat akhlak terhadapa Allah, akhlak kepada manusia dan

7
akhlak kepada lingkungan.
2.4.1 Akhlak kepada Allah
a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya
sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan kepatuhan
terhadap perintah Allah. Berakhlak kepada Allah dilakukan melalui medi komunikasi
yang telah disediakan, antara lain ibadah shalat.

b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi , baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati, Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan kententraman hati sebagaimana dimaksud dalam firman Allah :
c. Ingatlah, dengan zikir kepada Allah akan menentramkan hati.(Ar-Ra’d, 13:28)
d. Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti
ibadah karena ia merupakan pengakuan atas keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak
menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena dipandang sebagai orang yang
sombong.
e. Tawakkal kepada Allah yaitu, berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. Tawakkal bukanlah menyerah
kepada keadaan, sebaliknya tawakkal mendorong orang untuk bekerja keras karena
Allah tidak menyia-nyiakan kerja manusia. Setelah bekerja keras apapun hasilnya akan
diterimanya sebagai sesuatu yang terbaik bagi dirinya, tidak kecewa atau putus asa.
f. Tawaduk kepada Allah adalah rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Mahakuasa, oleh karena itu, tidak ada alas an
bagi manusia untuk tidak bertawaduk kepada Allah karena manusia diciptakan dari
bahan yang hina , yaitu tanah.

2.4.2 Akhlak kepada Manusia


a. Akhlak kepada diri sendiri
1. Sabar adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebgau hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar

8
melaksanakan perintah adalah sikap menerima dan melaksanakan segala perintah
tanpa pilih – pilih dengan ikhlas.

2. Syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Orang
yang suka bersyukur terhadap nikmat Allah akan ditambah nikmat yang diterimanya
sebagaimana firmanNya :

Kalau kalian bersyukur, tentu Aku akan menambah (nikmat) untukmu dan jika kamu
mengingkati (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Ibrahim,
14:7)

b. Akhlak kepada ibu bapak


Akhlak kepada Ibu Bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan
perbuatan.Allah mewasiatkan agar manusia dapat berbuat baik kepada ibu bapak.
Berbuat baik kepada ibu bapak dapat dibuktikan dengan menyayangi dna mencintai
mereka serta berterima kasih dengan cara bertutur kata lembut dan sopan. Berbuat
baik kepada Orang tua tidak hanya ketika mereka hidup, tetapi harus berlangsung
walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara mendoakan dan meminta
ampunan untuk mereka, menepati janji mereka yang belum terpenuhi, dan meneruskan
silaturahmi dengan sahabat – sahabat sewaktu mereka hidup.

c. Akhlak kepada keluarga


Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.Komunikasi dalam keluarga
diungkapkan dalam bentuk perhatian baik melalui kata – kata maupun perilkau.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh
seluruh keluarga. Pendidikan dalam keluarga akan ditanamkan dalam keluarga akan
menjadi ukuran utama bagi anak dalam menghadapi pengaruh yang dating kepada
mereka di luar rumah.
2.4.3 Akhlak kepada Lingkungan
Misi Agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia
tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup, sebagaimana firman Allah.
Tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan utnuk menjadi rahmat bagi
seluruh alam.(Al-Anbiyaa’, 21 :107). Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan

9
diangkatnya manusia sebagai khalifah di bumi ,yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas
mengelola , memakmurkan, dan melestarikan alam. Memakmurkan alam adalah
mengelola sumber daya alam sehingga dapat mensejahterahkan tanpa merugikan alam
itu sendiri.Menurut (http://palembang.tribunnews.com).

Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan Keluarga.Beberapa contoh akhlaqul


karimah anak kepada kedua orang tua:
1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus.
2. Mohon ijin ketika akan bepergian dan pamitan dengan mencium tangan serta
memohon doa mereka.
3. Bila disuruh segera melaksanakan, selama tidak maksiat.
4. Bila dinasehati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan.
5. Bila berbicara supaya dengan nada yang rendah dari orang tua/ tidak membentak,
atau mengeluarkan kalimat yang kasar.
6. Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah
7. Mendahulukan kepentingan/ perintah orang tuanya dari pada kepentingan diri
sendiri.
8. Jujur ,amanah dan tidak berkhianat kepada orang tua.

9. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya anak tetap menghargai pendapat
orang tuanya.
10. Selalu mendoakan baik kepada orang tuanya.
11.Merawat orang tuanya ketika sedang sakit dan utamanya ketika sudah tua
12. Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat.

Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan Masyarakat.Berikut beberapa contoh


akhlaqul karimah dalam masyarakat:
1. Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.
2. Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi.
3. Apabila naik kendaraan di dalam kampung dengan kecepatan rendah dan tidak
menggeberkan gasnya atau melepas sarangan knalpotnya.
4. Melayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan.
5. Membantu dan menjenguk warga yang sakit.
6. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong/ kerja bakti.
10
7. Membantu warga yang terkena musibah.

Menurut (http://ppimaroko.org/index.php) , Secara alamiah kita juga harus proaktif


mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat baik dalam bentuk materi maupun tenaga,
jangan sampai kita mengabaikan bahkan acuh terhadap kegiatan di lingkungan sekitar
sehingga berakibat munculnya penilaian negative dari masyarakat. Rasulullah, saw
bersabda: yang artinya:
 “Barang siapa yang iman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti
tetangganya” (HR. Bukhari)
 “Orang iman yang bergaul dalam masyarakat dan sabar terhadap hal-hal yang
menyakitkan dari mereka, adalah lebih utama dari pada orang iman yang tidak
bergaul dalam masyarakat dan tidak sabar terhadap hal-hal yang menyakitkan dari
mereka” (HR.Attirmidzi).

2.4.4 Akhlak kepada Tataran Berbangsa dan Bernegara


Sebagian besar ulama Islam di Indonesia telah sama-sama sepakat bahwa bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah sudah final dan tidak bisa
ditawar lagi.Sikap ini bahkan telah diperkuat dalam ijtima ulama se Indonesia dalam
pertemuan para ulama di bawah koordinasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok
Gontor, Ponorogo pada tahun 2006 yang lalu.Dengan demikian penerapan akhlaqul
karimah dalam berbangsa dan bernegara dapat dicontohkan sebagai berikut:
1. Mensepakati dan mendukung sepenuhnya untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan
2. Republik Indonesia.
3. Rela berkorban untuk tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Berusaha menempatkan kepentingan Bangsadan Negara di atas
kepentingan pripadi dan golongan.
5. Komitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.
6. Menghormat, menjunjung tingi dan tidak mencela lambang-lambang kebesaran
Negara.

Sebagai daerah yang mendapatkan penghargaan diwilayah pendidikan dari Presiden

11
RI, sepertinya Kota Tangerang layak menjadi daerah percontohan yang menggunakan
sistem pendidikan yang berbasis multikultural, dengan ditopang kemultikulturalan
masyarakatnya.
Akhlakul karimah pun sepertinya harus ditafsirkan begitu Prural agar bagaimana,
ketika sistem (Akhlakul Karimah) tersebut masuk pada ranah pendidikan, tidak
menghilangkan atau bahkan mendeskritkan identitas- identitas minoritas, tetapi
bagaimana identitas-identitas yang ada bisa saling “bercumbu mesra”, sebagai cita-cita
luhur masyarakat Akhalakul Karimah yang berbangsa dan bernegaraIndonesia.Wallahu
A‟lam bi ash Showab.

12
BAB III
PENUTUP

Dalam dunia tanpa batas ini yang kita sebut dengan zaman globalisasi, sebuah negara dan
masyarakatnya akan memiliki resiko yang tinggi, Apabila tatanan masyarakatnya tidak
dilandasi dengan akhlaq yang mulia. Kemuliaan akhlak adalaha maklumat utama bagi ajaran
Islam sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah saw tentang tujuan pengutusan beliau
kemuka bumi, ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
(HR.Bukhari, Baihaqi, dan Hakim). Bedasarkan pengertiannya, maka ahlak bukanlah
sesuatu yang ada dan melekat pada diri seseorang dengan sendirinya, melainkan ditanam
dan dilekatkan melalui suatu usaha atau proses (pembiasaan). Apabila semua itu tercapai
maka pada akhirnya kelak negara ini akan maju dan berkembang,masyarakatnya hidup
bahagia dan sejahtera denggan para pemimpin yang professional dan berkualiatas baik
secara mutu dan akhlak.
Hal-hal yang diceritakan di atas merupakan sebagian kecil dari cara-cara bagaimana
membangun masyarakat professional berbasis akhlaqul karimah. Akhlakul karimah
merupakan hal penting dalam pembangunan negara yang makmur dan sejahtera. Namun
dalam implementasinya, tidaklah mudah membentuk akhlak yang mulia. Perlu adanya
kesadaran individu dan berkelanjutan sehingga dampak positif dari penerapan akhlakul
karimah membawa kemaslahatan di setiap sektor kehidupan. Peran individu saja tidak
cukup, perlu adanya sosok pemimpin yang memberi tauladan sehingga semangat
menumbuhkan akhlak meluas di seluruh masyarakat.Hal-hal seperti yang diungkapakan
diatas adalah apa yang kita harapkan ada di negeri ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/331227238/Membangun-Masyarakat-Professional, diakses
pada hari Selasa, 10 September 2019
https://www.wawasanpendidikan.com/2014/11/pengertian-ahlak, diakses pada hari
Selasa, 10 September 2019
https://alfimrizky18.blogspot.com/2017/04/mengontruksi-masyarakat-liberal, diakses pada
hari Selasa, 11 September 2019
https://id.scribd.com/doc/95052455/Membangun-Masyarakat-Profesional-Berbasis-
Akhlakul-Karimah, diakses pada hari Selasa, 10 September 2019
http://ppimaroko.org/index.php
http://okinugraha.wordpress.com

14

Anda mungkin juga menyukai