Anda di halaman 1dari 7

MODUL 09

ELEKTRONIKA DIGITAL
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2019/2020

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Riwayat Revisi Rev.


31-08-2018 – Hamidan Irham 0
22-06-2019 – Annisa Allfazira 1
04-09-2019 – Annisa Allfazira 2
1 TUJUAN
▪ Memahami prinsip kerja rangkaian adder
▪ Memahami cara kerja IC counter dengan menggunakan seven segment
▪ Memahami prinsip kerja astable multivibrator menggunakan IC 555

2 PERSIAPAN
▪ Hodges D.A., Analysis and Design of Digital Integrated Circuits. Chapter 1.
▪ Mempelajari IC gerbang logika pada datasheet 74LS00, 74LS02, 74LS04, 74LS08, 74LS32,
CB4026B, NE555.

3 PERALATAN PRAKTIKUM
▪ Power Supply DC 1 buah
▪ Kabel Power 2 buah
▪ Multimeter 1 buah
▪ Breadboard 1 buah
▪ Osiloskop 1 buah
▪ Kabel Capit Buaya secukupnya
▪ Kabel Jumper secukupnya
▪ IC 74LS00 1 buah
▪ IC 74LS02 1 buah
▪ IC 74LS04 1 buah
▪ IC 74LS08 1 buah
▪ IC 74LS32 2 buah
▪ IC counter CD4026B 2 buah
▪ IC NE555 1 buah
▪ Push button 2 buah
▪ 7 segment common anode 2 buah
▪ Resistor 1k 2 buah
▪ Kapasitor 100 nF 2 buah

4 DASAR TEORI
Sistem elektronika digital adalah sistem elektronika yang disusun dengan berbagai jenis
komponen elektronik dan bekerja menggunakan sinyal digital. Dasar pembentuk dari sistem elektronika
digital adalah logic gate atau gerbang logika, yaitu rangkaian digital yang menghasilkan suatu output
(keluaran) logis yang bergantung pada kombinasi sinyal input (masukan) yang diberikan. Sinyal input
gerbang logika dapat berjumlah satu atau lebih, tetapi hanya dihasilkan satu sinyal output. Gerbang
logika beroperasi dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean yang memberikan persamaan untuk
setiap gerbang serta memberi simbol untuk operasi gerbang tersebut. Terdapat 3 gerbang logika dasar,
yaitu NOT, AND dan OR. Adapun gerbang logika lainnya, yaitu gerbang NAND, NOR, XOR, XNOR
yang merupakan gerbang yang dibentuk dari gabungan beberapa gerbang dasar. Suatu rangkaian digital
dapat dibangun dari sejumlah gerbang logika, dengan menggunakan kombinasi yang sesuai berdasarkan
persamaan dan tabel kebenaran dari tiap gerbang logika. Input dan output yang ada pada gerbang logika
memiliki dua jenis keadaan, yaitu HIGH/TRUE/1 pada umumnya dibuat dengan diberi sumber tegangan
VCC, dan LOW/FALSE/0 yang dibuat dengan diberi kondisi nol.

Gambar 1. Simbol-simbol gerbang logika


Adder adalah suatu jenis rangkaian elektronika digital yang dapat melakukan proses penjumlahan,
beberapa contoh dari adder adalah half adder dan full adder. Half adder adalah suatu rangkaian
elektronika yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan dari dua buah bilangan biner, yang
masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki dua buah input dan dua buah output, dengan
tabel kebenaran sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel kebenaran half adder
Input Output
A B C (Carry) S (SUM)
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Sedangkan full adder adalah rangkaian adder dengan 3 buah input dan 2 buat output, dimana pada
rangkaian full adder terdapat tambahan input berupa carry in sehingga tabel kebenarannya menjadi:
Tabel 2. Tabel kebenaran full adder
Input Output
A B Cin Cout Sum
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Counter merupakan integrated circuit yang pada umumnya dapat menghitung dari 0-99. IC ini
memanfaatkan pulsa clock untuk dapat menghitung. IC counter terdiri dari berbagai macam gerbang
logika yang disusun sedemikian rupa hingga dapat berfungsi untuk menghitung.

Gambar 5. Pinout IC CD4026B`

Gambar 6. Rangkaian counter menggunakan IC 4026B dengan 7 segment.


IC timer 555 adalah sebuah integrated circuit yang dapat digunakan sebagai timer, penghasil
pulsa tunggal, atau sebagai osilator. IC 555 dapat dioperasikan sebagai astable multivibrator yang tidak
memiliki keadaan stabil, monostable multivibrator yang memiliki 1 keadaan stable, atau bistable
multivibrator yang memiliki 2 keadaan stabil. IC 555 memiliki 8 pin, dengan blok diagram seperti pada
gambar 6.

Gambar 6. Block diagram IC timer NE555.

Astable multivibrator tidak memiliki keadaan stabil dan terus-menerus beralih di antara kedua keadaan
dalam waktu tertentu, tanpa trigger eksternal. IC 555 dapat dibuat berfungsi sebagai astable
multivibrator dengan tambahan tiga komponen eksternal yaitu dua resistor (R1 dan R2) dan kapasitor
(C). Dalam mode astable, timer 555 bertindak sebagai osilator yang menghasilkan gelombang persegi.
Frekuensi gelombang dapat diatur dengan mengubah nilai dua resistor dan kapasitor eksternal.

Gambar 7. Rangkaian astable multivibrator.

Berikut ini merupakan nilai waktu ON, waktu OFF, dan duty cycle dari rangkaian astable multivibrator.

𝑡𝑂𝑁 = 0,693 (𝑅1 + 𝑅2 ) 𝐶 (1)


𝑡𝑂𝐹𝐹 = 0,693 𝑅2 𝐶 (2)
𝑡𝑂𝑁
𝐷𝑢𝑡𝑦 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 = (3)
𝑡𝑂𝑁 + 𝑡𝑂𝐹𝐹
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Buatlah draf laporan praktikum yang berisikan:
• tujuan praktikum,
• dasar teori (tidak mengambil dari modul),
• rancangan eksperimen percobaan 1, 2, dan 3 (berisikan gambar rangkaian dengan nilai
komponen yang telah ditentukan oleh praktikan serta hipotesis setiap percobaan),
• hasil eksperimen (berupa tabel/grafik yang akan diisi data hasil praktikum),
• analisis (diisi setelah pengolahan data selesai),
• kesimpulan (diisi diakhir praktikum).
2. Pada dasar teori sertakan:
• tabel kebenaran gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, dan NOR.
• gambar pinout IC 74LS00, 74LS02, 74LS04, 74LS08, dan 74LS32, serta tuliskan gerbang
logika yang sesuai untuk masing-masing IC.

6 PERCOBAAN
1. Percobaan 1. Full Adder

a. Buatlan konfigurasi rangkaian full adder dari gerbang logika NOT, AND, OR, NAND,
dan/atau NOR! (Perhatian : tidak digunakan gerbang logika XOR dan XNOR).
b. Cek rangkaian dengan menggunakan LED.
c. Ukur tegangan output rangkaian dengan konfigurasi input sesuai dengan tabel kebenaran
full adder.

2. Percobaan 2. Counter Seven Segment

a. Buatlah rangkaian counter seven segment menggunakan IC 4026 yang dapat menghitung
dari 0-99 (2 digit)!
b. Ambil gambar output rangkaian.

3. Percobaan 3. Astable Multivibrator

a. Buatlah rangkaian astable multivibrator menggunakan IC NE555 dengan duty cycle


minimal 60%!
b. Ambil gambar sinyal input dan output pada osiloskop serta catat nilai ON time, OFF time,
total time periode, duty cycle, dan frekuensi.

7 TUGAS LAPORAN
1. Bagaimana nilai tegangan keluaran yang diperoleh dari percobaan 1? Apakah sesuai dengan
tabel kebenaran dari full adder? Apakah pada keadaan high nilai tegangan keluaran nilainya
sama dengan Vcc? Jelaskan!
2. Jelaskan cara kerja dan proses penjumlahan pada full adder! Apa perbedaan dan kaitannya
dengan half adder?
3. Jelaskan cara kerja counter pada praktikum ini! Bagaimana counter dapat menghitung 2 digit?
4. Jelaskan cara kerja astable multivibrator menggunakan IC NE555!
5. Jelaskan grafik input dan output yang diperoleh dari percobaan 3! Mengapa berbentuk seperti
demikian?
6. Bandingkan nilai ON time, OFF time, total time periode, duty cycle, dan frekuensi secara teori
dan eksperimen dari percobaan 3, jelaskan jika terdapat perbedaan!

8 REFERENSI
[1] Malvino, Electronic Principles 7th ed. McGraw-Hill; Singapura
[2] Hodges D.A., Analysis and Design of Digital Integrated Circuits. Chapter 1
[3] Datasheet 74LS00, 74LS02, 74LS04, 74LS08, 74LS32, CD4026B, NE555.
LOG AKTIVITAS

Nama :
NIM :
Shift :

Percobaan 1.
Full Adder.

Tabel data tegangan input dan output.

Input Output
VA (V) VB (V) VCin (V) VCout (V) VSum (V)

Percobaan 2.
Counter Seven Segment

Lampirkan gambar seven segment pada beberapa keadaan saat push button ditekan.

Percobaan 3.
Astable Multivibrator

Tabel data resistor dan kapasitor eksternal

R1
R2
C1
Lampirkan gambar sinyal input dan output.

Tabel data astable multivibrator

Parameter Teori Eksperimen


ON Time
OFF Time
Total Time Period
Duty Cycle
Frekuensi

Anda mungkin juga menyukai