Perilaku Konsumen Kelompok Referen
Perilaku Konsumen Kelompok Referen
Kesesuaian
Tujuan dari beberapa pemasar, terutama pemimpin pasar, adalah untuk meningkatkan
konformitas konsumen. Mereka sering melakukannya dengan menggambarkan pengaruh
kelompok referensi dalam promosi mereka. Sebaliknya, pemasar merek baru atau merek yang
bukan pemimpin pasar sering mencoba meyakinkan konsumen untuk berbeda dan tidak mengikuti
orang banyak. Untuk mempengaruhi anggotanya, grup referensi harus:
1. Memberitahu atau membuat anggota sadar bahwa merek atau produk ada.
2. Berikan kesempatan pada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap
dan perilaku kelompok.
3. Mempengaruhi individu untuk mengadopsi sikap dan perilaku yang konsisten dengan norma-
norma kelompok.
4. Mengesahkan keputusan anggota untuk menggunakan produk yang sama dengan anggota
lainnya.
Ketertarikan Produk
Tingkat pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan pembelian bervariasi sesuai
dengan ketertarikan produk. Produk yang mencolok adalah produk yang menonjol dan
diperhatikan oleh orang lain, seperti arloji mahal atau kamera digital yang baru dirilis. Produk yang
sangat mencolok dan pengungkapan status kemungkinan besar akan dibeli dengan memperhatikan
reaksi orang lain yang relevan.
Karakteristik Kepribadian
Beberapa ciri kepribadian mempengaruhi tingkat pengaruh kelompok referensi terhadap
anggotanya. Orang yang patuh, memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri perlu berafiliasi
dan disukai oleh orang lain, dan diarahkan oleh orang lain lebih mudah menerima pengaruh
kelompok. Orang-orang kompetitif yang ingin mengendalikan orang lain dan acara-acara dan
diarahkan oleh orang dalam cenderung tidak mencari bimbingan dari kelompok referensi.
1.3 Jenis Kelompok Referen yang berpengaruh pada Keputusan Pembelian Konsumen
Beberapa orang yang bergabung dalam grup sebagai suatu anggota disebut sebagai
Membership Group. Sebagai contoh, sekelompok pria eksekutif muda bermain poker setiap
minggu akan dianggap sebagai Membership Group poker. Symbolic Group adalah kelompok yang
tidak mungkin dimiliki individu, tetapi yang nilai dan perilakunya diadopsi seseorang. Misalnya,
pemain tenis profesional dapat membentuk Symbolic Group untuk pemain tenis amatir, yang
mengidentifikasi dengan pemain tertentu dan meniru perilaku mereka (misalnya, dengan membeli
raket tenis atau sepatu tenis merek tertentu). Namun, pemain tenis amatir tidak (dan mungkin tidak
akan pernah) memenuhi syarat untuk keanggotaan sebagai pemain tenis profesional karena dia
tidak memiliki keterampilan atau peluang untuk bersaing secara profesional. Tabel 9.1
menggambarkan hubungan antara keanggotaan kelompok dan jenis pengaruh kelompok.
Tabel 9.1 Group Membership and Type of Influenceup Membership and Type of Influence
1. Kelompok Persahabatan
Mencari dan memelihara pertemanan adalah dorongan dasar bagi kebanyakan orang.
Teman memenuhi berbagai macam kebutuhan: Mereka memberikan penemanan,
keamanan, dan peluang untuk membahas masalah yang dihadapi seorang individu
mungkin enggan berdiskusi dengan anggota keluarga. Persahabatan juga merupakan tanda
kedewasaan dan kemandirian, karena mereka mewakili perpisahan dari keluarga dan
pembentukan ikatan sosial dengan dunia luar. Seringkali, persahabatan terbentuk di tempat
kerja. Orang yang bekerja bersama sering mendapatkan untuk mengetahui, menghormati,
dan menjadi sumber informasi yang kredibel untuk satu sama lain tentang pembelian.
2. Kelompok Belanja
Orang-orang dapat berbelanja bersama hanya untuk menikmati belanja atau mengurangi
risiko yang mereka rasakan; yaitu, mereka dapat membawa seseorang yang keahliannya
mengenai kategori produk tertentu akan mengurangi peluang mereka melakukan
pembelian yang salah. Dalam kasus di mana tidak ada anggota kelompok belanja yang tahu
banyak tentang produk yang sedang dipertimbangkan (seperti pusat hiburan rumah yang
mahal), anggota mungkin merasa lebih percaya diri dengan keputusan bersama.
3. Kelompok Virtual
Banyak situs web mendorong konsumen untuk meninggalkan komentar dan membuat
orang lain meresponsnya. Sebagian besar orang dewasa muda memiliki "daftar teman"
yang luas dan secara teratur berkomunikasi dengan orang-orang yang telah mereka temui
secara online tetapi tidak pernah secara langsung. Daring, tidak masalah jika Anda tinggi
atau pendek, kurus atau gemuk, tampan atau berpenampilan rata-rata, dan banyak yang
merasa bebas untuk mengekspresikan pikiran mereka dan bahkan akrab dengan mereka
yang belum pernah mereka temui berhadapan muka. Anonimitas lingkungan online
memungkinkan orang kebebasan untuk mengekspresikan pandangan mereka dan mendapat
manfaat dari pandangan orang lain.
4. Kelompok Advokasi
Tujuan dari kelompok advokasi yang berfokus pada konsumsi adalah untuk membantu
konsumen dalam membuat keputusan dan mendukung hak-hak konsumen. Ada dua jenis
kelompok advokasi: Entitas yang diorganisasi untuk memperbaiki penyalahgunaan
konsumen tertentu dan kemudian bubar, dan kelompok yang tujuannya adalah untuk
mengatasi area masalah yang lebih luas dan lebih luas dan beroperasi selama periode waktu
yang panjang.
5. Selebriti
Kelompok selebriti adalah para artis film, sinetron, penyanyi, musisi, pelawak dan semua
orang-orang terkenal yang bergerak di bidang hiburan. Para selebriti bisa juga para pemain
olahraga yang terkenal, tokoh politik, para pejabat pemerintah, para pakar pengamat
ekonomi, sosial dan politik. Yang paling banyak digunakan sebagai bintang iklan adalah
para artis film, sinetron dan pembawa acara berbagai acara televisi. Dalam
mempromosikan suatu produk, selebriti bisa berfungsi untuk :
Memberikan kesaksian (a testimonial)
Memberikan dorongan dan penguatan (Endorsment)
Bertindak sebagai aktor dalam iklan
Bertindak sebagai jasa bicara perusahaan
Selebriti akan memberikan manfaat kepada perusahaan karena selebriti memiliki
popularitas, bakat, karisma dan kredibilitas. Dari keempat unsur tersebut, maka kredibilitas
adalah yang paling penting bagi konsumen. Kredibilitas selebriti menggambarkan persepsi
konsumen terhadap keahlian dan pengetahuan selebriti mengenai produk yang diiklankan
dan kepercayaan selebriti (kejujuran selebriti mengenai produk yang diiklankan).
Konsumen adalah orang yang cerdas, mereka memahami bahwa selebriti hanya berfungsi
sebafai aktor iklan yang dibayar mahal, sehingga kredibilitasnya diragukan. Kredibilitas
selebriti semakin diragukan ketika seorang selebriti beriklan untuk banyak merek produk.
1.4 Peran Anggota Keluarga dalam Pengambilan Keputusan
Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan
konsumen. Alasan utama mempelajari keluarga dalam pengambilan keputusan adalah
berbagai macam produk dan jasa dibeli oleh beberapa orang konsumen yang
mengatasnamakan sebuah keluarga. Selain itu, pengambilan keputusan pembelian suatu
produk dan jasa tersebut dipengaruhi oleh anggota keluarga lain atau diputuskan oleh
beberapa anggota keluarga atau diputuskan bersama oleh semua anggota keluarga
(Sumarwan 2004). Sumarwan (2004) menyatakan bahwa setiap anggota keluarga
berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk pembelian dan konsumsi suatu produk.
Peran anggota keluarga tersebut dapat berbeda dapat pula sama. Schiffman dan Kanuk
(2007) membedakan peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan menjadi
delapan peran sebagai berikut:
Sejak lahir ke dunia, seorang anak telah menjadi konsumen, walaupun ia tidak mengambil
keputusan tentang apa yang dibeli. Semakin tua usia anak, maka ia harus dipersipkan oleh
keluarganya untuk menjadi seorang konsumen yang bisa mengambil keputusan.Beberapa fungsi
keluarga yang erat kaitannya dengan sosialisasi anak sebagai konsumen adalah fungsi ekonomi,
fungsi cinta kasih dan fungsi sosialisasi dan pendidikan.Fungsi cinta kasih akan memberikan
dukungan emosi kepada anak-anak melalui kasih sayang, kehangatan orang tua kepada anak.Orang
tua memberikan jalan keluar bagi anak-anaknya yang menghjadapi masalah orang tua membantu
anak-anaknya dalam mengambil keputusan
Schiffman dan Kanuk (2000) menyebutkan satu fungsi lainnya yang sangat penting dalam
kaitannya fungsi keluarga dan perilaku konsumen, yaitu fungsi gaya hidup yang sesuai bagi
anggota keluarganya.Fungsi gaya hidup menggambarkan kegiatan-kegiatan keluarga yang
sebaiknya dilakukan untuk pembinaan anak sebagai konsumen yang baik. Keluarga bisa
melakukan makan bersama diluar rumah, rekreasi secara rutin ,berolah raga bersama. Orang tua
juga bisa mengajak anak-anaknya nonton bersama baik dirumah maupun teater.Kebersamaan yang
diciptakan akan memberikan lingkungan yang baik bagi anak-anak. Pada kesempatan tersebut ,
orang tua bisa memperkenalkan kepada anaknya bagaimana memilih barang, menawar harga, dan
sebagainya
Sosialisasi anak sebagai konsumen diartikan sebagai proses di mana seorang anak
memperoleh pengetahuan dan keterampilan , dan sikap yang relevan dengan fungsinya sebagai
konsumen di pasar.Proses soslialisasi tersebut juga diartikan sebagai proses bagaimana seorang
anak memperoleh pengetahuan tentang barang dan jasa serta pengetahuan konsumsi , dan
pencarian informasi dan keterampilan untuk menawar barang dan jasa.
Pergi berbelanja bersama anak-anak merupakan salah satu contoh sosialisasi anak sebagai
konsumen.anak akan memperhatikan bagaimana orang tuanya memilih barang. Mengambilnya,
meletakkannya di tempat dorongan, dan membawanya ke kasir dan kemudian
membayarnya.Orang tua pun secara langsung mengajarkan kepada anak-anaknya untuk membayar
terlebih dahulu sebelum membuka kemasan barang atau mencicipi makanan yang dibelinya. Ibu
adalah agen sosialisasi konsumen yang lebih kuat daripada ayah karena ibu biasanya lebih terlibat
dengan anak-anak mereka dan sering mengontrol paparan anak-anak mereka ke pesan komersial.
Selain itu, para ibu paling sering memberikan instruksi dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk
menjadi konsumen dan mengatur jumlah uang yang dapat dikeluarkan anak-anak dan bagaimana
mereka membelanjakannya.
Dengan membawa anak-anak ke supermarket atau pusat perbelanjaan, secara langsung
orang tua membawa mereka ke dunia nyata bagaimana proses transaksi produk dan jasa dilakukan
oleh konsumen.Anak-anak diajarkan bagaimana produk dan jasa dilakukan oleh konsumen.Anak-
anak diajarkan bagaimana produk dan jasa ditawarkan dan dikomunikasikan kepada
konsumen.Anak-anak pun akan melihat beragam barang , yang semuanya akan menarik
mereka.Namun, anak-anak diajarkan untuk memilih dan membeli sesuai kebutuhannya.Inilah
yang disebut sebagai proses sosialisasi anaka sebagai konsumen
Memahami bagaimana proses sosialisasi anak sebagai konsumen adalah sangat penting
bagi para pemasar.Jika para pemasar mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
sosialisasi tersebut, maka pemasar bisa merancang strategi pemasar yang bisa mempengaruhi
faktor-faktor tersebut. Misalnya, anak-anak akan senang menonton film-film kartun, maka
pemasar akan memperkenalkan produk kepada anak-anak pada saat penayangan film kartun yang
disenangi anak-anak tersebut.Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan untuk melindungi anak
sebagai konsumen jika diketahui kegiatan pemasaran suatu produk dianggap akan mengeksploitasi
anak sebagi konsumen.
Schiffman dan Kanuk (2000) mengemukakan suatu model sosialisasi anak sebagai
konsumen seperti diperlihatkan.Seoraang anak akan memperoleh sosialisasi dari anggota keluarga
lain seperti ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara lainnya. Anak pun akan menerima sosialisasi
dari teman-temannya.Panah dua arah dari anak ke anggota keluarga, dan dari angggota keluarga
ke anak menunjukan bahwa sosialisasi berjalan dua arah. Seorang anak akan menerima sosialisasi
dari anggota keluarga lain, dan anak pun akan mempengaruhi orang memberikan sosialsi
tersebut.Demikian pula, si anak akan mempengaruhi teman-temannya, dan mereka pun akan
mempengaruhi si anak dalam pembelian produk dan jasa, dan pemiliham merek maupun selera
terhadap suatu produk dan jasa
Daftar Pustaka
Schiffman, Leon G and Kanuk Leslie Lazar. (2015). Consumer Behaviour. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.