Anda di halaman 1dari 8

Hybrid Solar Cell

A. Definisi
Hybrid solar cell adalah suatu system dimana pengecasan pada accumulator tidak hanya
tergantung dengan sumber daya dari solar cell saja. Pengecasan accumulator bisa di dapat
dari tenaga angin, tenaga micro hydro air, genset atau dari pln sendiri.

Pada teknik dasar solar cell, modul surya yang disinari matahari menghasilkan listrik
untuk mengecas accu. Kemudian accu yang sudah menyimpan listrik dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Jika keperluannya dc bisa langsung diaplikasikan namun jika ac harus
melalui converting unit. Unit converting dari dc ke ac disebut inverter tersedia dalam
berbagai pilihan dari 12, 24, atau 48 volt menjadi 220 volt ac

Di Indonesia solar cell ini terbentur oleh masalah klasik yaitu mahalnya unit solar
cell karena pemerintah kita tidak mambantu lancarnya distribusi alat ini. System hybrid yang
kita gunakan terdiri dari unit solar cell , charger accu khusus dimana memiliki frequency
yang lebih tinggi sehingga mempercepat proses pengisian accu. Kami menyediakan slot
exspand untuk penambahan modul surya,micro hydro, dan accu sehingga dapat menambah
kapasitas pemakaian daya atau menambah jam operasi.
B. Komponen – komponen yang diperlukan untuk instalasi tenaga surya terdiri dari :
1. Panel surya / solar panel
Solar panel / panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel
silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5
Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi
tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan
dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar
matahari.
2. Solar charge controller
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai dan
beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan
untuk melindungi baterai.
3. Inverter
Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC –
direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current).
4. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.
C. Prinsip Kerja
Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus
disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter
untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat
elektronik. Solar cell dan perangkat charger khusus sama sama mengecas accu dengan
terlebih dahulu melewati perangkat auto controller. dimana alat ini mengatur arus jika
sudah penuh mengisi accu alat ini akan memutus sumber listrik. Accu yang sudah penuh
terisi arus listrik melewati perangkat auto switch dimana alat ini berfungsi baik secara
otomatis dengan system timer atau manual tergantung kehendak user dapat mengubah
tenaga accu menjadi supply tenaga listrik 220 volt.
1. System timer

Dengan posisi auto sesuai setting timer, tenaga listrik dari accu dapat diatur sesuai
kehendak user. Contoh : jika user menghendaki pemakaian listrik pln dari jam 05.00 pagi
sampai jam 18.00 dan jam 18.00 sampai 05.00 dengan tenaga baterai. maka control unit
akan mengatur otomatis perpindahan listrik dari pln ke baterai tanpa pengawasan user.

2. Manual switch

Dengan posisi manual user dapat mengatuir penggunakan sumber listrik


sekehendak hati kapanpun yang diinginkan. Unit ini aman karena dilengkapi dengan
proteksi unit sehinnga jika terjadi arus lebih atau hubung singkat secara otomatis akan
memutus arus listrik. Juga dapat secara continous berpindah sumber listrik sesuai setting
timer walau pemilik tidak menempati rumah. Diasamping itu dengan auto detec source
unit, perangkat ini dapat membackup listrik jika pln padam secara otomatis ( Seperti
automatic transfer switch genset atau ups). Unit ini dapat bertahan 30 tahun jika
penggunaan tidak melebihi kapasitas daya. Jika daya yang disuply control unit ini hanya
1000 watt maka max beban yang boleh digunakan adalah 1000 watt lebih baik dibawah
itu untuk memperpanjang usia unit. Dengan terlebih dahulu mengukur jam operasi, user
dapat menikmati penghematan listrik yang luar biasa.
D. Kompetibel

Dalam hal ini perangkat dapat menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan


investasi. Jika konsumen memakai unit ini umpama 500 watt. Maka tentukan 500 watt
selama berapa jam. Jika 8 jam maka 500 watt x 8 jam = 4000wh / 4kwh
4kwh : 12 volt dc = 333 ampere artinya user memerlukan daya accu sebesar 350 ampere
12 volt dc ( Dibulatkan )

Jika kemampuan user untuk membeli accu Cuma 100 ampere maka dapat running 500
watt selama 2.5 jam. Tapi tidak menutup kemungkinan jika user ingin menambah jam
operasi, cukup hanya dengan menambah unit accu saja.

E. Cara system ini dapat menghemat listrik pln

Jika dalam beban puncak pln jam 18.00 s/d jam 23.00 malam konsumsi listrik
full, maka kualitas listrik pln mengalami penurunan baik itu cos q, ataupun voltage.
Akibatnya user mengalami kerugian dengan harus membayar sejumlah bea dari daya
terpasang namun daya yang didapat tidak sesuai dengan bea yang dibebankan. Jika daya
pln 500 va = 375watt maka jika beban puncak user membayar daya 375 watt namun
konsumsinya 281watt jika cos q adalah 0,75.

Dengan hybrid, pada siang hari solar cell dan charger mengisi accu. pada beban
puncak hybrid memutus total aliran listrik pln dan menggantikan dengan sumber listrik
baterai yang sudah di convert jadi 220 volt ac.

Tidak mengesampingkan hukum kekekalan energi, maka charger didesain khusus


sehingga proses pengisian relative lebih singkat hanya 120watt selama 2 – 3 jam untuk
mengisi full accu 200 ampere. Dengan demikian konsumsi besar pada beban puncak
dapat digantikan atau dialihkan dengan hybrid system. Sedang pada siang hari konsumsi
listrik pln sangat kecil. Dari hasil survey, 80 persen konsumsi listrik terjadi pada jam
17.30 s/d jam 23.00. Kami tidak menyarankan untuk penggunaan lampu pijar, elemen
pemanas dan motor kompresi seperti kulkas, ac dan kompresor angin.

F. Prinsip Dasar
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1880 oleh
Charles Fritts. Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik
yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan
listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas
di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar
matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus
proton ini adalah arus listrik.

G. Bahan panel surya


Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya
diantaranya Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.
Gambar 6. Sel Surya Terbuat dari Titanium Oksida,
Gambar 5. Sel Surya Wafer Silikon Poly-Crystalline Germanium,dll
(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/) (Sumber :
http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/

H. Kelebihan dan Kekurangan Panel Tenaga Surya

Kelebihan dari memasang panel surya:

1. Energi gratis
2. Produksi energi bersih
3. Insentif pemerintah
4. Mengurangi ketergantungan

Kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan Anda


1. Sumber tenaga yang tidak konsisten
2. Biaya pemasangan yang besar
3. Perawatan : Panel surya harus dibersihkan secara rutin sehingga kotoran dan debu yang
menempel tidak mengurangi kinerja listrik. Bila terdapat kerusakan akibat petir dan lain
sebagainya Anda juga harus segera menghubungi tukang yang ahli untuk
memperbaikinya.

Tips Memilih Solar Cell yang bagus, Ada banyak merek dan kapasitas dari solar panel,
namun ada beberapa pertimbangan yang bisa kita buat sebelum memutuskan untuk
membeli nya, yaitu :
1. Belilah kapasitas dari panel sesuai kebutuhan / sesuai perhitungan
2. Untuk daerah yang cenderung sering berawan, pilihlah jenis poly chrystalline,
sedangkan daerah yang cenderung sering cerah, pilihlah jenis mono chrystalline.
3. Pertimbangkan untuk lokasi tempat pemasangan solar panel-nya, bilamana sukar
untuk dijangkau, baik karena terlalu tinggi ataupun susah untuk angkat-angkat,
pilihlah solar panel yang lebih kecil kapasitasnya, karena lebih mudah untuk
diangkat. Namun jadinya akan lebih banyak panel yang harus terpasang serta
biaya yang lebih mahal, untuk mendapatkan kapasitas watt peak yang sama.
Harga 200 watt peak solar panel itu lebih murah untuk satu lembar daripada 100
watt peak solar panel dua lemb
4. Pertimbangkan masukan dari rekan2 lain yang pernah menggunakan merek solar
panel tertentu, tentunya mereka pernah punya pengalaman buruk dalam
menggunakan merek tertentu
5. Pilihlah yang jenis panel yang memiliki spesifikasi PID (potential induced
degradation) free, yang tertulis pada labelnya.

Bandingkan antara berbagai solar panel dengan merek yang berbeda, namun dengan jenis
yang sama, misalkan kita memilih monochrystalline, dengan 200Wp, maka bandingkan
kesemua merek tersebut :
Dapat dilihat pada tabel berikut :

Dengan tabel seperti ini, tentu kita akan memilih yang A, dengan perkalian Vmp & Isc yang
memiliki nilai paling besar. Juga dengan dimensi yang paling kecil, maka bobot dari
panel A akan lebih ringan.

Anda mungkin juga menyukai