Baja - 1. Uji Tampak Luar
Baja - 1. Uji Tampak Luar
I. REFERENSI
II. TUJUAN
Untuk menentukan standar mutu baja tulangan beton berdasarkan uji ukuran dan
tampak luar baja.
1. Bentuk
● Baja tulangan beton polos
Batang baja tulangan beton berpenampang bundar, permukaan harus rata tidak
bersirip.
di atas 70° arah yang berlawanan tidak diperlukan. (SNI 2052:2014, Hal
3)
2. Sifat Tampak
Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan,
gelombang, cerna, dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan yaitu
kurang dari 50% (SNI 2052:2014, Hal 3).
Diameter, ukuran sirip dan berat per meter baja tulangan beton sirip seperti
tercantum pada Tabel 2
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4. Toleransi diameter
Toleransi diameter baja tulangan beton polos dan sirip seperti pada Tabel 3
6. Toleransi berat
● Toleransi berat per batang
Toleransi berat per batang baja tulangan beton polos dan sirip ditetapkan
seperti tercantum dalam Tabel 4
7. Tipe Sirip
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
NAMA
NO GAMBAR KETERANGAN
ALAT
ALAT UTAMA
4. Busur sirip
NAMA
NO GAMBAR KETERANGAN
ALAT
ALAT BANTU
B. Bahan
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Uji cerna dilakukan secara visual dan bantuan alat untuk memeriksa
adanya cacat – cacat.
2. Lihat sepanjang batang baja tersebut dan pastikan bahwa di batang tersebut
terdapat cacat karena fabrikasi canai panas atau tidak. Apabila terdapat
cacat cerna di sepanjang batang maka sikat dengan sikat kawat besi.
3. Kemudian catat hasil data pengujian.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
1. Uji gelombang dilakukan secara visual dan bantuan alat untuk memeriksa
adanya cacat – cacat.
2. Lihat dan raba sepanjang permukaan batang baja tersebut apakah ada
gelombang atau tidak.
3. Kemudian catat data hasil pengujian.
A. DATA
Berat per
Kebundaran
Nomor Kode Panjang satuan panjang
Benda Benda total
Uji Uji (m) Panjang Berat T1 (mm) T2 (mm) T3 (mm)
(m) (kg)
D1 D2 D1 D2 D1 D2
KS –
1 11,504 1,06 0,595 9,8 10,2 9,68 10,96 10,18 10,9
10
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Tinggi Sirip
T1 T2 T3 T1 T2 T3
Dalam Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam Luar
11,4 13,34 11,6 13,134 11,28 13,62 13,24 14,6 12,72 14.72 15,22 13,64
T1 T2 T3
Jarak 2 sirip Jarak 1 sirip Jarak 2 sirip Jarak 1 sirip Jarak 2 sirip Jarak 1 sirip
B. PERHITUNGAN
1. BjTP
a. Kebundaran
𝐷1
Rumus : 𝐷2 𝑥100%
9,8
T1 = 𝑥100% = 96,078 %
10,2
9,68
T2 = 10,96 𝑥100% = 91,320 %
10,18
T3 = 𝑥100% = 93,395 %
10,9
96,078 %+91,320 %+93,395 %
Kebundaran = = 93,779%.
3
Karena nilai kebundaran baja tulangan berada di atas 70%, maka baja tulangan
tersebut bundar.
b. Diameter
10+10,32+10,54
Diameter = = 10,28 mm
3
Karena nilainya berada diantara 10 mm ± 0,4, maka dapat disimpulkan bahwa baja
tulangan tersebut termasuk BjTP 10
tersebut masuk diantara 0,55 kg/m sampai 0,65 kg/m maka disimpulkan bahwa
BjTP tersebut termasuk BjTP 10
2 . BJTS
a. Tinggi Sirip Memanjang
Tinggi Sirip Memanjang = D – T
Dengan,: D = Tinggi dalam
T = Tinggi dengan sirip/ luar
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Maka,
T1 = 11,40 – 13,34 = 1,94 mm
T2 = 11,60 – 13.34 = 1,74 mm
T3 = 11,28 – 13,62 = 2,34 mm
1,94+1,74+2,34
Tinggi rata-rata = = 2,1 mm
3
Karena nilai tinggi sirip melintang baja tulangan berada diantara 0,7mm –
1,3mm maka dapat disimpulkan bahwa baja tulangan tersebut termasuk BjTS 13.
Karena nilai jarak antar sirip melintang kurang dari 9,1 mm maka dapat
disimpulkan bahwa baja tulangan tersebut termasuk BjTS 13.
d. Diameter Efektif
12,74 √1029,467
De = = 12,922 mm
99,8
Karena nilai diameter efektif berada diantara 13 mm ± 0,4 maka dapat disimpulkan
bahwa baja tulangan tersebut termasuk BjTS 13.
tersebut masuk diantara 0,98 kg/m sampai 1,1 kg/m maka disimpulkan bahwa BjTS
tersebut termasuk BjTS 13.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
V. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian Ukuran dan Uji Tampak Luar baja yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
UJI TAMPAK LUAR BAJA TULANGAN BETON POLOS DAN BAJA TULANGAN
SIRIP
SNI 07-2529-1991
1 KS-10 X X X X X Ringan
2 13-MS X X X X X Ringan
1. DIAMETER
2. KEBUNDARAN
UJUNG
UJUNG KIRI (mm) TENGAH (mm)
KANAN(mm)
96,08% 91,32% 93,40%
1. DIAMETER EFEKTIF
NOMOR KODE BERAT De
PANJANG (M)
SAMPEL SAMPEL (KG) (mm)
1 13 MS 1,029 1 12,9224
2. TINGGI
MEMANJANG MELINTANG
UJUNG UJUNG UJUNG UJUNG
TENGAH TENGAH
KANAN KIRI KANAN KIRI
1,94 1,74 2,34 1,36 1 1,58
3. LEBAR
UJUNG KANAN
TENGAH (mm) UJUNG KIRI (mm)
(mm)
2,1 1 1,78