Fraud dapat terjadi pada sektor swasta maupun sektor public, pada sektor
swasta banyak terdapat penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan seseorang
dalam menafsirkan catatan keuangan. Hal ini menyebabkan banyaknya kerugian
yang besar bukan hanya bagi orang-orang yang bekerja pada perusahaan, akan
tetapi pada investor-investor yang menanamkan dananya pada perusahaan.
darikebenaran, keadilan, kejujuran, dan equity. Fraud juga dapat diartikan sebagai
melalui fraud. Fraud merupakan satu kata yang memiliki banyak definisi,
memperdaya, licik dan cara-cara tidak adil untuk mencurangi orang lain.
Corporate Fraud adalah fraud yang dilakukan oleh, untuk, dan terhadap suatu
korporasi bisinis.
atau unit-unit kerja didalamnya yang dilakukan oleh karyawan dalam lingkungan
kecurangan yang disengaja atau kesalahan penyajian yang disengaja dari suatu
disengaja dari keadaan keuangan perusahaan melalui kesalahan dan kelalaian dalam
dengan dasar yangrasional untuk menyatakan bahwa hal tersebut adalah benar.
ditimbulkannya.
Keenam : Hal yang dilakukan oleh complainant tersebut merupakan pengalihan atas
Dari sisi hukum, bagian terpenting apabila telah terjadi fraud adalah
dilakukan dengan pola tertentu yang telah dirancang secara memadai maka hal
kejahatan kerah putih dan penggelapan merupakan jenis kata-kata yang sering
digunakan secara bergantian. Walaupun seluruhnya memiliki kesamaan, namun
dari sisi hukum sama sekali tidak sama. Misalnya, dalam hukum Inggris, pencurian
diartikan sebagai mengambil dan membawa hak milik orang lain dengan maksud
secara hukum bukan miliknya. Sedangkan dalam penggelapan, pelaku secara sah
Segitiga Fraud
Untuk mencegah, mendeteksi dan merespon adanya fraud, maka kita harus
mengerti mengapa seseorang melakukan fraud. Salah satu model untuk mengerti
perilaku fraud adalah Segitiga Cressey. Pada tahun 1950 Cressey dalam
pidana yang melakukan penggelapan, dan menyimpulkan bahwa dalam setiap fraud
terdapat tiga hal yang sama yaitu (1) tekanan (dapat berupa motivasi dan
1. Tekanan (Pressure)
keuangan, misalnya seorang penjudi akan sangat membutuhkan uang yang banyak
Selain tekanan finansial, fraud juga dapat terjadi karena tekanan sosial dan politik.
sesuatu atau hal yang dilakukannya di masa lalu, atau fraud yang dilakukan untuk
2. Rasionalisasi
kecil sedangkan tugasnya berat maka dia mengambil sesuatau dari perusahaan,
ketika ketahuan mencuri maka akan beralasan bahwa dia hanya meminjam dan akan
3. Kesempatan
karena adanya pengetahuan dan kesempatan yang dimiliki oleh pelaku fraud.
Pelaku biasanya memilki pengetahuan dan kesempatan yang dimiliki oleh pelaku
fraud. Pelaku biasanya memiliki pengetahuan atas kelemahan dari perusahaan dan
kesempatan diperoleh karena pelaku berada dalam posisi yang sangat dipercaya di
akan membesar ketika pengawasan dari manajemen perusahaan sangat longgar dan
sampai dengan perusahaan yang besar . Dari hasil penelitian yang ACFE selama
fraud yang terjadi mencapai 6% dari pendapatan per tahun. Terkait dengan financial
fraud, terdapat penelitian yang dilakukan oleh COSO dan hasilnya diterbitkan pada
tahun 1998. Dalam penelitian tersebut, dilakukan analisa atas kasus-kasus yang
ditangani SEC pada thaun 1987-1997 dengan hasil yang menarik kebanyakan fraud
pada publik dilakukan oleh perusahaan kecil, dewan direktur didominasi oleh orang
dalam dan berpengalaman, sekitar 83% dari kasus yang ada mengidentifikasikan
fraud atas laporan keuangan dilakukan oleh eksekutif perusahaan, rata-rata fraud
dilakukan diatas periode 23,7 bulan. Pada Tahun 2009 KPMG menerbitkan hasil
survey yang dilakukan pada 204 orang eksekutif perusahaan dengan pendapatan
dan asessmen tresiko fraud. Berdasarkan laporan dari survey yang dilakukan oleh
ACFE menunjukkan bahwa kerugian yang diderita akibat fraud selama 1996 s.d
2008 adalah 6% dari pendapatan yang dilaporkan pada tahun 1996, 2002 dan 2004,
5% pada Tahun 2006, dan 7% pada Tahun 2008. Dengan demikian lingkup dari
dilakukan. Pelaku biasanya adalah orang yang sama sekali tidak dicurigai, sehingga
dorongan dari luar kepada sang pelaku, seperti ekonomi, persaingan, faktor politik
dan sosial, serta kemiskinan. Namun pada kenyataannya, beberapa orang cenderung
(Lying, Cheating, and Stealing ), pelaku kecurangan dan penipuan adalah sebagai
berikut:
kecurangan.
b. Orang yang tidak disukai dan tidak menyukai dirinya sendiri lebih mungkin
untuk menipu(licik)
c. Orang yang impulsif, mudah digoda, dan tidak sabar dalam memperoleh sesuatu
d. Orang yang memiliki perasaan takut akan ditangkap dan dihukum, lebih tahan
e. Orang cerdas cenderung lebih jujur daripada orang tidak tahu. Orang kelas
1. Variabel Personal
Bakat / Kemampuan
Sikap / Pilihan
Nilai / Keyakinan
2. Variabel Organisasi
Motivasi dan iklim etika kerja (nilai dan etika dari atasan dan rekan kerja)
3. Variabel Eksternal
Tingkat kompetisi di dalam industri
Kondisi perekonomian
Terdapat 25 alasan atas kejahatan karyawan yang sering ditemukan, antara lain:
tersebut.
3. Karyawan merasa frustasi atau tidak puas dengan bebrapa aspek pekerjaannya.
4. Karyawan merasa frustasi atau tidak puas dengan beberapa aspek kehidupan
10. Karyawan merasa bahwab perbuatan tersebut adalah tantangan bukan hanya
11. Karyawan kehilangan masa kecil karena masalah ekonomi, sosial, maupun
budaya.
13. Karyawan tidak memiliki pengendalian diri dan mencuri diluar dari
keterpaksaan.
14. Karyawan percaya temannya ditempat kerja telah mengalami penghinaan,
15. Karyawan malas yang tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dia
inginkan.
16. Pengendalian internal organisasi yang sangat longgar sehingga membuat setiap
17. Tidak pernah ada yang dituntut karena mencuri dari organisasi.
18. Sebagan besar karyawan yang mencuri tertangkap secara tidak sengaja karena
adanya audit atau sistem. Karena itu rasa takut tertangkap bukan menjadi halangan
19. Karyawan tidak didorong untuk mendiskusikan masalah pribadi atau keuangan
ditempat kerja atau untuk mencari saran dan nasihat dari manajemen mengenai hal-
hal tersebut.
20. Pencurian oleh karyawan merupakan situasi yang situasional. Setiap penurian
terjadi pada kondisi tertentu dan setiap pelaku mempunyai motifnya masing-
masing.
21. Karyawan menucuri untuk alasan apapun yang muncul yang dapat dipikirkan
dan dibayangkan.
22. Karyawan tidak pernah masuk peenjara atau tuntutan yang keras untuk
23. Manusia adalah makhluk yang lemah dan rentan terhadap dosa.
24. Karywan masa sekarang memiliki moral, etika, dan kerohanian yang buruk.
25. Karyawan cenderung untuk mengikuti atasan mereka , kalau atasan mereka
mencuri atau bebuat curang, maka meraka juga cenderung untuk melakukannya.
Pencurian pada tingkat yang lebih tinggi pada organisasi lebih mudah
survey yang dilakukan oleh CFE’s. Semakin besar fraud dalam segi biaya dan
(b) memiliki penghasilan yang tinggi, (c) biasanya pria, (d) usia di atas 6 0 tahun ,
kriminal.
Sedangkan fraud yang lebih sering terjadi adalah fraud yang dilakukan oleh
fraudster dengan cir i - ciri yang berbeda , yaitu (a ) telah lama bekerja di
perusahaan, (b) memiliki penghasilan yang rendah, (c) bisa pria atau wanita, (d)
usia antara 41 sampai dengan 50 tahun, (e) lulusan sekolah menengah/kejuruan, (f)
Hall and Singleton juga memberikan ciri-ciri yang hampir sama secara
biasanya pria, (c) usia di atas50 tahun, (d) telah menikah, dan (e) berpendidikan
yang tinggi. Ciri-ciri tersebut hampir samadengan yang dikemukakan oleh ACFE
RTTN, sehingga dapat disimpulkan bahwa penjahatkerah putih tidak terlihat seperti
kriminal.
Pengendalian untuk melindungi dari fraud baik dari dalam maupun luar
dilakukan dari atas namun juga harus ada dukungan dari bawah . Pihak petinggi
kejujuran, karena rasa tidak percaya dari petinggi perusahaan kepada bawahannya
penyebab terjadinya fraud adalah karena kurangnya pemisahan tugas tanpa adanya
biasanya perusahaan kecil memiliki resikoyang lebih tinggi untuk terjadinya fraud.
F.PENGKLASIFIKASIAN FRAUD
Hampir seluruh survei tentang fraud memiliki sistem yang berbeda dalam
Fraud dapat terjadi pada penjual , kreditor , investor , pemasok , bankir , atau
otoritas pemerintah.
Fraud perusahaan dapat dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu (1) fraud yang
Fraud terjadi pada setiap level perusahaan, tidak hanya dilakukan oleh tingkat
Seperti yang telah dikemukakan di awal,fraud adalah perbuatan yang secara sadar
maka secara spesifik fraud memiliki banyak istilah lainnya, antara lain:
• Bank fraud
• Bid rigging
• Cash lapping
• Check forgery
• Check kiting
• Consumer fraud
• Duplicity
• Forged documents
• Industrial espionage
• Infringement of copyrights
• False identity
• False information
• Insurance fraud
• Material misstatement
• Overbilling
• Price fixing
• Procurement fraud
• Wire fraud
•dan sebagainya.
G. FR A U D TREE
skema fraud yang berbeda yang dikelompokkan pada kategori dan subkategori .
yang mengakibatkan kerugian yang paling tinggi namun jarang terjadi . Para
dilaksanakan oleh karyawan dan meliputi sejumlah besar rencana berbeda. Hal ini
merupakan fraud yang paling umum terjadi akan tetapi tidak mengakibatkan biaya
yang tinggi . Hal ini disebabkan fraud yang dilakukan merupakan transaksi yang
tidak terlalu penting, terutama transaksi yang dilaksanakan oleh individu , fraud ini
internal.
dengan seseorang diluar perusahaan, walaupun salah satu pihak tidak secara suka
kelompok fraud paling mungkin terjadi. Fraud ini akan dilakukan oleh karyawan
garis depan yang berada pada posisi dipercaya. Namun jumlah kerugian yang
terjadi tidak sebesar kelompok fraud lain . Jadi akan lebih baik jika entitas
mempekerjakan fungsi audit internal untuk mengatasi kelompok fraud ini karena
fraud ini tidak material, sehingga tidak perlu menggunakan auditor eksternal untuk
mendeteksinya namun kelompok fraud ini sering terjadi sehingga tidak dapat
diabaikan.
melakukan tindak pidana pencucian dana nasabah Citibank sebesar lebih dari 16
kelas kakap dengan dana lebih dari 500 juta rupiah. Sedangkan bank-bank di
Indonesia masih didominasi bukan oleh nasabah seperti itu. Motif pelaku adalah
terhadap beberapa slip transfer. Slip transfer digunakan untuk menarik dana pada
rekening nasabah dan memindahkan dana milik nasabah tanpa seizin nasabah ke
Dana tersebut dibelanjakan barang mewah berupa empat mobil mewah dan
dua apartemen yang saat ini disita polisi. Penyidikan kasus ini relatif terhambat
lantaran sejauh ini baru tiga nasabah yang berani melapor polisi. Korban pelaku
diduga lebih dari jumlah tersebut karena pelaku memiliki ratusan nasabah. Proses
jumlah dana nasabah dan saat ini penyelidikan masih tertuju pada lalu lintas dari
kewajiban bagi bank untuk tidak membuka rahasia dari nasabahnya kepada pihak
lain mana pun kecuali jika ditentukan lain oleh perundang-undang yang berlaku.
likuiditasnya.
Requirement (RR) atau Primary reserve atau Giro wajib minimum sesuai ketentuan
Resiko yang dapat timbul apabila gagal dalam manajemen likuiditas adalah
resiko pendanaan dan resiko bunga. Bisa dikatakan bahwa implikasi negatif dari
kasus ini, Jika Citibank tidak bisa atau tidak memiliki kemampuan dalam
komitmen yang telah dikeluarkan nasabah sebab penggelapan dana oleh Melinda
Dee ini maka Citibank bisa saja dilikuidasi oleh Bank Indonesia serta hilangnya
trust atau kepercayan nasabah dan masyarakat kepada Citibank pada khususnya dan
Media berpengaruh besar dalam membentuk mind set pola pikir masyarakat.
Yang terjadi saat ini media dapat dipesan untuk mengabarkan suatu berita dan fokus
pada berita tersebut dalam jangka waktu yang sudah ditentukan yang memang
sengaja untuk membuat masyarakat lupa dengan kasus besar yang sudah terlanjur
menjadi berita besar sebelumnya. Jika kita peka mengamati situasi nasional, maka
kasus Melinda dee ini merupakan isu turunan untuk menutupi kasus besar yang
pernah terjadi dan diberitakan sebelumnya, sebut saja kasus talangan dana Bank
Pencucian uang adalah suatu proses atau perbuatan yang bertujuan untuk
diperoleh dari hasil tindak pidana yang kemudian diubah menjadi harta kekayaan
yang seolah-olah dari kegiatan yang sah. Sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, tindak pidana yang
Pidana Pencucian Uang ini, tindak pidana pencucian uang dapat dicegah atau
diberantas, antara lain kriminalisasi atas semua perbuatan dalam setiap tahap proses
Penempatan (placement) yakni upaya menempatkan uang tunai yang berasal dari
menempatkan uang giral (cheque, wesel bank, sertifikat, deposito, dan lain-lain)
Transfer (layering) yakni upaya untik mentransfer harta kekayaan yang berasal
dari tindak pidana (dirty money) yang telah berhasil ditempatkan pada penyedia jasa
kekayaan yang berasal dari tindak pidana yang telah berhasil masuk ke dalam
harta kekayaan halal (clean money), untuk kegiatan bisnis yang halal atau untuk
diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan dan atau pasal 6 UU No.
diubah dengan UU No. 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang dan