BAB V
FILUM MOLLUSCA
5.1. Pengertian
Mollusca (dalam bahasa Latin, mollis = lunak)
merupakan hewan yang bertubuh lunak dilindungi oleh
cangkang, meskipun ada yang tidak bercangkang. Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk
mollusca sangat bervariasi, misalnya siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk
bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cumi-
cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan
memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme (Hala, 2007).
5.2. Ciri Umum
Filum Mollusca merupakan salah satu anggota
hewan invertebrata. Anggota filum ini antara lain remis,
tiram, cumi-cumi, gurita dan siput. Berdasarkan
kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan
spesies terbesar disamping Arthropoda. Ciri umum yang
dimiliki adalah:
5.3. Morfologi
Ciri utama hewan yang tergolong filum ini tubunya
lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak
d. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat
jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus
(Jasin, 1992).
e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas ganglion serebral (sebelah
dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral), ganglion
parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah
median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga mulut)
(Rusyana, 2011).
f. Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama yaitu:
1. Kemoreseptor terletak pada tentakel yang
pendek
2. Photoreseptor merupakan mata sederhana
yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen
dan sel-sel reseptor
3. Statoreseptor berupa statokist terdapat pada
ganglion pedalis dan mendapat saraf dari
ganglion serebralis (Rusyana, 2011).
g. Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermaprodit, tetapi untuk
fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain,
karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat
membuahi sel telur. Ovum dan spermatozoa dibentuk
bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar
kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat
diantara kelenjar pencernaan (Rusyana, 2011).
h. Gerakan dan Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Waktu aktif bergerak,
permukaan bawah kaki menjadi bergelombang dengan
amplitudo kecil dikarenakan adanya aktifitas otot-otot
dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini
dikoordinasikan oleh susunan saraf. Permukaan yang
dilalui sifut dart akan menunjukkan bekas, karena adanya
deretan mukus yang ditinggalkan dalam perjalanannya.
Mukus ini dihasilkan oleh grandula pedalis dengan
salurannya yang bermuara dipermukaan ventral
dibelakang mulut (Rusyana, 2011).
Mukus ini berguna untuk kaki tidak menjadi kering
dan menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi
(Rusyana, 2011).
i. Sistematika
a. Ordo Prosobranchia, contoh Acmae
testadinalis.
b. Ordo Opisthobranchia, contoh Haminea
solitaria.
c. Ordo Pulmonata, contoh Achatina fulica
(Rusyana, 2011).
5.6.3 Kelas Scaphopoda
1. Pengantar
Anggota dari kelas ini hidup dengan cara
membenamkan diri di pasir, di laut dangkal atau
sewaktu-waktu di laut yang dalam. Beberapa spesies
dapat mencapai ukuran lebih dari 3 inch panjangnya,
tetapi fosil-fosilnya dapat mencapai ukuran 2 kaki.
Makanannya berupa hewan atau tumbuhan yang
berukuran mikroskopis. Contoh dari hewan yang
termasuk dalam kelas Scaphopoda yaitu Dentalium
vulgare (Rusyana, 2011).
2. Morfologi dan Anatomi
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Biasanya hewan ini tumbuh di batu atau
d. Sistem Reproduksi
Scaphopoda bersifat diosius. Gonad terletak di
daerah posterior tubuh. Fertilisasi terjadi secara eksternal.
Telur yang dibuahi akan berkembang menjadi larva
trochopore kemudian berkembang menjadi larva veliger.
Setelah terjadi fase larva, maka hewan muda tersebut
tenggelam ke dasar air kemudian akan mengalami
metamorfosis secara gradual (Adun, 2011).
5.6.4 Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata)
Pelekis= kapak kecil; podos= kaki.
1. Pengantar
Kelas ini meliputi remis, tiram dan bangsa kepah
lainnya. Habitatnya di air tawar dan di laut. Beberapa
jenis membenamkan diri di pasir atau lumpur, ada juga
yang bergerak pelan atau menempel pada objek tertentu.
Kelas ini terdiri atas lebih dari 7.000 spesies yang
tersebar luas diseluruh dunia. Ukurannya berkisar mulai
1 mm hingga 1 m (kerang raksasa), tetapi kebanyakan
berukuran antara 1 hingga 2 inch. Contoh dari hewan
yang termasuk dalam kelas Pelecypoda yaitu Anodonta
woodiana (Rusyana, 2011).
c. Nakreas
Lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Lapisan ini menyebabkan sinar
yang berkilau. Lapisan ini banyak terdapat pada
kerang mutiara (Jasin, 1992).
3. Proses Pembentukan Mutiara
Ketika substansi asing seperti halnya butir-butir
pasir masuk kedalam batas antara mantel bagian tepi dan
katup (valve), lapisan epitelium mantel menghasilkan
lapisan mutiara dan membungkus substansi asing
tersebut. Lapisan mutiara yang terbentuk kemudian dapat
saja memecahkan mantel epitelium dan masuk kedalam
rongga mantel atau pada katup (value) (Rusyana, 2011).
4. Fisiologi
a. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas: mulut
yang terletak diantara dua pasang labial palpus bersilia,
silia ini berfungsi untuk menggiring makanan masuk
kedalam mulut, esophagus pendek, lambung yang
menerima enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
kelenjar pencernaan, intestin, rectum yang dikelilingi
oleh jantung dan perikardium, dan yang terakhir yaitu
3. Fisiologi
a. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas
rongga mulut faring esophagus lambung sekum
intestine rectum anus. Kelenjar pencernaan terdiri
atas kelenjar ludah pancreas hati (Rusyana, 2011).
Jenis makanannya berupa udang kecil dan ikan
kecil. Semua Cephalopoda (kecuali Nautilus) di belakang
perutnya terdapat kantung tinta yang berisi cairan hitam.
Bila hewan ini menghadapi bahaya, cairan hitam
disemburkan keluar melalui anus (Rusyana, 2011).
e. Sistem Reproduksi
Sel kelaminnya terpisah. Saluran gonad terletak di
rongga mantel dekat anus. Kebanyakan hewan jantan
salah satu tangannya mengalami modifikasi
(hektokocilus) yang fungsinya untuk mentransfer kapsul
sperma ke rongga mantel hewan betina. Beberapa
anggota Octopoda hektokotilus dapat mengalami
ototomi, sehingga putus dan terletak di hewan betina.
Alat reproduksi jantan terdiri atas testis, vasdeferens,
spermatophori, alat kopulasi (penis). Alat reproduksi
hewan betina terdiri atas ovarium, oviduk, beberapa
kelenjar oviduk dan beberapa kelenjar nidamental
(Rusyana, 2011).
f. Sistematika
a. Ordo Tetrabranchia, contoh Nautilus
pompilius
b. Ordo Dibranchia, contoh Loligo peali
(Rusyana, 2011).
5.7 Peranan Mollusca
Umumnya Mollusca menguntungkan bagi
manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran
Mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut: