Anda di halaman 1dari 14

SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang mempraktikkan desentralisasi.
Salah satu pandangan beragumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengan strategi
perusahaan. Ini menyiratkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui proses formal dan rasional,
dan strategi ini kemudian menentukan desain sistem manajemen perusahaan. Satu perspektif alternatif
mengatakan bahwa strategi muncul melalui eksperimentasi yang dipengaruhi oleh sistem manajemen
perusahaan. Menurut pandangan ini, sistem pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perkembangan
strategi. Kedua sudut pandang ini akan dibahas, beserta implikasinya dalam hal desain dan operasi sistem
pengendalian manajemen.
I. Konsep-Konsep Dasar
· Pengendalian
Suatu organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan
bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai. Akan tetapi, mengendalikan suatu organisasi adalah jauh lebih
rumit dibandingkan dengan mengemudikan sebuah mobil. Bagian ini akan dimulai dengan menjelaskan proses
pengendalian dalam sistem yang lebih sederhana.

- Elemen-elemen Sistem Pengendalian


Setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat elemen:
1. Pelacak (detector) atau sensor—suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses
yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assesor)—suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara
membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector—suatu perangkat (yang sering disebut dengan “umpan balik”) yang mengubah perilaku
jika assesor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi—perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assesor dan
antara assesor dan effector.
· Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkatan laba yang memuaskan).
Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief executive officer (CEO) pada posisi puncak, dan
para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section), dan subunit lainnya berada dibawah CEO dalam bagan
organisasi. Proses pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer diseluruh tingkatan memastikan
bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Terdapat perbedaan
yang signifikan antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana:
1. Dalam proses ini, manajemen memutuskan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi, dan sebagian dari
proses pengendalian adalah perbandingan antara pencapaian aktual dengan rencana-rencana ini.
2. Seperti halnya mengendalikan mobil, pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis.
Beberapa detector dalam organisasi mungkin adalah ahli mekanik, tetapi manajer seringkali mendeteksi
informasi penting dengan mata, telinga, dan indra mereka sendiri.
3. Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antarindividu. Suatu organisasi terdiri dari banyak bagian
yang terpisah, dan pengendalian manajemen harus memastikan bahwa setiap bagian bekerja secara harmonis
dengan bagian lainnya, suatu kebutuhan yang hanya ada secara harmonis dengan bagian lainnya.
4. Seorang manajer yang bertindak sebagai assesor mungkin memutuskan bahwa “biaya yang ada terlalu tinggi”
tetapi tidak melihat adanya tindakan mudah atau otomatis yang menjamin turunnya biaya ke standar yang
diinginkan.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri; yaitu, pengendalian tidak dilakukan oleh
suatu perangkat pengatur eksternal seperti thermostat, tetapi para manajer yang menggunakan penilaian
mereka sendiri dan bukannya mengikuti instruksi yang diberikan oleh seorang atasan.
· Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau
sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa rangkaian lagkkah-langkah berirama, terkoordinasi,
dan berulang; yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Thermostat dan proses pengendalian
suhu tubuh merupakan contoh sistem.

II. BATAS-BATAS PENGENDALIAN MANAJEMEN


Pengendalian manajemen berada di tengah-tengah antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam
beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak sistematis, fokus pada jangka panjang, mempergunakan perkiraan
kasar akan masa depan dan proses perencanaan merupakan hal penting. Pengendalian tugas paling sistematis,
fokus pada jangka pendek, mempergunakan data akurat saat ini dan hal yang lebih penting adalah pengendalian.
Sementara pengendalian manajemen, sekali lagi, terletak diantaranya, dengan menjadikan pengendalian dan
perencanaan merupakan hal yang sama pentingnya.
· Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota
organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek pengendalian manajemen :
- Kegiatan Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi:
a. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
b. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
c. Mengkomunikasikan informasi.
d. Mengevaluasi informasi.
e. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
f. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
- Keselarasan Tujuan
Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhi mereka untuk bertindak demi
pencapaian tujuan pribadi mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian
tujuan organisasi. Keselarasan tujuan (goal congruence) berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan
seorang anggota itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharunsnya dirancang dan dioperasikan dengan
prinsip keselarsan tujuan dalam pikirian setiap pribadi.
- Perangkat Penerapan Strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan
strategisnya. Dengan demikian, pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian tanggung jawab yang
membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
- Tekanan Finansial dan Nonfinansial
Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi finansial
memfokuskan pada “hasil- hasil” moneter—laba bersih, pengembalian atas modal dan seterusnya. Tetapi
sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial—mutu produk, pangsa pasar, kepuasan
pelanggan, pengantaran tepat waktu dan semangat kerja karyawan.
- Bantuan dalam Mengembangkan Strategi Baru
Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah
dipilih. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen pada pengembangan—baik negatif
(misalnya kehilangan pangsa pasar, dan keluhan pelanggan) maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru
sebagai akibat dari penghapusan peraturan pemerintahan)—yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategis
yang baru. Pengendalian interaktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian
manajemen.

· Perumusan strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan ini. Strategi merupakan perencanaan besar dan penting. Strategi menetapkan secara umum arah
tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior.
- Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen
Formulasi strategi adalah pengambilan keputusan strategi baru; sementara pengedalian manajemen
adalah proses implementasi strategi tersebut.
· Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
· Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen
Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell di akhir abad ke-19.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon.
a. Akses secara mudah dan cepat
b. Komunikasi multi-target
c. Komunikasi berbahaya rendah
d. Kemampuan menampilkan citra tertentu
e. Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu

SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral
science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan
perusahaan/organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen: Edy Sukarno menyatakan :

“Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman,
penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi
atau perusahaan agar hasilnya optimal.”
Sedangkan Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan :

“Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the
organization’s strategies.”
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian
terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang
diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta
kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk
membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Unsur-unsur SPM :

1. Perencanaan Strategis
2. Pembuatan anggaran
3. Alokasi Sumber daya
4. Pengukuran
5. Evaluasi
6. Penghargaan atas kinerja
7. Alokasi Harga Transfer
Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang menpraktikkan desentralisasi. Salah satu
pandangan berargumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengan strategi perusahaan. Ini
menyiratkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui proses formal dan rasional, dan strategi ini kemudian
menentukan desain sistem manajemen perusahaan. Satu perspektif alternatif mengatakan bahwa strategi muncul
melalui eksperimentasi yang dipengaruhi oleh sistem manajemen perusahaan. Menurut pandangan ini, sistem
pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perkembangan strategi. Kedua sudut pandang ini akan dibahas, beserta
implikasinya dalam hal desain operasi sistem pengendalian manajemen.

Konsep-konsep Dasar

Pengendalian
Suatu organisasi juga harus dikendalikan yaitu harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategis
organisasi dapat tercapai. Akan tetapi mengendalikan organisasi adalah jauh lebir rumit daripada sekedar mengemudikan
mobil.

Elemen-elemen sistem pengendalian


Setiap sistem pengendalian setidaknya memiliki empat elemen diantaranya:

1. Pelacak (detector) atau sensor merupakan suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam
proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (asessor) merupakan suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara
membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector merupakan suatu perangkat yang mengubah perilaku jika asessor mengindikasikan kebutuhan untuk
melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi merupakan perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan asessor dan antara
asessor dan effector.

Manajemen
Suatu organisasi terdiri dati sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama (dalam
suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkat laba yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh
satu hierarki manajer, dengan chief executive oficer (CEO) pada posisis puncak, dan para manajer unit bisnis,
departemen, bagian (section), dan subunit lainnya berada dibawah CEO dalam bagan organisasi. Kompleksitas suatu
organisasi menentukan jumlah lapisan dalam hierarki. Kesimpulannya, proses pengendalian manajemen adalah proses
dimana manajer diseluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi
yang dimaksudkan.

Perbandingan dengan proses pengendalian yang lebih sederhana


Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama dengan elemen pada sistem
pengendalian yang lebih sederhana sebagaimana telah digambarkan sebelumnya: detector, asessor, effector, dan sistem
komunikasi. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; asessor membandingkan informasi ini dengan
keadaan yang diinginkan; effector mengambil tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan
aktual dengan keadaan yang diinginkan; dan sistem komunikasi memberitahukan kepada para manajer apa yang sedang
terjadi dan bagaimana hal tersebut dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan.

Sistem
Sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas.
Karakteristik sistem ini berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi dan berulang yang dimaksudkan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Batas – Batas Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal:

1. Formulasi strategi merupakan yang paling tidak sistematis, pengendalian tugas paling sistematis dan pengendalian
manajemen ada diantaranya.
2. Formulasi strategi fokus pada jangka panjang, pengendalian tugas fokus pada jangka pendek dan pengendalian
manajemen ada diantaranya.
3. Pengendalian strategi menggunakan perkiraan kasar akan masa depan, pengendalian tugas menggunakan data saat
ini dan pengendalian manajemen terletak diantaranya.
4. Proses perencanaan dalamformulasi strategi merupakan yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal
yang lebih penting dalam pengendalian tugas dan dalam pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian
merupakan hal yang sama pentingnya.

Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota lainnya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi.

Kegiatan Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi:

 Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.


 Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
 Mengkomunikasikan informasi
 Mengevaluasi informasi
 Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada
 Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
Pengendalian manajemen tidak mengartika bahwa seluruh tindakan sesuai dengan rancana yang ditentukan sebelumnya,
seperti anggaran. Jika seorang manajer menemukan pendekatan yang lebih baik atau yang lebih mungkin dari rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi, seharusnya sistem manajemen tidak merintangi
penerapannya. Kesimpulannya, memenuhi anggaran tidak selalu baik dan menyimpang dari anggaran tidaklah selau
buruk.

Keselarasan Tujuan
Proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis, melainkan proses tersebut meliputi interaksi antar individu yang
tidak dapat digambarkan secara mekanis. Keselarasan tujuan berarti tujuan seorang anggota organisasi seharusnya
konsisten dengan tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan
prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.

Perangkat Penerapan Strategi


Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan strategisnya.
Pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Struktur organisasi menetapkan peranan
hubungan pelaporan, dan pembagian tanggungjawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Manajemen SDM merupakan seleksi pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.

Tekanan Finansial dan Nonfinansial


Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial. Dimensi finansial memfokuskan pada
hasil-hasil moneter – laba bersih, pengembalian atas modal, dan seterusnya, namun sebenarnya seluruh subunit
mempunyai tujuan nonfinansial seperti mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu dan
kinerja karyawan.

Bantuan dalam Mengembangkan Strategi Baru


Peranan utam pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Pengendalian
interaktif mengundang perhatian manajemen pada pengembangan – baik positif maupun negatif yang menunjukkan
perlu adanya inisiatif strategi baru.

Perumusan Strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Tujuan tidak memiliki jangka waktu, tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah dan hal tersebut jarang terjadi.
Dalam proses formulasi strategi, tujuan organisasi biasanya dianggap tetap, meskipun sesekali waktu pemikiran strategis
dapat memfokuskan pada tujuan itu sendiri.

Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting, strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan
organisasi yang diinginkan oleh manajer senior. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya muncul sebagai
respon terhadap ancaman yang diterima atau kesempatan. Strategi untuk menghadapi ancaman atau kesempatan dapat
timbul dari mana saja dan kapanpun dari sebuah organisasi. Gagasan baru tidak semata-mata keluar dari tim riset dan
pengembangan atau staf perusahaan pusat.

Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen


Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru, sementara pengendalian manajemen adalah
proses implementasi strategi tersebut. Dari sudut pandang desain sistem, perbedaan paling penting di antara keduanya
adalah bahwa formulasi strategi pada dasarnya tidaklah sistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak
terjadi pada jangka waktu tetap, sehingga keputusan strategi dapat dibuat kapan pun.

Lebih lanjut lagi, analisis atas usulan strategi bervariasi dengan sifat strategi tersebut. Analisis strategi melibatkan
penilaian, dan angka yang digunakan dalam proses biasanya merupakan estimasi kasar. Sebaliknya, proses pengendalian
manajemen melibatkan serangkaian langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan sesuai dengan jadwal
tetap, dan estimasi yang dapat diandalkan.

Analisis usulan strategi biasanya biasanya secara relatif melinatkan sedikit orang penggagas, staf pusat, dan manajemen
senior. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan manajer dan stafnya di semua tingkatan dalam
organisasi.

Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang
ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen. Pengendalian tugas terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan
diikuti, suatu fungsi yang dalam beberapa kasus bahkan tidak membutuhkan kehadiran manusia. Perangkat mesin yang
dikendalikan secara numerik, komputer pengendali proses, dan robot merupakan perangkat pengendali tugas yang
bersifat mekanis. Fungsi alat tersebut melibatkan manusia hanya jika hal itu terbukti lebih murah atau lebih dapat
diandalkan.

Banyak pengendalian tugas yang bersifat ilmiah: yaitu keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk
membawa kondisi di luar kendali kembali kondisi yang diinginkan dapat diprediksikan dalam batasan yang dapat diterima.

Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi pengendalian tugas: jumlah pesanan barang
oleh pelanggan, berat bahan baku, dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam menghasilkan produk, jumlah jam
kerja karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan.

Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen


Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen adalah bahwa banyak sistem
pengendalian tugas bersifat ilmiah, sedangkan pengendalian manajemen tidak dapat disederhanakan menjadi suatu ilmu.

Dalam pengendalian manajemen, fokus terletak pada unit organisasional, sementara dalam pengendalian tugas fokus
terletak pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional ini.

Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan
apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas
tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya.

Tabel di bawah ini mengidentifikasikan perbedaan anatara pengendalian manajemen, pengendalian tugas, dan formulasi
strategi dan contoh masing-masing:

Perumusan Strategi Pengendalian Manajemen Pengendalian Tugas


Mengakuisisi bisnis yang tak terkait Memperkenalkan produk atau merk Mengkoordinasi pesanan yang
baru dalam lini produk masuk
Memasuki bidang bisnis baru Memperluas pabrik Menjadwalkan produksi
Menambah penjualan langsung Menentukan anggaran untuk iklan Memesan iklan TV
melalui pos
Mengubah rasio utang/modal Menerbitkan utang baru Mengatur arus kas
Menerapkan kebijakan yang telah Menerapkan program rekrutmen Memelihara dokumen kepegawaian
disepakati minoritas
Menyusun kebijakan spekulasi Memutuskan tingkat persediaan Memesan ulang suatu barang
persediaan
Memutuskan lingkup dan arah riset Mengendalikan organisasi riset Menjalankan proyek riset individual

Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen


Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon:

 Akses secara mudah dan cepat.


 Komunikasi multi-target.
 Komunikasi berbiaya rendah.
 Kemampuan menampilkan citra tertentu.
 Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
Pengaruh internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Kemudian apa pengaruh internet terhadap
pengendalian manajemen? Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah
infrastruktur untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut, sehingga membuat
pemrosesan informasi lebih mudah dan lebih cepat, dengan sedikit kesalahan.

Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi internet
tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen, karena penerapan strategi
melalui pengendalian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat
diotomatisasikan secara penuh. Ketersediaan akses data secara elektronis ke database hanya memberikan kontribusi
kecil pada penilaian (judgement) yang diperlukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu sistem pengendalian yang
optimal. Penilaian tersebut meliputi:
1. Memahami nilai relatif dari pentingnya keanekaramagan, dan terkadang bersaing dalam, tujuan yang mendorong
individu untuk bertindak.
2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan departemen-departemen yang akan dinilai.
4. Mengomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan tentang kinerja manajer.
7. Meyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Secara ringkas internet memang meningkatkan pemrosesan informasi, namun elemen fundamental dari pengendalian
manajemen, informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana menggunakannya, pada dasarnya melibatkan perilaku dan
oleh karenanya tidak dapat digantikan dengan pendekatan formula semata.

Proses pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang- orang ynag
mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

Perbandingan dengan proses pengendalian yang lebih sederhana :


1. Standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu
2. Pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis
3. Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antarindividu
4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditetapkannya tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan mungkin tidak jelas
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian sendiri.

Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi para anggota organisasi lainnya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi.
Kegiatan pengendalian manajemen:
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi
2. Mengkoordinasian aktivitas – aktivitas dari beberapa begian organisasi
3. Mengkomunikasikan informasi
4. Mengevaluasi informasi
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada
6. Mempengaruhi orang – orang untuk mengubah perilaku mereka.

Masalah pengendalian utama adalah bagaimana mempengaruhi mereka untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi
mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan tujuan
(goal congruence) berarti sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota oerganisasi seharusnya konsisten dengan
tujuan organisasi itu sendiri.
Formula strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan – tujuan ini. Tujuan
tidak memiliki jangka waktu, tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah, dan hal itu jarang terjadi.
Perbedaan antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen :
Formula strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru, sedangkan pengendalian manajemen adalah proses
implementasi strategi tersebut.
Perbedaan antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen

Perumusan Strategi Pengendalian Manajemen Pengendalian Tugas


Mengakuisisi bisnis yang tak Memperkenalkan produk / merk Mengkoordinasikan pesanan yang
terkait baru dalam lini produk masuk
Memasuki bidang bisnis baru Memperluas pabrik Menjadwalkan produk
Menambah penjualan langsung Menentukan anggaran untuk iklan Memesan iklan TV
melalui pos Menerbitkan utang baru
Mengubah rasio utang/modal Mengatur arus kas
(debt / equity ratio) Menerapkan program rekrutmen
Menerapkan kebijakan yang telah minoritas Memelihara dokumen
disepakati Memutuskan tingkat persediaan kepegawaian
Menyusun kebijakan spekulasi Memesan ulang suatu barang
persediaan Mengendalikan organisasi riset
Memutuskan lingkup dan arah Menjalankan proyek riset
riset individual
Dampak internet terhadap pengendalian manajemen :
 Akses secara mudah dan cepat
 Komunikasi multi target
 Komunikasi berbiaya rendah
 Mendukung fungsi layanan pelanggan
 Kemampuan menampilkan citra tertentu
 Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu

CONTOH SOAL2:

1. Apa yang dimaksud dengan anggaran? Bagaimana anggaran dapat digunakan didalam perencanaan
dan pengendalian jangka pendek perusahaan?
 Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.
 Anggaran dapat digunakan didalam perencanaan dan pengendalian jangka pendek pendek
perusahaan dengan melakukan kegiatan seperti berikut, antara lain:
 Manajer divisi harus menganalisis lingkungan umum industri.
 Divisi pemasaran harus menyiapkan ramalan penjualan untuk tiap-tiap produk.
 Divisi pabrik menyiapkan etimasi biaya untuk fasilitas baru pabrik dan produk.
 Para analisis keuangan mengevaluasi usulan pengeluaran modal, rencana-rencana biaya operasi
tiap divisi, dan menyajikan usulan sumber dan penggunaan dana.
 Untuk rencana 5 tahun harus dibuat oleh divisi perencanaan, dikoreksi oleh manajer divisi, dan
rencana ini belum merupakan rencana yang final.
 Rencana 5 tahunan itu kemudian diserahkan kepada ketua komisi perencanaan dan seterusnya
diajukan kepada dewan direktur untuk dimintakan persetujuan.

2. Jelaskan bagaimana semua perusahaan dapat memperoleh manfaat dari penyusunan anggaran!
Anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain:

 Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.


 Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
 Memotivasi pegawai.
 Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai.
 Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
 Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
 Alat pendidikan bagi para manajer.

3. Bagaimana hubungan antara anggaran dengan perencanaan strategi?


Hubungan Anggaran dengan Perencanaan Strategis, antara lain:

 Perencanaan strategis dan anggaran menyangkut proses perencanaan.


 Perbedaan terletak pada prosesnya, anggaran fokus 1 tahun sedangkan perencanaan strategis
diatas 1 tahun biasanya 5 tahun.
 Perencanaan strategis difokuskan untuk beberapa kegiatan dan anggaran difokuskan kegiatan 1
tahun.
 Perencanaan strategis mendahului penganggaran dan memberikan kerangka dalam penggunaan
anggaran Perencanaan strategis sumber atau kerangka anggaran.
 Anggaran merupakan satu potongan kerangka strategis organisasi

4. Bandingkan secara rinci perbedaan antara anggaran dengan prakiraan (forecasting)?


Anggaran berbeda dengan prediksi dalam beberapa hal, yaitu:

 Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah
positif akan diambil oleh pembuat anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat
kegiatan nyata sesuai dengan rencana.
 Suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung
implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga
prediksinya akan terealisasi.

5. Apa yang dimaksud dengan anggaran induk? Anggaran induk pada dasarnya terdiri dari tiga jenis
anggaran yaitu: anggaran operasi, anggaran modal, dan anggaran keuangan. Jelaskan masing-
masing anggaran dengan ringkas!
 Anggaran induk adalah rencana keuangan komprehensif utk keseluruhan organisasi yang terdiri
atas berbagai anggaran individual. Anggaran induk dapat disusun untuk satu perusahaan sebagai
satu kesatuan dan dapat disusun sebagai divisi laba.
 Anggaran Operasi, menjelaskan aktivitas yang menghasilkan pendapatan untuk perusahaan:
penjualan, produksi, danpersediaan barang. Anggaran operasi terdiri dari laporan laba rugi yg
dianggarkan serta beberapa data pendukung:
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam
suatu perusahaan untuk periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan
jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang
ada.
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing
produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang
telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir yang ada , maka
anggaran produksi akan dapat disusun. Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal
penerapan dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan.
c. Anggaran Bahan Baku Langsung
Setelah menetukan jumlah produksi barang jadi perusahaan harus menghitung jumlah sekaligus biaya bahan
baku yang diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi. Anggaran bahan baku yang disususn oleh perusahaan
pada dasarnya terdiri atas dua jenis anggaran yaitu:

 Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan jumlah dan nilai bahan baku yang diperlukan
untuk kegiaatn produksi dalam satu periode anggaran.
 Anggaran pembelian bahan baku yang menetukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan harga
pembeliannya dalam satu periode anggaran.
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung akan dimasukkan ke biaya tenaga
kerja langsung yang akan menjadi salah satu komponen dalam biaya produksi. Biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead produksi, dan biaya bahan baku langsung adalah komponen dalam perhitungan total biaya
produksi perusahaan. Setiap tahunnya, perusahaan manufaktur harus menyusun anggaran tenaga kerja langsung
yang memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan dan upah per jam untuk memproduksi
barang jadi dalam satu periode anggaran.
e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Untuk menyusun biaya overhead pabrik ini manajemen akan menetapkan besarnya tarif biaya overhead pabrik
atas dasar anggaran biaya overhead pabrik yang akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang yang dibebankan
kepada setiap unit produk yang diproduksikan. Manajemen perusahaan akan memilih suatu variabel sebagai
dasar perhitungan biaya overhead pabrik yang ada di dalam perusahaan. Umumnya manajemen perusahaan
mempergunakan dasar jam kerja buruh langsung untuk mengadakan perhitungan besarnya biaya overhead pabrik
di dalam perusahaan.
f. Anggaran Persediaan
Merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan
datang.
g. Anggaran Biaya Non-Produksi
Beban penjualan, umum, administrasi diperlakukan beban periodek dan tidak dibebankan ke produk. Meskipun
demikian, biaya non produksi juga sebagai bagian dari biaya produksi, penjualan, distribuís, dan pelayanan atas
produk. Contoh : komisi yang dibayarkan kepada tenaga penjualan.
 Anggaran modal adalah pengalokasian modal adalah proses keputusan simultan mengenai berapa
besar dan dari mana sumber daya akan diperoleh serta dikeluarkan untuk penggunaan masa
datang, khususnya dalam produksi barang dan jasa di masa datang.
 Anggaran Keuangan, memuat rincian arus kas masuk & keluar, laba rugi dan neraca.

1. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas, menilai kas
yang dibutuhkan dan menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat
utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas
adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai dasar untuk menentukan
optimalisasi kas dimasa yang akan datang.
2. Anggaran Rugi-Laba
Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada satu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur- unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.
3. Anggaran Neraca
Laporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Harta yang disajikan dalam
neraca disusun berdasarkan likuiditas, yaitu tingkat kecepatan harta tersebut menjadi uang, dalam kegiatan
perusahaan. Sedangkan utang disusun atas jangka waktu pembayaran. Dan modal disusun berdasarkan tingkat

6. Semua anggaran tergantung pada anggaran penjualan. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan!
Ya pernyataan tersebut benar.
Anggaran penjualan memuat mengenai rencana penjualan selama periode/waktu anggaran ( pada umumnya satu
tahun), yang dinyatakan dalam satuan uang dan juga kuantitas penjualan. Anggaran ini disusun berdasarkan
proyeksi penjualan yang dibuatoleh perusahaan. Anggaran penjualan sering disebut sebagai anggaran kunci
dalam proses penyusunan anggaran, sebab anggaran tersebut merupakan dasar dari penyusunan jenis-jenis
anggaran lain dan bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, anggaran penjualan harus disusun
paling awal dari semua anggaran yang lain.

7. Jelaskan tahap-tahap penyusunan anggaran (proses penyusunan anggaran).


Proses penyusunan anggaran, antara lain:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun anggaran


2. Pengolahan data dan informasi yang telah dikumpulkan untuk melakukan penaksiran-penaksiran
3. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara sistematis
4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran
5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja dengan melakukan penilaian
6. Pengolahan dan penganalisaan data untuk menghasilkan kesimpulan terhadap kegiatan kerja yang
telah dilaksanakan serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan
yang telah diambil.

8. Salah satu pihak yang berperan dalam penyusunan anggaran adalah komite anggaran. Jelaskan apa
itu komite anggaran, dan tugas-tugas yang harus diemban dalam proses penyusunan anggaran.
 Komiteanggaran (budget committee) dalam organisasi yang besar adalah bagian dari executive
group yang bertanggung jawab utama untuk keputusan anggaran besar.
 Tugas-tugas yang harus diemban dalam proses penyusunan anggaran adalah;
 Memeriksa anggaran yang telah dibuat,
 Memberikan tuntunan kebijakan dan tujuan anggaran,
 Menyelesaikan perselisihan yang timbul pada saat anggaran dibuat,
 Menyetujui anggaran final,
 Memonitor atau memantaukinerja actual organisasi selama tahun berjalan.

9. Mengapa aspek perilaku harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran? Jelaskan!


Karena dalam melakukan penyusunan anggaran haruslah dengan benar dan serealitas mungkin, dan dalam
penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-
hal berikut ini:

 Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan
anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
 Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
 Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan,
tetapi termotivasi
 Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu,
sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi terlebih dini.
Dan dari beberapa hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa aspek perilaku sangatlah penting untuk
dipertimbangkan agar dalam penyusunan anggaran dapat berjalan sesuai dengan rencana perusahaan dan tidak
mengalami kegagalan.
10. Apa yang dimaksud dengan selisih (variance)? Manfaat apa yang diperoleh dengan menghitung
selisih?
 Selisih (variance) adalah perbedaan antara jumlah yang didasarkan pada hasil actual dan jumlah
yang dianggarkan.
 Manfaat: perusahaan dapat mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang
bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya
kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.

11. Apa yang dimaksud dengan selisih pendapatan (revenue variance)? Siapakah yang
bertanggungjawab terhadap selisih pendapatan yang tidak menguntungkan?
 Sellisih pendapatan (revenue variance) menjelaskan mengenai bagaimana menghitung varians
harga, volume dan baruan penjualan.
Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan untuk
menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan
bahwa laba actual melebihi laba yang dianggarkan, dengan varians yang negative adalah tidak menguntungkan.

 Manager yang bertanggungjawab terhadap selisih pendapatan yang tidak menguntungkan karena
kurangnya control terhadap karyawan-karyawan yang menghitung selisih pendapatan (kinerja
yang buruk).

12. Bedakah pengendalian ketat dan pengendalian longgar? Dalam kondisi bagaimana kedua jenis
pengendalian tersebut diterapkan? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anggota
terhadap penerapan kedua jenis pengendalian tersebut?
 Kontrol longgar atau kontrol ketat, pada pengendalian longgar efisiensi dan ketepatan waktu
relatif lebih longgar, sedangkan pengendalian ketat lebih menekankan pada ketepatan waktu
dan efisiensi.
 Gaya manager mempengaruhi tingkat dari pengendalian ketat vs pengendalian longgar dalam
situasi apapun. Manager dari pusat tanggungjawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan
relative ketat atau longgar, dan pengendalian actual mencerminkan gaya dari atasan manager.
Dengan demikian, tingkat ketetatan atau kelonggaran sering kali tidak diungkapkan oleh isi dari
bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian formal, peraturan-peraturan atau prosedur. Hal ini
adalah faktor dari bagaimana alat-alat formal ini dipergunakan.
 Tingkat kelonggaran cenderung meningkat pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dalam
hirearki organisasi: manager pada tingkatan yang lebih tinggi biasanya cenderung untuk menaruh
perhatian pada rincian dan lebih menaruh perhatian lebih pada hasil keseluruhan (laba, dan
bukannya rincian mengenai bagaimana hasil tersebut diperoleh) tetapi generalisasi ini mungkin
tidak berlaku jika CEO tersebut mempunyai gaya yang berbeda.

13. Jelaskan apakah tujuan pengukuran kinerja manajemen! Jelaskan pula manfaat pengukuran
manajemen!
 Tujuan pokok dari pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai
sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
menghasilkan tindakan yang diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999: 227).
 Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah (Gordon, 1993: 36):
1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada organisasi.
2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing karyawan.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai dasar untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan karyawan.
4. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti produksi, tranb sfer
dan pemberhentian.

 Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen:


1. Mengelola operasi organisasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan secara
maksimum
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan
kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja
mereka
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan

14. Jelaskan konsep pengukuran manajemen dengan menggunakan balanced scorecard?


Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert Kaplan tahun 1992, sebagai
perkembangan dari konsep pengukuran kinerja (performance measurement) yang mengukur perusahaan. Robert
Kaplan mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan menentukan suatu pendekatan efektif yang seimbang
(balanced) dalam mengukur kinerja strategi perusahaan. Pendekatan tersebut berdasarkan empat perspektif
yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif ini
menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, hasil yang
diinginkan (Outcome) dan pemicu kinerja (performance drivers) dari hasil tersebut, dantolok ukur yang keras dan
lunak serta subjektif.
Balanced scorecard terdiri dari dua kata yaitu kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah
kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang / personel serta merencanakan skor yang akan
dicapai di masa yang akan datang. Hasil perbandingan antara rencana yang ditetapkan dengan hasil
sesungguhnya yang berhasil dicapai digunakan untuk melakukan evaluasi. Sedangkan kata berimbang
menunjukkan bahwa kinerja personel tersebut diukur secara berimbang dari dua aspek baik keuangan dan non-
keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.

15. Jelaskan kelebihan dan kelemahan pengukuran kinerja manajemen dengan balanced scorecard!
Keunggulan Balanced Scorecard:

 Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif


 Merupakan konsep yang adaptif & responsif terhadap lingkungan bisnis
 Memberikan fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan

Kelemahan Balanced Scorecard:


 Kurangnya hubungan antara ukuran & hasil non keuangan
 Fixation on financial results
 Tidak adanya mekanisme perbaikan
 Ukuran-ukurannya tidak diperbaharui
 Pengukuran terlalu berlebihan
 Kesulitan dalam menentukan trade off

16. Apa yang dimaksud dengan kompensasi manajemen? Dan apa hubungannya dengan proses
pengendalian manajemen?
 Kompensasi manajemen adalah kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk memberikan
kompensasi kepada manajer-manajer (Blocher et.al, 2005:807). Kompensasi dapat juga diartikan
sebagai semua bentuk kembalian (return) keuangan, jasa-jasa berwujud, dan tunjangan-tunjangan
yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian (Henry Simamora,
1998:412).
 Hubungan kompensasi yang adil dengan pengendalian manajemen yaitu keselarasan tujuan. Yaitu
kompensasi yang adil mempunyai pengaruh terhadap mekanisme pengendalian melalui
pemantauan dan insentif. Principal dapat mendesain sistem pengendalian yang dapat memantau
tindakan-tindakan agen agar tindakan-tindakan agen untuk meningkatkan kesejahteraan tidak
menimbulkan biaya yang harus ditanggung principal. Principal dalam penentuan kompensasi agen
harus berusaha agar kontrak-kontrak insentif agen pantas dengan kinerjanya sehingga tercapai
keselarasan tujuan principal dan agen.

17. Menurut Anthony dan Govindrajan, paket kompensasi terdiri dari gaji, tunjangan, dan kompensasi
insentif. Ketiga komponen tersebut berhubungan erat dengan pengendalian manajemen. Benarkah
pernyataan tersebut diatas? Jelaskan!
Ya benar.
Ketiga komponen kompensasi tersebut sifatnya saling tergantung, namun kompensasi insentif banyak
berhubungan dengan fungsi (proses) pengendalian manajemen. Studi yang dilakukan terhadap pembayaran dan
bonus yang diterima oleh 14.000 manajer di USA periode 1981 sampai 1985 sebanyak 70.284 observasi dari 219
organisasi menunjukkan bahwa, rata-rata besarnya bonus adalah 20% dari gaji pokok. Namun terdapat perbedaan
yang besar antara perusahaan yang satu dengan lainnya, meskipun masih dalam satu industri. Perbedaan proporsi
pembayaran bonus lebih besar daripada perbedaan proporsi gaji pokok. Ada tendensi bahwa perusahaan yang
mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik memberikan bonus dalam rasio yang lebih besar.

18. Rencana insentif dibagi menjadi dua, yaitu rencana insentif jangka pendek dan rencana insentif
jangka panjang. Jelaskan beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pembagian rencana
insentif tersebut!
 Rencana insentif jangka pendek adalah rencana insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja
dalam tahun tertentu
 Rencana insentif jangka panjang adalah rencana insentif yang berdasarkan atas pencapaian kinerja
jangka panjang. Biasanya berhubungan dengan harga saham biasa perusahaan.
 Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pembagian rencana intensif tersebut:
 Memenuhi syarat

Sebagian besar perusahaan memiliki sifat memenuhi syarat yang luas, meliputi manajer level puncak dan
manajer level bawah.

 Besarnya dana
Perusahaan juga harus memutuskan total besarnya dana yang tersedia dalam perusahaannya.

 Penghargaan
Sebuah bonus target ditetapkan bagi setiap posisi yang memenuhi syarat, dan penghargaan biasanya
mencerminkan pekerjaan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai