Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN OPERASIONAL

KELOMPOK 7

o IKA HESTI (B100140373)


o PUTRI SHOLIKHATI (B100140378)
o PRATIWI DEVI N (B100140379)
o LULUK FAUZANI (B100140394)
o SITI MUZAROAH (B100140411)
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PLAN LAYOUT

a. Pengertian

 Menurut Fred E Mayer : tata letak pabrik (Plan Layout) adalah


pengorganisasian fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan perlatan, bahan, orang, dan energi.
 Menurut Pangestu Subagyo : layout pabrik adalah tata letak atau
ruang. Artinya cara penempatan fasilitas fasilitas yang digunakan
dalam pabrik.
 Menurut Zulian Yamid : pengaturan tata letak pabrik adalah
rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien.
 Menurut Sritomo Wignojosubroto : Plan Layout adalah tata
cara pegaturan fasilitas fasilitas pabrik guna menunjang
kelancaran produksi.
 Menurut Indriyo Gitosudarmo : Layout merupakan pemilihan
secara optimum penempatan mesin mesin, peralatan-peralatan
pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan, dan fasilitas servis
bersama-sama dengan penentuan bentuk gudang pabriknya.
 Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
layout fasilitas produksi merupakan penyusunan, pengaturan,
dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi untuk menciptakan
suatu system yang baik dalam suatu proses produksi agar
kegiatan produksi tersebut berjalan dengan lancar, efektif, dan
efisien.
b. Tujuan Layout
a) Meningkatkan jumlah produksi
Suatu tata letak faslitas pabrik secara baik akan memberikan
kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output
yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam
tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
b) Mengurangi waktu tunggu
Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan
dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang
lain.
c) Mengurangi proses pemindahan bahan
Untuk memindahkan bahan dalam proses produksi, sering
digunakan perlatan-peralatan yang membutuhkan investasi cukup
besar seperti penggandaan ban berjalan, forklift dan jenis peralatan
lainnya. Dengan kata lain tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
memberikan jarak pemindahan seminimum mungkin.
d) Penghematan penggunaan ruangan
Perencanaan tata letak fasilitas pabrik yang optimum akan
memberikan manfaat penggunaan ruangan yang lebih efisien
atau mengurangi pemborosan pemakaian ruangan.
e) Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin
yang lain atau antara satu operasi dengan operasi yang lain dan
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi
waktu tunggu, maka waktu yang diperlukan dari bahan baku
untuk berpindah dari satu operasi ke operasi lainnya akan dapat
diperpendek sehingga secara total waktu proses produksi mulai
dari bahan baku hingga menjadi produk akan dapat pula
diperpendek.
f) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat
menciptakan suasana ruangan dan lingkungan kerja yang nyaman,
aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan
dapat lebih ditingkatkan.
g) Mengurangi kesimpang-siuran
Perpindahan material secara teratur dan selalu bergerak akan
mengurangi kesimpangsiuran dan kemacetan dalam aktivitas
penanganan bahan tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
memberikan ruangan yang cukup untuk seluruh rangkaian operasi dan
proses dapat berlangsung dengan mudah dan sederhana
h) Efisiensi penggunaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik dapat
menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja,
mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN

a) Produk yang dihasilkan yaitu besar dan berat produk tersebut. Apabila
produknya besar atau berat maka memerlukan handling yang khusus
seperti fork truck atau konveyor yang dilantai sehingga memerlukan
ruangan bergerak, sedangkan apabila produknya kecil dan ringan
handling akan lebih mudah dan ruang bergeraknya tidak terlalu besar.
b) Urutan produksi. Factor ini penting terutama bagi produk layout
karena produk layout penyusunannya didasarkan pada urutan urutan
produksinya.
c) Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas, dalam hal ini diperhatikan
luas ruangan pabrik.
d) Peralatan atau mesin mesin itu sendiri. Apakah mesin
mesinnya berat, apabila berat maka diperlukan lantai yang
kokoh.
e) Adanya keseimbangan kapasitas. Keseimbangan kapasitas
harus diperhatikan terutama dalam produk layout, karena mesin
mesin diatur menurut urutan prosesnya.
f) Minimum Movement. Dengan gerak yang sedikit maka biayanya
akan lebih rendah.
g) Employe Area. Tempat kerja buruh di pabrik harus cukup luas
sehingga tidak mengganggu keselamatan dan kesehatannya
serta kelancaran produksi.
C. MACAM TIPE LAYOUT

1. Layout Proses (fungsional layout)


Yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti
mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki
fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian.

c c
2. Layout Produk (layout garis/line layout)

Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari


produk tersebut. Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan disusun
berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk yang dibuat.

D
3. Layout Teknologi Kelompok

Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah-daerah atau


kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang
sama.

a a

b
c
d c

d
4. Layout Posisi Tetap

Adalah pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan


tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi akan bergerak
atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama
tersebut.
5. Layout Bentuk U

Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada
pada posisi yang sama.
6. Layout Gabungan Garis dan Proses

Yaitu kombinasi antara layout proses dan layout produk.

7. Layout Gabungan Garis dan Bentuk U

Yaitu dengan menggabungkan beberapa lini bentuk


U dengan layout garis menjadi satu lini terpadu.
D. LINE BALANCING (Keseimbangan Lintasan)

o Line balancing merupakan metode penugasan sejumlah


pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling
berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau lini produksi
sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi
waktu siklus dari stasiun kerja tersebut.
o Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus
produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi
atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan
waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam
suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam
beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh
keseimbangan waktu kerja yang baik.
o Persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu
keseimbangan lintasan produksi adalah dengan meminimumkan
waktu menganggur (idle time) dan meminimumkan pula
keseimbangan waktu senggang (balance delay).

o Tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai


berikut:
1. Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap
workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang
seimbang dan mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck
adalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi
produksi.
2. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar.
3. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai